5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari pengembangan
instrumen keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) IPA pada kelas V SD di Gugus VI Kecamatan
Penebel. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development
dengan tahapan 4D, terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop dan desimination. Namun pada
tahap desimination tidak dilaksanakan karena situasi kesehatan masyarakat dengan adanya
pandemic Covid 19. Pada tahapan ini menghasilkan instrumen keterampilan berpikir tingkat tinggi
dalam bentuk pilihan ganda, yang kemudian divalidasi oleh tim ahli yang selanjutnya diujicobakan
pada siswa. Berdasarkan hasil validasi ahli terhadap aspek materi, konstruksi, dan bahasa, instrumen
dinyatakan valid dengan kategori sangat baik. Validitas isi tes melalui uji ahli menggunakan analisis
CVR memperoleh hasil valid untuk semua soal. Hasil validitas butir dengan rumus point biserial
memperoleh semua butir soal memiliki rhitung > rtabel sehingga semua butir soal dinyatakan valid. Hasil
uji reliabilitas tes memperoleh nilai sebesar 0,91 berada pada rentang 0,80 < r 1.1 < 1,00 atau pada
kategori derajat reliabilitas yang sangat tinggi. Jadi Instrumen penilaian keterampilan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) yang dikembangkan telah valid dan reliabel untuk dapat digunakan dalam mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Kata Kunci : Instrumen; Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS); Pembelajaran IPA
Abstract
This study aims to determine the validity and reliability of the development of the instrument of
higher order thinking skills (HOTS) of Science in class V SD in Cluster VI, Penebel District. This type
of research is research and development or research and development with 4D stages, consisting of 4
stages, namely define, design, develop and desimination. However, the desimination stage was not
carried out due to the public health situation with the Covid 19 pandemic. At this stage it produced an
instrument of higher order thinking skills in the form of multiple choices, which was then validated by a
team of experts which was then tested on students. Based on the results of expert validation on the
material, construction, and language aspects, the instrument was declared valid in the very good
category. The validity of the test content through expert testing using CVR analysis obtained valid
results for all questions. The results of the validity of the items with the point biserial formula obtained
that all items had rcount> rtable so that all items were declared valid. The reliability test results obtained a
value of 0.91 in the range 0.80 <r1.1 <1.00 or in the category of very high degrees of reliability. So the
instrument for assessing higher order thinking skills (HOTS) that has been developed has been valid
and reliable to be used in measuring students' higher order thinking skills.
pembelajaran IPA siswa kelas V yang menggunakan model 4D yang terdiri dari
valid dan reliabel. empat tahapan pengembangan yaitu
tahap pendefinisian (define), tahap
METODE perancangan (design), tahap
Metode penelitian yang digunakan pengembangan (develop), dan tahap
adalah metode penelitian dan penyebaran (disseminate). Namun tahap
pengembangan atau Research and penyebaran (disseminate) tidak dapat
Development (R&D). Produk yang dilaksanakan karena kondisi dan situasi
dikembangkan yaitu instrumen pandemic Covid-19.Subjek penelitian
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pengembangan instrumen adalah dosen
pembelajaran IPA siswa kelas V SD ahli, guru (sebagai praktisi), dan siswa
Gugus VI Kecamatan Penebel pada Tema kelas V SD Gugus VI Kecamatan Penebel.
Ekosistem. Penelitian ini menggunakan Berikut ini tabel distribusi subjek
model pengembangan yang mengikuti alur penelitian.
