Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 04

STRATEGI PEMBELAJARAN KEJURUAN


“RINGKASAN MATERI”

Oleh:

SYAHIR

1823040005

PTO 01

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
Ringkasan materi keterampilan dan strategi mengajar

A. Keterampilan bertanya
1. Teknik bertanya
Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memainkan peranan
penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik
pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa
yaitu: a) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajarmengajar,
b) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan, c) Mengembangkan pola
berpikir dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sesungguhnya
adalah bertanya, d) Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan
yang baik akan membantu siswa untuk menentukan jawaban yang baik,
e) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
2. Dasar-dasar pertanyaan yang baik
a) Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa
b) Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

c) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.

d) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum


menjawab pertanyaan.
e) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata.
f) Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul
keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya
g) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri
jawaban yang benar.
3. Jenis-jenis pertanyaan
a) Jenis pertanyaan menurut maksudnya
 Pertanyaan permintaan (compliance question)
 Pertanyaan retoris (rhetorical question)
 Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question)
 Pertanyaan menggali (probing question)
b) Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
 Pertanyaan pengetahuan (knowledge question)
 Pertanyaan pemahaman (comprehension question)
 Pertanyaan penerapan (implementation question)
 Pertanyaan analisis (analysis question)
 Pertanyaan sintesis (Synthesis quenstion)

 Pertanyaan evaluasi (evaluation question)

B. Keterampilan memberi penguatan


Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon, apakah
bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
(siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi.
Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk menganjar atau membesarkan hati
siswa agar lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.

Contoh:

Guru: "Coba Kamu sebutkan salah satu sifat udara!" "Ya, Coba kamu
Irwan!" (sambil menunjuk)

Siswa: "Udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!"

Guru "Bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai


siswa yang dapat menjawab dengan baik seperti kamu."

C. Keterampilan Mengadakan Variasi


1. Pengertian mengadakan variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses
interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
siswa sehingga, dalam situasi belajar-mengajar, siswa senantiasa
menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Untuk itu
anda sebagai calon guru perlu melatih diri agar menguasai keterampilan
tersebut.
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai
guru dalam pembelajaran. Variasi merupakan perubahan dalam proses
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Variasi dalam pembelajaran
bertujuan untuk:
a) Meningkatkan perhatian siswa terhadap materi standar yang relevan
b) Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat siswa terhadap
berbagai hal baru dalam pembelajaran.
c) Memupuk perilaku positif siswa terhadap pembelajaran.
d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuannya.
2. Tujuan dan manfaat mengadakan variasi
a) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada
aspek-aspek belajar-mengajar yang relevan.
b) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin
mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.
c) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan
belajar yang lebih baik.
d) Guna memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara
menerima pelajaran yang disenanginya.
3. Prinsip penggunaan variasi
a) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang
relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b) Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan
sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menggangu
pelajaran.
c) Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam
rencana pelajaran atau satuan pelajaran.
D. Keterampilan Menjelaskan
1. Pengertian
Yang dimaksudkan dengan keterampilan menjelaskan dalam
pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang di organisasi
secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan
yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh
atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang
terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok
merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam
interaksinya dengan siswa di dalam kelas. Biasanya guru cenderung lebih
mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh langsung, misalnya
dalam memberikan fakta ide, ataupun pendapat. Oleh sebab itu, hal ini
haruslah dibenahi untuk ditingkatkan keaktifannya agar tercapai hasil
yang optimal dari penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga
bermakna bagi Siswa.
2. Tujuan memberikan penjelasan
a) Membimbing siswa untuk mendapat dan memahami hukum, dalil,
fakta, defenisi, dan prinsip secara objektif dan benar.
b) Melibatkan siswa untuk berpikir dengan memecahkan
masalahmasalah atau pertanyaan.
c) Untuk mendapat balikan dari siswa mengenai
tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman
mereka.
d) Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
3. Alasan perlunya keterampilan menjelaskan dikuasai oleh guru.
a) Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan
penjelasan yang bermakna bagi siswa karena pada umumnya
pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada oleh siswa
b) Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang-kadang tidak jelas bagi
siswanya, tetapi hanya jelas bagi guru sendiri. Hal ini tercermin
dalam ucapan guru: "Sudah jelas, bukan?" atau "Dapat dipahami,
bukan?" Oleh karena itu, kemampuan mengenal tingkat pemahaman
siswa sangat penting dalam memberikan penjelasan.
c) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku
atau dari sumber lainnya. Oleh karena itu, guru perlu membantu
menjelaskan hal-hal tertentu.
d) Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
dalam belajar. Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan
informasi lisan berupa penjelasan yang cocok dengan materi yang
diperlukan.
E. Strategi Mengajar
Dalam uraian mengenai tahapan instruksional telah dijelaskan bahwa
dalam proses pengajaran, intinya adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi
rendahnya kadar kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh strategi mengajar
(pendekatan) yang digunakan guru. Ada beberapa pendapat mengenai
pendekatan mengajar. Anderson & Cusher, (1994) mengajukan dua
pendekatan (strategi), yakni pendekatan yang berorientasi kepada guru atau
disebut teacher centered dan pendekatan yang berorientasi pada siswa atau
student centered. Pendekatan pertama disebut pula tipe otokratis dan
pendekatan kedua disebut tipe demokratis. Pendapat lainnya dikemukakan
oleh Malau, J. (2006), yang mengajukan dua pendekatan, yakni pendekatan
ekspositori dan pendekatan inquiri.
Berikut ini dijelaskan beberapa strategi atau pendekatan mengajar.
a) Strategi Pembelajaran Ekspositori atau Model Informasi
Pendekatan ini bertolak dari pandangan, bahwa tingkah laku kelas
dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh
guru/pengajar. Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang
sebagai objek penerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru
menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk
penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah
kuliah/ceramah/lecture.
b) Strategi Pembelajaran Inquiri
Strategi ini menganggap bahwa siswa sebagai subjek dan objek
dalam belajar, mempunyai kemampuan-kemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Sanjaya, W (2006) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran inquiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
menekankan pada proses perpikir secara kritis dan analisis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dipandang
sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan
belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan
sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan
bimbingan guru.

Anda mungkin juga menyukai