Anda di halaman 1dari 52

Pendalaman Kitab Suci

BULAN KITAB SUCI 2018


KEUSKUPAN SURABAYA

KATEGORI ANAK-ANAK
(BIAK)

Hidup Sebagai Murid Kristus


Yang Semakin Dewasa Dalam Iman
Disusun oleh Tim Komisi BIAK dan Tim Komisi Kerasulan Kitab Suci
Keuskupan Surabaya - 2018

Nihil Obstat :
R.D. Alexius Kurdo Irianto, Kepala UKP Keuskupan Surabaya
Surabaya, 25 Juli 2018

Imprimatur :
R.D. Yosef Eko Budi Susilo, Vikaris Jendral Keuskupan Surabaya
Surabaya, 30 Juli 2018

Buku ini boleh diperbanyak sendiri untuk kepentingan pertemuan kelompok


umat di wilayah Keuskupan Surabaya.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| ii


Daftar Isi

Daftar Isi iii

Pengantar iv

Panduan Bagi Pendamping vi

1. Dewasa dalam Iman vi

2. Keutamaan vi

3. Tema BKS 2018 vii

4. Bahan dan Proses Pertemuan vii

Materi Pertemuan Pendalaman Kitab Suci 1

1. Bijaksana Seperti Raja Salomo (1Raj 3:16-28) 1

2. Kemurahan Hati Pangkal Keadilan (Matius 20:1-16) 13

3. Menimba Keberanian dalam Doa(Mazmur 27:1-14) 25

4. Menjadi Sahabat Allah (Yakobus 4:1-10) 35

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| iii


Pengantar

Setiap tahun Gereja Katolik di Indonesia mencanangkan bulan


September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Dalam kesempatan itu,
segenap umat beriman diajak untuk secara khusus mendalami Sabda
Tuhan melalui pembacaan dan perenungan Kitab Suci dalam pelbagai
aktifitas yang bisa dilakukan dalam kelompok.
Di sisi lain, Gereja Katolik Keuskupan Surabaya sedang mulai bersiap
untuk mengadakan Musyawarah Pastoral (MUPAS) 2019. MUPAS
sebelumnya telah melahirkan Arah Dasar (ARDAS) sebagai cita-cita
bersama hidup menggereja kita, yakni: Gereja Keuskupan Surabaya
sebagai “persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa
dalam iman, guyub, penuh pelayanan, dan misioner”. Tentu ada
banyak pengalaman iman telah kita petik dalam kurun waktu 10
tahun terakhir ini. Kini saatnya kita juga ikut mempersiapkan MUPAS
baru.
Sebagai bagian persiapan itu, tema Bulan Kitab Suci (BKS) 2018 dibuat
secara khusus untuk merefleksikan kembali semangat ARDAS. Tema
BKS kita adalah: “Hidup Sebagai Murid Kristus Yang Semakin
Dewasa Dalam Iman”. Melalui empat pertemuan selama bulan
September, pengolahan tema akan berfokus pada makna ungkapan
“Dewasa dalam Iman”.
Dengan bantuan tradisi ajaran Gereja dan teks Kitab Suci, ungkapan
itu dapat dikaitkan dengan kata kunci lain yakni “Keutamaan”.
Menjadi murid Kristus yang dewasa dalam iman tidak lain adalah
hidup dalam keutamaan. Tujuh keutamaan kristiani yang kita kenal
adalah : iman, harapan, kasih, kebijaksanaan, keadilan, keberanian,
dan penguasaan diri. Pengolahan tema BKS secara khusus akan

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| iv


berkaitan dengan empat keutamaan terakhir, yang dikenal sebagai
keutamaan moral.
Sesuai maksud penyelenggaraan BKS, bentuk pertemuan diarahkan
terutama untuk mendalami teks Kitab Suci. Dalam Pertemuan I, kita
akan membaca teladan kebijaksanaan Raja Salomo sebagai inspirasi
untuk menjadi pribadi bijaksana (1 Raja 3:16-28). Pertemuan II
menghadirkan pengajaran Yesus tentang kemurahan hati sebagai
pangkal keadilan dalam perumpamaan tentang tuan dan pekerja
kebun anggur (Matius 20:1-16). Selanjutnya melalui Doa Permohonan
bangsa Israel, dalam Pertemuan III kita akan mendalami sumber
keberanian orang beriman (Mazmur 27:1-14). Akhirnya, bacaan
dalam Pertemuan IV menyajikan nasehat seorang gembala umat
tentang penguasaan diri saat berhadapan dengan pelbagai tantangan
duniawi (Yakobus 4:1-10).
Selamat mendalami sabda Tuhan. Semoga pertemuan Bulan Kitab
Suci ini membantu kita untuk hidup semakin dewasa dalam iman
sebagai murid-murid Kristus.

Surabaya, 20 Juli 2018


Komisi Kerasulan Kitab Suci – Keuskupan Surabaya

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| v


Panduan Bagi Pendamping

1. Dewasa dalam Iman


Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Mengapa? Karena
kedewasaan seseorang tidak cukup hanya dinilai dari umur saja. Hal
lain yang juga ber-pengaruh adalah kesungguhan seseorang dalam
mengolah pengalaman hidupnya.
Setiap anak kristiani diajak untuk terus tumbuh dan berkembang agar
semakin dewasa dalam iman. Ini berarti bahwa kita semua diajak
untuk semakin serupa dengan Yesus Kristus sendiri (Yoh 14:6) dan ikut
ambil bagian dalam karya-karya baik-Nya. Dalam kedewasaan iman
yang makin berkembang, seorang anak kristiani diajak untuk berani
mewartakan “perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” (bdk.
Kis 2:11), meninggalkan manusia lama yang kekanak-kanakan, dan
dilatih untuk sanggup ‘menerima makanan keras’ (bdk. 1 Kor 3:2; Ibr
5:12), serta menjadi ‘garam dan terang dunia’ (bdk. Mat 5:13-16).

