Disusun Oleh :
Nama : Dela Dwiyanti Bulonggodu
Kelas : XII APHP 2
Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
LAPORAN KEGIATAN
SISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
KUE RISKI
“PEMBUATAN KUE KERAWANG COKELAT”
Disahkan/disetujui
Guru Pembimbing Sekolah Pembimbing Dunia Industri
Mengetahui
Kepala Sekolah Ketua
SMK Negeri 2 Gorontalo Program Keahlian APHP
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha esa
yang selalu melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan kegiatan PKL
(Praktik Kerja Lapangan). Penulisan laporan ini sebagai syarat untuk
mendapatkan nilai PKL (Praktik Kerja Lapangan).
ii
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga laporan PKL ini
membawa manfaat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah mengesahkan UU No 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Undang-undang ini
disusun dengan maksud untuk memberdayakan usaha mikro kecil dan
menengah. Sehingga dengan adanya upaya tersebut, timbullah sesuatu hal
yang baru yaitu ekonomi kreatif.
2
Sebagai motor penggerak perekonomian nasional, peranan industri kecil
cukup besar, sehingga pengembangan terhadap industri kecil menjadi sangat
penting dan sangat menarik bagi berbagai pihak, bukan hanya pemerintah,
pihak swasta pun mulai ikut berperan terhadap usaha pengembangan berbagai
industri kecil di tanah air, selain itu juga industri kecil mempunyai peranan
penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Potensi industri kreatif masih begitu besar untuk dapat digarap oleh
pelaku bisnis di Indonesia khususnya yang ada di Provinsi Gorontalo.
Keinginan Pemerintah Provinsi Gorontalo yang ingin mengembangkan
Ekonomi Kreatif sebagai daya saing bangsa. Tren global pun mengarah ke
sana.
Kue karawo adalah kue khas Gorontalo yang diadaptasi dari sulaman
karawo, yakni kerajinan tekstil khas Gorontalo yang diturunkan dari generasi ke
generasi sejak abad 17. Setelah sulaman karawo ini berkembang pesat, maka
kesadaran Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menghargai sulaman karawo
sebagai karya asli daerah ini baru tercetus tahun 2006, saat Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan hak paten tentang “sulaman karawo”
sebagai kerajinan milik masyarakat Gorontalo. Plakat hak paten ini disampaikan
saat Sidang Paripurna DPRD Provinsi Gorontalo memperingati HUT Provinsi
Gorontalo, 16 Februari 2006. Penetapan inilah yang lebih menguatkan
keberadaan kue karawo “kue kerawang” sebagai identitas masyarakat Gorontalo.
Istilah “kukis” diadopsi dari bahasa Inggris cookies “kukis”, atau “kue”.
Di Gorontalo orang lebih banyak menyebut “kue” dibandingkan “kukis”.
3
Akan tetapi penyebutan dalam bahasa Gorontalo dikenal dengan “kukisi”.
Oleh sebab itu padanan untuk istilah “kue kerawang” dalam bahasa Indonesia
menjadi “kukisi karawo” dalam bahasa Gorontalo.
Istilah “karawo” memiliki arti pada setiap suku katanya. Ini merupakan
kependekan dari kata kayita, Randheya dan Wo’ala. Jadi sulaman “karawo”
bermakna “kaitan”, “rantai” dan “bongkaran” atau dalam hal ini “membuka”
benang. Sulaman ini sangat memerlukan ketelitian dan ketekunan, itulah
sebabnya para pekerjan baik penyulam karawo maupun pembuat kue karawo
hampir dapat dipastikan dikerjakan oleh kaum perempuan. Kue karawo yang
dimaksud dalam istilah kue ini bukanlah berasal dari kota kerawang yang ada
di Jawa Barat, melainkan merupakan nama makanan khas Gorontalo yang
berbentuk kue kering. Kue karawo sendiri sebernarnya sama seperti kue
kering pada umumnya. Yang menjadikan kue kerawang istimewa adalah
keberadaannya yang hanya bisa ditemukan di Gorontalo.
