MEWUJUDKAN
KELOMPOK KECIL UMAT
YANG MISIONER
Nihil Obstat
Surabaya, 6 Februari 2014
RD. Heribertus Winarto
Imprimatur
Surabaya, 7 Februari 2014
RD. Ag.Tri Budi Utomo
Vikjen Keuskupan Surabaya
1. PENGANTAR………….......................................................................... 4
2. PERTEMUAN I MEMAHAMI KKU DAN KKM………………….… 19
4. PERTEMUAN II PERJUMPAAN YANG MENGGEMBIRAKAN.… 28
5. PERTEMUAN III MEMPERJUANGKAN PERSEKUTUAN YANG
MENYELAMATKAN…………………………………………………. 37
6. PERTEMUAN IV.KKU YANG MISIONER………………………….. 44
7. PERTEMUAN MERENCANAKAN GERAKAN KKU YANG
MISIONER…………………………………………………………….. 50
Saudara-saudari terkasih,
Tahun 2014 Umat Katolik Keuskupan Surabaya telah memasuki tahun
ke lima Arah Dasar Gereja Keuskupan Surabaya sebagai Tahun Kelompok
Kecil Umat (KKU) dan Kerasulan Karya Misioner (KKM).
Selain itu kita sebagai umat Katolik telah memasuki masa Prapaskah.
Masa Prapaskah menjadi saat yang tepat untuk memasuki retret agung Gereja,
dimana kita diajak untuk memperbarui diri dengan semangat tobat yang
ditandai dengan puasa dan pantang.
Selain puasa dan pantang sebagai silih, kita akan diajak memperdalam
iman kita dengan Pendalaman Aksi Puasa Pembangunan (APP) dilaksanakan
seminggu sekali selama masa prapaskah.
Selaras dengan arah pastoral Keuskupan Surabaya, Panitia APP
Keuskupan Surabaya mencanangkan tema: “Mewujudkan Kelompok Kecil
Umat (KKU) yang Misioner.”
Panitia APP Kevikepan Surabaya telah menyusun tema tema
pendalaman iman APP dalam lima kali pertemuan. Pertemuan pendalaman
iman ini dimaksudkan agar umat di lingkungan atau dikelompok kecil umat
yang ada dapat terbantu mewujudkan pertobatannya selaras dengan arah
pastoral keuskupan Surabaya dalam tahun ini. Ada lima pertemuan yang telah
disiapkan dan disusun dalam sub-sub tema:
1. Tema pertemuan pertama: Memahami KKU dan KKM.
Dalam tema ini umat diajak untuk memahami apa itu Kelompok
Kecil Umat (KKU) dan apa itu Kerasulan Karya Misioner, agar
setiap umat memiliki pemahaman yang sama mengenai KKU dan
KKM.
2. Tema pertemuan kedua: Perjumpaan Yang menggembirakan.
Dalam tema ini umat diajak memahami dan mengalami bahwa
setiap perjumpaan selalu mempunyai makna bagi hidupnya. Selain
itu umat akan dibangun untuk selalu memiliki kerinduan saling
berjumpa.
3. Tema pertemuan ketiga: Memperjuangkan Persekutuan yang
Menyelamatkan
Dalam tema ini umat diajak untuk tergerak memperjuangkan
persekutuan yang menyelamatkan dan menemukan bentuk bentuk
kegiatan persekutuan yang menyelamatkan.
TUJUAN
1. Mempunyai pemahaman yang sama tentang Kelompok Kecil Umat.
2. Mempunyai pemahaman yang sama tentang Kerasulan Karya
Misioner.
LAGU PEMBUKA
(PS. 617 - Jadilah Mereka Satu atau pililah lagu yang sesuai)
KATA PEMBUKA
P Saudara-saudari yang terkasih, Gereja Keuskupan Surabaya
menetapkan Tahun 2014 sebagai tahun Kelompok Kecil Umat dan
Kerasulan Karya Misioner.
