Anda di halaman 1dari 52

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 1

“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”


Pendalaman Iman APP Dewasa
Kevikepan Surabaya Utara, Selatan, Barat.

MEWUJUDKAN
KELOMPOK KECIL UMAT
YANG MISIONER

Gereja adalah sekumpulan umat yang bersatu dalam


Tuhan Yesus, dibimbing oleh Roh Kudus, diutus untuk
mewujudkan rencana keselamatan Allah sehingga segala
tindakannya merupakan perutusan mewartakan karya
keselamatan bagi dunia.
( Ad Gentes 2)

2 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Bahan Pertemuan Lingkungan
BUKU PEMANDU
Tim Penyusun Kevikepan Surabaya

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Nihil Obstat
Surabaya, 6 Februari 2014
RD. Heribertus Winarto

Imprimatur
Surabaya, 7 Februari 2014
RD. Ag.Tri Budi Utomo
Vikjen Keuskupan Surabaya

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 3


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Daftar Isi

1. PENGANTAR………….......................................................................... 4
2. PERTEMUAN I MEMAHAMI KKU DAN KKM………………….… 19
4. PERTEMUAN II PERJUMPAAN YANG MENGGEMBIRAKAN.… 28
5. PERTEMUAN III MEMPERJUANGKAN PERSEKUTUAN YANG
MENYELAMATKAN…………………………………………………. 37
6. PERTEMUAN IV.KKU YANG MISIONER………………………….. 44
7. PERTEMUAN MERENCANAKAN GERAKAN KKU YANG
MISIONER…………………………………………………………….. 50

4 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
KATA PENGANTAR

Saudara-saudari terkasih,
Tahun 2014 Umat Katolik Keuskupan Surabaya telah memasuki tahun
ke lima Arah Dasar Gereja Keuskupan Surabaya sebagai Tahun Kelompok
Kecil Umat (KKU) dan Kerasulan Karya Misioner (KKM).
Selain itu kita sebagai umat Katolik telah memasuki masa Prapaskah.
Masa Prapaskah menjadi saat yang tepat untuk memasuki retret agung Gereja,
dimana kita diajak untuk memperbarui diri dengan semangat tobat yang
ditandai dengan puasa dan pantang.
Selain puasa dan pantang sebagai silih, kita akan diajak memperdalam
iman kita dengan Pendalaman Aksi Puasa Pembangunan (APP) dilaksanakan
seminggu sekali selama masa prapaskah.
Selaras dengan arah pastoral Keuskupan Surabaya, Panitia APP
Keuskupan Surabaya mencanangkan tema: “Mewujudkan Kelompok Kecil
Umat (KKU) yang Misioner.”
Panitia APP Kevikepan Surabaya telah menyusun tema tema
pendalaman iman APP dalam lima kali pertemuan. Pertemuan pendalaman
iman ini dimaksudkan agar umat di lingkungan atau dikelompok kecil umat
yang ada dapat terbantu mewujudkan pertobatannya selaras dengan arah
pastoral keuskupan Surabaya dalam tahun ini. Ada lima pertemuan yang telah
disiapkan dan disusun dalam sub-sub tema:
1. Tema pertemuan pertama: Memahami KKU dan KKM.
Dalam tema ini umat diajak untuk memahami apa itu Kelompok
Kecil Umat (KKU) dan apa itu Kerasulan Karya Misioner, agar
setiap umat memiliki pemahaman yang sama mengenai KKU dan
KKM.
2. Tema pertemuan kedua: Perjumpaan Yang menggembirakan.
Dalam tema ini umat diajak memahami dan mengalami bahwa
setiap perjumpaan selalu mempunyai makna bagi hidupnya. Selain
itu umat akan dibangun untuk selalu memiliki kerinduan saling
berjumpa.
3. Tema pertemuan ketiga: Memperjuangkan Persekutuan yang
Menyelamatkan
Dalam tema ini umat diajak untuk tergerak memperjuangkan
persekutuan yang menyelamatkan dan menemukan bentuk bentuk
kegiatan persekutuan yang menyelamatkan.

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 5


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
4. Tema ke empat: KKU yang Missioner. Dalam tema ini umat diajak untuk
menggumuli bersama agar mampu mewujudkan KKU yang missioner dan
semakin bertumbuh dalam kasih Kristus.
5. Tema kelima: Merencanakan Gerakan KKU yang Misioner.
Dalam tema ini umat diajak untuk merancang kegiatan misioner
dan diharapkan dapat dilaksanakan selama tahun 2014.
Materi ini disusun oleh tim dari kevikepan Surabaya Utara,
Surabaya Barat dan Surabaya Selatan dalam beberapa kali
pertemuan. Untuk itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman: Bp. St. Sumaji - Katekis Paroki Redemptor Mundi,
Bp. Antonius S dan Bp. Siprianus B - Katekis Paroki St.Yusup, Bp.
V. Sumarmo - Katekis Paroki St. Yakobus, Bp. Thomas - Katekis
Paroki Kristus Raja, Bp. Yohanes Dwi Atmoko, Ibu Yohana -
Katekis Paroki Aloysius Gonzaga, Ibu MY.Sri Suyati - Katekis
Paroki St. Stefanus. Juga terimakasih untuk Ibu Lanny Hartanti, sie
Katekese Paroki Kepanjen. Ibu Maria Lilik dari Paroki Marinus
Yohanes, Ibu Illien Ubayanti dari Paroki Gembala Yang Baik, dan
Bp. Danang Kiswandoko – Katekis paroki Hati Kudus Yesus.
Tentu kritik dan saran akan sangat berguna bagi kami.
Semoga Materi-materi yang tersaji ini, dapat membantu umat dalam
memahami dan mewujudkan kelompok kecil umat yang misioner.
Selamat ber APP.

Koordinator tim APP

Yulius Budi Harjanto

6 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PERTEMUAN I
MEMAHAMI KELOMPOK KECIL UMAT
DAN KERASULAN KARYA MISIONER

TUJUAN
1. Mempunyai pemahaman yang sama tentang Kelompok Kecil Umat.
2. Mempunyai pemahaman yang sama tentang Kerasulan Karya
Misioner.

LAGU PEMBUKA
(PS. 617 - Jadilah Mereka Satu atau pililah lagu yang sesuai)

TANDA SALIB DAN SALAM


P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, selalu mempersatukan kita
sekalian.
U Sekarang dan selama-lamanya.

KATA PEMBUKA
P Saudara-saudari yang terkasih, Gereja Keuskupan Surabaya
menetapkan Tahun 2014 sebagai tahun Kelompok Kecil Umat dan
Kerasulan Karya Misioner.
Pertemuan Aksi Puasa Pembangunan tahun ini, juga menjadi
wahana untuk menggaungkan dan memberi perhatian pada
Kelompok Kecil Umat dan Kerasulan Karya Misioner. Oleh karena
itu dalam pertemuan pertama ini kita akan memahami tentang
Kelompok Kecil Umat (KKU) dan Kerasulan Karya Misioner

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 7


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
(KKM). Setelah memahaminya, diharapkan kita mampu
membangun/membentuk, menghidupkan dan menggerakkan
Kelompok Kecil Umat yang ada agar memiliki jiwa misioner.
Jadi fokus pertobatan yang hendaknya dapat kita wujudkan dalam
pertemuan pertama ini adalah, kita berani keluar dari diri sendiri
(dari sikap tertutup, dari sikap egois, dari sikap masa bodoh)
menuju pada kehidupan bersama orang lain (membangun gerakan
baru menuju kehidupan orang lain, terbuka menerima kehadiran
orang lain, bekerjasama dengan orang-orang terdekat) agar kelak
mampu membawa sesama kita menuju kehidupan yang sejahtera.

DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Bapa mahapengasih, Engkau sendiri bersabda “Dimana dua atau
tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah
mereka.” Bapa, pandanglah kami umat-Mu ini, yang datang dalam
nama Yesus Putra-Mu, kami rindu untuk saling mengenal dan
mengasihi sesama, terutama dalam kelompok kecil ini. Bersabdalah
Bapa, kami siap merenungkan Firman-Mu. Bersabdalah sehingga
kami semakin erat bersatu dalam nama-Mu. Demi Kristus, Putra-
Mu, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin

BELAJAR DARI PENGALAMAN


(Pemandu dapat menceritakan ulang atau membacakan sharing terbentuknya
KKU, selanjutnya mendalami bersama sama untuk menemukan bersama apa itu
KKU yang misioner.)

8 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
BENIH KELOMPOK KECIL UMAT (KKU)
(SEKELUMIT SHARING)

Kurang lebih tiga tahun lalu tanpa sengaja terbentuk “pertemanan” bapak
bapak, ibu dan beberapa anak muda terjadi diluar ruang adorasi Puspita -
Surabaya. Pertemanan ini tanpa disadari semakin menjadi akrap antara satu
dengan yang lain, bahkan selanjutnya keakrapan terbangun bukan saja ketika
bertemu di tempat adorasi, melainkan diluar adorasi kami saling menyapa
melalui telpon, bbm, sms bahkan seringkali janjian pertemuan di suatu tempat
hanya untuk sekedar diskusi dan “ngopi bareng”. Akhirnya kami merasa
menjadi saudara yang saling memahami keberadaan diantara kami.
Pada waktu itu kami belum saling mengenal satu dengan lainnya. Kami hanya
berangkat dengan niat masing masing untuk beradorasi. Setelah selesai adorasi,
beberapa dari kami tidak langsung pulang melainkan sekedar duduk duduk di
teras depan Puspita. Lalu kami saling menyapa dan berkenalan. Lama kelamaan
kami menjadi semakin akrap dan mulailah ada yang menanyakan sesuatu
persoalan bagaimana seharusnya berdoa di ruang adorasi. Lalu terjadilah
sharing yang cukup menarik, karena beberapa orang diantara kami ikut sharing.
Rupanya hal itu berkembang ke persoalan persoalan iman yang mereka hadapi.
Rupanya banyak hal yang berhubungan dengan kekatolikan belum kami
ketahui. Banyak persoalan yang membutuhkan tanggapan. Soal soal sakramen
soal liturgi, soal devosi, kitab suci dan sebagainya selalu menjadi bahan
pembicaraan dan diskusi. Kadang hanya hal hal sederhana kami bicarakan,
termasuk “ngrasani” romo di parokinya. (tapi kami juga berdoa untuk mereka)
Jumat malam adalah waktu rutin kami bertemu. Jumlah yang rutin bisa
bertemu antara 10 sampai 15 orang. Kami beradorasi kepada Sakramen Maha
Kudus. Biasanya kami datang antara pk. 22.00 – 23.00. Wib dan beberapa baru
pulang pada jam 3 atau 4 pagi dini hari. Latar belakang pekerjaan kami
beragam; pengusaha, pedangang/wirausaha, karyawan, katekis dan sebagainya.
Biasanya setelah beradorasi selalu saja ada yang membuka topik untuk
dibicarakan. Kadang seminggu sebelumnya sudah dibicarakan topik apa yang
akan dibahas. Banyak hal selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan
bersama.
Setelah kami akrap dan mertasa saling membutuhkan, akhirnya kami sepakat
daripada sekedar “ngerumpi” kami berdoa rosario bersama atau Novena
bersama pada pk. 00.00. wib dan selanjutnya diskusi. Doa kami selulu
diperuntukkan bagi kepentingan bersama, bagi teman yg lagi sakit atau
mengalami pergumulan hidup yg sulit, berdoa untuk paroki dan untuk para
romo.
Kami juga membicarakan bahan bahan katekekese liturgi, bahan pendalaman
BKSN, Adven, APP untuk lingkungan. Kami juga membicarakan kebutuhan
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 9
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
kebutuhan komunitas yang diikuti beberapa orang dari antara kami. Misalnya
untuk membantu pembangunan dan prasarana Gereja kecil yang ada di luar
pulau tempat asal dari salah satu anggota kami ini. Kadang ada yang membawa
proposal dari komunitas maupun dari paroki yang kami tidak pernah
melihatnya, tetapi kami membicarakan dan sebagian dari kami memberikan
bantuan sesuai dengan kemampuan. Sampai hari ini komunitas tanpa nama ini
tetap rutin bertemu setiap jumat malam.
( Bp.Harjanto Katekis SMTB )

Pertanyaan Refleksi
1. Dapatkan sharing tersebut bisa dikatakan sebagai benih Kelompok Kecil
Umat? Mengapa?
2. Tindakan tindakan manakah yang dilakukan kelompok tersebut sebagi
tindakan missioner? Mengapa?
3. Sharingkan pengalaman serupa yang Anda alami atau yang ada disekitar
Anda?
4. Jadi menurut Anda, apa itu KKU dan KKM?

BACAAN KITAB INJIL


Pemimpin atau salah satu umat membaca Sabda Tuhan dari Mat 10: 1-4
(Yesus membangun Kelompok Kecil Umat)

10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa


kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk
melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut
Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan
Yohanes saudaranya,
10:3 Filipus dan Bartolomeus, Thomas dan Matius pemungut cukai,
Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
P Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus
Hening sejenak…..Selanjutnya pemandu mengajak umat untuk mencari
pesan dari bacaan tersebut Pendalaman
10 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
1. Apa yang dilakukan Yesus dalam teks diatas?
2. Bacaan diatas mengandung pesan apa sehubungan dengan KKU
dan KKM?
PENEGUHAN:
Pemandu merangkum sharing pengalaman, bacaan Kitab Suci dan
menambahkan beberapa poin yang belum muncul dalam pembicaraan
bersama umat yang hadir.
Beberapa catatan belajar mengenai KKU dan KKM
 Rangkuman sharing yang ditemukan dalam pembicaraan
sebelumnya.
 Gambaran Kelompok Kecil Umat sudah ada dalam Perjanjian
Lama, Kelompok Kecil Umat yang dimaksud merupakan salah
satu pola yang dipakai Allah guna melaksanakan karya-Nya:
mempertumbuhkan, memelihara dan memakai umat-Nya di
sepanjang sejarah. Allah menggunakan kelompok kecil untuk
menyelamatkan umat Israel, supaya umat mendapat pelayanan
yang lebih baik dan maksimal. Contoh pada zaman Musa (Kel.
18:13-26). Pada awalnya Musa kelelahan dalam melayani umat
Israel yang banyak jumlahnya dan umat pun kurang mendapat
perhatian dan pelayanan yang baik. Kemudian ia mengikuti
nasihat mertuanya, Yitro, untuk membagi umat ke dalam
kelompok 1000 orang, 100 orang, 50 orang, dan 10 orang.
(bdk. Yeh. 37:27). (lih. Dan 1:6.13-20; 2:17-18), Nuh (Kej 7).
 Dalam Perjanjian Baru pola kelompok kecil itu terus
dipergunakan. Tuhan Yesus Kristus sendiri menggunakan metode
kelompok kecil, yaitu memfokuskan pemuridan kepada 12 orang
murid (lih. Mat. 10:1-5). Murid-murid itu selain bersekutu dan
belajar dari Tuhan Yesus, mereka juga diutus untuk melayani dan
bersaksi.
 Pada saat Gereja mula-mula berdiri, selain mengadakan kebaktian
bersama di Bait Allah, umat Tuhan juga bersekutu dalam
kelompok-kelompok kecil di rumah masing-masing (Kis. 2:46-
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 11
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
47). Dalam kelompok kecil itu mereka menyembah Tuhan,
bersekutu, belajar firman-Nya, melayani, dan bersaksi.
 Dasar terbentuknya kelompok kecil umat adalah ikatan Iman
kepada Yesus Kristus, “Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka." (Mat 18:20).
 Kelompok Kecil Umat (KKU) pada dasarnya:
1. Merupakan komunitas atau persekutuan gerejani yang paling
dasar, setelah persekutuan gerejani paling dasar dan terkecil
yang khas, yaitu keluarga atau Gereja Rumah Tangga. KKU
adalah “model lain”, “cara selanjutnya” kebersamaan hidup
umat atau persekutuan yang dihayati di tingkat paling dasar,
selain keluarga.
2. Merupakan komunitas-komunitas kecil yang dibangun dalam
komunitas besar.
3. Sekumpulan antara 5-10 orang secara teritorial mereka tinggal
berdekatan/bertetangga dalam satu lingkungan. Atau dalam
kelompok kategorial terdiri dari 5-12 orang.
 Kelompok Kecil Umat memiliki ciri dan sifat:
a. Jumlah kecil, ada relasi, komunikasi dan koordinasi menjadi
semakin intensif. Saling mengenal secara mendalam satu
sama lain.
b. Umat sampai di “akar rumput” mengalami satu keluarga
komunio; saling mengunjungi, memperhatikan, membantu,
sharing, mendoakan, dan melakukan aktivitas secara
mendalam tanpa sekat suku dan latar belakang.
c. Secara Rohani: pengalaman iman dapat dishare secara
mendalam tanpa sekat suku dan latarbelakang. Tuhan Yesus
dialami secara intim. Dalam kelompok kecil ini mereka bisa
mendengarkan Sabda dan ajaranNya secara “ampuh”.
d. Dalam KKU inilah wujud konkrit Gereja dialami dan juga
dihadirkan dalam masyarakat tetapi juga melaksanakan
12 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
(mewujudkan) Sabda. Melalui KKU rahmat panggilan baptis
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
e. KKU adalah komunitas Ekaristis, artinya saling berbagi
dalam kesatuan dengan korban Kristus. Di dalamnya terjadi
solidaritas baik antar anggota maupun dengan masyarakat
sekitarnya.
f. Aktivitas KKU adalah mewujudkan rahmat baptis dan
membangun persekutuan rohani dalam Kristus dan
GerejaNya: Saling mengunjungi, berdoa dalam keluarga
ataupun bersama, mendengarkan Firman Tuhan,
mengembangkan pemahaman akan ajaran katolik, merancang
gerakan solidaritas bersama: solidaritas ekonomi, cinta
lingkungan hidup, resolusi konflik, menghidupkan semangat
dialog karya. Membangun semangat keteladanan.
g. Semua dan setiap pribadi tersapa secara personal.
h. Syarat KKU yang baik dan berarti harus ada K (Kitab Suci)
D (Doa) dan S (Sharing)

