Anda di halaman 1dari 12

PENAFSIRAN DATA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas


Dosen Pengampu: Dr. Mohammad Afifullah S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 10
Lamya Zulfiana 21801011188
Alfi Umy Nurchamidah 21801011192
Sinar Mahardika

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih
banyak kekurangan didalamnya. Makalah ini membahas mengenai “Penafsiran Data”

Makalah ini kami susun dalam guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas. Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Mohammad Afifullah S.Pd.I, M.Pd.I,
selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu memberikan referensi.
Kami berharap semoga pembuatan makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.

Usaha serta kerja keras telah kami upayakan untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya, namun kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata
kesempurnaan sebagai manusia biasa kita tidak jauh dari kesalahan serta kekhilafan, oleh
karena itu apabila ada kesalahan baik dari segi kata-kata atau penulisan yang tidak sesuai
dengan kaidah kami memohon maaf.

Malang, Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Problema yang Dihadapi Peneliti Waktu Menafsirkan........................................................2
B. Mengkonsolidasi Teori............................................................................................................3
C. Mengaplikasikan Teori............................................................................................................3
D. Membuat Sintesis.....................................................................................................................4
E. Membuat Persamaan Analog Dan Metafora.........................................................................5
F. Penafsiran Menurut PTK Menurut Hopkins........................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
Kesimpulan......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
….
Penafsiran merupakan pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-
penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis data sehingga sebenarnya
penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisa dan bukan merupakan bagian yang
terpisah dari analisa. Secara umum, penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang
arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana problema yang dihadapi peneliti waktu menafsirkan?
2. Bagaimana mengkonsolidasi teori?
3. Bagaimana mengaplikasikan teori?
4. Bagaimana membuat sintesis?
5. Bagaimana membuat persamaan analog dan metafora?
6. Bagaimana penafsiran menurut PTK menurut Hopkins?

C. Tujuan
1. Mengetahui problema yang dihadapi peneliti waktu menafsirkan
2. Mengetahui mengkonsolidasi teori
3. Mengetahui mengaplikasikan teori
4. Mengetahui membuat sintesis
5. Mengetahui membuat persamaan analog dan metafora
6. Mengetahui penafsiran menurut PTK menurut Hopkins

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Problema yang Dihadapi Peneliti Waktu Menafsirkan


Sebelum memulai kegiatan menafsirkan data, peneliti sebaiknya memahami
kesulitan-kesulitan saat menafsirkan data. Yang pertama, misalnya kejenuhan yang
dirasakan peneliti setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun sibuk dalam berbagai aspek
kegiatan penelitian. Ia juga terlalu dekat dengan permasalahan penelitian sehingga ia
merasakan perlunya jarak untuk bisa menafsirkan dengan benar. Untuk keperluan
itulah diperlukan waktu dan jarak diantaranya, karena perbedaan waktu
dan jarak akan meningkatkan kemampuan peneliti untuk merefleksikan kembali
datanya.
Kedua, kesulitan lain waktu peneliti harus membuat sintesis dan spekulasi
kreatif dari data penelitannya dan ia dituntut untuk memposisikan dirinya pada
pemikiran-pemikiran baru, dan memaknai signifikansi kegiatan-kegiatannya pada
bulan-bulan dan tahun-tahun yang lalu. Menginterpretasikan data penelitian untuk
kemudian ditafsirkan, tidak hanya berbentuk kegiatan membuat resume data faktual,
melainkan harus lebih dari itu. Operasionalisasi dari memasang-masangkan data dan uji
kategori seperti yang dilakukan pada saat analisis data terbuka sama untuk interpretasi.
Kesempatan untuk mencobakan kategori baru dan membentuk hubungan-hubungan
baru dengan proyek-proyek melampaui yang ada untuk memenuhi kriteria (beyond a
mere recitation of the bare facts) menantang kreativitas para peneliti yang oleh
peneliti aliran lama dianggap sebagai ambisi yang berbahaya.
Kesulitan yang ketiga adalah, adanya pergeseran gaya kognitif dalam
penafsiran. Pada proses analisis dideskripsikan gambaran yang singkat tetapi koheren
dari fenomena yang diobservasi, dengan pole berpikir yang konvergen, dan
cara demikian sudah akrab dikalangan peneliti. Akan tetapi, dalam penafsiran gaya
berpikir divergenlah yang dianjurkan karena perbedaan dalam kerangka berpikir,