Pertemuan Aksi Puasa Pembangunan tahun ini, juga menjadi
wahana untuk menggaungkan dan memberi perhatian pada
Kelompok Kecil Umat dan Kerasulan Karya Misioner. Oleh karena
itu dalam pertemuan pertama ini kita akan memahami tentang
Kelompok Kecil Umat (KKU) dan Kerasulan Karya Misioner
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Bapa mahapengasih, Engkau sendiri bersabda “Dimana dua atau
tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah
mereka.” Bapa, pandanglah kami umat-Mu ini, yang datang dalam
nama Yesus Putra-Mu, kami rindu untuk saling mengenal dan
mengasihi sesama, terutama dalam kelompok kecil ini. Bersabdalah
Bapa, kami siap merenungkan Firman-Mu. Bersabdalah sehingga
kami semakin erat bersatu dalam nama-Mu. Demi Kristus, Putra-
Mu, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin
Kurang lebih tiga tahun lalu tanpa sengaja terbentuk “pertemanan” bapak
bapak, ibu dan beberapa anak muda terjadi diluar ruang adorasi Puspita -
Surabaya. Pertemanan ini tanpa disadari semakin menjadi akrap antara satu
dengan yang lain, bahkan selanjutnya keakrapan terbangun bukan saja ketika
bertemu di tempat adorasi, melainkan diluar adorasi kami saling menyapa
melalui telpon, bbm, sms bahkan seringkali janjian pertemuan di suatu tempat
hanya untuk sekedar diskusi dan “ngopi bareng”. Akhirnya kami merasa
menjadi saudara yang saling memahami keberadaan diantara kami.
Pada waktu itu kami belum saling mengenal satu dengan lainnya. Kami hanya
berangkat dengan niat masing masing untuk beradorasi. Setelah selesai adorasi,
beberapa dari kami tidak langsung pulang melainkan sekedar duduk duduk di
teras depan Puspita. Lalu kami saling menyapa dan berkenalan. Lama kelamaan
kami menjadi semakin akrap dan mulailah ada yang menanyakan sesuatu
persoalan bagaimana seharusnya berdoa di ruang adorasi. Lalu terjadilah
sharing yang cukup menarik, karena beberapa orang diantara kami ikut sharing.
Rupanya hal itu berkembang ke persoalan persoalan iman yang mereka hadapi.
Rupanya banyak hal yang berhubungan dengan kekatolikan belum kami
ketahui. Banyak persoalan yang membutuhkan tanggapan. Soal soal sakramen
soal liturgi, soal devosi, kitab suci dan sebagainya selalu menjadi bahan
pembicaraan dan diskusi. Kadang hanya hal hal sederhana kami bicarakan,
termasuk “ngrasani” romo di parokinya. (tapi kami juga berdoa untuk mereka)
Jumat malam adalah waktu rutin kami bertemu. Jumlah yang rutin bisa
bertemu antara 10 sampai 15 orang. Kami beradorasi kepada Sakramen Maha
Kudus. Biasanya kami datang antara pk. 22.00 – 23.00. Wib dan beberapa baru
pulang pada jam 3 atau 4 pagi dini hari. Latar belakang pekerjaan kami
beragam; pengusaha, pedangang/wirausaha, karyawan, katekis dan sebagainya.
Biasanya setelah beradorasi selalu saja ada yang membuka topik untuk
dibicarakan. Kadang seminggu sebelumnya sudah dibicarakan topik apa yang
akan dibahas. Banyak hal selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan
bersama.
Setelah kami akrap dan mertasa saling membutuhkan, akhirnya kami sepakat
daripada sekedar “ngerumpi” kami berdoa rosario bersama atau Novena
bersama pada pk. 00.00. wib dan selanjutnya diskusi. Doa kami selulu
diperuntukkan bagi kepentingan bersama, bagi teman yg lagi sakit atau
mengalami pergumulan hidup yg sulit, berdoa untuk paroki dan untuk para
romo.
Kami juga membicarakan bahan bahan katekekese liturgi, bahan pendalaman
BKSN, Adven, APP untuk lingkungan. Kami juga membicarakan kebutuhan
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 9
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
kebutuhan komunitas yang diikuti beberapa orang dari antara kami. Misalnya
untuk membantu pembangunan dan prasarana Gereja kecil yang ada di luar
pulau tempat asal dari salah satu anggota kami ini. Kadang ada yang membawa
proposal dari komunitas maupun dari paroki yang kami tidak pernah
melihatnya, tetapi kami membicarakan dan sebagian dari kami memberikan
bantuan sesuai dengan kemampuan. Sampai hari ini komunitas tanpa nama ini
tetap rutin bertemu setiap jumat malam.
( Bp.Harjanto Katekis SMTB )
Pertanyaan Refleksi
1. Dapatkan sharing tersebut bisa dikatakan sebagai benih Kelompok Kecil
Umat? Mengapa?
2. Tindakan tindakan manakah yang dilakukan kelompok tersebut sebagi
tindakan missioner? Mengapa?
3. Sharingkan pengalaman serupa yang Anda alami atau yang ada disekitar
Anda?