2. Keutamaan
Bagaimana kita bisa menjadi sosok anak-anak Kristus yang semakin
dewasa dalam iman? Meminjam buah refleksi St. Thomas Aquinas,
bisa dikatakan bahwa pribadi yang dewasa dalam iman adalah pribadi
yang memiliki keutamaan. Ia merefleksikan bahwa seorang yang
berkeutamaan adalah pribadi yang memiliki kebiasaan terus-
menerus untuk melakukan kebaikan dengan tujuan dasar
memuliakan Allah dan mewujudkan rencana keselamatan-Nya.
Itulah yang mempengaruhi kedewasaan pribadi dan iman seorang
murid. Kedewasaan iman tampak dalam keutamaan-keutamaan yang
dihidupi dan dilatih terus menerus dalam keseharian.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| vi


3. Tema BKS 2018
Sebagai bagian persiapan MUPAS, tema Bulan Kitab Suci (BKS) 2018
dirumuskan secara khusus untuk merefleksikan kembali semangat
ARDAS. Berbeda dengan tema nasional, tema BKS 2018 untuk
Keuskupan Surabaya adalah: Hidup Sebagai Murid Kristus Yang
Semakin Dewasa Dalam Iman. Pengolahan tema akan berfokus pada
ungkapan Dewasa dalam Iman. Tema ini diuraikan dalam empat
pertemuan, masing-masing dengan sub tema yang akan mendalami
empat keutamaan moral (kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan
penguasaan diri) sebagai berikut:
• Pertemuan I : Bijaksana Seperti Raja Salomo (1 Raj 3:16-28)
• Pertemuan II : Allah yang Adil dan Murah Hati (Mat 20:1-16)
• Pertemuan III : Menimba Keberanian dalam Doa (Maz 27:1-14)
• Pertemuan IV : Menjadi Sahabat Allah (Yak 4:1-10)
Selain tema, kekhasan BKS 2018 bagi Keuskupan Surabaya adalah
pilihan teks Kitab Suci yang menjadi bahan pertemuan. Empat perikop
yang dipilih dari kekayaan teks Kitab Suci Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru memiliki bentuk sastra yang berbeda untuk tiap
pertemuan. Empat bentuk sastra ini adalah: Cerita/Narasi (1 Raja
3:16-28), Perumpamaan (Matius 20:1-16), Doa (Mazmur 27:1-14),
dan Surat Pastoral (Yakobus 4:1-10).
Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan BKS 2018 dapat memperkaya
pengetahuan anak-anak tentang kekayaan isi Kitab Suci. Diharapkan
pula agar mereka dapat mendalami sabda Tuhan dalam kelompok,
sejalan dengan semangat ARDAS.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| vii


4. Bahan dan Proses Pertemuan
Bahan yang kami susun dalam buku ini secara khusus diperuntukkan
sebagai bantuan dasar bagi para pendamping pertemuan pen-
dalaman Kitab Suci bagi anak-anak katolik di Keuskupan Surabaya.
Beberapa hal yang bisa diperhatikan sebagai persiapan dan saran :
Pertama, pendamping hendaknya sungguh memahami dengan benar
tujuan dan urutan proses dalam setiap pertemuan agar apa yang
menjadi harapan dari pendalaman ini dapat tercapai. Silakan
membaca terlebih dahulu bahan pertemuan sebelum pelaksanaan
untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang utuh.
Kedua, mengingat bahwa bentuk pertemuan menggunakan juga
metode dinamika kelompok, proses dan hasil pertemuan yang akan
terjadi di tiap kelompok pasti akan berbeda. Para pendamping
pertemuan atau fasilitator diharapkan mampu memberikan
penegasan dan kesimpulan dari setiap dinamika/permainan/aktifitas
yang dilakukan. Apa yang tertulis sebagai gagasan dalam tiap
pertemuan, misalnya menyangkut pemaknaan permainan atau
uraian teks Kitab Suci, dapat digunakan sebagai acuan dasar
pertemuan.
Ketiga, tidak tertutup kemungkinan bagi pendamping untuk
mengembang-kan bahan yang telah kami sediakan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi di paroki masing-masing, sejauh isinya masih
terkait dengan tema BKS 2018.
Keempat, baik kiranya untuk tidak menampilkan kesan memimpin
ibadat/pertemuan dengan ceramah yang berlebihan. Pertemuan ini
adalah sarana pendalaman iman bagi anak-anak katolik. Bahan BKS
ini bisa disampaikan melalui ragam bentuk kegiatan alternatif,
misalnya: rekoleksi, retret, atau pertemuan mingguan. Silahkan tiap

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| viii


pendamping mengatur sendiri sesuai dengan situasi dan kebutuhan
di paroki masing-masing.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| ix


Lembar Catatan Pribadi

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| x


Bijaksana Seperti Raja Salomo
① 1 Raja-Raja 3:16-28

Tujuan
• Anak-anak mengenal teladan kebijaksanaan lewat kisah Raja Salomo.
• Anak-anak belajar mengembangkan keutamaan kebijaksanaan,
dengan membiasakan diri untuk memilih hal yang baik.

1. Kata Pengantar
Pendamping bisa mengawali pertemuan dengan menyapa anak-anak dan
menjelaskan tema BKS 2018 serta pertemuan hari ini. Misalnya:

Salam jumpa kembali adik-adik yang terkasih dalam Kristus. Apa


kabar semuanya? Semoga hari ini kalian semua sehat dan gembira
berkat Tuhan.
Bulan September bagi Gereja di Indonesia adalah Bulan Kitab Suci
Nasional. Bersama dengan anak-anak lain di seluruh keuskupan di
Indonesia, kita diajak untuk lebih mengenal sabda Tuhan dalam
Kitab Suci. Secara khusus, kita diajak untuk merenungkan tema:
Hidup sebagai Murid Kristus yang Semakin Dewasa dalam Iman.
Apa ini artinya? Artinya, kita semua, kalian khususnya sebagai
anak-anak Kristus, diajak untuk makin dekat dan akrab dengan
Tuhan Yesus sendiri. Apa tandanya kalau kita dekat dan akrab
dengan Dia? Tidak lain kalau kita semua semakin menjadi anak-
anak katolik yang semakin baik dalam hidup sehari-hari. Sulit ya?
Jangan kuatir, kita tidak pernah sendirian. Yesus menemani dan
membantu kita dengan mengutus Roh Kudus-Nya. Roh Kudus
senantiasa menyertai proses kedewasaan iman kita sehingga kita
dapat menjadi anak-anak-Nya yang makin baik, menjadi dewasa
dalam iman.
Dalam Pertemuan I ini, mari kita belajar tentang Keutamaan
Kebijaksanaan dari sosok Raja Salomo. Ia dikenal sebagai raja
yang bijaksana. Orang bijaksana itu tidak gampang marah atau
ngambeg. Sebaliknya, ia mau mengerti banyak hal, tidak memak-
sakan keinginan sendiri, mencari yang baik, dan melakukan segala
hal baik dengan cara yang baik pula. Sebagai anak-anak Kristus,
kita mesti belajar dari sosok Raja ini kalau mau ber-kembang
menjadi semakin baik.

