2021 / 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kekuatan
dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Penyusun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Seni Drama yang dikerjakan
secara berkelompok dan dipersentasekan sebagai bahan diskusi mahasiswa Program
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas PGMI 6.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang terlibat didalamnya,
memberikan bantuan baik moral maupun materi. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tiada hingga kepada Hilda Zahra Lubis, M.Pd selaku
dosen Seni Drama di kelas PGMI 6.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka
kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................4
BAB II .....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................6
PENUTUP .............................................................................................................................16
A. Kesimpulan ................................................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan dialogdialog dan
dipentaskan di atas panggung. Sebagai salah satu karya sastra yang dipentaskan, maka
dalam pementasannya senantiasa mengacu pada naskah drama yang telah disiapkan.
Penulisan naskah drama biasanya diambil melalui kejadian nyata yang bersumber dari
kehidupan manusia maupun kejadian fiktif yakni berdasarkan pada imajinasi penulis.
Naskah drama biasanya ditulis dalam bentuk dialog dan dipentaskan oleh aktor dengan
tujuan menggambarkan kejadian kehidupan melalui pertikaian dan konflik yang terjadi di
atas panggung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian seni drama ?
4
4. Apa saja persyaratan drama ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian seni drama
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Drama
Drama sebagai salah satu genre sastra, memiliki kekhasan dibandingkan
dengan genre lain yaitu puisi dan fiksi. Puisi dalam menyampaikan pesan melalui
pemadatan makna dengan membatasi kata dan menyajikan kosa kata pilihan yang
imajimatif dan menghasilkan multimakna bagi pembacanya. Demikian pula fiksi
baik yang pendek berupa cerita pendek dan yang cerita panjang berupa novel
menyajikan narasi panjang untuk menggambarkan tokoh dan amanat yang akan
disampaikannya.
Drama sebagai karya sastra secara struktural memiliki elemen tokoh, jalan
cerita, latar, tema, dan amanat (Nurgiyantoro, 2005). Persoalan yang muncul
dalam teks sastra drama berupa kejadian sehari-hari, atau reproduksi dari kisah-
kisah yang sudah ada seperti mite, legenda, sage, untuk digali persoalannya dalam
konfliks antartokoh dalam naskah.
Dasar dari materi naskah drama adalah konfliks kehidupan dengan kisah
awal, konfliks, dan penyelesaian. Hukum drama menurut Ferdinand Brunetiere
(Harymawan, 1993) berpokok pada “kisah protagonis” yang menginginkan
sesuatu, dan “antagonis” yang menentang dipenuhinya keinginan itu.Sebagai
contoh: Engtay dalam lakon Sampek dan Engtay karya N. Riantiarno, Engtay
adalah tokoh protagonis yang harus menghadapi sikap ayahnya yang keras agar
tidak berhubungan dan menjalin cinta dengan Sampek karena perbedaan kelas
1
Suroso, Drama Teori dan Pementasan, (Yogyakarta:Penerbit Almatera,2015) hlm,242
7
sosial. Namun, Engtay tetap jatuh cinta dan dibawa sampai mati.
Contoh lain, Lakon RT NOL/RW NOL karya Iwan Simatupang, Kakek adalah
tokoh protagonis yang menyadari masa lalunya dan rela untuk hidup di kolong
jembatan. Sedangkan Ani dan Ina adalah pelacur muda yang bosan dengan
kehidupan kolong jembatan yang makan makanan sisa yang dimasak oleh
Pincang.2
B. Karakteristik Drama
Drama memiliki karakteristik tersendiri dibanding dengan jenis karya
sastra lain. Berikut merupakan karakteristik dalam drama:
Drama disajikan melalui tokoh. Tokoh adalah orang yang berperan yang
menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh tersebut bisa diperankan oleh
manusia, boneka, wayang, atau sejenisnya. Dan karakter atau sifat dari
seseorang disebut penokohan.
2
Ibid……..hal.242
8
Drama disajikan dalam berbagai durasi tergantung panjang pendeknya naskah
drama. Drama kolosal dapat berlangsung berjam-jam. Sementara drama
singkat, dapat selesai dalam hitungan menit.
Drama disajikan dengan memperhatikan tata letak panggung. Posisi atau latar
yang diperlihatkan saat pemeran memainkan tokoh, berpengaruh pada drama.
Ada makna-makna simbolis di balik tata panggung. Sehingga semua benda,
pemilihan warna, serta cahaya tidak serta merta ada. Semua harus ada
kaitannya dengan naskah.
Drama disajikan untuk menghibur penonton, tetapi pesan dalam drama juga
menjadi perhatian untuk para penonton.3
C. Unsur-Unsur Drama
Untuk menjadi satu kesatuan drama yang utuh dan siap diperankan untuk
disajikan menjadi tontonan para penonton, drama tentu terdiri dari berbagai unsur
yang membentuknya. Karena drama merupakan sebuah karya sastra yang
tersusun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur ini yang kemudian
mempengaruhi cerita yang disajikan dalam drama. Unsur intrinsik adalah unsur
yang membangun sebuah drama dan berada di dalam drama itu sendiri, seperti
4
plot, tokoh, dialog, latar dan sebagainya. Sedangkan unsur ekstrinsik
merupakan unsur yang membentuk serta mempengaruhi sebuah drama tidak
secara langsung atau dari luarnya.