Memahami Kerasulan Karya Misioner (KKM)

 Sebelum kita memahami Kerasulan Karya Misioner (KKM),


perlu secara etimologis kita mengenal arti Misi terlebih dahulu
karena karya ini berfokus pada kata dasarnya yaitu misi. Misi
berasal dari kata mission, missio, yang berarti meninggalkan,
pergi, melepas segala sesuatu, keluar dari diri sendiri. Memecah
dinding keegoisan yang memenjarakan kita dalam ke “AKU” an.
Berhenti berkisar pada diri sendiri seolah-olah kita adalah pusat
dunia dan kehidupan. Menolak terikat pada masalah-masalah
dunia kecil dimana kita termasuk di dalamnya: kemanusiaan itu
jauh lebih besar. Meninggalkan tetapi tidak selalu mengadakan
perjalanan. Membuka diri sendiri bagi sesama sebagai saudara
dan saudari menemukan mereka, menjumpai mereka. Untuk
menemukan mereka dan mencintai mereka perlu menyeberangi
lautan dan terbang mengarungi cakrawala. Maka misi berarti pergi
sampai ke ujung dunia. (Usk. Agung Helder Camara).
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 13
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
 Misi adalah berbagi anugerah Allah. Misi adalah jawaban atas
tawaran kasih Allah (Yoh 4:1-42). Misi adalah anugerah Allah
yang harus dibagikan. Misi berarti memberi dan menerima.
 Paham Misi sebelum Konsili Vatikan II: Misi dipahami sebagai
Gereja yang keluar ke pihak lain (kepada orang-orang yang belum
mengenal Allah yang benar dan kemudian ditegaskan kembali
dalam Konsili Vatikan II, AG, 6/3 yakni kepada orang-orang
belum beriman akan Kristus. Mungkin istilah kafir untuk
menyebut kaum pagans, tetapi untuk menyebut kaum pagans,
Gereja tidak menggunakan kata ‘kafir’, tetapi lebih menggunakan
kata ‘bangsa-bangsa’. Sebutan ini untuk menyebut orang-orang
yang belum mengenal Allah yang benar. Dalam PL dipakai kata
goyim yang artinya bangsa-bangsa dan bangsa-bangsa ini adalah
bangsa-bangsa yang belum mengenal Allah yang benar (Ul 7:1;
Mzm 147:20)). Misi lebih berhubungan dengan iman
(mempertobatkan/ membaptis Orang). Contoh Rm. Van Lith Sj,
seorang misionaris yang datang dari Belanda menuju Yogyakarta
untuk mewartakan Injil, mengajar dan membaptis orang.
 Paham misi sesudah Konsili Vatikan II
a. Misi keluar
Dalam Nostra Aetate (dokumen: Hubungan Antar umat
Beragama) dan Ad Gentes (kegiatan misioner Gereja): dinyatakan
bahwa benih keselamatan itu ada di setiap agama atau setiap
orang. Atas dasar pemahaman di atas, karya misi akhirnya
diarahkan demi kesejahteraan manusia, bukan lagi semata-mata
untuk mempertobatkan orang.
Sifat Gereja sekarang bukan membongkar total unsur keselamatan
yang ada dalam agama lain, tetapi meneguhkan apa yang baik
yang ada dalam agama tersebut. Misi Gereja harus nyata untuk
pembangunan kemanusiaan, yakni untuk membuat orang lebih
sejahtera. Maka tujuan misi adalah keselamatan (kerjasama untuk
kesejahteraan umum).

b. Misi ke dalam
Yang dimaksudkan dengan misi kedalam adalah karya misi yang
diarahkan bagi umat beriman katolik yang berada di wilayah-
wilayah yang masih membutuhkan bantuan, karena tidak bisa
14 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
menghidupi dirinya sendiri. Misalnya kurangnya tenaga atau
dana. Masih banyak Gereja di keuskupan di Indonesia yang masih
kekurangan sumber daya manusia. Gereja Keuskupan Surabaya,
sudah “cukup” sumberdaya dan personilnya. Perlu berpikir untuk
bergerak bagi daerah misi.
 Berkaitan dengan nilai penghayatannya, misi lebih
menitikberatkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang lebih besar.
Setiap manusia yang melaksanakan misi merupakan pribadi lebih
berani untuk ‘membuka diri’ terhadap pengkotak-kotakan
golongan sosial/kasta yang ada dimasyarakat. Kekuatan manusia
untuk ’berani membuka diri’ adalah dorongan istimewa yang
muncul dari penghayatan hidup iman bersama Kristus yang
diterangi Roh Kudus sehingga misi tidak hanya dalam tataran
teori namun lebih pada karya nyata yang hadir ditengah-tengah
golongan manusia.

 Dekrit “Ad Gentes”, tentang kegiatan Misioner Gereja:

Pada dasarnya Gereja bersifat Misioner (Ad Gentes 2). Gereja


adalah sekumpulan umat yang bersatu dalam Tuhan Yesus,
dibimbing oleh Roh Kudus, diutus untuk mewujudkan rencana
keselamatan Allah sehingga segala tindakannya merupakan
perutusan mewartakan karya keselamatan bagi dunia.
Sejak zaman Gereja Perdana, dalam menjalankan misinya
Gereja memiliki corak yang kini dikenal sebagai Panca Tugas
Gereja:
1. KOINONIA (membangun persekutuan yang Satu, Kudus,
Katolik dan Apostolik)
2. LITURGIA (hidup peribadatan)
3. KERYGMA (pewartaan iman)
4. DIAKONIA (pelayanan sosial sebagai wujud Kasih bagi
sesama)
5. MARTIRIA (kesaksian iman dalam hidup sehari-hari).