2. Lagu Pembuka : Hari yang Terindah


Hari yang terindah ketika kujumpa
Dengan Yesus yang menjadi kekasih hatiku
Walau banyak rintangan, jalan yang di hadapan
Kasih-Nya kini jadi milikku

Di hatiku ada cinta-Nya


Di hatiku ku cinta pada-Nya
Ku ingin s’lalu mendengar suara-Nya
Bertumbuh dalam imanku pada-Nya

3. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa,
Selamat pagi/sore Tuhan Yesus. Kami bersyukur dan berterima
kasih karena bisa hadir di sini, berjumpa dengan teman-teman,
untuk memuji, membaca dan mendengarkan firman Tuhan. Kami

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 2


serahkan pertemuan ini ke dalam penyertaan-Mu. Hadirlah di
tempat ini, Tuhan. Kuasai pikiran kami, agar kami dapat mengerti
firman yang akan kami dengar hari ini. Buatlah kami mau belajar
dari Raja Salomo sehingga kami menjadi anak-anak-Mu yang
makin bijaksana. Dalam nama-Mu, Yesus, kami lambungkan doa
ini. Amin.

4. Kitab Suci : 1 Raja-Raja 3:16-28


Bacaan Kitab Suci ini bisa ditampilkan dalam bentuk Drama atau dialog.
Pendamping membagi peran yang dapat dibawakan oleh 4 orang anak
sebagai : Narator, Perempuan I, Perempuan II, dan Raja Salomo.

Drama : Raja Salomo yang Bijaksana


Narator : Di dalam ruang pertemuan istana Raja Salomo,
masuklah dua orang perempuan menghadap
Raja. Mereka mengadukan sebuah perkara.

Perempuan I : “Ya, Tuanku! Aku dan perempuan ini diam


dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak,
pada waktu dia ada di rumah itu. Pada hari yang
ketiga sesudah aku, perempuan ini pun
melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada
orang luar bersama-sama kami dalam rumah,
hanya kami saja.
Pada waktu malam anak perempuan ini mati,
karena ia menidurinya. Pada waktu tengah
malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari
samping-ku; sementara hambamu ini tidur,
dibaringkannya anakku itu dipangkuannya,
sedangkan anaknya yang mati itu
dibaringkannya di pangkuanku.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 3


Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk me-
nyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati,
tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada
waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang
kulahirkan.”
Perempuan II : “Bukan! Anakkulah yang hidup dan anakmulah
yang mati.”
Perempuan I : “Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah
yang hidup.”
Narator : Begitulah mereka terus bertengkar di hadapan
Raja.
Raja : “Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup
ini dan anakmu yang mati. Yang lain berkata:
Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah
yang hidup.”
Narator : Lalu Raja menyuruh pelayanannya untuk me-
ngambilkan pedang. Pelayan raja membawa se-
buah pedang ke hadapan Raja.
Raja : “Penggallah anak yang hidup ini menjadi dua
dan berikanlah setengah kepada yang satu dan
yang setengah lagi kepada yang lain.”
Narator : Seketika itu juga, timbullah belas kasihan si ibu
yang sesungguhnya pada anaknya.

Perempuan II : ”Ya, Tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang


hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia.”
Perempuan I : “Supaya jangan untukku atau pun untukmu,
penggallah.”

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 4


Narator : Melihat reaksi kedua perempuan itu atas perin-
tahnya, Raja tahu keputusan mana yang tepat.
Raja : ”Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu,
jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibu-
nya.”
Narator : Mendengar keputusan itu, kagumlah seluruh
rakyat kepada Raja karena ia telah memberikan
keadilan dengan bijaksana.

5. Pertanyaan Pendalaman
• Berapa orang perempuankah yang datang menghadap raja?
(Dua orang)
• Apakah yang di perebutkan oleh dua perempuan itu?
(Seorang bayi)
• Apa yang diminta oleh raja kepada pelayannya?
(Sebuah pedang)
• Apa yang akan dilakukan raja dengan pedang itu?
(Hendak membagi bayi menjadi dua)
• Apa yang terjadi kemudian?
(Timbullah belas kasihan pada ibu bayi itu, dan ia rela
menyerahkan bayi itu supaya bayi itu tidak dibagi dua)
• Menurut adik-adik, apakah raja sungguh-sungguh akan
membagi dua bayi itu?
• Apa pendapat kalian tentang kebijaksanaan raja itu?
Biarkan anak-anak menyampaikan pendapat mereka.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 5


6. Peneguhan
Adik-adik, setelah mendengarkan firman Tuhan lewat drama, kita
melihat bahwa sesungguhnya saat itu Raja Salomo sedang
menghadapi masalah sulit. Pada zaman dahulu, belum ada tes
DNA yang bisa menunjukan secara akurat siapa ibu dari bayi itu
atau alat deteksi kebohongan untuk mengetahui perempuan
mana yang telah berbohong. Apalagi tidak ada saksi dalam
perkara itu. Tentu saja, raja harus berhati-hati dalam mengambil
keputusan, karena perkara ini menyangkut kehidupan seorang ibu
dan bayinya.
Tetapi, karena raja Salomo memiliki relasi yang baik dengan Allah,
dan Allah telah memberi hikmat kepadanya, maka raja dapat
mengambil keputusan yang bijaksana untuk menye-lesaikan
masalah itu. Raja Salomo tidak tergesa-gesa atau sembarangan
saja mempercayai cerita yang didengar. Ia mem-pertimbangkan
dan memanfaatkan situasi yang ada, yakni ikatan yang dalam
antara seorang ibu dan anaknya. Tidak ada ibu yang ingin
mencelakakan anaknya.
Dengan mempertimbangkan hal itu, raja menjadi tahu mana ibu
bayi yang benar. Rasa belas kasih kepada bayi adalah kuncinya.
Semua itu tampak jelas dari jawaban yang diberikan oleh kedua
perempuan itu atas keputusan raja untuk membagi dua bayi itu.
Akhirnya raja dapat memutuskan apa yang harus dilakukan.
Masalah terpecahkan, bayi itu pun kembali pada ibunya.
Bukan hanya hasil akhir yang baik tetapi proses sampai terjadinya
hasil akhir juga harus berjalan dengan baik dan tidak melanggar
perintah Tuhan. Sekarang bagaimana dengan kita sebagai murid-
murid Kristus? Dapatkah kita menjadi bijaksana seperti raja