Kue karawo seperti layaknya kue karawo lainnya bahan dasarnya hanya
tepung terigu, merupakan kue yang memiliki tekstur yang keras dan memiliki
kerenyahan, sebab kue kering ini memiliki kadar air yang sedikit. Kue
kerawang atau karawo ini bisa disimpan untuk waktu yang lama. Bahan
pembuatan kue kerawang atau karawo ini bisa dari apa saja mulai dari tepung
ketan, tepung beras, terigu dan aneka jenis tepung lainnya seperti tepung
bonggol pisang.
Kue karawo memiliki aneka macam varian rasa seperti keju, coklat,
kopi, dan stroberi. Ketika berkunjung ke Gorontalo, biasanya orang-orang
mencari kue ini untuk dijadikan oleh-oleh.
4
Berdasarkan hal diatas penulis melampirkan laporan praktek kerja
lapangan sebagai pelaporan selama mengikuti PKL di toko kue yaitu Toko
Kue Riski, Oleh kerena itu guna mendapatkan pengetahuan yang lebih selain
disekolah di SMK Negeri 2 Gorontalo sudah menjadi kewajiban atau
keharusan dalam melakukan praktek kerja industri. Dalam hal ini penulis akan
menarasikan dan mempraktekkan pembuatan kue Kerawang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
1. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
Pada dasarnya, UMKM adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh
individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga.
Keberadaan UMKM di Indonesia sangat diperhitungkan, karena
berkontribusi besar pertumbuhan ekonomi.
6
b. Usaha Kecil
Usaha kecil UMKM adalah suatu usaha ekonomi produktif yang
independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau
kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan
utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah. Usaha yang masuk
kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp
50 juta hingga Rp 500 juta. Lalu penjualan per tahun berkisar dari
angka Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 miliar. Pengelolaan
keuangan usaha kecil juga sudah lebih profesional ketimbang usaha
mikro. Contoh UMKM kecil adalah usaha binatu, restoran kecil,
bengkel motor, katering, usaha fotocopy, dan sebagainya.
c. Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan
bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat. Serta
menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha
kecil atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang
sudah diatur dengan peraturan perundang-undangan. Kemudian hasil
penjualan per tahunnya mencapai Rp 2,5 miliar sampai Rp 50 miliar.
Selain pengelolaan keuangan yang sudah terpisah, usaha menengah
juga sudah memiliki legalitas. Contoh UMKM menengah adalah
perusahaan pembuat roti skala rumahan, restoran besar, hingga toko
bangunan.
7
2. Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang termasuk kegiatan
produksi dan distribusi barang serta jasa di dalamnya yang membutuhkan
gagasan dan ide kreatif serta kemampuan intelektual dalam
membangunnya. Ekonomi kreatif merupakan gabungan dua kata yang
masing-masing memiliki makna tersendiri. Ekonomi itu sendiri
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ilmu tentang asas-asas
produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan,
sementara kreatif merupakan kemampuan dalam memiliki daya cipta serta
kemampuan untuk menciptakan. Dapat dikatakan bahwa ekonomi kreatif
merupakan proses perekonomian yang mengutamakan nilai kreativitas.
8
Menurut Simatupang, ekonomi kreatif diartikan sebagai industri
yang berfokus pada kreasi dan ekploitasi karya kepemilikan intelektual
seperti seni, film, permainan atau desain fashion, dan termasuk layanan
kreatif antar perusahan seperti iklan.
3. Kue Tradisional
Kata "kue" berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian : koé, hal
ini menunjukkan pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara,
beberapa kue memang menunjukkan asal mulanya dari Tiongkok
seperti bakpia. Kebanyakan kue basah adalah kue tradisional Nusantara,
sementara beberapa kue lain seperti lapis legit, risoles, pastel
dan panekuk menunjukkan pengaruh Eropa, yaitu Belanda dan Portugis.
Pada awalnya istilah kue memang digunakan untuk menyebut kue
tradisional dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa
Indonesia istilah ini telah meluas menjadi istilah yang memayungi
berbagai jenis makanan ringan berbahan adonan tepung, biasanya
dari tepung terigu atau tepung beras, termasuk untuk menyebut kue
basah, kue kering, kue pastri, dan kue bolu.
9
Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan
utama. Kue biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin.