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 15


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Berdasarkan Panca Tugas Gereja inilah Kerasulan Karya
Misioner semakin hari semakin dipahami, dihayati,
ditumbuhkembangkan sehingga karya ini bukan hanya milik
sebagian Umat Katolik dalam golongan usia tertentu, namun
untuk dan milik umat katolik seluruhnya.

Kegiatan missioner merupakan sifat dasar dan bahkan


hakikat Gereja sendiri. Dari sono-nya Gereja itu bersifat misioner.
Suka tidak suka, mau tidak mau, Gereja harus missioner. Ajaran
Kon.Vat. II, Ad Gentes 2 itu dapat kita perdalam dalam tiga
langkah:

Pertama, Sifat missioner Gereja mengalir dari satu Sumber segala


sumber, yakni Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi seluruh umat
manusia kapanpun dan dimana pun. Kasih Bapa itu merangkum
dan meliputi semua orang dari segala suku bangsa, di semua
tempat dan segala zaman dengan seluruh adat, budaya, dan
kekayaannya. Jadi, kita harus bersemangat misioner di mana pun
kita berada karena Allah mengasihi setiap orang dan Dia
menghendaki keselamatan mereka itu.

Kedua, sifat missioner Gereja berasal dari perutusan Putra.


Perutusan Putra oleh Bapa itu melulu karena kasih Allah saja yang
hendak menyelamatkan umat manusia. “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
(Yoh 3:16) Dialah Tuhan kita Yesus Kristus yang menjadi satu
satunya Penyelamat dunia dan umat manusia (bdk. Kis 4:12)

Ketiga, sifat missioner Gereja berasal pula dari perutusan Roh


Kudus. Untuk memungkinkan agar karya keselamatan Allah yang
terlaksana melalui Kristus itu sampai kepada setiap orang di
segala tempat dan zaman. “Kristus mengutus Roh Kudus dari
Bapa (AG. 4). Peristiwa Gereja yang diutus mewartakan Injil
berkat perutusan Roh Kudus ialah peristiwa Pentakosta (Kis 2:1-
11)
16 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Prioritas Kerasulan Karya Misioner

 Keuskupan Surabaya memiliki 2 prioritas dalam karya misioner,


yaitu:
a. Pengembangan kesadaran dan partisipasi umat dalam Panca
Tugas Gereja dan panggilan khusus. Nilai yang dihayati:
Tanggung jawab sebagai anggota Gereja yang aktif (tidak
pasif).
Nilai bertanggungjawab menjadi nilai misioner yang diangkat
karena Nilai ‘tanggung jawab’ merupakan dasar (faktor-
kunci) munculnya panggilan. Kita semua adalah anggota
Gereja yang karena Baptis dan Krisma bertanggungjawab
dalam menjalankan tri-tugas Kristus:
– Imam (pengudusan hidup diri sendiri dan sesama/
masyarakat)
– Nabi (mewartakan, mengajarkan dan mewujudkan
kebenaran Injil)
– Gembala/Raja (memimpin, mengarahkan dan
membangun jemaat agar bertumbuh dalam iman,
pelayanan dan persekutuan).

Seringkali panggilan dianggap orang sebagai suara magis yang


datang dari hal-hal yang ajaib. Bukan! Sebenarnya panggilan
datang dari munculnya rasa tanggungjawab seseorang
terhadap diri dan lingkungannya. Nurani yang tersentuh oleh
rasa syukur dan keprihatinan atas keadaan masyarakat/jemaat
di sekitarnya. Kalau ada rasa tanggung-jawab terhadap Gereja
maka keterlibatan umat akan bertumbuh dan diantara mereka
akan tergerak untuk berani menjawabi panggilan khusus.
b. Pengembangan kuantitas dan kualitas orang yang terlibat
dalam pastoral karya misioner. Nilai yang dihayati:
Kegembiraan (sukacita) dalam melaksanakan perutusan.
Nilai ‘kegembiraan’ sebagai nilai yang diangkat dalam
prioritas karena kegembiraan adalah wajah dari antusiasme.
Orang yang tertarik dan memahami apa yang dilakukan serta
sadar bahwa itu semua merupakan persembahan untuk Tuhan,
maka akan terjadi kegembiraan dalam menjalankan tugas
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 17
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
gerejani. Sebaliknya akan murung, bila semua tugas yang
dijalankan dirasakan sebagai beban.
“Hati yang gembira membuat muka berseri-seri” [Ams 15:13]
“… dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan
gembira, bukan dengan keluh kesah.” [Ibr 13: 17].
“Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan
tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu
itu dari padamu” [Yoh 16:22]

Semua Warga Gereja adalah Misionaris

 Setiap warga Gereja dipanggil untuk menjadi misionaris, utusan


Tuhan. Tugas ini merupakan anugerah yang diterimanya berkat
rahmat pembaptisan. Roh Kuduslah yang menghidupkan dalam
hati setiap orang yang telah dibaptis dalam nama Kristus.
 Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa setiap orang Kristen
adalah misionaris, pewaris Injil. Beliau mengatakan, “Saya
mengajak orang-orang lain untuk memuliakan ataupun
mengembangkan kesiapsediaan mereka untuk mewartakan Injil.
Ini suatu jabatan mulia: kita dipersatukan dengan pribadi Kristus
untuk melakukan tugas-tugas-Nya sendiri, sebab mereka yang
percaya pada-Ku akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
Aku lakukan dan bahkan lebih besar daripada yang ada ini (Yoh
14:12)
 Setiap orang Kristen dipanggil untuk berpartisipasi dalam tugas
perutusan Kristus dan Gereja-Nya sesuai status hidup dan
kekhasan panggilan masing-masing.
 Para Bapa Konsili Vatikan II menyatakan, “Pada hakikatnya
Gereja peziarah bersifat missioner, sebab berasal dari perutusan
Putra dan perutusan Roh Kudus menurut rencana Allah Bapa”
(AG.2). Sifat missioner Gereja mengalir dari satu sumber segala
sumber, yakni Allah Bapa, Allah Bapa mengasihi seluruh umat
manusia kapan pun dan dimanapun. Kasih Bapa itu merangkum
dan meliputi semua orang dari segala suku bangsa, di semua
tempat dan segala zaman dengan seluruh adat. (*)

18 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA UMAT (Spontan, umat yang hadir diberi kesempatan untuk
mengungkapkan doa permohonan)

DOA ARDAS KEUSKUPAN SURABAYA


Tahun 2014 sebagai Tahun Kelompok Kecil Umat (KKU) dan
Kerasulan Karya Misioner (KKM)

† Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Ya Bapa, kami bersyukur


telah memasuki tahun kelima Arah Dasar
Gereja Keuskupan Surabaya
dalam mewujudkan persekutuan murid-murid Kristus
yang semakin dewasa dalam iman,
guyub, penuh pelayanan, dan misioner
menuju hidup yang berkelimpahan.
Tuhan Yesus Kristus, kami berniat meneguhkan iman
dalam Kelompok Kecil Umat.
Jadikanlah perjumpaan antar pribadi
Dalam kelompok-kelompok kecil menjadi berkat
Bagi perwujudan jatidiri Gereja sebagai persekutuan.

Ya Roh Kudus, kami mohon karunia-Mu


Untuk menumbuhkan semangat missioner umat-Mu
Agar siap diutus menjadi garam dan terang di tengah masyarakat.
Bersama Bunda Maria,
dalam tahun ini, kami mohon agar
semakin banyak orang peduli dan tergerak
untuk mengembangkan Kelompok Kecil Umat,dan
Kerasulan Karya Misioner di Keuskupan Surabaya.
Demi Kristus, Penyelamat kami. Amin.

