mengelilingi sesuatu dan membantu memberikan makna pada sesuatu. Masyarakat konteks budaya tinggi atau yang biasa disebut dengan high context culture dapat diartikan sebagai masyarakat yang cenderung menganut budaya kolektif . Cenderung menyampaikan pesan secara berbelit-belit dengan banyak menggunakan simbol, kiasan, dan kata-kata halus yang dirumuskan sebagai high-context. LOW CONTEXT
Masyarakat konteks budaya rendah, atau yang
biasa disebut dengan low context culture diartikan sebagai masyarakat yang mengartikan dan menyampaikan pesan tanpa banyak basa- basi. Mereka menyampaikan lewat arti sesungguhnya tanpa kiasan atau cara yang berbelit-belit agar bisa dimengerti. ciri-ciri budaya low context
1. Decision making (pengambilan keputusan) cepat,
fokus, dan effisien, bahkan cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain, karena penganut budaya ini terbiasa berkata apa adanya 2. Problem solving juga fokus kepada subtansi dan focus serta tidak keluar kemana-mana 3. Negosiasi cepat asalkan ada bukti dan keterangan tertulis yang kuat 4. Professional dan tidak mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan 5. Atasan dengan bawahan terbuka dan tidak ada sapaan kehormatan seperti Mr/Mrs kepada atasan ciri-ciri budaya High context
1. Decision making terhadap suatu hal cenderung lamban
dan di perlambat, bukan maksud untuk mengulur-ngulur waktu dan juga bukan karena kurang cerdas, namun karena cenderung menjaga perasaan orang lain 2. Terkadang pemecahan masalah (problem solving) tidak mengacu pada subtansi awal, sehingga cenderung kemana-mana 3. Agak sedikit lamban jika membuat keputusan dalam suatu negosiasi, namun jika orang yang diajak negosiasi adalah yang sangat kredibel dan sangat dipercaya maka, proses negosiasi akan berlangsung cepat 4. Masalah pribadi biasanya tidak terpisah dari masalah pekerjaan 5. Adanya jarak antara atasan dengan bawahan PERBEDAAN HIGH DAN LOW CONTEXT
I. Perbedaan konteks budaya
a. Dalam pengambilan keputusan
b. Pemecahan masalah c. Negosiasi d. Pemisahan antara masalah pribadi dengan pekerjaan BUDAYA HIGH CONTEXT
1. Pengambilan keputusan tidak efisien,lebih
lama dalam pengambilan keputusa karna menjaga perasaan orang lain 2. Pemecahan masalah tidak berorientasi kepada akar masalah, namun lebih menjaga perasaan orang lain 3. Negosiasi seringkali tidak dapat memutuskan secara langsung 4. Tidak ada pemisahan antara masalah pribadi dan pekerjaan BUDAYA LOW CONTEXT
1. Pengambilan keputusa lebih cepat karena
fokus pada tujuan, dan terbiasa berterus- terang 2. Pemecahan masalah fokus pada penyebabnya, sehingga tidak bertele-tele 3. Negosiasi lebih cepat memutuskan bila ada kekuasaan untuk memutuskan 4. Adanya pemisahan antara masalah pribadi dan pekerjaan II. Perbedaan aspek legal dan etika
a. Pada budaya high konteks lebih
mengutamakan perjanjian secara lisan b. Pada budaya low konteks lebih mengutamakan perjanjian tertulis III. Perbedaan aspek sosial
a. Konsep tehadap materi
- High konteks ,mendapat pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan bekerja secara efisien - Low konteks, berorientasi pada tujuan dan kenyamanan, materi diperoleh dari usaha individu b. Peran dan status - High konteks, status sosial sangatlah penting bahkan diluar kedinasan karena hubungan antara atasan dan bawahan bersifat tertutup - Low konteks,Hubungan antara atasan dan bawahan bersifat terbuka, tidak terdapat perbedaan antara atasan dan bawahan c. Penggunaan cara dan sopan santun - High konteks, memberikan hadiah kepada istri teman dianggap tidak sopan, apalagi mencium istri teman akan dianggap sebagai bentuk kekurangajaran - Low konteks, memberikan hadiah pada istri teman dianggap sopan dan biasa, atau mencium istri teman sebagai ungkapan kehangatan dan persahabatan. d. Konsep waktu - High konteks,cenderung tidak menghargai waktu, sehingga jam karet merupakan hal yang biasa - Low konteks, menganggap waktu sebagai cara untuk merencanakan hasil kerja dengan efisien, waktu diperlakukan sangat berharga. IV. Perbedaan tanda-tanda nonverbal a. Konsep ruangan - High konteks, ruangan kerja lebih terbuka, sehingga atasan bawahan dapat saling melihat satu sama lain - Low konteks , ruangan kerja lebih tertutup karena mereka lebih menghargai privacy seseorang b. Kontak mata - High konteks, tidak menatap mata langsung dianggap sebagai bentuk mengelak,ketidakjujuran dan ketidak sopanan - Low konteks, menatap mata langsung dianggap sebagai bentuk ketidaksopanan. c.Bahasa tubuh - High konteks, mengangkat kaki ke atas meja dianggap sebagai bentuk ketidak sopanan atau penghinaan - Low konteks, mengangkat kaki di atas meja merupakan hal yang biasa.