Adapun penjelasan mengenai unsur-unsur dalam drama adalah sebagai
berikut.
1. Unsur Intrinsik
3
Sumaryadi. Seni drama dan pendidikan karakter. (FBS Universitas Negri Yogyakarta)
4
S. Suryani, Peningkatan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur-Unsur Drama yang Disajikan dalam
Bentuk Pentas atau Naskah Melalui Metode Problem Based Learning, Jurnal Education and Economics, Vol. 02,
No. 04, 2019 hlm. 475.
9
a. Tema
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa atau konflik yang dirangkai
dengan sebaik mungkin untuk menggerakkan jalannya cerita. Plot atau
alur cerita merupakan hubungan antara satu konflik dengan konflik
lainnya atau satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Cerita dalam drama
haruslah memiliki konflik yang menjadi permulaan, menuju tengah
konflik, hingga akhirnya tiba di akhir konflik. Atau dalam artian
sederhana, plot atau alur merupakan jalan cerita mulai dari babak atau sesi
awal hingga akhir sebuah drama.
10
Alur drama mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik
awal; 3) perkembangan konflik; dan 4) penyelesaian.5
1) Tokoh Utama
5
E. Kosasih, Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud,
2017) hlm. 205.
6
Ibid, E. Kosasih, hlm. 205.
11
mrupakan tokoh yang paling penting dalam berjalannya cerita
yang dipentaskan.
2) Tokoh Pembantu
7
Ibid. E. Kosasih, hlm. 205.
8
Rohana, N. Indah, Seni Drama, (Makassar, 2021) hlm. 49
12
Dalam sebuah dialog itu sendiri, ada tiga elemen yang tidak boleh
dilupakan. Ketiga elemen itu antara lain sebagai berikut:
9
E. Kosasih, op.cit., hlm. 206.
10
Ibid. E. Kosasih, hlm. 206.
13
1) Latar Tempat
2) Latar Waktu
3) Latar Ruang
Latar ruang juga dapat berarti ruang dalam rumah atau latar
rumah, hiasan, warna, dan peralatan dalam ruang akan
memberi corak tersendiri dalam drama yang dipentaskan.
Misalnya, suasana ruang tamu dengan ruang kamar jelas harus
diatur berbeda.
2. Unsur Ekstrinsik
a. Latar belakang masyarakat, yaitu unsur yang memengaruhi drama
berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat tempat penulis
berada sehingga berpengaruh terhadap penulis itu sendiri, di antaranya
adalah ideologi suatu negara, kondisi politik suatu negara, kondisi
ekonomi suatu negara, dan kondisi sosial suatu negara.
b. Latar belakang penulis, yaitu faktor-faktor yang terdapat dari dalam
diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau memengaruhi penulis
dalam menulis sebuah drama, di antaranya adalah aliran sastra penulis,
riwayat hidup/biografi penulis, dan kondisi psikologis penulis.
c. Nilai-nilai kehidupan dalam drama, yang terdiri dari nilai moral, nilai
budaya/adat, nilai agama/religi, dan nilai sosial.
14
D. Persyaratan Naskah
1. Menggunakan cerita yang layak dipentaskan.
2. Pemilihan kata dan cerita harus disesuaikan dengan penonton yang akan
menonton.
3. Dalam penulisan naskah haruslah menggunakan ejaan yang disempurnakan.
4. Penunjuk pementasan berupa karangan narasi yang mendominasi teks.
5. Narator pada teks drama dituliskan dengan huruf miring dan dicetak tebal.
6. Bahasa yang digunakan tidak harus baku, tetapi layaknya seperti kehidupan
sehari-hari.
7. Cerita atau konflik yang diceritakan tidak menyinggung pihak manapun
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah kami ini yaitu
3. Untuk menjadi satu kesatuan drama yang utuh dan siap diperankan untuk
disajikan menjadi tontonan para penonton, drama tentu terdiri dari
berbagai unsur yang membentuknya. Karena drama merupakan sebuah
karya sastra yang tersusun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur
ini yang kemudian mempengaruhi cerita yang disajikan dalam drama.
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah drama dan
berada di dalam drama itu sendiri, seperti plot, tokoh, dialog, latar dan
sebagainya. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang
membentuk serta mempengaruhi sebuah drama tidak secara langsung atau
dari luarnya.
16
4. Persyaratan Naskah
Menggunakan cerita yang layak dipentaskan.
Pemilihan kata dan cerita harus disesuaikan dengan penonton yang
akan menonton.
Dalam penulisan naskah haruslah menggunakan ejaan yang
disempurnakan.
Penunjuk pementasan berupa karangan narasi yang mendominasi teks.
Narator pada teks drama dituliskan dengan huruf miring dan dicetak
tebal.
Bahasa yang digunakan tidak harus baku, tetapi layaknya seperti
kehidupan sehari-hari.
Cerita atau konflik yang diceritakan tidak menyinggung pihak
manapun.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka
kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan selanjutnya
17
DAFTAR PUSTAKA
E. Kosasih. (2017). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Sumaryadi. Seni drama dan pendidikan karakter. (FBS Universitas Negri Yogyakarta)
18