Anda di halaman 1dari 3

Pemuda adalah bagian yang tidak terlepas dari persekutuan gereja.

Seperti firman dalam 1


Korintus 12 yang menjelaskan tentang banyak anggota, satu tubuh maka pemuda adalah
bagian dari tubuh tersebut.
Pemuda adalah tiang penopang gereja, yang kelak akan menggantikan kepemimpinan dalam
gereja dan melanjutkan tongkat estafet untuk generasi kedepan. Pemuda adalah gereja masa
depan. Gereja sangat membutuhkan bakat, karunia, tenaga dan semangat kaum pemuda.
Kesadaran akan pentingnya pemuda dalam persekutuan, maka gereja terus berusaha untuk
menghadirkan mereka dalam persekutuan tersebut, misalnya panitia kegiatan gereja, petugas
liturgi dan lain- lain. Pemuda juga diberi tempat untuk berekspresi dalam kelompoknya yakni
UPP pemuda.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pelayanan
pemuda masih yang belum berjalan maksimal. Gereja biasanya bergumul dengan jumlah
pemuda yang cukup besar ( hal ini juga menjadi pergumulan GMIT secara umum) tapi tidak
termanfaatkan dengan baik. Misalnya jumlah itu hanya bisa termanfaatkan pada bagian yang
sangat domestik dan simbolik, yakni sumbangan tenaga seperti menjadi anggota seksi
keamanan, perlengkapan, pendukung konsumsi. Hal ini tidak berarti buruk ketika terlibat pada
bagian- bagian ini akan tetapi tidak berjalan seimbang. Selain itu pemuda juga bergumul
dengan partisipasi dalam pelayanan.
Banyak hal yang mempengaruhi ketidak partisipasi pemuda dalam persekutuan tersebut yaitu
lingkungan pertemanan. Dia yang biasa bergaul dengan lingkungan yang tidak mengambil
bagian dalam persekutuan akan cepat terpengaruh untuk tidak terlibat dan juga akan tidak
merasa nyaman karena teman yang dalam lingkungan pertemanan mereka tidak ada dalam
persekutuan tersebut.
Hal berikut yang mempengaruhi adalah pekerjaan, dan tempat sekolah yang jauh. Biasanya
sebagian pemuda bergumul dengan hal ini. Jika tempat kerja mereka dan tempat sekolah
mereka yang jauh mereka akan keluar dalam persekutuan mereka sehingga membuat mereka
tidak lagi berpartisipasi. Tetapi menjadi tantangan juga ketika mereka masuk ke dalam
persekutuan dimana mereka tinggal sekarang. Karena mereka akan menjadi pasif ( tempat baru
dan menganggap diri pendatang menjadi alasan mereka menjadi pasif).
Kepercayaan orang tua juga menjadi bagian yang mempengaruhi partisipasi pemuda dalam
pelayanan. Pelayanan pemuda terkadang dilihat sebagai penghambat. Biasanya mereka
beranggapan kalau ikut kegiatan pemuda maka anak tidak akan belajar. Kalau ikut kegiatan
pemuda maka anak tidak ada di rumah dan pekerjaan rumah tidak di selesaikan.
Tanggangan- tantangan yang telah disebutkan tadi adalah sedikit dari tantangan yang
dihadapi pemuda untuk menjadi tiang penopang gereja. Oleh karena itu pemuda- pemudi harus
bisa melihat pemuda tantangan tersebut untuk bisa terus memperbaharui sehingga
menghasilkan pemuda Kristen yang berpartisipasi dan berkualitas dalam pelayanan.
Kesadaran diri untuk terlibat dan juga menjadikan diri yang melayani dalam persekutuan
adalah langkah awal untuk menjadi seorang pemuda Kristen yang berkualitas.
Menggunakan masa muda dengan sebaiknya dalam pelayanan gereja adalah salah satu
contoh menjadi pemuda Kristen yang berkualitas. Talenta yang diberikan Tuhan dipakai dalam
pelayanan, sikap kristis terhadap apa yang tidak baik menjadi sumbangan pemikiran yang
berkualitas bagi pelayanan.