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 6


Salomo? Bagaimana caranya saya yang masih kecil bisa
melakukan hal yang bijaksana?
Tentu saja bisa. Cara pertama yang harus dilakukan adalah
membangun relasi dan komitmen dengan Allah karena hikmat
manusia berasal dari Allah sendiri (ay 28). Hikmat Raja Salomo
berasal dari Allah, karena ia memintanya (1 Raja-Raja 3:9-10)
Dengan hikmat dari Allah, kita dapat memiliki kebijaksanaan
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang bijaksana akan
berbuah kebaikan. Setelah itu, kita harus selalu menggunakan
akal budi kita (pengalaman dan pengetahuan) dengan kritis, arif,
dan hati-hati dalam menyelesaikan setiap kesulitan yang kita
hadapi.
Contoh: suatu saat kalian meminta hadiah atau hal lain yang
kalian inginkan dari Papa atau Mama (Ayah atau Ibu) dan mereka
menolak untuk memberikannya. Bagaimana reaksi spontan
kalian? Ngambeg? Marah? Menangis atau berteriak?
Nah, sebagai anak-anak Kristus yang ingin bertambah dewasa,
sebaiknya tidak lagi bersikap seperti itu. Orangtua kalian pasti
punya alasan untuk menolak permintaan itu. Mungkin mereka
belum punya cukup uang untuk membelinya. Bisa juga masih ada
keperluan lain yang lebih penting. Atau alasan lainnya. Tidak
berarti kalau mereka menolak maka mereka tidak sayang kepada
kalian.
Lalu bagaimana? Sebagai anak-anak Kristus yang mau menjadi
bijaksana, bertanyalah dengan sopan dan lemah lembut pada
orangtua. Kalian bisa meminta keterangan mereka. Mereka pasti
dengan senang hati menjelaskannya kepada kalian. Kalian bisa
belajar untuk mengerti keadaan orangtua. Belajar juga untuk
tidak selalu memaksakan keinginan, apalagi kalau kita tahu ada

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 7


hal lain yang lebih penting. Hanya dengan demikian, kita akan
belajar menjadi semakin bijaksana, tanpa melanggar perintah
Tuhan.

7. Lagu Tema : Ajar Kami Tuhan


https://www.youtube.com/watch?v=s9TFccysghc

Ajar kami Tuhan menghitung hari-hari


Agar kami beroleh hati bijaksana
Ajar kami Bapa hidup dalam jalan-Mu
Agar semua rencana-Mu digenapi

Reff:
Mulialah nama-Mu Tuhan dan ajaib jalan-Mu
Bimbing kami di setiap waktu
Besar setia-Mu Tuhan agunglah karya-Mu
Yesus kami bersyukur pada-Mu

Ajar kami Bapa hidup dalam jalan-Mu


Agar semua rencana-Mu digenapi

8. Ayat Hafalan
Pendamping dapat memberi tugas kepada anak-anak sesuai kelompok usia.

• Kelas Kecil
Amsal 16:16a
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh
emas.
• Kelas Besar

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 8


1 Raja-Raja 3:28b
Sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada
dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

9. Aktivitas
Lihat pada lampiran aktifitas.

• Kelas Kecil
Menempel gambar koin pada gambar yang tersedia.

• Kelas Besar
Membuat boneka 2 perempuan dari piring kertas.

10. Perutusan
Aku berdoa dari Puji Syukur No. 142 setiap malam.
(Doa Kebijaksanaan)

11. Doa Penutup


Marilah kita berdoa,
Tuhan Yesus, terima kasih untuk firman yang kami terima hari ini.
Kami mau belajar membangun relasi dan komitmen kami untuk
menjadi murid-Mu yang dewasa dalam iman. Berilah kami hikmat,
seperti yang Kau berikan pada Raja Salomo, agar kami menjadi
lebih bijaksana dan dapat membedakan mana yang baik, yang
benar, dan yang berkenan bagi-Mu.
Ya, Tuhan, sekarang kami akan pulang. Sertailah kami dalam
perjalanan, sampai kami bertemu kembali dengan keluarga kami.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 9


Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan-Mu, sebab kami
percaya kepada-Mu. Amin.

12. Lagu Penutup : Mata Tuhan Melihat


Mata Tuhan melihat
Apa yang kita perbuat
Baik yang baik
maupun yang jahat
Oleh sebab itulah
jangan berbuat jahat
Tuhan melihat

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 10


Lampiran Aktivitas

• Kelas Kecil
Bahan :
✓ Kertas Bufalo
✓ Kertas warna kuning emas

Cara :
✓ Potong kertas buffalo menjadi 2 bagian
✓ Potong kertas berwarna kuning bentuk bulat seperti koin emas
✓ Tempelkan koin emas pada pola gambar di bawah ini (gambar bisa
diperbesar dan dibagikan)

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 11


• Kelas Besar
Bahan :
✓ Piring kertas bentuk bulat
✓ Kertas tebal untuk membuat kepala
✓ Lem, pita
✓ Kertas warna, manik-manik, benang, dll (untuk hiasan)

Cara :
✓ Gunting piring kertas menjadi 2 bagian, tekuk membentuk kerucut
✓ Bagian luar piring kertas menjadi bagian bawah (membentuk rok)
✓ Ambil kertas tebal untuk menjadi kepala, gambar mata dan mulut
✓ Tempel bagian kepala dengan benang (sebagai rambut)
✓ Hias sesuai selera bagian rok
✓ Beri pita untuk menjadi gendongan bayi
✓ Buatlah boneka bayi dari kertas dari pola di bawah ini

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 12


Allah yang Adil dan Murah Hati
② Matius 20:1-16

Tujuan
• Anak-anak mengerti keadilan Allah yang bersumber dari kemurahan
hati-Nya lewat perumpamaan dalam Injil.
• Anak-anak belajar mengembangkan keutamaan keadilan, dengan
membiasakan diri untuk menghargai orang lain dan berbagi dengan
murah hati.

1. Kata Pengantar
Pendamping bisa mengawali pertemuan dengan menyapa anak-anak dan
menjelaskan tema pertemuan hari ini. Misalnya:

Adik-adik yang terkasih, selamat berjumpa kembali. Dalam


Pertemuan II, kita diajak untuk mengembangkan Keutamaan
Keadilan yang bersumber dari kemurahan hati.
Apa artinya memiliki keutamaan keadilan? Artinya, kita punya
kehendak yang tetap dan teguh untuk memberikan kepada Allah
dan sesama apa yang menjadi hak mereka.
Kalau kita mau bersikap adil kepada Allah, maka kita akan dengan
senang hati menghormati Allah. Kalau kita mau bersikap adil
kepada sesama, maka kita akan menghormati hak orang lain, jujur
dalam kata maupun tindakan, berusaha mewujudkan suasana
hidup bersama yang nyaman.
Kita mau belajar dari sikap Allah sendiri. Seperti ungkapan dalam
Mazmur: Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 13


(Mazmur 116:5). Keutamaan keadilan akan membantu kita men-
jadi anak yang taat, tahu berterima kasih, tulus, ramah,dan tidak
sewenang-wenang atau arogan. Sebagai pribadi yang adil kita pun
dengan senang hati menghormati dan melayani Tuhan, orangtua,
negara, dan siapa pun yang mengarahkan hidup kita agar menjadi
lebih baik.

2. Lagu Pembuka : Dengan Tangan


Dengan tangan ku bekerja Dengan mata ku melihat
Dengan lutut ku bertelut Dengan telinga mendengar
Dengan kaki ku berjalan Dengan mulut ku bicara
Bekerja buat Tuhan Melihat kuasa-Nya
Berdoa selalu Mendengar firman-Nya
Membawa banyak jiwa Bersaksi dari cinta-Nya

3. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa,
Selamat pagi/sore Tuhan Yesus. Terima kasih karena kami boleh
berkumpul bersama di tempat ini dalam keadaan sehat. Terima
kasih karena kami mempunyai Allah seperti Engkau, yang selalu
penuh belas kasih dan adil. Ajar kami untuk memiliki hati penuh
belas kasih seperti Engkau kepada sesama kami. Kami serahkan
pertemuan kami hari ini dalam penyertaan Roh Kudus-Mu. Doa ini
kami sampaikan melalui Engkau, Yesus, pengantara kami kini dan
selalu. Amin.

4. Kitab Suci : Matius 20:1-16


Teks Kitab Suci ini adalah sebuah perumpamaan. Agar kisah dapat
didengarkan dengan lebih menarik dan mudah dipahami, disarankan agar
teks dibacakan oleh beberapa anak yang memainkan peran sesuai jalannya

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 14


kisah dalam perumpamaan ini. Misalnya 4 orang berbagi peran sebagai :
Narator, Tuan, dan 2 orang pekerja.

Narator Perumpamaan Tentang Orang-Orang Upahan


di Kebun Anggur

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan


rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-
pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat
dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar
sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-
kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada
lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya
kepada mereka:
Tuan Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang
pantas akan kuberikan kepadamu.
Narator Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan
pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama
seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan
mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada
mereka:
Tuan Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
Narator Kata mereka kepadanya:
Pekerja 1 Karena tidak ada orang mengupah kami.
Narator Katanya kepada mereka:
Tuan Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
Narator Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya:

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 15


Tuan Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah
mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir
hingga mereka yang masuk terdahulu.
Narator Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira
pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu
dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk
terdahulu, sangkanya akan men-dapat lebih banyak,
tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar
juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-
sungut kepada tuan itu, katanya:
Pekerja 2 Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam
dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang
sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik
matahari.
Narator Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka:
Pekerja 2 Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau.
Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah
bagianmu dan per-gilah; aku mau memberikan kepada
orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut
kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku
murah hati?
Narator Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang
terakhir."

5. Pertanyaan Pendalaman
• Apakah yang dilakukan tuan rumah ketika keluar rumah pagi-
pagi?

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 16


(Mencari pekerja untuk kebun anggur miliknya)
• Berapakah upah yang disepakati oleh tuan rumah dan
pekerja-pekerjanya?
(Satu dinar sehari)
• Jam berapa lagi tuan rumah itu keluar lagi dan menemukan
pekerja-pekerja yang menggangur?
(Pukul sembilan, pukul dua belas, pukul tiga, dan pukul lima
petang)
• Apakah tuan rumah mempekerjakan semua pekerja yang
ditemuinya?
(Iya)
• Mengapa pekerja yang bekerja dari pagi bersungut-sungut
ketika menerima upah pekerjaan mereka?
(Mereka merasa diperlakukan tidak adil, karena menerima
upah yang sama dengan pekerja yang baru memulai
pekerjaannya pada petang hari)
• Menurut adik-adik, apakah tuan rumah itu orang yang baik?
Apakah adil membayar upah semua pekerja sesuai dengan
perjanjian yang dibuat?
Biarkan anak-anak menyampaikan pendapatnya.

6. Peneguhan
Adik-adik, dalam perumpamaan yang kita baca hari ini. Yesus ingin
mengajarkan pada kita semua, bahwa Allah Maha kita adalah adil.
Di dalam Kerajaan Allah, semua orang memperoleh kesempatan

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 17


yang sama untuk memperoleh belas kasih-Nya. Keadilan Allah
adalah keadilan yang bermuara pada kemurahan hati-Nya.
Di awal perumpamaan, Yesus mengatakan bahwa hal kerajaan
sorga adalah seperti seorang tuan rumah yang pergi keluar pagi-
pagi demi mencari pekerja bagi kebun anggurnya. Setelah
menjumpai pekerja-pekerja itu, ia sepakat untuk membayar
mereka sedinar sehari. Dan pekerja-pekerja itu pun bekerja di
ladang anggur tuan itu.
Sepanjang hari, ia masih mengulangi lagi tindakan itu empat kali.
Setiap kali ia melihat bahwa masih ada orang yang menganggur,
mereka dipanggilnya untuk bekerja di kebun anggur. Ketika waktu
kerja telah selesai, tuan itu meminta mandornya agar memanggil
semua pekerja dan memberikan upah kepada mereka, masing-
masing sebesar satu dinar.
Para pekerja yang datang paling akhir ternyata mendapat giliran
pertama untuk menerima upah. Mereka adalah orang-orang yang
bekerja dengan hanya mengandalkan kemurahan hati pemilik
kebun anggur. Mereka menyadari, karena mereka masuk kerja di
petang hari, maka mungkin sedikit. Meskipun sedikit, itu akan
menjadi upah yang sangat berharga bagi mereka karena mereka
telah menganggur hampir sepanjang hari. Ternyata mereka
mendapat upah satu dinar, sama dengan kelompok pekerja
pertama.
Sebaliknya, pekerja yang datang paling awal bersungut-sungut
karena hanya menerima satu dinar. Mereka menganggap bahwa
tuan rumah telah berlaku tidak adil. Mereka berharap
mendapatkan upah lebih karena telah bekerja lebih lama. Apakah
tuan tadi memang tidak adil? Kita mungkin juga berpikir: siapa

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 18


yang bekerja lebih lama, seharusnya mendapat upah lebih
banyak.
Nah, adik-adik, kita harus jeli membaca kisah perumpamaan tadi.
Tuan itu justru sudah bertindak adil. Kepada para pekerja, sejak
awal ia menjanjikan upah satu dinar sehari. Janji itu ia penuhi.
Para pekerja itu justru yang iri hati karena melihat pekerja yang
datang belakangan mendapatkan upah yang sama dengan
mereka.
Lewat perumpamaan itu Yesus menggambarkan bahwa Allah
sungguh adil. Ia memenuhi janjinya. Tetapi lebih dari adil, Allah
juga murah hati. Ia memberikan lebih dari yang seharusnya dalam
gambaran upah bagi para pekerja yang datang belakangan. Tuan
itu tahu bahwa semua pekerja itu memerlukan upah untuk
menyambung hidup mereka.
Ayo adik-adik, kita belajar untuk selalu hidup dalam belas kasih
Tuhan, bukan mengandalkan kemampuan diri sendiri. Kita
selayaknya melakukan banyak kebaikan, misalnya belajar dengan
tekun, rajin menolong, banyak berdoa dan membaca Kitab Suci,
hormat kepada orangtua dan guru.
Tetapi kita tidak perlu menuntut balasan kepada Allah atas segala
kebaikan yang sudah kita lakukan. Allah kita sungguh adil. Tanpa
kita minta, dalam kemurahan hati-Nya pasti Ia akan
memperhatikan kita dan memberikan apa yang kita perlukan.