Kue merupakan pengolahan dari suatu adonan atau bahan yang
mengandung tepung , baik itu tepung terigu, tepung beras ataupun tepung
sagu aren yang dicampur dengan bahan tambahan lainnya seperti bahan
pemberi rasa, warna, aroma, dan lain-lain.
4. Kue Kering
Kue kering adalah kue dengan kadar air yang minimal, sehingga
dapat tahan disimpan lebih lama daripada kue basah. Kue kering biasanya
bertekstur keras tetapi renyah karena dibuat dengan cara dipanggang
memakai oven. Kue kering memiliki daya tahan yang cukup lama. Bahan
yang umum digunakan untuk pembuatan kue kering di antaranya tepung
beras, tepung ketan, terigu, ataupun sagu. Kue kering lebih dikategorikan
sebagai kue yang dipanggang mirip seperti kukis. Kue kering biasanya
populer disajikan pada saat perayaan lebaran atau natal.
10
5. Karawo Atau Kerawang
Karawo merupakan salah satu jenis motif hias seni rupa dua dimensi
yang berasal dari Gorontalo. Karawo adalah kerajinan sulaman benang
dengan motif tertentu di atas kain yang sudah dilubangi. Kata karawo
berasal dari kata “Mokarawo” yang merupakan bahasa asli Gorontalo,
yang artinya mengiris atau melubangi. Keunikan dari kerajinan sulaman
karawo terletak pada proses pengerjaannya, yaitu yang harus didahului
dengan pengirisan dan pencabutan benang. Proses ini sangat
membutuhkan kesabaran, keuletan dan ketelitian para pengrajin agar kain
tidak rusak. Selain itu pada saat mengiris para pengrajin harus
menyesuaikan jumlah benang kain yang akan diiris dengan pola desain
karawo yang akan diterapkan pada kain. Jika jumlah benang yang diiris
dan dicabut tidak sesuai, maka akan mengurangi keindahan hasil sulaman.
6. Kue Karawo
Kue karawo atau kue karawang ini merupakan salah satu jenis kue
kering khas yang berasal dari Gorontalo. Kue memang tergolong kue yang
cantik untuk dilihat, karena olahannya yang sangat unik dan bervariasi.
Selain penampilannya yang menarik itu, citarasa yang disuguhkan kue ini
juga cukup menggoyang lidah setiap orang yang menikmatinya. Kue
karawo ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan manis sekali. Kue
11
kering khas Gorontalo ini sudah sangat terkenal keberbagai daerah di
seluruh Indonesia, namun karena namanya yang sedikit aneh jadi jarang
orang yang mengenalinya.
Nama kue kerawang atau karawo diambil dari sebuah nama sulaman
kain khas Sulawesi Utara, kain karawo, yang sangat cantik dan indah
dilihat, sehingga olahan kue yang menggunakan ukiran sama seperi proses
penyulaman ini diberi nama kue kerawo. Cara pembuatan kuenya memang
sangat mudah seperti membuat kue kering pada umumnya, namun dalam
hal pelukisan atau penghiasan gambar aneka bunga yang sedikit
memerlukan keahlian. Karena memang kue kerawo menyuguhkan lukisan
kue yang sangat indah, dari mulai gambar bunga, dedaunan serta gambar
lainnya yang sangat cantik.
Kue karawo memang tergolong kue yang cantik untuk dilihat, karena
olahannya yang sangat unik dan bervariasi. Selain itu citarasa yang
disuguhkan kue ini cukup menggoyang lidah setiap orang yang
menikmatinya, karena memang sangat lembut dan manis sekali. Kue
karawo tergolong ke dalam kue kering khas Gorontalo yang sudah sangat
terkenal keberbagai daerah, namun karena namanya yang sedikit aneh jadi
jarang orang yang mengenalinya. Jadi untuk anda yang sering melihat kue
seperti ini tapi tidak tahu akan namanya silakan langsung lihat kuenya,
apakah sama persis seperti yang akan kami bahas atau tidak.
7. Toko
Toko adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat berusaha,
tempat menjual barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan bagi
pemiliknya.
Pengertian toko itu sendiri adalah salah satu public space yang
dipergunakan sebagai tempat berbisnis yang sifatnya sendiri adalah
sebagai aktifitas memajang, menyimpan dan menjual, juga sebagai area
pertemuan antara pengusaha dengan konsumen yang mampu membuat
keuntungan bagi pengelola maupun pemiliknya.
12
Secara umum toko berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk
memasarkan produk dan dengan memperkenalkan harga yang bersahabat
serta kualitas yang bersaing.
1. Sebagai lahan menawarkan produk dan jasa,
2. Sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli,
3. Sebagai tempat penyedia kebutuhan,
4. Sebagai tempat untuk memperkenalkan produk,
5. Sebagai tempat bertukar informasi,
6. Sebagai lahan investas,
7. Sebagai tempat belajar secara langsung.
13
Toko Kue Riski sejak didirikan tahun 1995 hingga sekarang
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dahulunya didirikan oleh 1
orang dan memiliki beberapa anggota telah mengalami peningkatan
anggota dan karyawan. Selain itu pembuatan dan penjualan produk kue
telah bertambah, yang dahulunya hanya berfokus pada kue karowo kini
telah memproduksi kue-kue lainnya.
2. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi Kue Riski :
Ketua : Fitri Polumulo
Ketua Harian : Dirja Polumulo
Sekretaris : Yeyen Ibrahim
Bagian Keuangan : Pian Usuli
Apin Katili
14
3. Bidang Usaha
Hasil Produksi utama dari Toko Kue Riski yang produksi kue
karawo. Sedangkan produksi lainnya yaitu berupa berbagai jenis kue
kering. Hasil produksi tersebut akan dipasarkan kepada masyarakat yang
membutuhkannya seperti disaat acara pernikahan, lebaran dan acara atau
kegiatan lainnya. Selain itu, produk tersebut juga dijual sebagai ole-ole
bagi para wisatawan yang berkunjung di Provinsi Gorontalo.
2. Proses Kerja
Dalam pembuatan kue karawo, prosesnya tidak terlalu lama, hanya
saja proses pembuatannya terbagi dalam dua tahap yaitu pembuatan kue
karawo dan menghias kue karawo.
1) Pembuatan Kue Karawo
Berikut ini Proses atau cara kerja pembuatan kue karawo / Kue
Kerawang :
a. Persiapan Bahan
Tepung terigu 1 kg
Vanili esence 1 botol
Susu bubuk 100 grm
Telur ayam 5 butir
Gula pasir 2 gelas sedang
Maizena honiq 50 grm
15
Mentega wysman 100 grm
Mentega ½ kg
16
2) Kemudian bahan tersebut dimasukkan kedalam Kertas
berbentuk kerucut, Supaya Lancar Ujung Kertas digunting
sedikit. Kue kering siap dihiasi sesuai dengan keinginan.
beres nih Resep Kue Karawo Kita
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan prakerin ini, saya mendapatkan banyak
pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di sekolah. Kita biasa diajarkan
teori di sekolah, dan di tempat prakerin kita akan mempraktikkannya.
Pada intinya, kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa
yang sudah diajarkan di sekolah. Prakerin bisa dikatakan sebagai pelengkap serta
proses pematangan agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia kerja.
3.2 Saran
Karena di tempat prakerin kita akan berhubungan langsung dengan pekerjaan,
maka alangkah baiknya kita mempersiapkan secara matang materi-materi yang
diajarkan di sekolah. Hal ini bertujuan agar kita tidak bingung kalau disuruh
melakukan sesuatu.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://cookpad.com/id/resep/9984487-tutorial-melukis-kukis-karawokerawang-
khas-gorontalo
http://resepjuna.blogspot.com/2016/05/resep-kue-karawo-kerawang-khas.html
https://www.idntimes.com/food/recipe/09-gilang-khuatul-akhmal/resep-kue-
karawo-khas-gorontalo-cemilan-lezat-saat-santai-c1c2
https://budaya-indonesia.org/Kue-Kerawang-atau-Karawo-Khas-Gorontalo
19
Lampiran
Lokasi Tempat PKL
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan
Lampiran
Beberapa hasil produk Kue Kerawang dari Toko Kue Riski
TERIMA KASIH
SMK NEGERI 2 GORONTALO
WE DO OUR THE BEST
TAHUN 2022