Nim : 049184598
Fakultas : FHISIP
JAWABAN:
1. Secara Etimologi, Multikulturisme terdiri dari kata Multi ( banyak ), Kultur ( Budaya ),
dan Isme ( aliran/paham).
Jadi arti Multikulturisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan
penerimaan tentang adanya keragaman, kebhinekaan, pluralitas, sebagai realitas utama
dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem sosial- budaya, dan politik
yang mereka anut (Roald, 2009).
- Masuknya music Regge yang berasal dari Jamaika sekitar tahun 1960,
- Masuknya music Rock and roll dari Amerika serikat sekitar awal tahun 1950 an termasuk
rhythym and blues.
- Musik Dangdut Indonesia itu awalnya dikenal dengan nama “ Orkes Melayu “, namun
seiring waktu musik dangdut dipengaruhi oleh Musik India melalui film Bollywood dan
juga dipengaruhi oleh music Arab terkhusunya bagian cengkoknya.
- Munculnya makanan cepat saji seperti KFC, Pizza Hut, dan lain-lain.
- Masuknya music Disko ke Indonesia hingga semakin maraknya Dischotheque dan Pub
tempat remaja berkumpul sambil menikmati minuman. Istilah Disco berasal dari Negara
Prancis.
JAWABAN:
Selain pengertian dari yang saya kemukakan diatas, banyak pengertian menurut para ahli
yang lain, seperti menurut :
- Samovar & Porter, Stereotype adalah persepsi atau kepercayaan yang dianut mengenai
kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk.
- Matsumoto, mendefenisikan bahwa stereotype adalah generalisasi kesan yang kita miliki
mengenai seseorang terutama karakter psikologi atau sifat kepribadian.
Contoh :
Dan lain-lain
JAWABAN:
Menurut Bikhu Parekh, kesetaraan adalah manusia sebagai makhluk kultural memiliki
beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan kultural yang dimiliki
,membentuk dan menyusun kemampuan dan kebutuhan setiap manusia secara berbeda
dan bahkan dapat membuat kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda.
Manusia adalah makhluk yang sama namun berbeda, oleh karena itu manusia manusia
harus diperlakukan setara karena dua karakterisktik sebagai makhluk sama dan sebagai
makhluk berbeda. Dengan argumentasi ini maka kesetaraan bukan berarti keseragaman
perlakuan, tetapi lebih kepada interaksi antara keseragaman dan perbedaan.
Contoh:
Di dalam suatu kelas terdapat seorang yang menganut Keyakinan ADVENTISME ( aliran
dari Kristen Protestan) yang melakukan kebaktian pada hari sabtu. Lalu Murid tersebut
selalu izin setiap hari sabtu karena harus mengikuti kebaktian. Namun siswa-siswi lain
yang diluar Adventisme meminta izin juga harus diliburkan setiap sabtu dengan alasan
kesetaraan. Sang guru akhirnya memberikan izin setiap sabtu murid-murid tidak perlu
masuk dengan alasan tentang kesetaraan. Hal inilah yang dimaksud oleh Bhikhu Parekh,
bahwa Hak yang setara tidak berarti adanya hak-hak yang sama karena individu yang
memiliki latar belakang budaya dan kebutuhan yang berbeda.
Referensi :
1. MKDU 4109, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Halaman 5.22, Hertati Suandi dkk, Universitas
Terbuka.
2. Kompas.com
3. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6253849/stereotipe-pengertian-proses-dan-
contoh
4. https://www.merdeka.com/sumut/stereotype
5. Nationalgeographic