Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Mengelola Pengetahuan Untuk Perusahaan Digital

Pengetahuan merupakan asset produktif dan strategis yang sentral dalam perekonomian informasi di
zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial. Dengan pengetahuan,
perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya yang terbatas. Tanpa
pengetahuan, perusahaan akan kurang efektif dan efisien, dan terancam gagal. Karena itu perusahaan
perlu program manajemen pengetahuan.

Meskipun konsep Manajemen Pengetahuan asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah berkembang
dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu, sebuah sistem
Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem informasi manajemen (MIS)
terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi mereka yang
membutuhkannya.

Inti dari Manajemen Pengetahuan selanjutnya perlu didesain ‘pengembang pengetahuan’ untuk
merancang perangkat lunak komputer untuk mengendalikan database pengetahuan, dan ‘pilihan
pembelajaran’ yang akan memandu pengguna dalam menemukan, pada suatu waktu, informasi yang
akan melayani pengembangan pribadi dan kebutuhan kerja mereka.

Suatu perusahaan digital adalah suatu perusahaan yang hampir seluruh hubungan bisnis penting dari
organisasi dengan pelanggan, para pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan dijembatani secara
digital. Proses bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan terorganisasi, terkoordinasi, dan
terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang bernilai. Didalam perusahaan digital,
informasi sekecil apapun yang diperlukan untuk mendukung keputusan bisnis dapat tersedia kapanpun
dan dimanapun pada perusahaan tersebut. Daya rasa dan respons perusahaan digital terhadap
lingkungannya jauh lebih cepat dilakukan disbanding perusahaan tradisional, sehingga secara fleksibel ia
mampu bertahan dalam suasana yang bergolak.

2.1.1 Indikator Perusahaan Digital

Untuk membentuk suatu perusahaan digital tidak hanya sekedar melakukan komputerisasi di bagian
penjualan, pembelian, persediaan barang atau keuangan saja, karena hal itu baru sebagian kecil dari
suatu rencana induk pembentukan perusahaan digital. Ada 4 indikator yang harus dipenuhi dalam
perusahaan digital yaitu

1. Sistem Pengelolaan Rantai Pasokan


Sistem ini berarti melakukan otomatisasi terhadap sistem yang mengalirkan informasi dari perusahaan
kepada pemasoknya dan sebaliknya. Otomatisasi itu dilakukan dalam usaha untuk mengoptimalkan
perencanaan, persediaan bahan baku, produksi, pengiriman produk dan jasa. Jika aliran informasi ini
berlangsung dengan lancar dan cepat, maka perusahaan tidak perlu memiliki gudang sendiri untuk
menyimpan bahan baku. Hal ini disebabkan kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh pemasok dala waktu
yang sinkat, karena pemasok dapat memperoleh informasi dari perusahaan secara cepat.Boleh jadi,
sudah terbentuk sistem terintegrasi antara perusahaan dan pemasok.

2. Sistem Pengelolaan Relasi Pelanggan

Perusahaan tidak dapat menjaga kelangsungan hidupnya tanpa adanya pelanggan, maka pelanggan
merupakan faktor penting yang harus dikelola dengan baik. Untuk membangun hubungan yang
terintegrasi antara perusahaan dengan pelanggan, maka harus dibentuk suatu sistem informasi yang
dapat memfasilitasi komunikasi dan hubungan antara kedua belah pihak. Penyelenggaraan fasilitas
chatting atau e-mail bahkan suatu sitem database untuk menampung umpan balik dari pelanggan
merupakan suatu bentuk minimal yang perlu disediakan, sehingga informasi itu dapat mengalir dengan
lancar.

3. Sistem Perusahaan

Indikator ketiga ini biasanya sudah lebih dahulu dibangun oleh perusahaan, misalnya dengan membuat
aplikasi sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang, keuangan dan akuntansi. Ada
perusahaan yang sudah lengkap mendigitalkan sistem perusahaannya, namun juga banyak yang
melakukan secara parsial, bagian per bagian secara bertahap.Kunci keberhasilan dari proses
komputerisasi ini terletak pada kemampuan pimpinan perusahaan dalam merumuskan suatu rencana
induk pembangunan sistem informasi yang terpadu antar bagian manajemen perusahaan tersebut.

4. Sistem Pengelolaan Pengetahuan

Indikator keempat merupakan puncak dari gelombang inovasi teknologi informasi dalam suatu
perusahaan digital, yaitu dengan membangun sistem yang mendukung untuk menciptakan kreasi solusi,
mencatat, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan keahlian.Salah satu bentuk sistem ini sering
disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dan Sistem Pakar.

2.1.2 Manajemen Pengetahuan dalam Organisasi


Pengetahuan manusia dimulai sejak manusia mengenal informasi, yaitu informasi mengenai apa yang
sedang terjadi, apa yang telah dikatakan, bagaimana terjadinya, atau apa yang sedang dipikirkan.
Kemudian informasi yang didapat selanjutnya diteruskan kepada orang lain melalui komunikasi.
Komunikasi berlangsung antara manusia dengan manusia, baik itu komunikasi secara langsung maupun
tidak langsung. Kemudian, pengetahuan dan informasi tersebut bergerak dinamis melalui organisasi
dalam berbagai cara, tergantung bagaimana organisasi memandangnya. Manajemen Pengetahuan
didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat, memperoleh, menangkap, berbagi dan
menggunakan pengetahuan, di mana pun berada, untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam
organisasi. Pengetahuan bagi organisasi merupakan modal intelektual yang dapat dibeda-bedakan
menurut jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang.

Dilihat dari jenisnya, ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan explicit dan pengetahuan tacit.

• Tacit

 Tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian seseorang)

 Penting untuk kreatifitas dan inovasi

 Dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi

 Misalnya pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli

• Explisit

 Dapat dikodifikasi/formulasi

 Dikonversikan ke tacit dengan pemahaman dan penyerapan

 Misalnya dokumen, database, materi audio visual dll

Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan dengan kata-kata dan angka, disebarkan dalam bentuk data,
rumus, spesifikasi, dan manual. Pengetahuan tacit sifatnya sangat personal, sulit diformulasikan
sehingga sulit dikomunikasikan dan disebarkan kepada orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Explicit Knowledge merupakan bentuk pengetahuan yang sudah terdokumentasi/terformalisasi, mudah
disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipelajari. Contoh manual, buku, laporan, dokumen, surat,
file-file elektronik, dsb. Sedangkan Tacit Knowledge, merupakan bentuk pengetahuan yang masih
tersimpan dalam pikiran manusia.Misalnya gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan,
keahlian/kemahiran, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai