Anda di halaman 1dari 66

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Organisasi Manajemen Industri/ Perusahaan
a. Sejarah Singkat PT Indomobil Prima Niaga
PT Indomobil Prima Niaga Surabaya pertama
kali didirikan pada tanggal 5 Oktober 1995
dengan jumlah karyawan 8 orang. PT Indomobil
Prima Niaga Surabaya mulai beroperasi di Jalan
Raya Gubeng No. 17 Surabaya. Pada awalnya PT
Indomobil Prima Niaga Surabaya memulai bisnis
sebagai dealer resmi kendaraan niaga merk
HINO dengan hanya melayani penjualan saja
(1S). Pada saat itu penjualan kendaraan niaga
merk HINO mencapai sekitar 50 unit/tahun.
Seiring berjalannya waktu, PT Indomobil
Prima Niaga Surabaya mengembangkan
bisnisnya dengan menjadi dealer resmi dengan
Pelayanan 3S (Sales, Service, Spareparts). Pada
tahun 1998, PT Indomobil Prima Niaga Surabaya
memulai pembangunan gedung baru yang
beralamat di Jalan Raya Kletek No. 9 Taman
Sidoarjo. Gedung yang lebih besar dan
mempunyai fasilitas gedung perkantoran,
Showroom, Part depo dan Service Bay. Gedung
perkantoran berfungsi untuk kegiatan
administrasi perkantoran guna memberikan
kelancaran kegiatan bisnis PT Indomobil Prima
Niaga Surabaya. Showroom berfungsi untuk
mempertunjukkan produk-produk yang dijual.
Part Depo berfungsi untuk penyediaan sparepart
26

untuk menunjang kegiatan after sales produk


yang dijual. Service berfungsi sebagai tempat
Untuk memperbaiki/merawat kendaraan niaga
milik pelanggan disamping sebagai layanan
purna jual, dan bisa juga sebagai tambahan
pemasukan perusahaan.
Adanya krisis moneter yang melanda
Indonesia pada tahun 1998, membuat perusahaan
mempertahankan keuangannya dan
memutuskan untuk menghentikan sementara
pembangunan gedung. Pada akhirnya PT
Indomobil Prima Niaga Surabaya mampu
bertahan dan pada tahun 2001 lebih tepatnya
pada tanggal 9 September 2001, perusahaan
meresmikan gedung baru yang beralamat di
Jalan. Raya Kletek No. 9 Taman Sidoarjo. Dengan
gedung yang lebih besar, perusahaan juga
menambah karyawan yang saat itu berjumlah 35
orang. Untuk penjualan, perusahaan
mengembangkan area penjualan dari Surabaya
dan Sidoarjo ke seluruh wilayah Jawa Timur.
Pada tahun 2007, PT Indomobil Prima Niaga
Surabaya mengembangkan bisnisnya dengan
membuka dealer cabang 1S (Sales) di Malang dan
Sub dealer dengan bekerja sama dengan dealer
Suzuki yaitu PT Tatar Utama Sentosa di wilayah
Tulungagung dan sekitarnya. Tahun berikutnya,
perusahaan semakin maju dengan membuka
cabang di daerah Gresik (sekarang pindah ke
Tuban). Untuk pengembangan daerah timur,
perusahaan membuka sub dealer yang bekerja
sama dengan PT Indo Surya Perkasa Gemilang
27

(dealer Suzuki) di wilayah Banyuwangi dan


sekitarnya. Di tahun yang sama, PT Indomobil
Prima Niaga Surabaya mengembangkan cabang
Malang dengan menambah layanan dealer
menjadi 3S (Sales, Service, Spareparts).
Pada tahun 2009, PT Indomobil Prima Niaga
bekerja sama dengan mendirikan bengkel binaan
(setara bengkel resmi) di Kediri dan Ponorogo
untuk menjaga dan mengembangkan mutu dan
kualitas pelayanan perawatan kendaraan. Tahun
berikutnya, perusahaan juga membuka bengkel
binaan di daerah Nganjuk, Magetan dan di luar
Jawa yaitu di Kupang, NTT. Karena banyaknya
pelanggan kendaraan yang berasal dari luar Jawa
dan beroperasi di daerah tersebut, maka
perusahaan memutuskan untuk membuka
bengkel binaan (setara bengkel resmi) di daerah
Sor, Kefamenanu, Atambua, Ruteng, Ende,
Maumere.

b. Struktur Organisasi PT Indomobil Prima Niaga


Struktur organisasi terdiri dari sekumupulan
orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
yang sama. Oleh karena itu, dalam setiap
organisasi struktur formal merupakan alat yang
penting bagi pihak manajemen dalm
menciptakan hubungan kerja yang baik dalam
perusahaan. Struktur organisasi merupakan
kerangka yang menunjukkan hubungan
wewenang dan tanggung jawab yang dipakai
oleh tiap – tiap anggota organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan tugas pekerjaan untuk
mencapai tujuan organisasi serta hubungan
28

antara fungsi – fungsi tersebut, wewenang dan


tanggung jawab organisasi.
Perusahaan akan berjalan dengan lancer
apabila dilakukan pengoorganisasian yang baik
dalam mengelola perusahannya, sehingga dapat
ditentukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung
jawab dari masing – masing bagian dan seluruh
tenaga kerja akan bekerja dengan harmonis.
Struktur organisasi PT Indomobil Prima
Niaga, Sidoarjo dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
29

STRUKTUR ORGANISASI PT INDOMOBIL PRIMA NIAGA, SIDOARJO

Gambar 3.0 Struktur Organisasi Perusahaan PT Indomobil Prima Niaga


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
30

c. Uraian Tugas Struktur Organisasi di PT Indomobil


Prima Niaga
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing –
masing bagian dalam struktur organisasi tersebut
sebagai berikut:
1. COO (Chief Operating Officer)
a. Melakukan penyusunan strategi jangka
menengah dan jangka panjang perusahaan
terutama pada bagian operasional.
b. Memimpin dan mengawasi pencapaian target
dari strategi yang sudah direncanakan.

2. Branch Head
a. Mengawasi dan mengkoordinasi dari kegiatan
operasional.
b. Melaksanakan strategi perusahaan dari COO
(Chief Operating Officer).

3. Administration Head
a. Melaksanakan dan mengatur kebijakan
keuangan, sumber daya manusia, serta
kemitraan.
b. Membangun dan memelihara sistem
keuangan perusahaan.

4. Marketing Head
a. Melaksanakan strategi pemasaran dan
pengembangan bisnis perusahaan.
b. Membangun dan memelihara sistem
pemasaran perusahaan.
31

5. Service Head
a. Memenuhi target yang telah ditetapkan.
b. Memberiakan arahan dan pengetahuan
kepada mechanic.

6. Divisi Keuangan
a. Mengelola anggaran perbendaharaan,
menangani urusan pengelolaan dana dan
perencanaan keuangan.
b. Mengelola asruransi dan pajak, menangani
urusan pajak dan asuransi.