2
labih kreatif, terutama dalam proses berteori yang kompleks, juga dalam berpikir
spekulatif.
Pemahaman akan kesulitan inilah yang perlu diatasi peneliti pada saat ia mulai
dengan kegiatan penafsiran, fase ini harus ditempuh dan kesulitan yang diarifi
sudah merupakan setengah penyelesaian dengan mengidentifikasi tugas antara
lain mengkonsolidasikan teori, mengaplikasikan teori, menafsirkan dengan menggunakan
analogi/persamaan atau metafor dan membuat sintesis.
Menurut Wiriaatmadja (2014:179-186) ada empat langkah dalam menafsirkan data
yaitu mengkonsolidasikan teori, mengaplikasikan teori, membuat sisntesis, serta
membuat persamaan, analog dan metafora.
B. Mengkonsolidasi Teori
Mengkonsolidasikan teori, yaitu memodifikasi teori yang ada dan
mengkonstruknya sedemikian rupa sehingga teori tersebut dapat diterapkan dalam
penelitian. Konsolidasi teori yang dilakukan peneliti adalah dengan mengkaji indikator-
indikator keterampilan komunikasi yang banyak diutarakan para ahli dan digunakan
dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Kemudian peneliti mengakomodir indikator
keterampilan komunikasi yang dikemukakan oleh Arends (2008: 75) yang
mengemukakan bahwa keterampilan komunikasi merupakan salah satu hasil dari
pembelajaran berkelompok yang ditunjukkan dengan menyatakan ide dengan jelas,
mendengarkan orang lain, merespon orang lain dengan cara yang baik, dan mengajukan
pertanyan dengan baik.
Pandangan tersebut menyiratkan adanya dua akivitas yang perlu dikembangkan
dalam mengasah keterampilan komunikasi peserta didik, yaitu kemampuan argumentasi
dan kemampuan merespon. Berdasarkan pandangan Arends tersebut, peneliti
mengkonstruksi lima indikator yang digolongkan kedalam dua aspek yaitu aspek
kemampuan berargumentasi terdiri atas menggali informasi dan data, menyampaikan
materi dengan jelas serta mengemukakan pendapat. Sedangkan aspek kemampuan
merespon terdiri atas indikator mendengarkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
C. Mengaplikasikan Teori
Penafsiran data dengan cara mengaplikasikan teori yang dianut dalam karangka
berfikir dalam penelitian, merupakan cara lain untuk memaknai koleksi data. Adakalanya

3
koleksi data itu tidak cocok dengan teori yang dikemukakan, atau bahkan bertentangan,
maka peneliti harus menentukan apakah kumpulan data atau tehnik analisis data yang
salah, ataukah koleksi data tersebut justru yang menunjukkan adanya perubahan atau
pergeseran pada teori yang berkarakter yang menolak atau memodifikasi teori tersebut.
Contoh mengenai penafsiran terhadap koleksi data, adalah penelitian tindakan
kelas yang dilakukan oleh kanda ruskandi di sekolah dasar di purwakerta. Ia ingin
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dengan mencobakan model pembalajaran
cooperative learning.ruskandi ingin menanamkan nilai-belajar melalui kerja sama dan
melalui ketrampilan sosial. Dengan mengunakan teori fraenkel ia menanamkan nilai nilai
kerjasama dengan merencanakan tugas tugas dalam kelompok, agar siswa berperan
bersama kawan sekelompoknya dalam melakukan inkuiri, berdiskusi, bertindak sebagai
ketua atau tugas lainnya dalam kelompok,dan menolong kawan lainnya. Untuk
mengetahui ada perubahan maka dilakukan uji coba sebagai petunjuk dinamika kelompok
melalui wawancara. Sedangkan penilaian hasil belajar melalui pretest dan posttest. Dalam
penafsiran terhadap koleksi data, ruskandi melalui aplikasi teori-teori di atas
menyimpulkan bahwa ada perubahan nilai kerja sama yang positif terhadap dalam belajar
siswa.
D. Membuat Sintesis
Berlainan dengan mengaplikasikan teori pada kumpulan data, membuat sintesis
dari koleksi data anda membutuhkan berbagai sudut pandang dan konteks yang
melampaui atau transcend atau pun beyond aplikasi teori sebelum pemahaman wawasan
mengenai kumpulan data tersebut tercapai. Membuat sintesis memerlukan upaya upaya
interdisipliner dan juga intradisipliner, peneliti mengintegrasikan data dan konsep melalui
berbagai usaha penenlitian, sebagain tampaknya saling mendukung atau sesuai akan
tetapi sebagian lagi bertentangan satu dengan lainya. Dalam menyusun sintesis ini para
peneliti bowles dan gintis telah mengunakan proses berteori yang terbuka dan
menyegarkan dalam membandingkan, membuat kontras, menyusun dan menertipkan
data, mencari hubungan dan kaitan, dan membuat spekulasi.
Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di
antaranya

1. Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yangdigunakannya,

4
2. Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya,

3. Sudut pandang penulis harus tajam,

4. Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan

5. Penulis harus menekankan pada bagian sumber yangdiperlukannya.

Proses penyusunan sintesis dapat dikembangkan dalam penulisan karya tuis


ilmiah. Proses penyusunan tersebut, antara lain:
1. Membaca sumber rujukan secara cepat dan kritis,
2. Meringkas gambaran umum dan rancangan yang dipilih dalam sumber rujukan
berkaitan dengan topik yang sedang dikerjakan,
3. Mencatat pokok pikiran yang berkaitan antara gagasan penulis dengan gagasan
yang ada dalam sumber rujukan yang dibaca
4. Mencatat kritik penulis terhadap teori yang diajukan dalam sumber rujukan
E. Membuat Persamaan Analog Dan Metafora
Dalam penelitian kualitatif, kompilasi data yang ditafsirkan juga dengan mencari
persamaan persamaan, atau analog, bahkan metafor. Penelitian tindakan kelas yang
dalam karakteristiknya mirip dengan penelitian etnografis karena banyak mengunakan
analsis sosiologis dan antropologis, dapat juga mengunakan alat alat penafsiran itu.
Persamaan dalam konsep antropologi life cycle atau rites de pasages
dalamkehidupan baru de sekolah seperti perkenalan pertama disekolah atau ospek di
perguruan tinggi, menyerupai konsep atau teori tentang ritual inisiasi dalam perubahan
atau pergeseran dalam lingkaran kehidupan manusia.
Metafora dipakai dalam penafsiran kumpulan data yang dibuat dalam penelitian
kualitatif bentuk biografi atau riwayat hidup seseorang.
F. Penafsiran Menurut PTK Menurut Hopkins
Hopkins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang
dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-
tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi
dalam praktik pembelajaran. Menurut Hopkins dalam Mansur mengemukakan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang

5
dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-
tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi
dalam praktik pembelajaran
Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
a. PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas. Pekerjaan utama seorang
guru adalah mengajar, sehingga dalam melakukan penelitian tindakan kelas
seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya sebagai pengajar. Ada tiga kunci
utama yang harus diperhatikan, pertama guru harus menggunakan berbagai
pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menemukan jalan keluar
jika pada awal penelitian didapatkan hasil yang kurang maksimal. Kedua interaksi
siklus yang terjadi harus mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara
keseluruhan. Ketiga,  acuan pelaksanaan tiap siklus harus berdasarkan pada tahap
perancangan bukan pada kejenuhan informasi.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan
dari guru sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan kata lain, sejauh
mungkin harus menggunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani
sendiri oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas
secara penuh.
c. Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel), sehingga guru dapat
mengidentifikasikan serta merumuskan hipotesis dengan penuh keyakinan. Pada
dasarnya, penelitian ini memperbolehkan “kelonggaran-kelonggaran” namun
penerapan asas-asas dasar telaah taat kaidah tetap harus diperhatikan.
d. Peneliti adalah guru dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan. Jadi masalah
penelitian diusahakan berupa masalah yang merisaukan dan bertitik tolak dari
tanggung jawab profesionalnya, hal ini bertujuan agar guru tersebut memiliki
komitmen terhadap pengembangan profesinya.
e. Konsisten dengan prosedur dan etika. Dalam penyelenggaraan penelitian tindakan
kelas, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur
etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Prakarsa penelitian harus diketahui oleh
pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan-rekan serta dilakukan sesuai
dengan kaidah-kaidah ilmiah.

6
f. Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perspektif kelas. Meskipun kelas
merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan
penelitian sejauh mungkin harus menggunakan wawasan yang lebih luas dari
tindakan perspektif, tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas atau pelajaran tertentu,
melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Beberapa problema atau kesulitan yang dihadapi peneliti saat menafsirkan data
diantaranya kejenuhan yang dirasakan peneliti setelah berbulan-bulan atau bertahun-
tahun sibuk dalam berbagai aspek kegiatan penelitian, waktu peneliti harus membuat
sintesis dan spekulasi kreatif dari data penelitannya dan ia dituntut untuk
memposisikan dirinya pada pemikiran-pemikiran baru, dan memaknai signifikansi
kegiatan-kegiatannya pada bulan-bulan dan tahun-tahun yang lalu, dan problem yang
berikutnya yaitu adanya pergeseran gaya kognitif dalam penafsiran.
2. Mengkonsolidasikan teori, yaitu memodifikasi teori yang ada dan mengkonstruknya
sedemikian rupa sehingga teori tersebut dapat diterapkan dalam penelitian
3. Penafsiran data dengan cara mengaplikasikan teori yang dianut dalam karangka berfikir
dalam penelitian, merupakan cara lain untuk memaknai koleksi data
4. Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di
antaranya: Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yangdigunakannya,
bersikap kritis atas sumber yang dibacanya, sudut pandang penulis harus tajam, penulis
harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengansumber lainnya, dan penulis harus
menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya
5. Dalam penelitian kualitatif, kompilasi data yang ditafsirkan juga dengan mencari
persamaan persamaan, atau analog, bahkan metafor Menurut Hopkins, PTK adalah suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas
dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran

8
DAFTAR PUSTAKA

Wiriatmadja, R. 2014. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ruskandi. 2016. Penerapan Metode problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan


Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
https://ejournal.upi.edu/index.php/MetodikDidaktik/article/view/3184 . Diakses dari web tanggal
15 Juni 2021 Pukul 13.30

Dwi, Yahya. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran PKn melalui Media
Kliping di SD Inpres Despot Posona Kecamatan Kasimbar.
https://media.neliti.com/media/publications/116243-ID-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-kelas-
i.pdf . diakses dari web pada tanggal 15 Juni 2021 Pukul 16.00

Hopskins. 1993. Penelitian tindakan Kelas (online). http/www/freeword. Com/sustyasa/fd

Anda mungkin juga menyukai