DOA BAPA KAMI

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 19


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA PENUTUP
P Marilah berdoa:
Terpujilah nama-Mu, Bapa mahakasih puji syukur kami telah
menemukan kembali nilai – nilai luhur dalam kebersamaan jemaat
yang Kau bentuk dengan tangan-Mu sendiri. Dalam pertemuan ini
kami mengalami kehangatan, persaudaraan, kesetaraan, sukacita,
semangat serta perhatian. Ajarilah kami untuk menumpuk kekayaan
kami ini, hidup jujur dalam cinta kasih yang mempersatukan.
Janganlah kiranya egoisme dan kelemahan kami menggerogoti dan
melunturkan persekutuan kami. Terpujilah nama-Mu ya Bapa,
dalam nama Yesus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin
BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan usaha kita untuk mewujudkan Kelompok
Kecil Umat selalu diberkati oleh Allah Bapa yang maha kuasa,
Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.
LAGU PENUTUP (pilih lagu yang sesuai)

20 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PERTEMUAN II
PERJUMPAAN YANG MENGGEMBIRAKAN

TUJUAN
1. Umat memahami dan mengalami bahwa setiap perjumpaan
mempunyai makna.
2. Umat memiliki kerinduan saling berjumpa.
LAGU PEMBUKA (PS. 330 Dengan Gembira atau pilih lagu yang sesuai)
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PEMBUKA
P Sebagai makhluk sosial, kita selalu mengalami perjumpaan dengan
orang lain, entah itu di lingkungan keluarga, lingkungan kerja atau
dimanapun kita berada. Ada jenis-jenis perjumpaan yang
direncanakan dengan berbagai kepentingan, ada pula perjumpaan
yang terjadi tanpa disengaja. Kini yang perlu kita renungkan adalah,
apakah perjumpaan itu menyenangkan atau tidak? Apakah setiap
perjumpaan itu mempunyai makna dan mengandung pesan yang
indah untuk direnungkan?
Dengan mendalami tema Perjumpaan yang Menggembirakan
dan diterangi Sabda Allah dalam kisah Cara Hidup Jemaat (Kis
4:32-37) pada pertemuan kedua ini, marilah kita mencermati setiap
pengalaman perjumpaan yang sudah kita alami, kita petik makna
yang terkandung di dalamnya, dan kita jadikan modal untuk
memberi warna bagi perjumpaan-perjumpaan yang akan kita alami
esok hari. Spiritualitas hidup yang berfokus kepada Tuhan, akan
memampukan kita untuk memaknai semua peristiwa hidup kita,
termasuk mampu memaknai setiap perjumpaan. Marilah kita
arahkan hati kita kepada Tuhan, agar didalam Tuhan, kita mampu
menciptakan kegembiraan dalam setiap perjumpaan dengan sesama.
------hening------

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 21


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Bapa mahakasih, perjumpaan dengan sesama senantiasa kami
rindukan. Berilah kami semangat untuk menjadikan perjumpaan
dengan sesama kami itu sebagai budaya, untuk saling meneguhkan,
berbagi rasa dan berbagi kasih dalam kehidupan ini satu sama lain.
Bukalah hati kami saat ini, dan berkatilah perjumpaan ini agar
menjadi sarana keselamatan kami. Biarlah sukacita memenuhi hati
kami, sehingga akhirnya kami rela saling peduli, memperbaharui
diri. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.

PROSES – belajar dari kisah perjumpaan Br. Dieng Sj. Dengan masyarakat Papua.
Pemandu atau salah seorang peserta membacakan kisah dibawah ini dengan pelahan-
lahan. Kemudian pemandu membantu umat untuk menangkap situasi yang terjadi dalam
kisah tersebut kemudian membandingkan dengan situasi perjumpaan yang mereka alami

SAPAAN ALLAH DI KESUNYIAN WAGHETE

Masyarakat Waghete
22 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Papuaisme

Saat ini, saya bersama dengan seorang teman Jesuit berkarya di


sebuah paroki terpencil di pedalaman Papua. Tepatnya, kami berkarya di
Paroki St. Yohanes Pemandi, Waghete. Paroki ini berada di wilayah
Dekenat Paniai. Dekenat Paniai sendiri berada di bawah naungan
keuskupan Timika. Paroki Waghete terletak 255 km dari kota Nabire.
Kota Nabire ini terletak di Teluk Cendrawasih.
Seperti apakah Papua itu? Anda tidak akan pernah tahu persis yang
sebenarnya hingga Anda berada di sana. Apalagi, ketika kita berbicara
tentang Papua di daerah pedalaman. Rasanya, ada banyak hal jika
dibicarakan tidak akan pernah selesai.
Sebagian orang menyebut bahwa karya di Papua itu adalah karya
frontier. Kenyataannya memang demikian. Salah satu tanda ke-frontier-
an itu bisa ditandai dengan adanya aneka tantangan dan keterbatasan
yang ada, entah itu dari medan perutusan yang sulit, fasilitas kehidupan
yang terbatas, komunikasi dengan dunia luar yang hampir tidak ada dan
berhadapan dengan umat yang memiliki budaya yang sungguh berbeda.
Hanya sebagai gambaran kecil; mungkin, ini hanya terjadi di Papua,
ketika kita harus naik pesawat hanya untuk membeli mie instan atau
minyak goreng. Mungkin, ini juga hanya di Papua ketika kita harus
menempuh jarak 70 km hanya untuk mengirim short messege service
(SMS) atau menelepon. Mungkin hanya ada di Papua ucapan kartu Natal
tiba pada saat masa Paskah dan sebaliknya. Dan, mungkin ini juga hanya
di Papua ketika kita berjumpa dengan umat yang mengenakan koteka,
moge (pakaian untuk perempuan) dan tarian susu.
Adanya tantangan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada bagi
kami bukan menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa. Justru
sebaliknya, apa yang bisa kita buat dalam aneka tantangan dan
keterbatasan tersebut. Saya sendiri merasakan bahwa kualitas pribadi
dan keaslian diri saya justru tampak dengan jelas dalam situasi yang
sulit. Apakah dalam situasi yang tidak mudah itu saya mampu keluar
dan berbuat baik bagi sesama yang saya layani? Apakah dalam berbagai
keterbatasan itu saya bisa tetap kreatif dan produktif?

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 23


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Menangkap Rahmat Tuhan

“Bludel daa” adalah ungkapan yang begitu sederhana, namun


ungkapan tersebut menjadi sumber kegembiraan dan kebahagiaan
tersendiri bagi saya. Dalam arti tertentu, menjadi gembira dan merasa
bahagia bagi saya adalah sebuah pilihan. Bisa saja situasi di sekitar saya
sungguh-sungguh tidak memberikan ruang atau suasana yang
menggembirakan, namun bukan berarti kegembiraan itu absen dengan
juga darinya. Dalam situasi itu saya diajak untuk menjadi sungguh-
sungguh peka, peka untuk melihat kehadiran Allah dalam bentuk apa
pun. Ini adalah pilihan. Kehadiran anak-anak kecil di sekitar saya
menjadi bukti bahwa kegembiraan itu tidaklah absen. Ketika
kegembiraan hati semacam ini saya dapati, saya juga merasa bahagia.
Jika dirasakan lebih jauh, rasanya memang tidak mudah berkarya di
tanah Papua dengan aneka keterbatasan dan tantangannya. Namun, di
dalamnya saya justru merasakan bisa belajar banyak hal. Hal pertama
yang masuk dalam permenungan saya adalah tentang keaslian diri.
Dalam keadaan yang sulit dan penuh tantangan, kualitas pribadi menjadi
taruhan. Apakah saya ini tipe orang yang tangguh? Apakah saya ini
seorang yang dewasa? Apakah saya ini tipe orang yang setia dan kreatif,
dan seterusnya? Membandingkan kehidupan di pedalaman Papua dengan
kehidupan di Jawa tentulah tidak sepadan. Dalam keadaan ini saya
belajar untuk mengenali diri lebih jauh, apa kekurangan dan kelebihan
saya. Pengalaman ini pelan-pelan saya tangkap sebagai salah satu
rahmat yang ditawarkan Tuhan kepada saya. Saya dituntun untuk
mengenali diri lebih dalam.
Hal kedua yang saya kira tak kalah menariknya adalah perjumpaan
saya dengan Allah secara pribadi. Hal seperti ini tidak pernah saya
temukan sebelumnya pada saat di sekitar saya ada banyak sahabat,
keluarga dan orang-orang yang saya kenal. Ketika berada di pedalaman
Papua, mereka semua seperti hilang dan tercerabut. Di samping itu, saya
juga cukup sering mengalami pengalaman hidup sendiri di tempat
perutusan ini ketika teman Jesuit saya pergi. Ketika malam, gelap, sepi
dan sendiri, saya menemukan bahwa pada akhirnya hidup ini adalah
antara diri saya dengan Allah. Dalam gelap malam, kesepian dan