7. Divisi SDM
a. Mengelola kegiatan sumber daya manusia
yang meliputi personalia dan umum dan
pengembangan SDM.

8. Divisi Akuntansi
a. Menangani urusan biaya, dan HPP
perusahaan.
b. Menangani utang piutang perusahaan.
c. Menangani anggaran dan pelaporan.

9. Divisi Personalia dan Umum


Unit kerja mengelola kegiatan SDM yang
meliputi administrasi personalia, hubungan
industri, fasilitas pegawai, umum, dan
pengamanan perusahaan.
32

10. Divisi pengembangan SDM


Unit kerja yang mengelola kegiatan SDM yang
meliputi perencanaan dan pengembangan SDM,
organisasi, analisa dan evaluasi jabatan.

11. Divisi Pemasaran


Unit kerja untuk mengelola kegiatan
pemasaran produk yang meliputi area
perusahaan lain.

12. Divisi Pemasaran ke Pihak Perusahaan


a. Memelihara semua target penjulan ke pihak
perusahaan lain.
b. Perantara antar perusahaan lain dengan PT
Indomobil Prima Niaga.
c. Melakukan pelayanan, untuk memberikan
kepuasan terhadap perusahaan lain.

13. Divisi Spareparts


Unit kerja yang mengelola masuk ataupu
keluarnya spareparts dalam perushaan PT
Indomobil Prima Niaga.

14. Divisi Mechanic


Unit kerja yang meneglola perbaikan
kendaraan pelanggan dan menjamin perawatan
kendaraan.

15. Divisi Pengadaan Sparepart


Unit kerja yang mengawasi perputaran
sparepart habis pakai dan pengadaan sparepart
yang belum ada di peruasahaan.
33

16. Mechanic
a. Melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan
kendaraan customer.
b. Menemukan solusi untuk kendaraan customer
yang bermasalah.
c. Melakukan Pre Delivery Inspection (PDI) pada
kendaraan yang akan dikirim ke palanggan.

d. Denah Lokasi Perusahaan


Setelah mengalami krisis moneter dan sempat
menunda pembangunan gedung, akhirnya pada tahun
2001 didirikannya PT Indomobil Prima Niaga di
Sidoarjo.

Nama Perusahaan : PT Indomobil Prima Niaga

Alamat Kantor Pusat : Jl. Raya Kletek No.09 Taman-


Sidoarjo

Telepon : (031) – 7878000

Fax : (031) – 7882163

Website : www.ipn.ac.id

E-mail : Hino.sby@ipn.co.id
34

Gambar 3.1 Lokasi PT Indomobil Prima Niaga Sidoarjo


(Sumber : Google Maps),
diakses tanggal 2 Oktober 2018

Lokasi PT Indimobil Prima Niaga terletak di JL. Raya


Kletek No. 09 Taman, Sidoarjo sebagai kantor pusat
serta menjadi tempat untuk penjualan produk serta
service kendaraan.
35

Gambar 3.2 Denah Lokasi PT Indomobil Prima Niaga

Keterangan :

1. A: Pos Satpam 13. M: Parkir Sepeda Motor


2. B: Parkir Mobil 14. N: Parkir Truk Baru Hino Heavy Duty
3. C: Kantor
PT Indomobil Prima Niaga 15. O: Parkir Truk yang akan servis
4. D: Ruang Teknisi 16. P: Depo Sparepart
5. E: Ruang Kompressor 17. Q, R: Parkir Truk Setelah Servis
6. F: Ruang Oli 18. S: Pos Satpam
7. G: Ruang Peralatan
8. H: Ruang Pembersihan
9. I: Servis Area
10. J: Area Oil Trap
11. K: Pembuangn Limbah B3
12. L: Parkir Truk Baru Hino Dutro
36

e. Visi dan Misi PT Indomobil Prima Niaga, Sidoarjo


1. Visi PT Indomobil Prima Niaga Sidoarjo (dealer
HINO) menjadi dealer HINO yang terandal dan
terpercaya di Indonesia:

a. Terandal

1. Mampu memberikan pelayanan yang optimal


sesuai harapan setiap customer dengan standar
pelayanan yang berlaku.
2. Mampu memberikan apa yang sudah
disepakati bersama customer secara tepat.
3. Karyawan memiliki ketrampilan dan
pengetahuan yang tinggi untuk melayani
beragam keinginan customer secara tepat,
tepat, dan efisien.

b. Terpercaya

1. Mampu memberikan pelayanan yang pasti


dan jelas kepada customer sehingga customer
nyaman dan yakin dan akan terus
berhubungan dengan Indomobil HINO.
2. Melakukan yang benar dan dengan tekun
walaupun sulit.
3. Senantiasa menerapkan dan menjunjung
tinggi kejujuran dalam bekerja atau dalam
berhubungan dengan customer.
37

2. Misi PT Indomobil Prima Niaga, Sidoarjo (dealer


Hino)
1. Memberikan konstribusi dan berupaya
sepenuhnya bagi perkembngan usaha
Indomobil
2. Memberikan komitmen dan nilai terbaik bagi
seluruh pihak yang bekerja sama dengan PT
Indomobil Prima Niaga
3. Mengembangkan seluruh sumber daya yang
dimilki secara berkesinambungan untuk
meningkatkan profesionalisme bagi kepuasan
pelanggan.

f. Corporate Culture
PT Indomobil Prima Niaga (Indomobil Hino)
mempunyai budaya perusahaan antara lain:

1. Integrity
i. Integritas.
ii. Jujur dan tulus.
iii. Dapat dipercaya dan diandalkan.
2. Excellence
a. Do the best, to be the best.
b. Selalu kerjakan yang terbaik.
c. Berusaha menjadi yang terbaik.
d. Hindari 3 kata larangan: tidak bisa, tidak
mungkin, sudah tahu.
e. Do it now, Do it right, Do it Once.
f. Lakukan sekarang, tidak menunda
g. Kerjakan dengan benar, kerjakan sampai
tuntas.
38

3. Customer satisfaction
a. Kepuasan customer.
b. Siapa customer kita, the next procces is our
customer, semua pihak baik internal maupun
eksternal yang membutuhkan pelayanan kita
adalah customer kita.
4. Creative
a. Tidak mudah menyerah, penuhi energi, tekun.
b. Terus menerus melakukan perbaikan yang
lebih baik.
c. Mengembangkan ide–ide baru dan mampu
menerapkannya.
d. Selalu ada way out.
5. Team work
a. Hormati, kembangkan dan dorong orang –
orang dalam team dan para mitra usaha.
b. Menghargai orang lain sebaik menghargai diri
sendiri.
c. Saling membantu dan mendukung.

g. Produk-produk Perusahaan
Produk-produk yang dijual dan dipasarkan
adalah kendaraan niaga truk dan bus dengan Merk
HINO, adapun produk-produknya adalah sebagai
berikut:
1. Hino 300 (HINO Dutro)
Hino Dutro series dengan menggunakan mesin
turbo intercooler EURO 2 lebih bertenaga dan irit
bahan bakar. Dilengkapi dengan fan clutch pada
kipas radiator. Rasio transmisi yang disesuaikam
dengan kemampuan mesin membuat performa truk
Dutro lebih baik dan tahan lama. Suku cadang Dutro
39

dapat saling menggantikan satu dengan varian


lainnya. Dengan fitur baru yang lebih lengkap,
seperti head lamp baru yang membuat lampu lebih
terang. Kursi pengemudi lebih egronomis dengan
kemudi dilengkapi tilt and telescopic memberikan
kenyamanan saat berkendara. Sebagai hiburan,
dilengkapi juga dengan Radio-CD untuk pelengkap
kenyamanan. Dari segi perawatan, lebih mudah
mencari komponen kelistrikan dengan kapasitas
listrik 12 V dengan rangkaian parallel.

Tipe – tipe Hino Dutro sebagai berikut:


a. Dutro 110 SD

Gambar 3.3 Hino Dutro 110 SD


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

Dutro tipe ini merupakan truk 4x2 berjumlah


4 roda (engkel) dengan kapasitas angkut barang
sebanyak 5 ton. Tipe ini cocok untuk perkotaan
dengan kapsitas angkut (muatan) ringan dan
membutuhkan kecepatan yang tinggi.
40

b. Dutro 110 LD

Gambar 3.4 Hino Dutro 110 LD


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

Dutro tipe ini merupakan truk 4x2 berjumlah


6 roda dengan kapasitas angkut barang
sebanyak 7 ton. Tipe ini cocok unutk angkutan
hasil pedesaan (sayur mayur), tangki air, dsb
yang membutuhkan kecepatan yang tinggi.

c. Dutro 130 MD

Gambar 3.5 Hino Dutro 130 MD


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018
41

Dutro tipe ini meruapakan truk 4x2


berjumlah 6 roda dengan kapasitas angkut
sebanyak 8 ton, dibandingkan dengan tipe 110
LD, tipe ini mempunyai power yang lebih
tinggi, sehingga cocok untuk angkutan
pedesaan dan perkotaan dengan kapasitas
angkut yang lebih (overload).

d. Dutro 130 HD

Gambar 3.6 Hino Dutro 130 HD


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

Dutro tipe ini merupakan truk 4x2 berjumlah


6 roda. Dutro Tipe ini berbeda dengan tipe
sebelumnya. Dengan konstruksi rangka yang
lebih tebal dan spring yang lebih banyak, tipe ini
cocok untuk angkutan tambang, yang
membutuhkan tenaga yang besar dan muatan
yang besar.
42

e. Dutro 110 SDBL, 130 MDBL, FB 130 PS

Gambar 3.7 Hino Dutro 110 SDBL


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

Dutro tipe ini merupakan tipe untuk


kendaraan bus. Tipe ini mempunyai konstruksi
rangka yang lebih panjang dan lebar, sehingga
dapat memberikan kenyamanan bagi
penumpangnya. Kapasitas penumpang 20
orang untuk tipe 110 SDBL, untuk tipe 130
MDBL-FB 130 PS mempunyai kapasitas 30-40
orang.

2. Hino 500 (New Generation Ranger)


Hino New generation ranger hadir dengan
segmen Cargo dan Tractor Head dengan transmisi
baru MX06 dan M009 dan dengan tenaga mesin yang
handal memberikan pembakaran lebih sempurna,
mesin lebih bertenaga, hemat bahan bakar dan
ramah lingkungan dengan tujuan untuk mengurangi
biaya transportasi. Terdapat pilihan konfigurasi
mulai dari 4x2, 6x2, sampai 6x4 dengan wheelbase
beragam mulai dari pendek, sedang, hingga panjang.
43

Selain itu varian yang ditawarkan juga lebih banyak


dengan berbagai pilihan mesin. Suspensi yang
lembut dan kuat sangat sesuai untuk membawa
barang yang mudah rusak. Desain rangka yang
berkualitas tinggi dan memiliki bentuk yang optimal
sehingga lebih kuat dan tahan lama, serta dilengkapi
Full Air-Brake.

Tipe HINO New Generation Ranger adalah sebagai


berikut:

a. FG Series

Gambar 3.8 Hino FG Series


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

FG series adalah truk medium duty dengan


konfigurasi 4x2 dengan jumlah 6 roda.
Kapasitas angkut seri ini adalah 16 ton. Seri ini
cocok untuk angkutan lintas pulau dan juga
dibuat truk gandeng. Beberapa tipe FG adalah
FG 235 JK, FG 235 JL, FG 235 JS dan FG 260 JM.
44

Untuk mesin commonrail yaitu FG 245 JK, FG


245 JL, FG 245 JP, FG 245 JS, FG 265 JM.

b. FL Series

Gambar 3.9 Hino FL Series


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

FL series adalah truk medium duty dengan


konfigurasi 6x2 dengan jumlah 10 roda.
Kapasitas angkut truk ini adalah 26 ton. Seri ini
biasanya digunakan untuk pengangkutan
bahan material, seperti semen, asbes batu kapur
dan masih banyak lainnya. Dengan chasis kuat
dan panjang membuat tipe ini menjadi tipe
yang paling banyak diminati oleh pelanggan.
Beberapa tipe FL adalah FL 235 JN, FL 260 JT,
FL 235 JW, FL 260 JW. Untuk mesin commonrail
terdapat tipe FL 245 JN, FL 265 JT, FL 245 JW,
FL 265 JW.
45

c. FM Series

Gambar 3.10 Hino FM Series


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

FM series adalah truk heavy duty


berkonfigurasi 6x4 dengan jumlah 10 roda. Tipe
ini banyak digunakan di daerah tambang,
proyek-proyek pembangunan jalan, dan
proyek-proyek lainnya. Kapasitas angkut tipe
ini sebanyak 26 ton untuk cargo dan 40 ton
untuk dump. Beberapa tipe FM adalah FM 260
JW, FM 260JD (DUMP), FM 260 JM (MIXER),
Untuk tipe mesin common rail terdapat FM 285
JW, FM 285 JD, FM 285 JM.
46

d. Tractor Head Series

Gambar 3.11 Hino Tractor Head Series


(Sumber: http://hinotruck-sales.blogspot.com),
diakses tanggal 02 Oktober 2018

Tipe tractor head adalah tipe truk tempelan


dengan konfigurasi 4x2 yaitu FG 235 TH, FG
245 TH, SG 260 TH, SG 285 TH dan
konfigurasi6x4 yaitu FM 265 TH, FM 285 TH,
FM 350 TH. Tipe ini biasa digunakan untuk
mengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) dan
LPG. Untuk tipe FG mempunyai kapasitas
angkut 32 ton, untuk SG mempunyai kapasitas
angkut 35 ton, sedangkan tipe FM mempunyai
kapasitas angkut sebanyak 35 sampai dengan 46
ton.
47