4. Jadi menurut Anda, apa itu KKU dan KKM?
b. Misi ke dalam
Yang dimaksudkan dengan misi kedalam adalah karya misi yang
diarahkan bagi umat beriman katolik yang berada di wilayah-
wilayah yang masih membutuhkan bantuan, karena tidak bisa
14 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
menghidupi dirinya sendiri. Misalnya kurangnya tenaga atau
dana. Masih banyak Gereja di keuskupan di Indonesia yang masih
kekurangan sumber daya manusia. Gereja Keuskupan Surabaya,
sudah “cukup” sumberdaya dan personilnya. Perlu berpikir untuk
bergerak bagi daerah misi.
Berkaitan dengan nilai penghayatannya, misi lebih
menitikberatkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang lebih besar.
Setiap manusia yang melaksanakan misi merupakan pribadi lebih
berani untuk ‘membuka diri’ terhadap pengkotak-kotakan
golongan sosial/kasta yang ada dimasyarakat. Kekuatan manusia
untuk ’berani membuka diri’ adalah dorongan istimewa yang
muncul dari penghayatan hidup iman bersama Kristus yang
diterangi Roh Kudus sehingga misi tidak hanya dalam tataran
teori namun lebih pada karya nyata yang hadir ditengah-tengah
golongan manusia.
TUJUAN
1. Umat memahami dan mengalami bahwa setiap perjumpaan
mempunyai makna.
2. Umat memiliki kerinduan saling berjumpa.
LAGU PEMBUKA (PS. 330 Dengan Gembira atau pilih lagu yang sesuai)
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PEMBUKA
P Sebagai makhluk sosial, kita selalu mengalami perjumpaan dengan
orang lain, entah itu di lingkungan keluarga, lingkungan kerja atau
dimanapun kita berada. Ada jenis-jenis perjumpaan yang
direncanakan dengan berbagai kepentingan, ada pula perjumpaan
yang terjadi tanpa disengaja. Kini yang perlu kita renungkan adalah,
apakah perjumpaan itu menyenangkan atau tidak? Apakah setiap
perjumpaan itu mempunyai makna dan mengandung pesan yang
indah untuk direnungkan?
Dengan mendalami tema Perjumpaan yang Menggembirakan
dan diterangi Sabda Allah dalam kisah Cara Hidup Jemaat (Kis
4:32-37) pada pertemuan kedua ini, marilah kita mencermati setiap
pengalaman perjumpaan yang sudah kita alami, kita petik makna
yang terkandung di dalamnya, dan kita jadikan modal untuk
memberi warna bagi perjumpaan-perjumpaan yang akan kita alami
esok hari. Spiritualitas hidup yang berfokus kepada Tuhan, akan
memampukan kita untuk memaknai semua peristiwa hidup kita,
termasuk mampu memaknai setiap perjumpaan. Marilah kita
arahkan hati kita kepada Tuhan, agar didalam Tuhan, kita mampu
menciptakan kegembiraan dalam setiap perjumpaan dengan sesama.
------hening------
PROSES – belajar dari kisah perjumpaan Br. Dieng Sj. Dengan masyarakat Papua.
Pemandu atau salah seorang peserta membacakan kisah dibawah ini dengan pelahan-
lahan. Kemudian pemandu membantu umat untuk menangkap situasi yang terjadi dalam
kisah tersebut kemudian membandingkan dengan situasi perjumpaan yang mereka alami
Masyarakat Waghete
22 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Papuaisme
32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari
kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian
tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam
kasih karunia yang melimpah-limpah.
PERTANYAAN PENDALAMAN
1. Dalam konteks tema (Perjumpaan yang Menggembirakan) teks ini
berbicara soal apa?
2. Sharingkan pengalaman perjumpaan yang menggembirakan, yang
pernah anda alami!
Mungkinkah pengalaman perjumpaan yang menggembirakan itu
terwujud dalam kelompok kita?
PENEGUHAN:
Setelah dirasa cukup untuk sharing pengalaman, pemandu memberi peneguhan, sbb:
Perjumpaan:
Perjumpaan adalah bentuk pertemuan antar pribadi yang
direncanakan ataupun tidak direncanakan dalam waktu dan tempat
tertentu. Perjumpaan bisa terjadi antar seorang dengan seorang atau
beberapa orang atau antar kelompok orang.
Banyak hal yang menjadi alasan terjadinya perjumpaan. Ada yang
berjumpa karena kepentingan-kepentingan tertentu sehingga
perjumpaan itu harus direncanakan, ada pula perjumpaan yang
terjadi secara tidak sengaja.
Biasanya, sebuah perjumpaan yang direncanakan dimulai dengan
adanya dorongan yang menggerakkan. Ia terdorong untuk bergerak
keluar menemui dan berjumpa dengan saudaranya yang lain.
Bentuk perjumpaan yang kita renungkan dalam pertemuan kedua
ini adalah perjumpaan komunal ideal dimana dalam perjumpaan itu
terjadi komunikasi yang baik, tercipta rasa kekeluargaan dan
26 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
keakraban serta ada keterbukaan satu dengan yang lain. Hal ini
yang akan menjadi cermin bagi kita untuk dapat mengalami sebuah
perjumpaan yang mengesankan pada hari hari yang akan datang.
Karena fakta menunjukkan bahwa kehidupan diperkotaan memiliki
warna tersendiri. Begitupun dalam hal perjumpaan. Situasi sosial
yang semakin individualistis memberi corak bahwa belum tentu
setiap perjumpaan yang dialami masyarakat kota itu
menggembirakan.
Secara Sosiologis, manusia tak dapat hidup sendiri (ia adalah
makhluk social), terhubung dan tergantung dengan orang lain.
Karena pada dasarnya kita diciptakan dan dipanggil untuk saling
melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Maka sudah
semestinya kita selalu menghargai setiap perjumpaan yang terjadi
dengan sesamanya.
DOA PENUTUP
P Marilah berdoa:
Bapa mahapengasih kehadiran PutraMu membawa hiburan dan
perdamaian. Utuslah kami membawa sukacita dan damaiMu kepada
siapa saja. Dan semoga mereka yang kami jumpai dan layani,
merasa berada dekat dengan kerajaan damaiMu. Karena Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U Amin
BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan seluruh karya kita selalu diberkati oleh
Allah Bapa yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.
TUJUAN
1. Umat tergerak untuk memperjuangkan persekutuan yang
menyelamatkan
2. Umat mampu menemukan bentuk-bentuk kegiatan persekutuan
yang menyelamatkan.
KATA PEMBUKA
Gotong royong.
PENDALAMAN TEKS
1. Teks I Kor 12:12-20 bicara tentang apa?
2. Apa makna “banyak tetapi satu tubuh”?
PENEGUHAN
Dengan dibaptis kita menjadi anggota Tubuh mistik Kristus, yaitu
Gereja. Kristus adalah Kepalanya. Kita semua anggota-anggotanya
32 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
yang dipanggil untuk menjadi saudara satu dengan yang lainnya.
Kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan Murid Kristus yang
saling kasih mengasihi.
Persekutuan murid Kristus juga dipanggil untuk terus menerus
mendewasakan imannya yang ditandai dengan hidup guyup
dengan saling menolong, melayani satu dengan yang lain serta
berani melepas segala sesuatu untuk keluar dari diri sendiri,
memecahkan dinding keegoisan yang membelenggu ke-”Aku”-an.
Dengan kata lain persekutuan murid Kristus adalah persekutuan
yang dewasa dalam iman, guyub penuh pelayanan dan misioner
(bdk. Rumusan cita-cita bersama Keuskupan Surabaya).
Jawaban atas panggilan yang mendewasakan iman dimulai dalam
dinamika kelompok-kelompok kecil yang solid (Kelompok Kecil
Umat). Kelompok Kecil Umat menjadi wahana yang tepat untuk
menempa diri, untuk menjadikan pribadi-pribadi yang militan (=
memiliki daya juang yang tinggi), berani menjadi saksi Kristus
melalui karya nyata. Kelompok Kecil Umat mempunyai posisi yang
strategis untuk membangun hati atau ikatan emosional, untuk
bersama-sama melangkah, melakukan kegiatan-kegiatan yang
menyelamatkan pihak lain.
KKU sebagai persekutuan murid Kristus yang mempunyai misi
penyelamatan adalah persekutuan yang mendasarkan diri pada
spiritualitas ekaristis; diambil, diberkati, dipecahkan dan dibagikan.
Setiap anggota persekutuan adalah pribadi yang terbuka untuk rela
diambil dari zona nyaman ke tempat yang tidak pasti bagi
kenyamanan diri. Namun setiap anggota persekutuan selalu
menerima berkat kekuatan untuk selalu setia dalam panggilannya.
Mereka adalah pribadi-pribadi yang rela berkorban bahkan kadang
sungguh amat menyakitkan demi kesejahteraan sesamanya.
BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan usaha untuk memperjuangkan
persekutuan yang menyelamatkan selalu diberkati oleh Allah Bapa
yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.
LAGU PENUTUP
TUJUAN
1. Umat mampu mewujudkan “Kelompok Kecil Umat yang
Missioner”.