24 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
kesendirian, sebagai orang yang beriman, saya hanya bisa bertumpu
pada Allah semata. Rasanya, tidak ada tempat lain untuk berlabuh.
Berangkat dari pengalaman di atas, saya mencoba lebih peka dan
atentif atas berbagai pengalaman harian saya. Saya pun kemudian diajak
untuk tidak hanya bisa menemukan Allah dalam keadaan kegelapan,
kesepian dan kesendirian, namun dalam keadaan apa pun adanya. Saya
juga diajak untuk menemukan Allah melalui wajah dan tatapan anak-
anak berkulit hitam dan berambut keriting. Kegembiraan berjumpa
dengan mereka yang begitu polos dengan apa adanya diri mereka
rupanya adalah sapaan Allah tersendiri dalam kehidupan harian saya.
Kepolosan dan sikap apa adanya di atas sebenarnya adalah
gambaran hampir menyeluruh dari kehidupan umat di pedalaman
Waghete. Mereka adalah manusia-manusia “telanjang” dari peradaban
yang masih polos dan apa adanya — serba terbatas — yang hidup
bersama dengan kita — yang lebih suka disebut sebagai manusia-
manusia modern. Mengenali mereka adalah memahami tanpa
memberikan jeda terhadap pemahaman kita. Karena mereka begitu
berbeda. Untuk hal yang satu ini, saya secara khusus memohon rahmat
kepada Allah. (Br Dieng SJ)
PERTANYAAN : (setelah mendengar kisah diatas, peserta diberi
kesempatan untuk sharing)
1. Situasi seperti dalam cerita diatas apakah pernah anda alami?
Sharingkan!
2. Apa arti perjumpaan bagi Anda?

BACAAN KITAB SUCI – “Cara Hidup Jemaat” (Kis 4: 32-37).

32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari
kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian
tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam
kasih karunia yang melimpah-limpah.

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 25


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka;
karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan
kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut
Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

PERTANYAAN PENDALAMAN
1. Dalam konteks tema (Perjumpaan yang Menggembirakan) teks ini
berbicara soal apa?
2. Sharingkan pengalaman perjumpaan yang menggembirakan, yang
pernah anda alami!
Mungkinkah pengalaman perjumpaan yang menggembirakan itu
terwujud dalam kelompok kita?

PENEGUHAN:
Setelah dirasa cukup untuk sharing pengalaman, pemandu memberi peneguhan, sbb:

Perjumpaan:
 Perjumpaan adalah bentuk pertemuan antar pribadi yang
direncanakan ataupun tidak direncanakan dalam waktu dan tempat
tertentu. Perjumpaan bisa terjadi antar seorang dengan seorang atau
beberapa orang atau antar kelompok orang.
 Banyak hal yang menjadi alasan terjadinya perjumpaan. Ada yang
berjumpa karena kepentingan-kepentingan tertentu sehingga
perjumpaan itu harus direncanakan, ada pula perjumpaan yang
terjadi secara tidak sengaja.
 Biasanya, sebuah perjumpaan yang direncanakan dimulai dengan
adanya dorongan yang menggerakkan. Ia terdorong untuk bergerak
keluar menemui dan berjumpa dengan saudaranya yang lain.
 Bentuk perjumpaan yang kita renungkan dalam pertemuan kedua
ini adalah perjumpaan komunal ideal dimana dalam perjumpaan itu
terjadi komunikasi yang baik, tercipta rasa kekeluargaan dan
26 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
keakraban serta ada keterbukaan satu dengan yang lain. Hal ini
yang akan menjadi cermin bagi kita untuk dapat mengalami sebuah
perjumpaan yang mengesankan pada hari hari yang akan datang.
Karena fakta menunjukkan bahwa kehidupan diperkotaan memiliki
warna tersendiri. Begitupun dalam hal perjumpaan. Situasi sosial
yang semakin individualistis memberi corak bahwa belum tentu
setiap perjumpaan yang dialami masyarakat kota itu
menggembirakan.
 Secara Sosiologis, manusia tak dapat hidup sendiri (ia adalah
makhluk social), terhubung dan tergantung dengan orang lain.
Karena pada dasarnya kita diciptakan dan dipanggil untuk saling
melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Maka sudah
semestinya kita selalu menghargai setiap perjumpaan yang terjadi
dengan sesamanya.

 Perjumpaan Br. Dieng, Sj., dengan masyarakat Papua, menjadi


portrait gambar diri seseorang yang mampu menangkap makna
sebuah perjumpaan. Ia tidak hanya melihat pertemuan itu sebagai
pertemuan antar diri manusia yang kosong. Namun dalam
pertemuan diri itu ia menemukan rahmat Allah yang membuat dia
sungguh gembira dan sukacita. “Dalam situasi itu saya diajak untuk
menjadi sungguh-sungguh peka, peka untuk melihat kehadiran
Allah dalam bentuk apa pun. Ini adalah pilihan. Kehadiran anak-
anak kecil di sekitar saya menjadi bukti bahwa kegembiraan itu
tidaklah absen. Ketika kegembiraan hati semacam ini saya dapati,
saya juga merasa bahagia.” Dalam balutan perjumpaannya dengan
masyarakat Papua, Br. Dieng, Sj., mengalami kehadiran Allah
secara nyata. Dan menjadikan-Nya sebagai pelabuhan hati dikala
sepi, sendiri. Dan perjumpaan yang dialami, membuat imannya
memancar terang, sehingga ia mampu menjalankan tugas
perutusannya dengan penuh sukacita.

 Untuk menemukan makna dalam setiap perjumpaan kita, kita bisa


belajar dari kisah perjumpaan ‘orang-orang yang telah percaya’
(bdk. Kis 4:32-37). Terjadinya perjumpaan diantara orang-orang
yang telah menjadi percaya itu disebabkan oleh semangat yang
sama: sehati dan sejiwa (ay. 32)
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 27
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Orang-orang yang telah sehati sejiwa merasa terpanggil untuk
selalu bersama, dan mengungkapkan sukacita bersama dalam
bentuk yang nyata.
Sebagai orang yang percaya mereka memiliki semangat peduli yang
sangat dalam.
Dalam perjumpaan komunal itu, mereka memiliki tingkat
keikhlasan yang sangat tinggi mengenai harta miliknya. Mereka
rela membagikan harta miliknya bagi sesamanya yang kekurangan.
Dalam kebersamaan dengan saudara yang lain itu pula, mereka
sungguh-sungguh mengalami kasih karunia yang berlimpah-
limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang kekurangan (Ay 33-34).
Keterbukaan dan sukacita hati Jemaat yang telah menjadi percaya,
membuahkan perjumpaan yang nilainya melebihi dari perjumpaan
personal. Dan buah dari perjumpaan itu membuat mereka bergerak
(membagikan harta kekayaannya).
Perjumpaan Jemaat perdana ini hendaknya mampu menggugah kita
untuk selalu rindu bergerak keluar/berjumpa/ berkumpul dengan
sesama.
Perjumpaan/kunjungan antar umat hendaknya semakin membudaya
diantara umat beriman. Terlebih dari itu menjadikan perjumpaan
sebagai kebutuhan.