2. Dekskripsi Pelaksanaan Kegiatan


Praktik Industri (PI) dilaksanakan pada 02 Juli – 31
Agustus 2018 di PT Indomobil Prima Niaga kami diberi
beberapa ilmu serta wawasan dalam dunia perindustrian,
kami melakukan beberapa kegiatan diantara lain :

a. Service Department
Pelakasanaan kegiatan praktik industri yang
dilaksanakan oleh mahasiswa yaitu berada pada
bagian Service Departemen yaitu unit kerja yang Unit
kerja yang meneglola perbaikan kendaraan pelanggan
dan menjamin perawatan kendaraan. Kegiatan
pekerjaan yang dilakukan yaitu melakukan perbaikan
kendaraan pelanggan dan juga menemukan solusi
untuk kendaraan pelanggan yang mengalami
masalah. Selain itu juga menjaga kendaraan yang
sudah malakukan perbaikan dengan pre-delivery
inspection (PDI) pada kendaraan yang akan dikirim ke
pelanggan.
Berikut struktur dari service departemen yang ada di
perusahaan PT Indomobil Prima Niaga, Sidoarjo:
48

Gambar 3.12 Struktur Service Department PT Indomobil


Prima Niaga
Sumber: PT Indomobil Prima Niaga

Keterangan:
1) Service Manager
a. Pimpinan dan koordinasi bengkel Hino PT
Indomobil Prima Niaga.
b. Menjalin hubungan dan koordinasi yang
baik antara Agen Tunggal Pemegang Merek
Hino.
c. Menjalin program dan ketentuan yang
dibuat oelh Agen Tunggal Pemegang Merek
Hino.
49

d. Membuat rencana kerja dan target bengkel


untuk 1 tahun maupun detail perbulan.
e. Memonitor dan memvalidasi aktivitas harian
dan bulanan bengkel.
f. Melakukan koordinasi dengan staf yang ada
di bengkel untuk meningkatkan kerja sama
antar bengkel.
2) Service Advisor
a. Menangani dan memonitoring proses dan
reservasi hingga tindak lanjut pasca servis
pada langganan.
b. Melakukan proses penyambutan pelanggan,
menanyakan keluhan pelanggan.
c. Menangani dan memonitor proses dari
reservasi hingga tindak lanjut pasca servis
pada pelanggan.
d. Melakukan poses penyambutan pelanggan,
menganalisa pekerjaan, spare parts, membuat
estimasi waktu dan biaya perbaikan pada
pelanggan.
e. Memastikan kondisi fisik kendaraan dengan
melakukan pemeriksaan di sekeliling area
bodi dan interior kendaraan dengan
mengacu pada Service Quality Standard.
f. Memberi penjelasan pada pelanggan
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
sesuai dengan Servuce Quality Standard.
g. Menjamin kendaraan selesai dan siap pada
waktu yang telah dijanjikan kepada
pelanggan.
50

3) Admin Service
a. Menangani kupon servis gratis dan
menangani proses penagian warranty claim
ke Agen Tunggal Pemegang Merek Hino.
b. Menangani kegiatan administrasi bengkel.
4) Kasir
a. Melakukan proses tagihan servis kepada
pelanggan.
b. Menerima pembayaran dari pelanggan.
c. Menerima tagihan dari vendor atau supplier.
5) Spare Part
a. Melakukan inventory dan Warehouse.
b. Melakukan pengelolaan dan penataan
gudang sparepart sesuai standart PT Hino
Motor Sales Indonesia.
c. Melakukan order sparepart & mengontrol
persediaan sparepart secara tepat dan efisien.
d. Melakukan stok opname secara rutin.
e. Menjaga nilai Inventory Turn Over dan service
ratio yang sehat.
f. Penerimaan barang dan pengeluaran barang.
6) Service Relation Officer
a. Melakukan service reminder dengan
menghubungi pelanggan untuk
mengingatkan jadwal servis berkala dan
membuat reservasi mulai dari saat servis
gratis hingga jadwal perawatan berkala.
b. Menjalankan service retention system untuk
pelanggan dari penjualan baru maupun dari
pelanggan baru.
51

c. Memelihara dan mengupdate database


pelanggan dari Customer Relation Officer dan
Service Advisor.
d. Melakukan tindak lanjut pasca servis terkait
dengan masalah pelayanan, dilakukan
secara random terhadap masing – masing
service advisor.
e. Membantu Service Advisor dalam melayani
pelanggan ketika Service Advisor dalam
keadaan tidak siaga dengan cara mendata
pelanggan yang datang di formulir daftar
tunggu.
7) Foreman
a. Membuat detail diagnosis dan instruksi
pekerjaan untuk menangani masalah yang
ada pada kendaraan pelanggan.
b. Menangani dan memonitor proses
pengerjaan kendaraan pelanggan sesuai
dengan ketentuan Service Quality Standard.
c. Memeriksa kondisi kendaraan setelah
kendaraan selesai diperbaiki dan
memastikan semua pekerjaan telah selesai
dikerjakan sesuai dengan Surat Perintah
Kerja dan tidak terdapat masalah pada
kendaraan pelanggan.
d. Berdasarkan hasil pemeriksaan, memberikan
saran perbaikan pada pelanggan yang
prosedurnya telah diatur dalam Service
Quality Standard.
e. Membantu Service Advisor menangani
pelanggan terkait dengan masalah teknis.
52

8) Teknisi
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat
perintah kerja dan sesuai dengan instruksi
foreman.
b. Memasang fender cover standar Hino dengan
ketentuan Service Quality Standard untuk
melindungi agar kendaraan pelanggan tidak
rusak atau tergores.
c. Memastikan kendaraan diserahkan pada
proses berikutnya dalam keadaan bersih dan
rapi serta memasukkan suku cadang bekas
ke dalam kantong suku cadang kemudian
diberikan kepada pelanggan.
d. Berkoordinasi dengan foreman untuk
menganalisa pekerjaan tambahan selama
proses.
53

b. Skema Prosedur Pelayanan Service Department

Gambar 3.13 Skema Prosedur Pelayanan Servis


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
54

c. Waktu dan Jadwal Kegiatan


Praktik kerja lapangan dilaksanakan pada:
Hari : Senin – Sabtu
Pukul : 07.30 – 16.30
Mulai : 2 Juli – 31 Agustus
Dilakukan pada bagian service department PT
Indomobil Prima Niaga, Sidoarjo Jalan Raya Kletek,
No. 09, Taman – Sidoarjo.

