Disusun Oleh :
Kelompok 4
DOSEN PENGAMPU :
SENJI SUDARMHA,SH.
FAKULTAS SYARIAH
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Puji
syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul
“Manusia keragaman dan kesetaraan”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu sosial Budaya dan Dasar.
Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terimakasih yang setulusnya kepada bapak Senji
Sudarrmha, Sh. Selaku Dosen pada mata kuliah Ilmu Sosial Budaya dan Dasar yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Selanjutnya
kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi.
Makalah ini bagaimanapun masih terdapat kelemahan, suatu tulisan tetap disusun
keterbatasannya agar menginspirasi pemikiran pembaca untuk membangun konsep yang
lebih baru.Kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama penulis
sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
iii
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Manusia keragaman dan kesetaraan” yakni dapat menyadarkan kepada manusia
bahwa keragaman merupakan keniscayaan hidup manusia, termasuk di
Indonesia.Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan
sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat.Paham ini
sebetulnya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar)
terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai
kelompok.Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan
kesetaraan dalam hidup manusia.Untuk konteks Indonesia sebagai masyarakat
majemuk, sehubungan dengan pentingnya ketiga hal tersebut : manusia,
keragaman, dan kesetaraan, tatkala berbicara tentang keragaman, hal itu harus
dikaitkan dengan kesetaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan hakikat keragaman dan kesetaraan dalam masyarakat?
2. Mengidentifikasi bentuk keragaman yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat?
3. Memberikan contoh problematika terkait keragaman serta solusinya?
4
Bab II
PEMBAHASAN
1
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 70.
5
dengan yang lainnya. 2Kesetaraan juga bermakna bahwa manusia sebagai
makhluk tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Hal ini dikarenakan
sejatinya tuhan menciptakan manusia dimuka bumi ini secara setara dan
sederajat, karena dimata tuhan semua manusia adalah sama, yang
membedakannya hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaannya
Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan derajat,
persamaan hak dan persamaan kewaiban sesama manusia.Hal ini bermakna
bahwa dalam keberagaman perlu diterapkan prinsip kesetaraan atau
kesederajatan. Sehingga meskipun manusia beragam dan berbeda-beda, tetapi
mereka memiliki hak dan kedudukan yang sama, sehingga perlu diperlakukan
dengan baik dan mulia.
2
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 71.
3
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 72.
4
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h.73.
6
Secara Horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan :
1. Etnis dan rasa atau asal usul keturunan
2. Bahasa daerah
3. Adat istiadat atau perilaku
4. Agama
5. Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya
5
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 74.
6
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 75.
7
d. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
7
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 76.
8
hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negatif dari keberagaman, yaitu :8
8
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 77.
9
Mumtazinur, Ilmu Sosial & Budaya Dasar (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia
(LKKI), 2019), h. 78.
9
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keragaman manusia dimasukkan bahwa setiap manusia memiliki
perbedaan.Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang
setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri.Perbedaan itu terutama ditinjau
dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat, kesetaraan atau
kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama,
tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk tuhan
memiliki tingkatan atau kedudukan yang sama. Semua manusia diciptakan
dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya
dibanding makhluk lain. Di hadapan tuhan, semua manusia sama derajatnya,
kedudukan atau tingkatannya, yang membedakan adalah tingkat ketakwaan
manusia tersebut terhadap tuhan.
B. Saran
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi dari berbagai tindakan
diskriminasi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang
menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk” atau “heterogen”.
Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku
bangsa dan beraneka ragam latar belakang, kebudayaan, agama, sejarah, dan
tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12