7. Lagu Tema : Kemurahan-Mu Lebih dari Hidup


Kemurahan Mu lebih dari hidup
Kemurahan Mu lebih dari hidup
Bawa lidah ku memuji Engkau

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 19


Kemurahan Mu lebih dari hidup

8. Ayat Hafalan
Pendamping dapat memberi tugas kepada anak-anak sesuai kelompok usia.

• Kelas Kecil
Mazmur 116:5
“Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.”
• Kelas Besar
Matius 20:4
Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.”
Dan mereka pun pergi.

9. Aktivitas
• Kelas Kecil
Mencocok kertas berwarna pada gambar yang tersedia
• Kelas Besar
Membuat buah anggur dari gulungan kertas dan di tempel
pada gambar yang tersedia

10. Perutusan
Aku membantu kakak Pembina sekolah Minggu membersihkan
kelas setelah selesai pelajaran.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 20


11. Doa Penutup
Marilah kita berdoa,
Tuhan Yesus, terima kasih atas firman yang kami terima hari ini.
Kau buat kami mengerti bahwa Allah sungguh adil dan mengasihi
kami. Kami mohon, semoga Engkau pun menggerakkan kami agar
kami mampu melakukan keadilan dengan bertindak murah hati
terhadap sesama seturut teladan-Mu.
Tuhan Yesus, sekarang kami mau pulang. Sertailah kami dalam
perjalanan, sampai kami bertemu kembali dengan keluarga kami.
Nama-Mu kami puji kini dan sepanjang masa. Amin.

12. Lagu Penutup : Jangan Lelah


Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersamamu Tuhan
Yang selalu mencukupkan akan segalanya

Ratakan tanah bergelombang


Timbunlah tanah yang berlobang 2X
Menjadi siap di bangun di atas dasar iman

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 21


Lampiran Alat Peraga Cerita

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 22


Lampiran Aktivitas
• Kelas Kecil
Bahan:
✓ Kertas warna warni
✓ Lem kertas
✓ Alat untuk mencocok (ujung pensil/bolpoint/gunting).
Cara:
✓ Beri lem pada gambar yang hendak di warnai dengan mencocok,
✓ Cocok langsung kertas warna warni pada bagian yang sudah di beri
lem mengunakan ujung pensil/bolpoint/gunting.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 23


• Kelas Besar
Bahan :
✓ Kertas warna ungu/hijau muda/merah
✓ Gunting, Lem
Cara :
✓ Gunting kertas warna dengan bentuk memanjang
✓ Gulung kertas dan lem
✓ Hasil gulungan tempelkan menjadi buah-buah anggurnya

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 24


Menimba Keberanian Dalam Doa
③ Mazmur 27:1-14

Tujuan
• Anak-anak dapat berdoa bersama sebagai ungkapan kepercayaan
kepada Tuhan lewat Doa Mazmur.
• Anak-anak semakin rajin berdoa untuk untuk menjalin relasi akrab
dengan Tuhan sebagai dasar keutamaan keberanian.

1. Kata Pengantar
Pendamping bisa mengawali pertemuan dengan menyapa anak-anak dan
menjelaskan tema pertemuan hari ini. Misalnya:

Halo adik-adik semua… Senang ya, kita bisa berkumpul kembali


hari ini. Hari ini adalah pertemuan ketiga kita dalam rangkaian
Bulan Kitab Suci. Semoga semua masih bersemangat. Tema
pertemuan hari ini adalah tentang Keutamaan Keberanian.
Sebagai murid Kristus, kita diajak untuk menjadi seorang
pemberani seperti Kristus sendiri.
Bagaimana gambaran seorang pemberani? Nah, ini ada sharing
pengalaman nyata. Kak Sisil, staf Komisi BIAK Keuskupan
Surabaya, tepat pada Paskah 2018 sempat menderita sakit stroke
dan harus dirawat di rumah sakit. Kaki dan tangan kirinya sempat
melemah. Ia sempat putus asa dengan keadaan ini. Namun ada
pengalaman yang membuatnya kuat dan bangkit kembali, yakni
doa. Meski sakit, ia tetap berdoa dan mengucap syukur. Doa
sungguh membantu proses kesembuhannya karena ia percaya

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 25


bahwa Tuhan Yesus akan memulihkannya. Puji Tuhan, sekarang ia
sudah mulai bisa beraktivitas kembali.
Itulah salah satu contoh gambaran seorang pemberani. Seorang
pemberani adalah pribadi yang tetap tabah dalam kesulitan dan
tekun dalam mengusahakan kebaikan. Tidak pantang menyerah,
misalnya saat mendapat masalah berat, kesulitan, atau saat
diejek dan dikucilkan karena membela kebaikan dan kebenaran.
Hari ini kita akan bercermin dari pengalaman bangsa Israel melalui
Doa Mazmur. Mereka adalah bangsa yang sempat mengalami
penjajahan dan pembuangan. Tetapi karena tetap percaya
kepada Allah dalam doa, mereka dengan berani mampu
menghadapi segala persoalan.

2. Lagu Pembuka : Dari Terbit Matahari


Dari terbit matahari
Sampai pada masuknya
Biarlah nama Tuhan dipuji

Pu... ji... Tuhan... 2x

Dari terbit matahari


Sampai pada masuknya
Biarlah nama Tuhan dipuji

3. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa,
Tuhan Yesus, syukur dan terimakasih kami ucapkan karena
Engkau mengumpulkan kami kembali hari ini. Sesaat lagi kami

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 26


akan mengikuti pertemuan Bulan Kitab Suci yang ketiga. Semoga
Engkau senantiasa menyertai pertemuan kami hari ini, agar kami
dapat memiliki keutamaan keberanian dengan percaya akan
penyertaan-Mu. Kami ingin semakin rajin berdoa agar kami dapat
memiliki sumber semangat dalam melakukan kebaikan. Doa ini
kami panjatkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami.
Amin.

4. Bacaan Kitab Suci : Mazmur 27:1-14


Mazmur ini sebaiknya dibacakan atau dinyayikan pelan-pelan secara
bergantian per ayat. Misalnya: bergantian antara Pendamping dan anak-
anak yang hadir. Bisa juga seluruh anak yang hadir dibagi dalam dua
kelompok, lalu masing-masing kelompok membacakan atau menyanyikan
ayat secara bergantian.

