Anda di halaman 1dari 4

DISUSUN OLEH :

SEFRIZAL EFENDI (050990921)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU HUKUM POLITIK DAN PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi!Berikan
contoh konkrit! Multikulturalisme modern di era globalisasi bersifat terbuka dan
memandang ke luar.
Multikulturalisme tidak hanya berarti beragamnya kelompok etnis dalam suatu negara, tetapi
juga seluruh kelompok etnis yang beragam di Iuar batas-batas negara, termasuk di dalamnya
perkembangan agama, isu gender dan kesadaran kaum marjinal. Bagaimana seseorang bisa memiliki
kesadaran multikultur adalah hasil dari perkembangan pribadi seseorang yang bangga terhadap
budayanya namun dapat menghargai budaya Iain dalam ikatan komunitas yang lebih Iuas. Kesadaran
multikultural berarti seseorang mempunyai kesadaran serta kebanggaan memiliki dan
mengembangkan budaya komunitasnya sendiri, namun demikian dia akan hidup berdampingan
secara damai bahkan saling bekerja sama dan saling menghormati dengan anggota kelompok lain yang
berbeda budaya. Contohnya :

1.Menghadiri undangan rumah terbuka saat teman yang berbeda agama merayakan hari raya.

2.Tidak membedakan ciri khas dari ras yang dimiliki oleh teman. Contohnya adalah
menyebutnya sebagai “orang negro” karena memiliki warna kulit hitam atau menyebutnya dengan
sebutan “cina” karena memiliki mata yang sipit.

3.Masyarakat Bali yang sangat menerima perbedaan kebudayaan serta keberagaman lainnya
yang sangat berbeda dari kebudayaan yang mereka miliki.

4.Toleransi kehidupan beragama di dalam masyarakat yang dapat mempererat hubungan dan
kesatuan dalam bernegara.

5.Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-
orang yang memiliki satu visi dan misi dengan kita.

2. menjelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!


Stereotip adalah suatu citra yang melekat pada suatu kelompok tertentu yang belum tentu saja benar.

Sumber. MKDU4109/MODUL 5 Hal. 5.15

Jika menggunakan Bahasa sehari-hari, simpelnya stereotip adalah penandaan / penge-cap-an kepada
seseorang atau etnis yang belum tentu kebenarannya. Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang
hanya berdasarkan persepsi terhadapnya kelompok di mana orang tersebut dapat dipecah. Stereotip
merupakan jalan pintas Pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk hal-hal yang
kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. Namun, stereotipe dapat
berupa prasangka positif dan juga negatif, dan terkadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan
diskriminatif. Sebagian besar beranggapan bahwa segala bentuk stereotip adalah negatif.

MKDU4109/MODUL 5 Hal. 5.17

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Stereotipe

Contohnya:

1.Petugas humas suatu perusahaan akan diberikan kepada perempuan karena memiliki fisik yang
menarik dan mampu berprilaku lemah lembut. Dua potensi ini cukup mumpuni dan dianggap sebagai
senjata ampuh dalam upaya menjalin kerja sama, khususnya melobi klien.
2.Perempuan yang bekerja di sektor pariwisata akan memiliki stereotip yang tidak baik masyarakat,
khususnya akan dikaitkan dengan dunia malam pariwisata yang higar bingar.

3.Stereotip masyarakat Indonesia yang awam melihat orang-orang Timur adalah orang-orang yang
kejam, keras, dan kejam.

4.Etnis Tionghoa sampai saat ini masih memiliki stereotip yang paling unggul bila terjadi memiliki
usaha dagang.

3 .menjelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?


Kesetaraan Menurut Bhikhu Parekh sebagai makhluk kultural, manusia memiliki beberapa
kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan budaya yang dimiliki membentuk dan
menyusun kemampuan dan kebutuhan setiap manusia secara berbeda dan Bahkan dapat membuat
kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda. Manusia juga memiliki identitas bersama yang
dimediasi oleh budaya. Manusia adalah makhluk yang sama tetapi juga berbeda. Oleh karena itu
manusia harus diperlakukan sederajat karena dua karakteristik sebagai makhluk sama dan sebagai
makhluk yang berbeda. Dengan argumentasi ini maka kesederajatan bukan berarti keseragaman
perlakuan tetapi lebih kepada interaksi antara keseragaman dan perbedaan. Hak yang sederajat tidak
berarti adanya hak-hak yang sama, karena individu yang memiliki latar belakang budaya dan
kebutuhan yang berbeda mungkin membutuhkan hak-hak yang berbeda untuk menikmati
kesederajatan. Kesederajatan harus mampu tidak hanya menolak perbedaan perbedaan yang tidak
relevan namun juga harus diikuti oleh pengakuan yang penuh terhadap perbedaan-perbedaan yang
sah dan relevan dalam konteksnya. Kesederajatan diwujudkan dalam beberapa tingkatan.

Sumber : MKDU4109/MODUL 5 Hal. 5.25

Kesetaraan menurut Bikhu Parekh

Menurut Bikhu Parekh, kesetaraan adalah prinsip yang mengakui bahwa semua individu memiliki nilai
yang sama dan hak-hak yang sama. Parekh berpendapat bahwa kesetaraan bukan hanya tentang
memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang, tetapi juga tentang mengakui dan
menghargai perbedaan yang ada di antara kita.

Contohnya, dalam konteks politik, kesetaraan berarti memberikan hak suara kepada semua warga
negara tanpa memandang ras, agama, atau latar belakang sosial mereka. Dalam konteks pendidikan,
kesetaraan berarti memberikan akses yang sama kepada semua individu untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang status ekonomi atau latar belakang keluarga mereka.

Sumber referensi:

Parekh, B. (2000). Rethinking multiculturalism: Cultural diversity and political theory. Harvard
University Press.

Parekh, B. (2008). A new politics of identity: Political principles for an intercultural age. Palgrave
Macmillan.
Kesetaraan Menurut Pendapat Beberapa Ahli :

1. Menurut Philip Wexler


Menurut Philip Wexler ialah telah menggemukkan dalam sosial merupakan adanya sebuah sifat pada
setiap individu.
2. Menurut Lewis
Menurut Lewis merupakan dalam sesuatu yang dapat dicapai atau diproduksi dan juga ditentukan
dalam pertukaran harian antara warga sebuah pemerintah dan negaranya.

3. Menurut Keith Jacobs


Menurut Keith Jacobs merupakan adanya sesuatu yang telah dibangun dan dijalankan di sebuah situs
terhadap komunitas.

4. Menurut Paul Ernest


Menurut Paul Ernes merupakan adanya sekelompok orang yang dengan cara individu yang telah
terlibat dalam berbagai kegiatan atau aktivitas bersama.

Anda mungkin juga menyukai