d. Keterlibatan Mahasiswa Baik Secara Langsung


ataupun Tidak Langsung
1. Mekanisme Perencanaan Pekerjaan
a. Melakukan servis truk customer.
b. Membantu mengatasi masalah kerusakan yang
terjadi pada komponen gardan truk tipe FG, dan
melakukan servis berkala truk Hino customer.
c. Membantu proses perbaikan kabin truk Hino tipe
FG, dan melakukan perbaikan dan perawatan
komponen rem truk Hino Dutro customer.
d. Mengikuti kegiatan yang ada di PT Indomobil
Prima Niaga khusunya pada service departemen
seperti : Apel pagi sebelum bekerja, budaya salam,
senyum dan sapa, kegiatan servis dan perawatan
truk customer serta kegiatan lainnya.

2. Keselamatan Kerja
Dalam dunia kerja salah satu aspek terpenting
adalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan kerja merupakan upaya untuk
mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan
kerugian terhadap manusia yang berhubungan
dengan peralatan, objek kerja, dan lingkungan
kerja. Oleh karenya pihak PT Indomobil Prima
55

Niaga telah menyediakan sarana parasarana pada


service departemen antara lain:
1. Memiliki peralatan servis yang lengkap
seperti toolbox set untuk setiap mechanic serta
tools room.

Gambar 3.14 Tool Box Set dan Tool Room


Sumber: Dokumentasi

2. Over Head Crane untuk yang menunjang


pengerjaan yang memiliki kekuatan beban
sesuai kebutuhan.
56

Gambar 3.15 Over Head Crane


Sumber: Dokumentasi

3. Safety helmet untuk melindungi kepala agar


dapat terhindar dari kejatuhan benda ,
terbentur benda serta meminimalisir cedera
yang akan menimpa.

Gambar 3.16 Safety Helmet


Sumber: Dokumentasi
57

4. Penggunaan baju kerja lapangan serta


perlengkapan penunjang seperti sarung
tangan, masker dan safety shoe untuk
mencegah terjadinya hal yang tidak
diiinginkan.

Gambar 3.17 Penggunaan Baju Kerja


Lapangan
Sumber: Dokumentasi
5. Pengadaan kotak P3K untuk memberikan
pertolongan pertama pada saat kecelakaan
kerja terjadi.

Gambar 3.18 Kotak P3K


Sumber: Dokumentasi
58

3. Tata Tertib Mahasiswa Praktik Industri


Tata tertib bagi peserta praktik kerja lapangan yang
wajib dipatuhi ialah sebagai berikut:
1. Jam kerja (Senin – Sabtu) Mulai pukul 07.30
s.d 16.30.
2. Wajib mengikuti apel bersama pada bagian
service department setiap pagi.
3. Wajib menggunakan alat – alat keselamatan
kerja selama praktik kerja lapangan
berlangsung seperti helm, baju kerja lapangan,
masker, sarung tangan, dan safety shoes.
4. Wajib menjaga ketertiban dan kebersihan
lingkungan kerja.
5. Wajib melakukan perbaikan dan perawatan
truk sesuai SOP.
6. Wajib mengikuti segala petunjuk dari setiap
teknisi
7. Wajib berlaku sopan santun dan menjaga etika
dilingkungan PT Indomobil Prima Niaga.

3. Faktor- Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor Pendukung
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung
penulisan laporan PI :
1) Proses permintaan data-data penting yang
diperlukan tidak dipersulit.
2) Pegawai PT Indomobil Prima Niaga khususnya
pada service department yang ramah serta tidak
segan – segan membagikan ilmu bagi mahasiswa
yang melakukan parktik kerja lapangan
Pembimbing lapangan yang sangat baik dan
tidak pelit ilmu sangat membantu saya dalam
menyelesaikan PI.
59

3) Penjelasan dari teknisi yang mudah dipahami.

b. Faktor Penghambat
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat
penulisan laporan PI:
1) Tidak adanya tempat istirahat yang cukup bagi
mahasiswa yang melakukan praktik kerja
industri.
2) Tidak adanya perpustakaan atau ruang baca di
perusahaan yang memudahkan mahasiswa
mencari referensi.
B. Pembahasan
1. Proses Persiapan Perbaikan
Dalam bab ini kegiatan khusus dilakukan adalah
servis dan penyetelan pada komponen kopling truk
HINO Dutro 300 series tipe 130 HD. Didapati keluhan
dari pelanggan bahwasannya kopling terasa bergetar saat
pergantian gigi 4 ke 3, pedal kopling terasa ringan dan
terlalu lama melakukan perpindahan gigi (tidak
sempurna). Setelah dianalisa oleh foreman dan mendapat
instruksi dari surat perintah kerja (SPK), lalu
dilakukanlah penyetelan komponen kopling dan
pergantian komponen baru kopling pada clutch disc dan
cover clutch. Berikut adalah persiapan perbaikan pada
komponen kopling truk Hino Dutro 300 Series tipe 130
HD yaitu:
60

1) Memeriksa Surat Perintah Kerja

Gambar 3.19 SPK Truk Hino Dutro 130 HD


Sumber: Dokumentasi

2) Setelah mengetahui surat perintah kerja yang telah


diberikan kemudian sebelum melakukan pekerjaan
tersebut langkah awal yang harus dilakukan adalah
mempersiapkan perlengkapan yang akan digunkan
saat melakukan perbaikan komponen kopling truk
Hino Dutro 130 HD adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Peralatan yang digunakan


61
62

Sumber: Dokumentasi
63

2. Langkah – langkah Melakukan Perbaikan dan


Penyetelan Kopling Truk Hino Dutro Tipe 130 HD
a. Melepas Transmisi
1) Pertama-tama sebelum mekanik melakukan servis,
memasukan mobil truk terlebih dahulu ke dalam
ruang servis kendaraan dengan kategori servis
sedang. Kunci kontak dalam keadaan off.

Gambar 3.30 Kendaraan Masuk Bengkel


Sumber: Dokumentasi

2) Kemudian, mulai melepas Propeller Shaft.


Pertama-tama melepas 4 mur flange yoke depan
yang merekat pada bak transmisi, dudukan
propeller shaft, dan universal joint belakang dengan
menggunakan kunci shock 14 untuk menahan mur
dan impact untuk mengendurkan baut berlawanan
arah jarum jam. Setelah baut terlepas, kesulitan
biasanya dialami mekanik waktu melepas flange
yoke depan, maka gunakan obeng (-) panjang untuk
mengungkit dan memudahkan melepas flange yoke.
64

Gambar 3.31 Melepas Gambar 3.32 Propeller


dudukan propeller shaft Shaft yang sudah terlepas
Sumber: Dokumentasi Sumber: Dokumentasi

3) Setelah propeller shaft terlepas, menyiapkan


dongkrak buaya dan menempatkan tepat di bawah
transmisi sebagai penyangga ketika akan melepas
baut pada transmisi.

Gambar 3.33 Menyiapkan


dongkrak
Sumber: Dokumentasi
65

4) Kemudian, mulai melepas baut pengikat transmisi,


dudukan transmisi, release fork, kabel olor kopling,
kabel mundur pada socket transmisi dan lepas baut
transmisi. Melepas kabel olor kopling, dan release
kopling menggunakan kunci ring pas ukuran 14
mm. Lalu, untuk melepas dudukan transmisi
menggunakan kunci shock 14 dan impact pada baut
yang mempunyai ruang lebih dan gunakan kunci
ring 14 untuk baut baut yang mempunyai ruang
sempit. Melepas kabel olor kopling dan pegas
pemballik release fork menggunakan obeng (-) dan
tang. Dilanjutkan dengan melepas baut pengikat
transmisi menggunakan kunci shock 14 dan impact
sama seperti melepas dudukan transmisi. Jika
ruang untuk melepas baut terlalu sempit maka
gunakan kunci ring 14. Setelah semua baut
terlepas, menarik dongkrak ke belakang untuk
membantu melepas transmisi, jika masih sukar
terlepas, cungkil menggunakan pencungkil ban
atau obeng (-) besar. (Catatan: Jika transmisi masih
sukar terlepas jangan dipaksa, mengingat
banyaknya unit komponen yang harus dilepas.
Maka, periksa kembali sudut-sudut bagian
transmisi yang mungkin belum terlepas).
66

Gambar 3.34 Melepas


dudukan transmisi
Sumber: Dokumentasi

Gambar 3.35 Melepas


baut pengikat transmisi
Sumber: Dokumentasi
67

Gambar 3.36 Transmisi


yang sudah terlepas
Sumber: Dokumentasi

b. Melepas Clutch Cover


Setelah transmisi terlepas, dilanjut melepas 8 baut
pengikat cover clutch menggunakan kunci shock 14
disambungkan ke impact. Mengendurkan baut
berlawanan arah jarum jam. Untuk keamaan saat
melepas baut clutch cover, sisakan 1 baut yang berada
pada posisi atas. Menahan clutch cover (agar tidak
langsung jatuh) dan mulai mengendurkan baut.

Gambar 3.37 Melepas Gambar 3.38 Clutch cover


baut pengikat clutch cover yang sudah terlepas
Sumber: Dokumentasi Sumber: Dokumentasi
68

c. Memeriksa Kedalaman Rivet Plat Kopling

Dilanjut mengukur kedalaman rivet plat kopling


menggunakan jangka sorong. Rivet biasa disebut paku
keling berfungsi untuk menyatukan cushion plate dan
clutch disc.

Hasil pengukuran kedalaman rivet: 0,4 mm


Kedalaman rivet minimum: 0,3 mm
Hasil pengukuran menunjukan rivet masih dalam
kondisi aman.

Gambar 3.39 Pengukuran Kedalaman


Rivet
Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 63)
69

d. Memeriksa Run-out Plat Kopling/Kerataan Plat


Kopling

Pengukuran run-out atau kerataan plat kopling


dilakukan dengan mengukur menggunakan alat dial
indicator. Pengukuran bertujuan untuk mengetahui
kerataan plat kopling. Jika plat tidak rata maka akan
berpengaruh pada saat perpindahan tenaga dan
timbul getaran.

Hasil pengukuran run-out plat kopling: 2,4 mm


Run-out maksimum: 1,0 mm
Hasil pengukuran menunjukan 2,4 mm melebihi run-
out maksimum yaitu 1,0 mm. Maka, sesuai dengan
surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan
penggantian clutch disc.

Gambar 3.40 Pengukuran Run-out


Plat Kopling
Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 63)
70

e. Pemeriksaan Clutch Cover

Pemeriksaan dilakukan pada ujung pegas diapragma


menggunakan alat ukur jangka sorong dan dilakukan
pengukuran untuk melihat ukuran kedalaman
keausan dan lebar dari pegas diapragma.

Hasil pengukuran kedalaman keausan: 0,82 mm


Hasil pengukuran lebar keausan: 4,0 mm
Maksimum kedalaman keausan: 0,6 mm
Maksimum lebar keausan: 5,0 mm
Hasil pengukuran menunjukan bahwa kedalaman
keausan sebesar 0,82 mm melebihi batas maksimum
yaitu 0,6 mm. Maka perlu dilakukan penggantian
clutch cover.

Gambar 3.41 Pengukuran Aus dan


Lebar Clutch Cover
Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 63)

f. Pemeriksaan Kondisi Flywheel

Pemeriksaan flywheel dilakukan dengan mengukur


run-out/kerataan pada flywheel menggunakan dial
indikator. Posisikan dial indikator disamping flywheel,
71

usahakan agar jarum dial indikator diposisi yang


lurus pada permukaan flywheel. Pemeriksaan run-out
bertujuan untuk mengetahui kerataan pada
permukaan flywheel. Jika tidak rata maka saat mesin
bekerja roda gila akan bergelombang saat bergesekan
dengan plat kopling.

Hasil pengukuran run-out: 0,03 mm


Run-out maksimum: 0,1 mm
Dari hasil pengukuran didapatkan run-out sebesar
0,03 mm, maka run-out flywheel tersebut masih dalam
kondisi normal dan tidak perlu dilakukan
pembubutan atau penggantian komponen

Gambar 3.42 Pengukuran Run-out Flywheel


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 63)

g. Pemeriksaan Kondisi Release Bearing

Pemeriksaan kondisi release bearing dengan cara


memutar bearing dengan tangan sambil memberikan
tekanan pada arah aksial. Pemeriksaan bertujuan
untuk mengetahui apakah release bearing bisa bergerak
dengan lembut tanpa terasa terhambat atau bunyi.
72

(Catatan: Jika kondisi pelumasan grease bearing terlihat


kurang, maka tambahkan grease bearing baru sesuai
standar).

Setelah dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur


standar kondisi release bearing masih dalam keadaan
normal dan tidak perlu melakukan penggantian.

Gambar 3.43 Pemeriksaan Release Bearing


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 63)

h. Penggantian dan Perakitan Clutch Cover dan Disc


Clutch Baru
1) Pertama-tama menyiapkan komponen clutch cover
dan disc clutch baru untuk penggantian.

Gambar 3.44 Clutch Gambar 3.45 Disc


Cover Clutch
Sumber: Dokumentasi Sumber: Dokumentasi
73

2) Setelah itu menyiapkan baut pengikat yang


berjumlah 8 buah.