Timotius memberikan contoh bagaimana ia memberi diri untuk melayani dalam masa
mudanya. Paulus bertemu dengannya di kota Listra selama perjalanan misi keduanya. Timutios
menjadi salah satu rekan misi yang menemani Paulus dalam perjalanan misinya yang kedua
dan ketiganya. Setelah mendirikan jemaat di kota Efesus dan melayani selama tiga tahun.
Paulus meninggalkan Timotius untuk bertugas di sana dan pindah ke tempat lain.
Timotius adalah pemimpin yang masih muda yang sudah dipercayai oleh Paulus walaupun ia
belum berpengalaman. Paulus senantiasa mendukungnya dan mengajarkan untuk bekerja dan
bertindak secara bertanggung jawab meskipun ia masih muda ( jangan seorangpun
menganggap engkau rendah karena engkau muda. Beranikah kita orang muda seperti
Timotius?
Selain pribadi masing- masing yang memperbaharui diri menjadi pemuda yang berkualitas,
persekutuan terkhususnya persekutuan pemuda ( UPP) juga harus bisa memperbaharui diri
ketika persekutuan itu tidak berjalan dengan sebaiknya.
Persekutuan yang baik dan berkualitas harus menunjukan yakni pertama iklim yang baik :
setiap anggota merupakan milik paling penting dan paling berharga dalam persekutuan oleh
karena itu segala aspek yang menyangkut anggota harus diperhatikan seperti informasi
pelayanan harus diketahui semua anggota, keputusan dalam persekutuan harus diambil secara
bersama- sama.
Anggota pemuda dilihat sebagai subjek. Allah memulihkan manusia dalam kebebasannya
dan menempatkannya dalam tanggung jawab.setiap anggota mempunyai nilai khas atas dasar
kharismanya sendiri sehingga ia dibutuhkan. Hal ini perlu diakui dan perlu diciptakan ruang
untuk memberi pengaruh dan memikul tanggung jawab.
Kedua dalam persekutuan pemuda harus ada kepemimpinan yang melayani. Yang
mendukung dan menolong anggota menjalankan tugasnya dan bukan mendikte apa yang harus
mereka kerjakan. Kepemimpinan sebagai pelayanan harus memberikan setiap orang
kesempatan berpartisipasi dengan kemampuannya. Selain itu harus memperlihatkan sikap
terima kasih atas kritik dan rela menerima kritik. Hal ini akan memmbuat anggota merasa
dihargai kebenarannya dan keterbukaan mereka.
Ketiga, relasi antar anggota yang patut juga diperhatikan. Bagaimana menekankan
kepentingan bersama lebih dari kepentingan pribadi tetapi juga mengakui nilai dan martabat
orang lain yang ikut dalam relasi itu. Tugas tanggung jawab dikerjakan secara bersama-
bersama atas dasar bahwa manusia berbeda menurut kemampuannya dan masing- masing
memberi sumbangan spesifik kepada pelaksanaan tugas bersama. Perhatian kelompok juga
harus mengarah pada setiap individu. Perhubungan rumah mungkin menjadi salah satu contoh
untuk mengetahui kondisi anggota persekutuan kita.
Keempat, Tujuan bersama. Tujuan persekutuan dan tujuan anggota harus diintegrasikan
dalam tujuan bersama, sehingga anggota punya tanggung jawab untuk menjalankannya.
namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memutuskan tujuan bersama. Yakni tujuan itu
harus sesuai dengan kebutuhan yang dialami seorang atau kelompok. Tujuan harus dapat
dijangkau dan terakhir tujuan tersebut berelasi dengan maksud tujuan gereja secara umum.
Apakah membawa keuntungan bagi iman masing- masing pribadi?
Kelima, identitas. Persekutuan pemuda harus menyadari siapa mereka dan apa misi
mereka di dunia ini.
Semoga Tuhan menolong kita menjadi pemuda Kristen yang berkualitas dalam pelayanan

Anda mungkin juga menyukai