Aman dalam Perlindungan Allah

1
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku
harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku
harus gemetar?
2
Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan
dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka
sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku;
sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku
tetap percaya.
4
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini
: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan
kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 27


5
Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya;
menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia meng-
angkat aku ke atas gunung batu.
6
Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku
seke-liling aku; dalam kemah-Nya aku mau
mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau
menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
7
Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan
jawablah aku!
8
Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka
wajah-Mu kucari, ya TUHAN.
9
Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah
menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku,
janganlah mem-buang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah
penyelamatku!
10
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun
TUHAN menyambut aku.
11
Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di
jalan yang rata oleh sebab seteruku.
12
Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab
telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-
orang yang bernafaskan kelaliman.
13
Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri
orang-orang yang hidup!
14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah TUHAN!

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 28


5. Pertanyaan Pendalaman
• Bagaimana bangsa Israel menggambarkan Tuhan?
(Sebagai terang dan keselamatan, benteng hidup)
• Bagaimana nasib lawan dan musuh bangsa Israel?
(Tergelincir dan jatuh)
• Apa yang diinginkan oleh bangsa Israel saat dikepung musuh?
(Diam di rumah Tuhan, menyaksikan kemurahan Tuhan)
• Apa yang dipercaya oleh bangsa Israel?
(Kebaikan Tuhan)
• Apakah bangsa Israel tetap ketakutan dalam doa mereka?
Mengapa?
Biarkan anak-anak menyampaikan pendapatnya.

6. Peneguhan
Adik-adik, kita tadi sudah mendoakan Mazmur 27. Bagi bangsa
Israel mazmur adalah sebuah doa. Lewat doa mereka menya-
takan kepercayaan kepada Tuhan. Karena itu, sekali pun mereka
mengalami kesulitan karena hidup susah di tanah pembuangan,
mereka tetap tabah dan berani. Mereka yakin bahwa Tuhan tetap
menyertai dan menolong. Tuhan adalah terang dan keselamatan,
bahkan benteng yang melindungi. Bersama Tuhan tidak ada
alasan untuk takut atau gemetar, meski harus menghadapi
musuh.
Adik-adik, kita memang harus semakin akrab dengan Tuhan lewat
doa yang rutin. Keakraban akan membuat kita juga semakin
percaya kepada-Nya. Kalau kita semakin percaya pada Tuhan, kita

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 29


akan menjadi pribadi pemberani. Bersama Allah tak ada yang
sanggup melawan kita.
Ingatlah, berdoalah dalam keadaan apa pun dan setiap waktu.
Tuhan akan mendengarkan dan menjawab doa kita. Seperti
pengalaman Kak Sisil dan bangsa Israel, doa-doa kita akan menjadi
sumber keberanian kita dalam usaha menjadi murid Kristus yang
semakin dewasa dalam iman.

7. Lagu Tema : Doa Mengubah Segala Sesuatu


Saat keadaan sekelilingku
Ada di luar kemampuanku
Kuberdiam diri mencari-Mu
Doa mengubah segala sesuatu

Saat kenyataan di depanku


Mengecewakan perasaanku
Ku menutup mata memandang-Mu
Sebab doa mengubah segala sesuatu

Doa orang benar bila didoakan


Dengan yakin besar kuasanya
Dan tiap doa yang lahir dari iman
Berkuasa menyelamatkan

Seperti mata air di tangan-Mu


Mengalir ke mana pun Kau mau
Tiada yang mustahil di mata-Mu
Doa mengubah segala sesuatu

8. Ayat Hafalan
• Kelas Kecil

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 30


Mzm 27:1a
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah
aku harus takut?
• Kelas Besar
Mzm 27:1
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah
aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap
siapakah aku harus gemetar?

9. Aktivitas
Lihat Lampiran Aktifitas

• Kelas Besar
Membuat Doa 5 jari
• Kelas Kecil
Membuat Doa 5 jari

10. Perutusan
Aku mau berdoa 5 jari setiap hari.

11. Lagu Penutup : Allah Peduli


Banyak perkara yang tak dapat ‘ku mengerti
Mengapakah harus terjadi, di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada sesuatu ‘kan terjadi, tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 31


Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkan-Nya
Ku bergumul sendiri sbab Allah peduli

12. Doa Penutup


Marilah kita berdoa,
Yesus yang Mahabaik, terimakasih atas penyertaan-Mu sepanjang
pertemuan kami hari ini. Semoga lewat pertemuan ini, iman kami
semakin diteguhkan dan kami semakin berani menjadi saksi-Mu
kebaikan-Mu. Ajarilah kami untuk semakin berani berdoa dengan
penuh kepercayaan dan memiliki kehendak yang kuat untuk
mengenal dan mencintai-Mu. Engkaulah Tuhan dan pengantara
kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 32


Lampiran Aktifitas

• Kelas Besar
Membuat Doa 5 jari
Cara membuat :
Anak-anak diminta untuk menjiplak tangan masing-masing di atas
kertas dan menuliskan doa-doa sebagai berikut :
✓ Ibu jari : tulis doa bagi teman dan keluarga
✓ Telunjuk : berdoa bagi para pemimpin dan bapak/ibu guru
✓ Jari tengah : berdoa untuk pemerintah dan para pejabat
✓ Jari manis : berdoa bagi yang lemah dan yang sakit
✓ Kelingking : berdoa untuk diri sendiri

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 33


• Kelas Kecil
Membuat Doa 5 jari.
Cara membuat
Anak-anak diminta untuk menjiplak tangan masing-masing di atas
kertas dan menempel gambar pada :
✓ Ibu jari : tempelkan gambar keluarga
✓ Telunjuk : tempelkan gambar bapak/ibu guru
✓ Jari tengah tempelkan gambar presiden
✓ Jari manis : tempelkan gambar orang sakit
✓ Kelingking : tempelkan gambar anak laki-laki jika yang
membuat anak laki-laki dan sebaliknya

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 34


Menjadi Sahabat Allah
④ Yakobus 4:1-10

Tujuan
• Anak-anak dapat mengenali kebiasaan buruknya yang harus diperbaiki.
• Anak-anak mau belajar menguasai diri dengan bersikap jujur, taat,
sederhana, tahu prioritas.

1. Kata Pengantar
Pendamping bisa mengawali pertemuan dengan menyapa anak-anak dan
menjelaskan tema pertemuan hari ini. Misalnya:

Selamat berjumpa kembali adik-adik yang terkasih. Semoga masih


semangat semua ya. Hari ini adalah pertemuan terakhir kita
dalam rangkaian kegiatan Bulan Kitab Suci. Tema yang hendak kita
renungkan adalah keutamaan Penguasaan Diri.
Banyak kali kita kerap lupa diri dan mau enak sendiri. Misalnya
lebih suka banyak bermain daripada belajar. Tak jarang kita juga
lupa waktu, dolan atau main HP (gadget) lama-lama sampai lalai
mengerjakan tugas di rumah atau tugas sekolah.
Nah, keutamaan penguasaan diri membuat kita lebih berhati-hati
dalam bertindak dan berkata-kata. Keutamaan ini membantu kita
untuk mengatasi kecenderungan mencari kesenangan secara
berlebihan dan membantu kita untuk dapat memakai benda-
benda di sekitar kita dengan tepat.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 35


Kita mau belajar dari nasehat St. Yakobus dalam surat yang
ditulisnya. Kalau kita mau menjadi sahabat Allah, kita harus berani
menguasai diri kita dari segala hawa nafsu dan keinginan untuk
bersenang-senang belaka, membuang segala kebiasaan buruk
dan berusaha hidup lebih baik lagi.