3) Memasang terlebih dahulu plat kopling dengan


rumah kopling.

4) Kemudian memasang kedua komponen tadi


menggunakan kunci shock 14 dan impact sesuai
dengan posisi lubang baut pada mesin. Untuk
memudahkan mencenterkan plat kopling nantinya,
maka cukup memasang 2 baut terlebih dahulu
pada bagian atas dan bawah lubang. Usahakan
jangan terlalu kencang saat memasang baut agar
plat kopling bisa sedikit bergerak.

5) Setelah kedua komponen dibaut dan terpasang,


kemudian melakukan penyetelan untuk
memposisikan plat kopling agar center dengan
menggunakan alat khusus yaitu center clutch.
Pemasangan plat kopling ini sangat mempengaruhi
mudah tidaknya dalam memasang transmisi
nantinya. Juga bertujuan agar poros input dari
transmisi masuk ke dalam bantalan pilot secara
lancar.

Gambar 3.46 Penyetelan Posisi


Center Pada Plat Kopling
Sumber: Dokumentasi
74

6) Setelah plat kopling sudah pada posisi center,


kemudian memasang 6 baut yang tersisa dan
mengencangkan baut menggunakan kunci momen
dan impact secara menyilang. Sebelum
mengencangkan baut, menyetting terlebih dahulu
momen pengencangan sebesar:

34 – 44 N.m (3.5 – 4.5 kg.m, 25-33 ft-lb)

Gambar 3.47 Pengencangan Baut


Clutch Clover
Sumber: Dokumentasi

i. Pemasangan Kembali Bak Transmisi dan Propeller


Shaft
1) Pertama-tama yaitu memasang bak transmisi
terlebih dahulu dan memposisikan bak transmisi
secara lurus mengarah ke roda gila.
2) Selanjutnya, menyiapkan dongkrak buaya tepat
dibelakang bak transmisi, angkat secara perlahan
bagian belakang bak transmisi dan mendorong
dongkrak buaya sampai bak transmisi diposisi jack
arm. (Catatan: hati-hati memposisikan bak
75

transmisi ke jack arm, posisikan secara center dan


tidak berat sebelah untuk menghindari kecelakaan
kerja).

Gambar 3.48 Pemasangan Bak


Transmisi
Sumber: Dokumentasi

3) Lalu, mendongkrak bak transmisi sampai


ketinggiannya sama dengan clutch cover. Kemudian
mendorong dongkrak buaya sampai bak transmisi
maju sampai poros transmisi masuk ke dalam
poros kopling (clutch hub).
4) Kemudian, memasang baut pengikat transmisi
dengan kunci shock ukuran 14 mm dan disambung
impact secara menyilang dan rata.
5) Setelah itu, memasang baut dudukan transmisi
dengan kunci ring pas 14 mm sebagai penahan
mur dan kunci shock ukuran 14 mm dengan
disambung impact untuk mengencangkan baut.
6) Berikutnya, menurunkan dongkrak buaya dan
mengembalikan ke tempat semula agar ada ruang
untuk memasang poros propeller.
76

7) Memasang poros propeller dengan terlebih dahulu


memasukan flange yoke depan ke baut bak transmisi
bagian output. Kemudian, pasang 4 mur dan
kencangkan menggunakan kunci shock 14
disambung impact.
8) Lalu, memasang dudukan poros propeller dan
mengencangkan 4 baut menggunakan kunci shock
14 dan impact.

Gambar 3.49 Pengencangan Baut


Dudukan Propeller Shaft
Sumber: Dokumentasi

9) Selanjutnya, memasang universal joint belakang dan


mur pengikat dengan kunci shock 14 mm dan
impact lalu kencangkan.
10) Berikutnya, memasang kembali baut dan mur
pengikat pada release fork menggunakan kunci
kombinasi 14 mm.
11) Memasang kembali olor kopling pada release fork
dilanjutkan memasang pegas pembalik release fork
menggunakan obeng (-) dan tang.
12) Lalu, memasang kabel olor perseneling
menggunakan obeng (-) dan tang.
77

13) Memasang kembali kabel mundur pada socket


transmisi.

j. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling dan Ujung


Garpu Pembebas
Langkah selanjutnya dalam perbaikan ini adalah
memeriksa dan menyetel pedal kopling dan ujung
garpu pembebas. Tujuan daripada langkah ini yaitu
untuk memastikan bahwa kinerja dari komponen
tersebut aman. Karena komponen ini memiliki peran
penting pada kopling sehingga memudahkan
pengemudi mengontrol perpindahan gigi transmisi
selama berkendara.

1) Untuk melakukan penyetelan pedal kopling,


pertama-tama memeriksa terlebih dahulu
ketinggian pedal benar atau tidak
menggunakan roll meter.

Standar ketinggian pedal dari lantai lapisan


aspalt sheet: 196,5 – 206,5 mm.
78

Gambar 3.50 Pedal Kopling


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 55)

2) Menyetel ketinggian pedal.


a) Mengendurkan mur pengunci
dengan kunci kombinasi 12 mm dan
putar baut stopp hingga ketinggian
pedal sesuai standar.
b) Lalu mengencangkan mur pengunci
.
3) Memeriksa apakah free play pedal dan gerak
bebas push rod benar.
a) Menekan pedal sampai tahanan
kopling mulai terasa.
Free play pedal: 5.0 – 10.0 mm.
79

b) Secara lembut menekan pedal sampai


tahanan mur sedikit keras.
Gerak bebas push rod pedal diatas
(Katup referensi 0.25 – 0.5 mm)

4) Memeriksa saat lepasnya kopling


a) Menarik tuas rem parkir dan memasang
stopper roda.
b) Menghidupkan mesin dalam kondisi idle
c) Tanpa menekan pedal kopling, secara
perlahan memindahkan tongkat transmisi
ke posisi mundur sampai gigi bersentuhan.
d) Secara bertahap tekan pedal kopling dan
ukur jarak langkah dari titik dimana suara
gigi berhenti (titik bebas) langkah penuh
posisi ujung
Jarak standar: 25 mm atau lebih (Dari titik
bebas ke langkah pedal posisi ujung)

5) Menyetel gerak bebas pedal pada ujung garpu


pembebas:
a) Melepas pegas penahan
menggunakan tang.
b) Mengendurkan mur pengunci dan
memutar baut penyetel sampai gerak
bebas ujung garpu pembebas benar.
c) Mengencangkan mur pengunci dan
memasang pegas penahan.
d) Memeriksa kembali gerak bebas
pedal.
(Gerak bebas ujung garpu
pembebas: 4,5 – 5,5 mm)
80

Gambar 3.51 Garpu Pembebas


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 55)

k. Melakukan Bleeding dan Penggantian Minyak


Hidrolis Kopling
Langkah terakhir yaitu bleeding kopling atau
membuang angin yang terperangkap pada saluran
perangkat hydraulic kopling bertujuan untuk
memaksimalkan sistem kerja kopling.
1) Langkah pertama menyiapkan terlebih dahulu
minyak rem, selang elastis kecil dan baki
penampung minyak rem.