2. Umat semakin bertumbuh dalam kasih Kristus.
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin
P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dalam
persekutuan dengan Roh Kudus selalu beserta kita.
U Amin
KATA PEMBUKA
P Kita memasuki pertemuan keempat, untuk merenungkan tema
“Kelompok Kecil Umat yang Misioner”. Tema ini mengandung
“semangat/jiwa/roh” untuk bergerak ‘keluar’. Keluar menjumpai
sesamanya. Tidak berkutat pada dirinya sendiri. Merenungkan
semangat missioner membawa kita kepada kesadaran bahwa
perutusan karya misi itu sebenarnya bukan hanya tugas para
misionaris resmi saja, melainkan juga tugas setiap murid Kristus,
entah apa pun bentuk panggilannya dan entah apapun tugas
pelayanannya.
Marilah kita memohon pertolongan Tuhan agar kita sanggup
menjadi misionaris-misionaris di jaman modern ini, agar Kristus
tetap dimuliakan dan diakui kekuasaanNya dalam segala zaman.
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Allah yang Mahakuasa dan Kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas
kasih karunia-Mu dalam hidup kami. Semoga kami Kau mampukan
untuk menyapa, menjadi teman/sahabat, terutama bagi orang-orang
kecil dan sederhana. Terangilah hati dan budi kami untuk berusaha
berbuat baik bagi sesama sebagai ungkapan rasa syukur kami
36 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
kepada-Mu. Dampingilah segalah aktifitas kami dalam hidup
sehari-hari bersama semua orang yang ada disekitar kami, dan
berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki hati yang tulus dan
sederhana. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami.
U Amin
Pertanyaan:
LAGU PENUTUP
TUJUAN :
Umat mampu merencanakan aksi/kegiatan yang misioner dan
melaksanakannya.
KATA PEMBUKA
P Aktivitas Kelompok Kecil Umat (KKU) adalah mewujudkan
rahmat baptis dan membangun persekutuan rohani dalam Kristus
dan Gereja-Nya: Saling mengunjungi, berdoa dalam keluarga
ataupun bersama, mendengarkan Firman Tuhan, mengembangkan
pemahaman akan ajaran katolik, merancang gerakan solidaritas
bersama: solidaritas ekonomi, cinta lingkungan hidup, resolusi
konflik, menghidupkan semangat dialog karya, membangun
semangat keteladanan.
Dengan metode 9 langkah Pengelolaan Prioritas Program Ardas
kita mau bersama-sama belajar merancang kegiatan nyata yang
terukur dan dapat dilaksanakan dalam sekala kelompok kecil umat.
Pada pertemuan APP ke-5 ini kita akan mengawali di Bidang
Pastoral KKU pada Prioritas Program no 1 yaitu Penguatan
persekutuan di antara keluarga katolik yang bertetangga/saling
berdekatan. Nilai-nilai yang mau dihayati adalah perjumpaan
langsung antar pribadi adalah berkat.
Pada pertemuan kali ini kita hanya akan bertukar pikiran untuk
menentukan 1 prioritas Isu Strategis sebagai Ide Dasar program
kegiatan.
44 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Untuk proses langkah ke 3 s/d 9 mengandaikan ada tindak lanjut
dari pertemuan hari ini.
DOA PEMBUKA
P Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin dan
pembebasan bagi orang tertidas. Hari ini kami hendak melanjutkan
perutusan itu dengan melakukan tindakan nyata bagi sesama di
sekitar kami. Bantulah kami dalam menyusun kegiatan demi
terwujudnya kedamaian dan kesejahteraan bersama. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
NILAI-NILAI
BIDANG PRIORITAS
YANG
PASTORAL PROGRAM
DIHAYATI
Penguatan persekutuan Perjumpaan
KELOMPOK diantara keluarga katolik langsung
KECIL UMAT yang bertetanggga/saling antarpribadi
berdekatan adalah berkat
Langkah ke 1 :
Membuat Analisis Kebutuhan/Permasalahan/Isu Strategis
Langkah ke 2 :
Merumuskan Ide Dasar/Latar Belakang Program
Memilih 1 (satu) dari PRIORITAS ‘ISU-ISU STRATEGIS’ tersebut
sebagai ‘IDE DASAR’
Koor:
1. Laksanakan karya nyata, jangan hanya berbicara, janganpula pura
pura. Reff.
2. Walau penuh pengorbanan, namun penuh pengharapan, jangan
kita putus asa. Reff.
3. Keluarga bahagia. Pangkal masyarakat jaya. Itu tugas para warga.
Reff.
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................