2. Lagu Pembuka : Suka-Suka-Mu Tuhan


Sungguhlah hidupku t'lah ditebus
Oleh kuasa darah yang kudus
Sekarang hidupku bukan millikku lagi

Apapun yang Tuhan mau lakukan


Apapun yang Tuhan mau inginkan
Asalkan Tuhanku senang
Semua kurelakan
NamaNya dimuliakan

Suka-suka-Mu Tuhan 2x
Suka-suka-Mu Tuhan 2x
Suka-suka-Mu Tuhan 2x
Suka-suka-Mu Tuhan 2x

3. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa,
Tuhan Yesus yang Mahabaik, terimakasih atas berkat dan karunia-
Mu. Hari ini Kauperbolehkan kami berkumpul lagi untuk
mengikuti pertemuan Bulan Kitab Suci yang keempat. Tuhan,
sertailah kami agar dapat mengikuti pertemuan ini dengan baik.
Bantulah kami untuk belajar menimba keutamaan penguasaan

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 36


diri. Semoga kami dapat semakin mengendalikan diri dari pelbagai
keinginan yang kurang baik dan tidak teratur. Dalam nama-Mu,
kami panjatkan doa ini. Amin.

4. Bacaan Kitab Suci : Yakobus 4:1-10


Bentuk sastra teks Yakobus 4: 1-10 ini adalah surat yang berisi nasehat.
Pendamping bisa membacakan surat ini. Bisa juga seorang anak ditunjuk
untuk membacakannya. Setelah selesai, pendamping bisa meminta kepada
masing-masing anak untuk membaca kembali secara pribadi dalam hati.

Hawa Nafsu dan Persahabatan dengan Dunia

1
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara
kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling
berjuang di dalam tubuhmu? 2Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu
tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi
kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu
berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak
berdoa. 3Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-
apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak
kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu,
bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan
Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Allah.
5
Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan
berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya
dengan cemburu!" 6Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya
kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang
rendah hati."

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 37


7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan
lari dari padamu! 8Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat
kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa!
dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! 9Sadarilah
kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu
kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
10
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan
kamu.

5. Pertanyaan Pendalaman
• Apa yang seringkali menjadi sumber pertengkaran?
(Hawa nafsu)
• Kejahatan berat apa yang dapat terjadi kalau keinginan akan
kesenangan tidak dituruti?
(pPembunuhan, iri hati, pertengkaran, perkelahian)
• Mengapa kita bisa salah berdoa?
(Karena hanya berdoa untuk memuaskan hawa nafsu)
• Bagaimana kita bisa menjadi sahabat Allah?
Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berpendapat..

6. Peneguhan
Adik-adik yang baik, baru saja kita membaca dan mendengarkan
teks Kitab Suci dari Surat Yakobus. Surat ini dahulu ditulis untuk
orang-orang kristiani yang hidup di tengah budaya Yunani pada
abad pertama. Waktu itu, budaya Yunani banyak menawarkan
kesenangan dalam hidup. Orang menyembah banyak dewa, biasa
berpesta pora dengan makan dan hiburan berlebihan.

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 38


Dalam suasana seperti itu, Surat Yakobus ditulis untuk meng-
ingatkan umat agar tetap hidup dalam kebaikan sesuai ajaran
Yesus. Mereka diajak untuk menjadi sahabat Allah daripada
sahabat setan yang sering menggoda dalam pelbagai bentuk
kesenangan duniawi.
Nah, adik-adik, kita semua pasti rindu untuk berubah seturut
kehendak-Nya. Allah harus menjadi yang utama dalam hidup kita.
Itu akan terjadi kalau kita berani menguasai diri, sabar dan
pengampun, hidup jujur dan kudus di hadapan Allah, juga taat
kepada orang tua. Dengan penguasaan diri kita berani berkata
“cukup”, atau bahkan “tidak” pada kenikmatan duniawi yang
dapat mengacaukan hidup kita. Tidak lagi main game berlebihan,
makan sembarangan, menghabiskan waktu dengan HP (gadget),
belanja berlebihan, atau bermain sampai lupa waktu, dll.
Menjadi sahabat Allah berarti memilih Allah. Kita dipanggil untuk
bertobat dan membuka hati agar tidak mudah terjerumus pada
hal-hal duniawi. Sebaliknya, kita akan disempurnakan kalau
berjalan dalam kehendak-Nya, menjadi semakin dewasa dalam
iman kepada Allah.

7. Lagu Tema : Kumau Seperti-Mu, Yesus


Bagaikan bejana siap dibentuk
Demikian hidupku ditangan-Mu
Dengan segala urapan kuasa Roh-Mu
Ku dibaharui selalu

Reff.
Kumau ‘sperti-Mu Yesus
Disempurnakan slalu

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 39


Dalam seg’nap jalanku
Memuliakan nama-Mu

8. Ayat Hafalan
• Kelas Besar
Yakobus 4 :7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia
akan lari dari padamu.
• Kelas Kecil
Yakobus 4 :7a
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis.

9. Aktivitas
• Kelas Besar
Menemukan hal-hal buruk dalam bacaan kitab suci yang bisa
diubah menjadi hal benar, yang bisa dilakukan oleh anak-anak
dalam kehidupan sehari-hari.
• Kelas Kecil
Membuat jejak kaki
Cara membuat:
✓ Jiplak kaki masing-masing anak di atas kertas, lalu gunting
sesuai jiplakan kaki masing-masing anak.
✓ Siapkan tulisan “AKU MAU MENGIKUTI YESUS” untuk
ditempel pada jiplakan kaki yang sudah digunting

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 40


✓ Sediakan pula hiasan-hiasan bentuk : hati, bunga, daun dan
lain-lain untuk ditempel sebagai hiasan pada kaki yang sudah
dijiplak tersebut.
✓ Jelaskan pada anak-anak, arti mau mengikuti Yesus, yaitu mau
berubah menjadi anak yang hidupnya benar, antara lain: jujur,
taat pada orang tua, menjadikan Allah sebagai yang utama
dalam hati mereka, dll.
✓ Contoh :

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 41


Lembar Catatan Pribadi

BKS 2018 – Keuskupan Surabaya – Kategori Anak-Anak| 42

Anda mungkin juga menyukai