Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 – Ilmu Sosial Budaya Dasar

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi!


Berikan contoh konkret!

Multikulturisme adalah adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan


perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan orang per orang atau
perbedaan budaya, seperti perbedaan nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan
politik. Menurut H.A.R Tilaar, multikulturisme dalam era globalisasi bersifat
terbuka dan melihat ke luar. Multikulturisme tidak hanya berarti beragamnya
kelompok etnis dalam sebuah negara, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang
beragam di luar bata-batas negara, termasuk di dalamnya perkembangan agama,
isu gender, dan kesadaran kamu marjinal.

Contohnya:

• Makin pesatnya perkembangnya budaya k-pop karena semakin mudah untuk


mengakses k-pop sehingga menjadi budaya baru di setiap negara.
• Banyaknya yang menyerukan penyetaraan dan gerakan LGBT

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap


kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Sedangkan menurut
Abbate, Boca, dan Bocchiaro, steorotip adalah serangkaian dari bentuk pemikiran
yang tersistemasi dalam pengetahuan kepercayaan, dan harapan seseorang
mengenai kelompok sosial lainnya. Sehingga pandangan inilah menjadi bentuk
penyelarasan atas keberagaman yang bisa diterima ataupun tidak.

Contoh dari steorotip:

a. Steorotip negatif:
• Keturunan Tionghoa dianggap orang yang pelit dan licik
• Lelaki yang menangis adalah lelaki lemah

b. Steorotip positif:
• Suku Jawa dianggap orang yang ramah dan lemah lembut
• Orang yang belanjar di pondok pesantren adalah orang yang mempunyai
ilmu agama dan pasti berakhlak baik
3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Kesetaraan menurut Bikhu Parekh adalah interaksi antara keseragaman dan


perbedaan. Karena manusia sebagai makhluk kultural, manusia memiliki beberapa
kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan kultural yang dimiliki,
membentuk dan Menyusun kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda.

Contoh kesetaraan:

• Memberikan ijin kepada siswa yang akan mengikuti acara atau ritual
penting agamanya tanpa perlu memberikan ijin kepada murid lainnya yang
pada hari itu tidak mempunyai ritual yang sama.
• Atasan memperlakukan semua karyawannya dengan setara tanpa
memandang agama, ras, suku, atau etnis tertentu.
.

Sumber Referensi:
1. Suandi, Hertati, dkk. (2021). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
2. https://dosensosiologi.com/pengertian-stereotip-menurut-ahli/
3. Pemikiran pribadi

Anda mungkin juga menyukai