dari Thiagarajan (1974), yaitu
Uji validitas yang dicari adalah jawaban yang diharapkan, materi yang
validitas isi dan validitas butir dari ditanyakan harus sesuai dengan tujuan
instrumen yang dibuat. Uji validitas isi pengukuran, dan materi yang ditanyakan
menggunakan analisis Content Validity harus sesuai dengan jenjang dan jenis
Ratio (CVR), formula ini digunakan karena sekolah atau tingkat kelas. Pada aspek
dalam penelitian ini melibatkan lima pakar konstruksi soal menggunakan kata
dengan alternatif penskoran (relevan dan tanya/perintah yang menuntut jawaban
tidak relevan). Menurut Lawshe (1975), terurai, ada petunjuk yang jelas tentang
menurut Lawshe (1975) dengan rumus cara mengerjakan soal, setiap soal harus
𝑁
𝑛𝑒− ada pedoman penskorannya, dan tabel,
2
sebagai berikut: 𝑅 = 𝑁 , gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
Selanjutnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan
2
peneliti melakukan analisis validitas isi dari berfungsi. Pada aspek bahasa rumusan
aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek kalimat soal harus komunikatif,
bahasa. Pada aspek materi soal harus menggunakan bahasa Indonesia yang
sesuai dengan indikator, setiap baik dan benar, tidak menimbulkan
pertanyaan harus diberikan batasan penafsiran ganda, tidak menggunakan
bahasa yang berlaku setempat/tabu, dan Validitas dari aspek materi, konstruksi dan
tidak mengandung kata/ungkapan yang bahasa di analisis menggunakan rumus
menyinggung perasaan peserta didik. skala lima sebagai berikut :
jika rhitung lebih besar daripada rtabel terhadap kompetensi dasar (KD) kelas V
dengan taraf signifikansi atau taraf semester I serta materi yang sudah
kekeliruan 5% (rhitung > rtabel dengan t.s. diberikan oleh sekolah khususnya dalam
5%). materi IPA pada tema ekosistem sehingga
Sedangkan analisis reliabilitas memudahkan langkah awal dalam
menggunakan 50 siswa kelas V di gugus mengembangkan intrumen pengukuran
VI Kecamatan Penebel, dengan metode atau tes-tes kemampuan berpikir tingkat
DARING (dalam Jaringan) melalui google tinggi yang sesuai untuk dikembangkan.
form. Menurut Candiasa (2010) untuk Selanjutnya analisis konsep adalah
mengetahui reliabilitas tes maka mengidentifikasi, merinci dan menyusun
digunakan rumus KR 21. Adapun Rumus secara sistematis konsep-konsep topik
KR 21 yang dimaksud adalah: r11 = 𝑘 disesuaikan dengan materi IPA yang
𝑘−1 diujikan di kelas V semester I. Salah satu
𝑀𝑡 (𝑘− 𝑀𝑡 )
{1 − } (Candiasa, 2010). kegiatan dalam analisis konsep ini adalah
𝑘 . 𝑆2𝑡
mencari dan membaca referensi kerangka
kerja pengukuran kemampuan berpikir
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat tinggi, kemudian tak lupa untuk
Hasil dari penelitian pengembangan membaca buku-buku IPA SD kelas V
ini berupa instrumen penilaian berbentuk semester I yang mendukung penyusunan
soal obyektif yang digunakan untuk instrumen keterampilan berpikir tingkat
menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi tinggi.
(HOTS) pada pembelajaran IPA. Selanjutnya analisis tugas adalah
Pengembangan instrumen penilaian mengidentifikasi keterampilan dasar yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dimiliki siswa tentang topik yang diujikan.
sains terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap Analisis ini digunakan untuk memunculkan
pendefenisian (define), tahap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
perencanaan (design), tahap kelas V SD. Pemilihan soal ini disesuaikan
pengembangan (develop) dijelaskan dengan materi IPA dan bersifat
sebagai berikut: konstekstual.
Setelah melakukan analisis tugas Ida Bagus Putu Aryana, dan Dr. I Gede
siswa, dilanjutkan dengan tahap ini Margunayasa,S.Pd.,M.Pd. selain itu juga,
bertujuan untuk mengkonversi tujuan dari divalidasi oleh 3 orang praktisi yakni guru
analisis tugas dan analisis konsep menjadi yang berprofesi sebagai guru sekolah
tujuan khusus yaitu untuk dasar yaitu, Ni Nyoman Metamin, S.Pd
mengembangkan instrumen pengukuran mengajar di SD N 4 Babahan, Ni Nyoman
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Siwi, S.Pd mengajar di SD N 4 Senganan,
dan Ni Nyoman Ayu Sriwijati, S.Pd
2. Tahap Perancangan (Design) mengajar di SD N 5 Senganan sehingga
Tujuan dari tahap ini adalah untuk pada tahapan ini merupakan tahapan
merancang bentuk dasar dari instrumen lanjutan untuk menyempurnakan Draft I
pengukuran keterampilan berpikir tingkat sebelum akhirnya menjadi versi final.
tinggi. Pada tahap perancangan ini terdiri Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian
dari beberapa langkah pokok yaitu para ahli dan pengujian pengembangan.
sebagai berikut: Adapun saran yang diberikan para
a. Penyusunan Tes ahli, dimulai dari saran ahli atau judges I-V
Dasar dari penyusunan soal adalah adalah sebagai berikut. Judges 1
analisis konsep dan analisis tugas yang memberikan penilaian relevan untuk
dijabarkan dalam spesifikasi instrumen semua butir soal pada instrumen
pengukuran kemampuan berpikir tingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi.
tinggi, selanjutnya disusun kisi-kisi dan Keseluruhan butir soal pada instrumen
acuan penskorannya menurut dimensi tersebut dianggap telah sesuai dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. indikator yang dicantumkan. Namun
terdapat beberapa saran umum yang
b. Pemilihan Format diberikan oleh judges I untuk dapat lebih
Pemilihan format dalam dicermati lagi. Judges II memberikan
pengembangan instrumen pengukuran penilaian relevan untuk semua butir soal
kemampuan berpikir tingkat tinggi belajar pada instrumen keterampilan berpikir
mencakup pemilihan format untuk tingkat tinggi. Keseluruhan butir soal pada
merancang isi dan topik yang diujikan, instrumen tersebut dianggap telah sesuai
yang dimana dalam penelitian ini dengan indikator yang dicantumkan.
instrumen tes bertipe analisis, Namun terdapat beberapa saran dari
memecahkan suatu masalah dan bersifat setiap butir soal yang diberikan oleh
konstekstual. judges II untuk dapat lebih dicermati lagi,
c. Perancangan Awal adapun kesalahan atau perbaikan yang
Rancangan awal yang dimaksud diberikan oleh judges II. Judges III,
ialah rancangan seluruh instrumen yang merupakan rekan guru kelas V yang
dikerjakan sebelum soal diujicobakan. bertugas di SD N 4 Babahan.
Pada tahap ini menghasilkan versi awal memberikan penilaian relevan untuk 50
Draft 1 yang selanjutnya di revisi terlebih butir soal pada instrumen keterampilan
dahulu oleh pembimbing. Pada tahap ini berpikir tingkat tinggi. Menurutnya,
menghasilkan versi awal Draft I yang instrumen ini telah sesuai dengan dimensi
selanjutnya disempurnakan melalui proses dan indikator yang dicantumkan. Terdapat
pada tahapan pengembangan. beberapa hal yang perlu dicermati untuk
menyempurnakan beberapa butir soal
3. Tahap Pengembangan (Develop) dalam instrumen yang disampaikan
Tujuan dari tahap ini adalah berupa saran secara umum. Judges IV,
menghasilkan Draft I berupa instrumen merupakan rekan guru kelas V yang
yang telah direvisi berdasarkan masukan bertugas di SD N 4 Senganan. Menurut
para ahli dan data yang diperoleh dari uji jugdes IV 50 butir soal pada instrumen
coba, adapun para ahli yang terlibat dalam telah memenuhi dan sesuai dengan
proses validitas isi instrumen tes untuk dimensi serta indikator yang digunakan,
mengukur keterampilan bepikir tingkat namun ada 3 butir soal yang menurut
tinggi antara lain dua orang dosen ahli dari judge IV ini kata-kata butir soalnya kurang
jurusan Pendidikan dasar yaitu Prof. Dr. dimodifikasi sedikit dan lebih dirujuk agar
siswa tidak bingung, yakni soal no 12, 13, semua butir soal dinyatakan valid
14 tabel 4.5 Saran umum judges IV. sehingga semua soal digunakan. Hal ini
Judges V, merupakan rekan guru kelas V sesuai dengan pendapat Sugiyono (2015)
yang mengajar di SDN 5 Senganan. yang menyatakan bahwa data yang valid
Menurutnya, setiap butir soal yang berarti data tersebut dapat digunakan
terdapat pada instrumen keterampilan untuk mengukur apa yang seharusnya
berpikir tingkat tinggi memiliki tingkat diukur.
kesukaran yang berbeda-beda. Beberapa Selanjutnya setelah melakukan uji
butir soal yang dibuat dianggap telah validitas butir, dilanjutkan dengan uji
sesuai jika digunakan untuk mengukur reliabilitas. Menurut Mulyasa (2009)
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa menyatakan bahwa reliabilitas merupakan
kelas V, namun ada juga beberapa butir salah satu ciri dari suatu instrumen
soal yang masih terlalu sederhana jika asesmen dimana soal yang digunakan
dikerjakan oleh siswa kelas V SD. Judges adalah sebagai alat ukur yang dapat
V memberikan penilaian relevan untuk 50 mengukur skor peserta tes yang benar-
butir soal yang dianggapnya telah sesuai benar dapat menggambarkan kemampuan
dan relevan. Namun ada beberapa hal mereka. Hal tersebut sejalan dengan
yang menjadi kendala, yakni siswa masih pendapat Winarno (2011:107) yang
belum mahir dalam menjawab menyatakan bahwa reliabilitas instrumen
menggunakan google form, karena diartikan sebagai keajegan (consistency),
pengaruh sinyal di lingkungan siswa karena keajegan dari instrumen itu sangat
tersebut, namun berkat kerjasama dan berpengaruh terhadap hasil yang
bimbingan bersama siswa bisa menjawab diperoleh dari jawaban siswa.
dengan lancar. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas
Selanjutnya berdasarkan hasil menggunakan rumus KR 21 diperoleh nilai
analisis uji validitas, validitas isi yang r11 sebesar 0,91 berada pada rentang 0,80
dilakukan pada instrumen tes < r1.1 < 1,00 atau pada kategori derajat
keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan reliabilitas yang sangat tinggi. Menurut
menggunakan teknik analisis CVR, setiap Masitoh (2020) menyatakan bahwa
butir soal memiliki nilai CVR ≥ 1,00 yang apabila hasil dari uji reliabilitas berada
artinya semua butir soal pada instrumen pada kategori tinggi dan sangat tinggi
dinyatakan valid. Ahmad dkk (2018) maka instrumen tersebut bisa dikatakan
menyatakan bahwa tes dinyatakan valid ajeg, dengan demikian dapat dikatakan
ini membuktikan bahwa validator telah bahwa instrumen yang telah disusun
menyatakan bahwa tes layak untuk sudah reliabel.
digunakan. Berdasarkan hasil rerata Dengan penggunaan instrumen
intrumen tes keterampilan berpikir tingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi ini,
tinggi memiliki kriteria sangat baik pada siswa menjadi sangat terampil dalam
aspek materi, konstruksi dan bahasa bertanya dan mengemukakan
dengan rerata masing-masing aspek pendapatnya, menemukan sebuah
materi memperoleh rata-rata 23,8 berada informasi yang relevan, berusaha mencari
pada kategori sangat baik, aspek berbagai alternative untuk mendapatkan
konstruksi memperoleh rata-rata 24,2 solusi, serta dapat menentukan cara yang
berada pada kategori sangat baik, dan efektif dalam menyelesaikan masalah
pada aspek bahasa memperoleh rata-rata pada soal keterampilan berpikir tingkat
23,4 berada pada kategori sangat baik. tinggi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Masitoh Hal ini sejalan dengan penelitian
(2020) yang menyatakan bahwa setelah yang telah dilakukan oleh Rusdianto
dinyatakan valid dengan mendapat (2020) yang menyatakan bahwa jarangnya
catatan perbaikan, maka instrumen siap guru memberikan soal-soal yang menuntut
digunakan dalam uji coba. kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada
Setelah dilakukan uji coba dengan peserta didik, maka siswa tidak akan
50 orang siswa di gugus VI kecamatan memiliki kemampuan untuk berpikir dan
Penebel, didapatkan hasil semua semua memecahkan suatu permasalahan
butir soal memiliki rhitung atau
rtabel
PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 254
Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553