Gambar 3.52 Minyak Gambar 3.53 Bak


Kopling Penampung Minyak
Sumber: Dokumentasi Sumber: Dokumentasi
81

2) Memeriksa ketinggian minyak kopling pada


reservoir , membuka tutup reservoir dan
menambah minyak kopling sampai batas
maksimal. (Catatan: jika minyak kopling
tumpah ke bodi mobil segera bersihkan
dengan lap basah agar cat mobil tidak luntur
dan posisikan penampung minyak di bawah
pipa).

Gambar 3.54 Pengisian Minyak


Kopling
Sumber: Daryanto, 2001

3) Melepas pipa kopling dari master silinder


menggunakan kunci kombinasi 12 mm.
4) Secara perlahan menekan pedal kopling dan
menahan. Biarkan minyak yang berada
didalam master kopling keluar dan
ditampung oleh bak minyak kopling.
(Catatan: jangan sampai minyak kopling
tercecer apabila minyak mengenai
komponen lainnya segera bilas dengan air)
82

Gambar 3.55 Melakukan bleeding


pedal kopling
Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 54)

5) Menutup lubang keluaran dengan jari, dan


lepas pedal kopling.

Gambar 3.56 Bleeding


Sumber: PT Indomobil Prima Niaga
(2013: 54)

6) Melakukan pengisian ulang dan menjaga


volume minyak pada reservoir agar tidak
kehabisan.
7) Mengulangi langkah kerja no (4), (5) dan (6)
hingga diperoleh penekanan yang baik.
8) Menambahkan minyak kopling sampai batas
maksimal dan pasang tutup reservoir.
83

9) Jika hasil penekanan terasa sudah baik,


memasang dan mengencangkan kembali pipa
kopling.

l. Analisa Jenis Gangguan Pada Kopling Hino Dutro


Tipe 130 HD dan Cara Mengatasi

Tabel 3.2 Analisa Jenis Gangguan Pada Kopling


Hino Dutro Tipe 130 HD dan Cara Mengatasi

No Gangguan Kemungkinan Penyebab Cara


. Mengatasi

a Gerak bebas pada pedal Setel gerak


berlebihan bebas

b Terdapat udara di saluran Buang udara


kopling sistem
kopling/

bleeding

c Kerusakan silinder Perbaiki


pembebas kopling silinder
pembebas

Transmisi d Kerusakan master silinder Perbaiki


sulit atau kopling master
1
tidak mau silinder
pindah.
e Plat Kopling bengkok Ganti plat
(oleng) atau rusak kopling
84

f Alur poros input atau pelat Bersihkan/


kopling kotor atau rusak ganti jika
rusak

g Plat penekan kopling rusak Ganti tutup


kopling dan
komponen

(1 set)

2 Transmisi a Bantalan pilot aus Ganti


loncat bantalan
pilot

a Gerak bebas pedal kopling Setel gerak


kurang bebas pedal

b Pelapis plat kopling beroli Ganti tutup


atau aus kopling dan
3 Kopling komponen
slip
(1 set)

c Plat penekan rusak Ganti tutup


kopling dan
komponen

(1 set)

d Garpu pembebas bengkok Ganti garpu


pembebas

a Plat kopling beroli atau aus Ganti plat


kopling
85

b Plat penekan uas Ganti tutup


kopling dan
komponen
4 Kopling (1 set)
bergetar
c Pegas diafragma (matahari) Ganti tutup
bengkok kopling dan
komponen

(1 set)

d Dudukan mesin kendor Kencangkan


kembali

a Terdapat udara didalam Melakukan


saluran kopling bleeding
Pedal (buang
Kopling angin)
5
Ringan
b Silinder pembebas kopling Perbaiki/gan
rusak ti silinder
pembebas

c Master silinder kopling Perbaiki/


rusak ganti master
silinder

a Ada bagian yang kendor Perbaiki


didalam rumah kopling seperlunya
(kencangkan
kembali)
86

b Bantalan pembebas aus Ganti


atau kotor bantalan
6 Kopling pembebas
berisik
c Bantalan pilot kopling aus Ganti
bantalan
pilot

d Garpu pembebas atau Perbaiki/lu


pertalian kopling macet masi
seperlunya

a Saluran hidrolis/pipa-pipa Periksa


kopling bocor kebocoran
dan perbaiki
/ ganti

b Ada udara didalam saluran Melakukan


bleeding
(buang
angina)
7 Kopling
sulit bebas c Seal master silinder atau Melakukan
sleeve silinder bocor penggantian

d Pegas diapragma Ganti tutup


(matahari) / Diaphragm kopling dan
spring lemah / aus komponen

(1 set)

e Spline / alur pelat kopling Bersihkan


macet dan lumasi
87

f Release bearing rusak Ganti release


bearing

g Gerak bebas kopling terlalu Menyetel


besar gerak bebas
pedal

a Release bearing bengkok Melakukan


penggantian
release bearing

b Bantalan pembebas Melakukan


aus/rusak penggantian
release bearing

c Pelumas release bearing Melumasi


kering release bearing

8 Kopling d Pegas peredam getaran plat Mengganti


bunyi kopling lemah atau rusak plat kopling

e Pilot bearing aus atau rusak Mengganti


pilot bearing

f Rivet disc (paku keling) Ganti plat /


clutch kendor kanvas
kopling

g Gerak bebas pedal kopling Setel gerak


kurang bebas pedal
kopling

h Shaft pedal kopling kurang Melumasi


shaft pedal
88

kopling

i Pilot bearing kendor atau Mengganti


rusak pilot bearing

a Saluran pipa-pipa hidrolis Melakukan


tersumbat perbaikan
Pedal atau
kopling di penggantian
9
tekan keras
b Pelumas shaft pedal Melakukan
kopling kurang perbaikan
atau
penggantian

a Gerak bebas kopling tidak Menyetel


sesuai gerak bebas
kopling

b Pegas kopling/matahari Mengganti


atau ujung pegas aus tutup
kopling dan
10 komponen (1
set)
Kopling
Macet c Input shaft berkarat Melumasi

d Input shaft transmisi rusak Mengganti


atau aus plat shaft

e Plat/kanvas kopling aus Mengganti


plat kopling
89

f Permukaan plat kopling Mengganti


penuh dengan oli plat kopling

Sumber: PT Indomobil Prima Niaga


(2013: 66)
90

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai