Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mataikuliah bahasa dan

Sastra Indonesia Kelas Tinggi

Dosen iPengampu i:dHayyanul Damanik, M. Pd

Disusun iOleh i: Kelompok I3

Fitri Kholilah Nasution (0306203133)

Siti iMunawwarohi (0306203182)

Sa’idatul Hasanah (0306203171)

Syakira Anandia (0306203250)

JURUSANIPENDIDKAN iGURU iMADRASAH iIBTIDAIYAH

FAKULTAS iILMU iTARBIYAH iDAN iKEGURUAN

UNIVERSITAS iISLAM iNEGERI

iSUMATERA iUTARA

2022
KATA iPENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kekuatan dan
kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.

Sholawat berangkaikan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda.Nabi


Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Penyusun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasadan Sastra Indonesia Kelas Tinggi
yang dikerjakan secara berkelompok dan dipersentasekan sebagai bahan diskusi mahasiswa
Program Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas PGMI 6 semester IV.

Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang terlibat didalamnya, memberikan
bantuan baik moral maupun materi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang tiada hingga kepada bapak Muhammad Hayyanul damanik, M. Pd selaku dosen bahasa dan
Sastra Indonesia Kelas Tinggi di kelas PGMI 6.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka kritik dan saran
sangat kami harapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Medan, i4iApril i2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................................3
PEMAHASAN .....................................................................................................................................3
A. Hakikat Bahasa.................................................................................................................................. 3
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................................................................................................... 3
C. Hakikat Pembelajaran Bahasa........................................................................................................... 4
D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia .............................................................................. 5
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks ................................................................................ 7
F. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Bahasa......................................................................................... 8
BAB III ............................................................................................................................................. 11
PENUTUP ......................................................................................................................................... 11
Kesimpulan……………………………………………………….……………………………………………………………………………11
Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di


SD/MI kelas rendah maupun kelas tinggi. Dikatakan demikian karena dengan bahasa siswa dapat
menimba ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta informasi yang ditularkan dari pendidik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia memegang peranan penting terutama pembelajaran membaca.
Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami
kesulitan. Kemampuan membaca menjadi dasar utama bagi pembelajaran. Oleh karena itu, siswa
pada tingkat SD/MI ditargetkan harus bisa membaca. Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui kata-kata atau tulisan-tulisan.1
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng. Kegiatan pengupayaan ini
akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-
upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis
sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi
penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan
prosedur pengukuran hasil pembelajaran.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat bahasa?
2. Bagaimanakah pembelajaran bahasa Indonesia?
3. Apa yang dimaksud hakikat dalam pembelajaran bahasa?
4. Apa sajakah prinsip-prinsip dalam pembelajaran bahasa Indonesia?
5. Bagaimana Pembelajaran bahasa Indonesia dalam berbasis teks?
6. Apa sajakah tipe-tipe pengajaran bahasa?

1
Karwono&Mularsih,(2017),Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar ,Depok: PT.
Rajagrafindo Persada,.Hal.3
2
Rokayah(2021)Modernisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia,Yogyakarta:Bintang Pustaka Madani,Hal.35

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui maksud hakikat bahasa
2. Untuk mengetahui pembelajaran bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui hakikat dalam pembelajaran bahasa
4. Untuk mengetahui pembelajaran bahasa Indonesia dalam berbasis teks
5. Untuk mengetahui tipe-tipe pengajaran bahasa

2
BAB II

PEMAHASAN

A. Hakikat Bahasa

Bahasa (dari bahasa Sanskerta 797, bhāṣā) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Bahasa
sebagai alat bantu penyampai pesan, yang dalam hal ini berkaitan dengan pembelajar,
mempunyai beberapa ciri, yaitu:
a. Bahasa bersifat simbolik
b. Makna ada pada orang,tidak pada kata-kata
c. Bahasa membentuk persepsi Individu.
d. Bahasa mencerminkan sikap Individu

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam dunia
pendidikan. Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut (1)
peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara. (2) peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi
serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan
keadaan (3) peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan, kematangan emcasional, dan kematangan sosial, (4) peserta didik
memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis). (5) peserta dan didik
mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
(6) peserta didik menghargai dan membanggakan karya sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan infektual manusia Indonesia.

Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang pendidikan dasar (SD/MI) dapat diartikan sebagai
upaya pendidik untuk mengubah perilaku peserta didik dalam berbahasa Indonesia, perubahan
tersebut dapat dicapai apabila pendidik dalam membelajarkan peserta didik sesuai dan sejalan

3
dengan tujuan belajar bahasa Indonesia di SD/MI. Mala pelajaran bahasa Indonesia diberikan
dengan maksud mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

C. Hakikat Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Kegiatan pengupayaan ini akan


mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya
yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber
belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi
penyampaian pembelajaran. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan
prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki
keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis
kegiatan pembelajaran diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi. Peran pengajar
lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan
pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran.

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pembelajaran
bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan
maupun tulisan. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa di
arahkan ke dalam empat sub aspek adalah membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.

Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai


konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya
tafsir, menilal, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya dikelompokkan
menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan, Sementara itu, dalam kurikulum 2004
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa secara umum meliputi:
1. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara.
2. Siswa memahami bahasa dari segi makna, bentuk dan fungsinya serta menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan.

4
3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
4. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)
5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6. Siswa menghargai dan membanggakan sastra sebagai khasanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.3

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia

Untuk bisa melaksanakan pembelajaran sehingga siswa mampu belajar untuk mengetahui
(larning how to now), belajar untuk belajar (learning how to learn, to relearn, to unlearn),
belajar untuk mengerjakan sesuatu (learning how to do), belajar untuk memecahkan masalah
(learning how to solve problems), belajar untuk hidup bersama (learning how to live
together),dan belajar untuk kemajuan kehidupan (learning how to be) maka dalam melaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia guru perlu memahami prinsip-prinsip dan landasan pembelajaran
bahasa Indonesia yang akan dipaparkan berikut ini.
1. Prinsip Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke
dalam kelas dan mendorong peserta didikmembuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki
dengan penerapan dalam kehiduan sehari-hari.
“Kontekstual adalah pembelajaran yang dilakukan secara konteks, baik dalam konteks
linguistik maupun dalam konteks nonlinguistik.” menjalaskan pembelajaran kontekstual adalah
“pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata peserta didik dan
mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
pengetahuan dalam kehidupan seharihari.
”Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik
dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga

3
Agusalim&Suryanti(2021), konsep dan pengembangan bahasa Indonesia di kelas rendah, Yogyakarta,
Bintang Pustaka Mandiri, 5-6.

5
siswa memiliki pengetahuan maupun keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
Contextual Teaching and Learning (CTL) disebut pendekatan kontekstual karena konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
2. Prinsip Integratif
Bahasa adalah suatu sistem. Bahasa adalah suatu sistem. Hal tersebut berarti suatu
keseluruhan kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan untuk mencapai tujuan
berbahasa yaitu berkomunikasi.Subsistem bahasa adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik. Keempat sistem ini tidak dapat berdiri sendiri. Dapat diartikanbahwa, pada saat kita
menggunakan bahasa, tidak hanya menggunakan salah satu unsur tersebut. Sebagai contoh pada
saat pembelajaran berbicara, kita menggunakan kata, kata disusun menjadi kalimat, kalimat yang
kita ucapkan menggunakan intonasi yang tepat. Berkaitan dengan ini secara tidak sadar kita telah
memadukan unsure fonologi (lafal, intonasi), morfologi(kata), sintaksis (kalimat), dan semantic
(makna kalimat).Berdasarkan kenyataan di atas,maka pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya
tidak disajikan secara terpisah-pisah. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya disajikan secara
terpadu atau terintegratif baik antara unsur fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik ataupun
pemaduan antara keterampilan berbahasa Indonesia.4

3. Prinsip Fungsional
Tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan Kurikulum 2004 adalah
agar peserta didik dapat menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan baik dan
benar. Hal ini sejalan dengan prinsip pembalajaran bahasa yang fungsional, yaitu pembelajaran
bahasa harus dikaitkan dengan fungsinya, baik dalam berkumunikasi maupun dalam memenuhi
keterampilan untuk hidup Prinsip fungsional dalampemabalajaran bahasa pada hakikatnya
sejalan dengan konsep pembelajaran pendekatan komunikatif. Konsep pendekatan komunikatif
mengisyaratkan bahwa guru bukanlahpenguasa dalam kelas. Guru bukanlah satu-satunya

4
Oktavian & Salim, prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia SD/MI , jurnal ilmiah pendidikan bahasa dan
sastra Indonesia, vol.7 no. 1 (2021) h.4-8

6
pemberi informasi dan sumber belajar. Sebaliknya, guru harus sebagai penerina informasi. Jadi,
pembelajaran harus berdasarka multisumber.
4. Prinsip Apresiatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata“apresiasi” berarti “penghargaan”.Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia,istilah apresiatif dimaknai“menyenangkan”. Jadi, prinsip
pembelajaran yang apresiatif merupakan pembelajaran yang menyenangkan.Jika dilihat dari
artinya, prinsip apresiatif ini tidak hanya berlaku untuk pembelajaran sastra, tetapi juga untuk
pembelajaran aspek yang lain seperti keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis).Dalam hal ini pembelajaran sastra dapat dipadukan dalam pembelajaran keempat
keterampilan berbahasa tersebut.

E. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks

Terjadi perampingan dalam Kurikulum 2013. Ditinjau dari mata pelajaran yang harus
diajarkan, khususnya jenjang Sekolah Dasar, jumlah mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 lebih
sedikit dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Upaya mengefektifkan pembelajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan secara sistematis. Salah
satu upaya penting adalah pembenahan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagaimana
dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia? Pendekatan yang ditetapkan disebut
pendekatan berbasis genre. Satu genre dapat muncul dalam berbagai jenis teks. Misalnya genre
cerita, di antaranya, dapat muncul dalam bentuk teks: cerita ulang. anekdot, eksemplum, dan
naratif, dengan struktur teks (struktur berpikir) yang berbeda. Kompetensi dasar ditata dengan
setiap kali dikaitkan pada jenis-jenis teks.
Teks merupakan suatu proses sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. Tujuan sosial
yang hendak dicapai memiliki ranah ranah pemunculan yang disebut konteks situasi (Mahsum,
2013). Lebih lanjut dijelaskan, proses sosial akan berlangsung jika terdapat sarana komunikasi
yang disebut bahasa. Dengan kata lain, proses sosial akan merefleksikan diri menjadi bahasa
dalam konteks situasi tertentu sesuai tujuan proses sosial yang hendak dicapai. Bahasa yang
muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan register atau bahasa sebagai teks.

7
Oleh karena konteks situasi pemakaian bahasa itu sangat beragam, maka akan beragam pula jenis
teks.5

F. Jenis Jenis Metode Pembelajaran Bahasa.

1) Metode Audiolingual
Metode audiolingual sangat mengutamakan drill (pengulangan). Metode itu muncul karena
terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan
tertentu, perlu penguasaan bahasa dengan cepat.

2) Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap
tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam
tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai
sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistis.

3) Metode Produktif
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus banyak berbicara atau
menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat
menuangkan gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam keterampilan berbicara dan
menulis secara runtun.

4) Metode Langsung
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar yang langsung
menggunakan bahasa secara intensif dalam komunikasi. Tujuan metode langsung adalah
penggunaan bahasa secara lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah seperti
penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat.

5
Suwandi,(2019)pembelajaran bahasa Indonesia era industri, Bandung,PT.Remaja Rosdakarya, H.104-105

8
5) Metode Partisipatori
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa
dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar.
Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar.

6) Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang
diperlukan dalam belajar siswa. Berikut langkah-langkah metode membaca:

(1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa. Hal ini diberikan
dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat
(2) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15 menit (untuk
mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari sebelumnya)
(3) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab

7) Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema
yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan
tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

8) Metode Kuantum
Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar yang bertumpu dari metode
Freire dan Lozanov. QL mengutamakan kecepatan belajar dengan cara partisipatori peserta didik
dalam melihat potensi diri dalam kondisi penguasaan diri.

9) Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok
saling bertukar ide tentang suatu isu dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab
suatu pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat suatu keputusan.

9
10) Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work)
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan metode yang banyak dianjurkan
oleh para pendidik. Metode ini dapat dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus. Kerja
kelompok kecil merupakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut
untuk memperoleh pengetahunan sendiri melalui bekerja secara bersama-sama.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kegiatan yang berujuan untuk mengembangkan


empat keterampilan berbahasa bagi pelajar. Pembelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
kegiatan yang bermakna. Karena dalam kegiatan belajar seharusnya berarti dan berguna bagi
pembelajar dikehidupannya sehari-hari.Tujuan adanya prinsip dalam pembelajaran bahasa
Indonesia yaitu agar tujuan pembelajaran tercapai. Ada empat prinsip dalam pembelajaran
bahasa Indonesia yaitu:
Pertama prinsip kontekstual, konsep belajar pada prinsip ini menghadirkan dunia nyata
kedalam kelas dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan kehidupan nyata.

Kedua prinsip integratif, yaitu pembelajaran bahsa disajikan tidak terpisah-pisah.


Pembelajaran bahasa secara terpadu atau terintegratif. Bisa dipadukan pembelajaran menyimak.
mendengarkan, membaca, dan menulis.

Prinsip yang ketiga yaitu prinsip fungsional yang mengisyaratkan bahwa guru bukanlah
bukanlah penguasa dalam kelas, bukanlah satu-satunya pemberi informasi dan sumber belajar.
Jadi pembelajaran didasarkan pada multi sumber. Keempat, prinsip apresiatif yaitu yang
memberikan dasar bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menyenangkan.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Karwono&Mularsih,(2017),Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar


,Depok: PT. Rajagrafindo Persada,.Hal.3
Rokayah(2021)Modernisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia,Yogyakarta:Bintang Pustaka
Madani,Hal.35
Wicaksono,L,Bahasa Dalam Komunikasi Pembelajaran,Jurnal of Prospective Learning,Volume
1 Nomor 2 (2016) hlm.16
Agusalim&Suryanti(2021), konsep dan pengembangan bahasa Indonesia di kelas rendah,
Yogyakarta, Bintang Pustaka Mandiri, 5-6.
Oktavian & Salim, prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia SD/MI , jurnal ilmiah
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, vol.7 no. 1 (2021) h.4-8
Hidayah, Penanaman Nilai-nilai Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, vol.2 no.2 (2015) H.193
Suwandi,(2019)pembelajaran bahasa Indonesia era industri, Bandung,PT.Remaja Rosdakarya,
H.104-105
Ina Yani, penggunaan prinsip-prinsip pembelajaran dan pengajaran berbasis tugas( task based)
untuk meningkatkan kemampuan bahasa, Hal. 4-5

12

Anda mungkin juga menyukai