 Perjumpaan Jemaat perdana sungguh sarat dengan situasi yang


menggembirakan karena mereka merasakan hidup dalam
kelimpahan. Dengan belajar, menghayati pengalaman dari sosok
Br. Dieng, Sj., dan Jemaat perdana, kiranya “persyaratan” untuk
terjadinya perjumpaan dengan saudara terdekat/dalam Kelompok
Kecil Umat yang menggembirakan, dapat kita upayakan; yakni
dengan ‘peka terhadap dorongan untuk berjumpa dengan
saudara yang lain, melepaskan diri dari berbagai hambatan,
menerima sapaan pihak lain, turun dari ketinggian hati dan
dengan terbuka menerima saudara yang lain.
 Berjumpa untuk saling berbagi pengalaman, berjumpa mengunjungi
dan menghibur yang sakit, berjumpa untuk memberi sapaan,
dukungan/motivasi kepada yang lemah adalah suatu contoh yang
menggembirakan(*)

28 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA APP… halaman 18 (didoakan bersama-sama)

DOA UMAT (spontan…)

DOA BAPA KAMI

DOA PENUTUP
P Marilah berdoa:
Bapa mahapengasih kehadiran PutraMu membawa hiburan dan
perdamaian. Utuslah kami membawa sukacita dan damaiMu kepada
siapa saja. Dan semoga mereka yang kami jumpai dan layani,
merasa berada dekat dengan kerajaan damaiMu. Karena Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U Amin

BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan seluruh karya kita selalu diberkati oleh
Allah Bapa yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.

LAGU PENUTUP (pilihlah lagu yang sesuai dengan tema)

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 29


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PERTEMUAN III
MEMPERJUANGKAN
PERSEKUTUAN YANG MENYELAMATKAN

TUJUAN
1. Umat tergerak untuk memperjuangkan persekutuan yang
menyelamatkan
2. Umat mampu menemukan bentuk-bentuk kegiatan persekutuan
yang menyelamatkan.

LAGU PEMBUKA ( PS. 619, Alangkah Bahagianya/pilih lagu yang sesuai)


TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

KATA PEMBUKA

P Saudara terkasih, dalam pertemuan ketiga ini, kita akan


merenungkan tema “Memperjuangkan Persekutuan yang
Menyelamatkan”.
Sadar atau tidak, saat ini kita telah hidup dalam suatu komunitas/
kelompok/persekutuan. Namun, barangkali corak/warna per-
sekutuan kita belum memiliki jiwa/karakter/ semangat/misi yang
menyelamatkan. Dalam pertemuan ini kita diajak membangun
semangat untuk “memperjuangkan persekutuan yang me-
nyelamatkan” dan menemukan bentuk-bentuk kegiatan persekutuan
yang menyelamatkan, agar dengan pertolongan Allah kita dapat
ambil bagian dalam karya penyelamatan-Nya.
Perjuangan macam apakah yang perlu dibangun untuk menjadikan
persekutuan yang menyelamatkan?
Marilah kita kosongkan hati dan pikiran kita sambil memohon kasih
karunia Tuhan, agar mampu menimba kekuatan Sabda suci-Nya
sehingga kita sanggup memperjuangkan persekutuan yang
menyelamatkan bagi masyarakat sekitar. ………. Hening ………
30 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Bapa mahakasih dalam nama Putra-Mu kami Kau perkenankan
untuk memuji dan meluhurkan nama-Mu. Kami mohon berilah
kami pada pertemuan ini RohMu dengan kegembiraan-Nya.
Sebagaimana para rasul, berilah persekutuan kami ini semangat
untuk menyelamatkan siapa saja yang kami jumpai sebagai bentuk
kesaksian atas kebangkitan PutraMu dan hidup dalam kasih karunia
yang melimpah limpah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami
yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa.
U Amin
PROSES: BELAJAR DARI GAMBAR
Pemandu membagikan gambar kepada umat yang hadir, mengamati
bersama dan memetik pesan yang disampaikan oleh gambar berikut:

Gotong royong.

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 31


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Pertanyaan:
1. Pesan apa yang dapat Anda petik dari gambar-gambar di atas?
2. Masih adakah bentuk-bentuk kebersamaan semacam itu di sekitar
kita? Sharingkan!
BACAAN KITAB SUCI (pemandu membacakannya dengan pelahan)
Rupa-rupa Karunia tetapi satu Roh (I Kor 12:12-20)
12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya
banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu
tubuh, demikian pula Kristus.
13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun
orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis
menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas
banyak anggota.
15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak
termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak
termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah
pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah
penciuman?
18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing
secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-
Nya.
19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

PENDALAMAN TEKS
1. Teks I Kor 12:12-20 bicara tentang apa?
2. Apa makna “banyak tetapi satu tubuh”?

PENEGUHAN
 Dengan dibaptis kita menjadi anggota Tubuh mistik Kristus, yaitu
Gereja. Kristus adalah Kepalanya. Kita semua anggota-anggotanya
32 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
yang dipanggil untuk menjadi saudara satu dengan yang lainnya.
Kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan Murid Kristus yang
saling kasih mengasihi.
 Persekutuan murid Kristus juga dipanggil untuk terus menerus
mendewasakan imannya yang ditandai dengan hidup guyup
dengan saling menolong, melayani satu dengan yang lain serta
berani melepas segala sesuatu untuk keluar dari diri sendiri,
memecahkan dinding keegoisan yang membelenggu ke-”Aku”-an.
Dengan kata lain persekutuan murid Kristus adalah persekutuan
yang dewasa dalam iman, guyub penuh pelayanan dan misioner
(bdk. Rumusan cita-cita bersama Keuskupan Surabaya).
 Jawaban atas panggilan yang mendewasakan iman dimulai dalam
dinamika kelompok-kelompok kecil yang solid (Kelompok Kecil
Umat). Kelompok Kecil Umat menjadi wahana yang tepat untuk
menempa diri, untuk menjadikan pribadi-pribadi yang militan (=
memiliki daya juang yang tinggi), berani menjadi saksi Kristus
melalui karya nyata. Kelompok Kecil Umat mempunyai posisi yang
strategis untuk membangun hati atau ikatan emosional, untuk
bersama-sama melangkah, melakukan kegiatan-kegiatan yang
menyelamatkan pihak lain.
 KKU sebagai persekutuan murid Kristus yang mempunyai misi
penyelamatan adalah persekutuan yang mendasarkan diri pada
spiritualitas ekaristis; diambil, diberkati, dipecahkan dan dibagikan.
Setiap anggota persekutuan adalah pribadi yang terbuka untuk rela
diambil dari zona nyaman ke tempat yang tidak pasti bagi
kenyamanan diri. Namun setiap anggota persekutuan selalu
menerima berkat kekuatan untuk selalu setia dalam panggilannya.
Mereka adalah pribadi-pribadi yang rela berkorban bahkan kadang
sungguh amat menyakitkan demi kesejahteraan sesamanya.

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 33


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
 Cara hidup Gereja perdana adalah model gereja persekutuan yang
masih relevan sampai saat ini. Gereja perdana adalah Gereja
persekutuan yang bercirikan:
 Setia satu sama lain dalam berbagai tantangan.
 Anggotanya sehati sejiwa.
 Mengalami dan memelihara berkat yang diterima.
 Memiliki komitmen antar anggota
 Hidup rukun dalam keluarga, rukun dengan tetangga.
 Saling mengunjungi, mendoakan, menguatkan, dll.
 Mempunyai kerelaan berkorban, memaafkan.
 Memperjuangkan Pesekutuan yang menyelamatkan berarti setiap
anggota Gereja yang menyadari panggilannya akan selalu didorong
oleh Roh Kudus untuk keluar dari kenyamanan dirinya/ lingkungan
Gereja /komunitasnya untuk menjadi tanda kehadiran Kristus di
tengah masyarakat umum untuk menghadirkan keselamatan dengan
mengusahakan kesejahteraan bagi semua (Bonum Commune).
 Bentuk-bentuk kegiatan persekutuan yang menyelamatkan,
misalnya :
- Perjumpaan dengan tetangga.
- Aksi social
- Gerakan Orang tua asuh Pendidikan.
- Pendampingan-pendampingan kaum marginal. Dll

DOA APP…. Halaman 18 (didoakan bersama-sama)


DOA MOHON SEMANGAT MISIONER(didoakan bersama-sama)
Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus Bapa untuk menyatakan kasih
sayang dan belas kasih Allah kepada umat manusia. Engkau
melaksanakan perutusan itu dengan taat dan setia hingga wafat dan
bangkit demi keselamatan kami semua.
Kami bersyukur kepada-Mu sebab bersama Bapa, Engkau telah
mengutus Roh Kudus untuk menguatkan dan menyertai kami Gereja-Mu
menjadi saksi-Mu dan mewartakan Injil-Mu. Kepada segala bangsa di
segala penjuru tempat di dunia sampai akhir zaman nanti.

34 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Bersama Bunda Maria, kami mohon karuniakanlah kepada kami
semangat misioner, dan berilah kepada kami ketekunan, ketabahan, dan
keberanian untuk mewartakan InjilMu kepada setiap orang dalam
masyarakat kami melalui tugas hidup kami sehari-hari dengan penuh
cinta, dan dalam doa dan pengorbanan.
Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami yang bersama Bapa dan
Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.
DOA UMAT (secara spontan)
DOA BAPA KAMI
DOA PENUTUP
P Marilah berdoa:
Bapa mahapengasih, karena percaya kepada PutraMu para murid
telah sehati sejiwa sehingga tak seorangpun mengalami
kekurangan. Anugerahkanlah kepada kami agar mampu
mewujudkan hidup damai sejahtera penuh semangat dan gembira,
penuh harapan dan kebaikan, kesabaran dan kemurahan agar kami
mampu saling menerima dan memahami sehingga persekutuan
kami menjadi pancaran terang-Mu di masyarakat. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.

BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan usaha untuk memperjuangkan
persekutuan yang menyelamatkan selalu diberkati oleh Allah Bapa
yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.

LAGU PENUTUP

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 35


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PERTEMUAN IV
KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISSIONER

TUJUAN
1. Umat mampu mewujudkan “Kelompok Kecil Umat yang
Missioner”.
2. Umat semakin bertumbuh dalam kasih Kristus.

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin
P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dalam
persekutuan dengan Roh Kudus selalu beserta kita.
U Amin

KATA PEMBUKA
P Kita memasuki pertemuan keempat, untuk merenungkan tema
“Kelompok Kecil Umat yang Misioner”. Tema ini mengandung
“semangat/jiwa/roh” untuk bergerak ‘keluar’. Keluar menjumpai
sesamanya. Tidak berkutat pada dirinya sendiri. Merenungkan
semangat missioner membawa kita kepada kesadaran bahwa
perutusan karya misi itu sebenarnya bukan hanya tugas para
misionaris resmi saja, melainkan juga tugas setiap murid Kristus,
entah apa pun bentuk panggilannya dan entah apapun tugas
pelayanannya.
Marilah kita memohon pertolongan Tuhan agar kita sanggup
menjadi misionaris-misionaris di jaman modern ini, agar Kristus
tetap dimuliakan dan diakui kekuasaanNya dalam segala zaman.

DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa:
Allah yang Mahakuasa dan Kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas
kasih karunia-Mu dalam hidup kami. Semoga kami Kau mampukan
untuk menyapa, menjadi teman/sahabat, terutama bagi orang-orang
kecil dan sederhana. Terangilah hati dan budi kami untuk berusaha
berbuat baik bagi sesama sebagai ungkapan rasa syukur kami
36 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
kepada-Mu. Dampingilah segalah aktifitas kami dalam hidup
sehari-hari bersama semua orang yang ada disekitar kami, dan
berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki hati yang tulus dan
sederhana. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami.
U Amin

BELAJAR DARI GAMBAR

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 37


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Pertanyaan:
1. Pesan Misi apakah yang terungkap dalam gambar diatas?
2. Sharingkan kegiatan-kegiatan misi yang pernah anda ikuti!

BACAAN KITAB SUCI - Yesus memanggil kedua belas rasul (Mat


10:1-10)

1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa


kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk
melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut
Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan
Yohanes saudaranya,
3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai,
Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria,
6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel.
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah
orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya
dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam
ikat pinggangmu.
10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja
patut mendapat upahnya.
P Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus

Pertanyaan:

1. Apa tujuan Yesus memanggil para murid?


2. Tindakan missioner manakah yang harus diperbuat para Murid?
38 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PENEGUHAN
 Saat seseorang menyadari bahwa ia mengalami/memiliki sesuatu
yang penting atau memiliki suatu berita yang penting untuk
disampaikan kepada sesamanya, ia akan mewartakannya dengan
segera. Contoh: seorang anak yang naik kelas, ia akan segera
memberitahukan kepada orang tuanya. Ketika seorang ibu
mendapat door prize sebuah mobil, ia akan segera
memberitahukannya kepada suami dan keluarganya. Dari contoh
ini mau menyampaikan bahwa ketika seseorang memiliki sesuatu
yang mendesak dan penting serta menggembirakan, ia akan segera
mewartakan kepada orang lain. Namun hal ini juga berlaku untuk
berita yang kurang menggembirakan, misal adanya kematian, dll.
 Bagi Yesus, ada berita yang sangat penting untuk segera
disebarluaskan kepada banyak orang, yakni berita keselamatan.
Yesus tidak ingin sendirian dalam mewartakan kabar keselamatan
itu, maka Yesus memanggil orang-orang yang dijadikan sebagai
muridNya, untuk diikut sertakan dalam karya pewartaanNya.
 Ada hal yang menarik dari peristiwa dalam injil tadi, bahwa para
murid diberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk
melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan (Mat 10:1),
pergi kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (Mat
10:6). Pergi dan memberitakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat
(ay 7).
 Perwujudan perutusan itu harus nyata: menyembuhkan orang sakit;
membangkitkan orang mati; mentahirkanlah orang kusta; mengusir
setan-setan. (ay. 8)
 Para murid dibentuk oleh Yesus untuk menjadi misionaris handal
yang memiliki mentalitas:
a. Rela berbagi, (Kamu telah memperolehnya dengan cuma-
cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma (lih. ay
8))

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 39


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
b. Tidak terikat pada harta benda, (Janganlah kamu membawa
emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu,
Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah
kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, (lih. Ay 9-
10))
c. Hidup menghandalkan kemurahan Tuhan, (sebab seorang
pekerja patut mendapat upahnya (ay. 10))
 Para murid yang memiliki pengalaman akan kehadiran Allah dalam
diri Yesus Sang Guru, pasti dengan suka cita segera memberitakan
kabar baik itu kepada orang lain.
 Dari pengalaman para murid, perlulah disadari pula bahwa Tuhan
senantiasa membuat umatNya untuk menjadi seorang pribadi yang
memiliki jiwa missioner.
 Kita yang telah dipilih menjadi muridNya melalui baptisan suci,
kita juga diundang untuk menjadi persekutuan yang missioner. Juga
dalam Kelompok Kecil Umat, kita pun harus bersama-sama
memiliki gerakan bersama sebagai kelompok yang missioner.
 Ada 4 tahapan yang dilakukan Yesus dalam menjadikan seorang
pribadi yang berjiwa missioner:
1. Yesus menunjukkan diriNya dan membuktikan bahwa Dia hidup
(Kis 1:3) (dalam hal ini Yesus membentuk keyakinan dalam hati
muridNya)
2. Membuka pikiran mereka sehingga mengerti Kitab Suci (Luk
24:45)
3. Membantu para murid untuk mengerti isi dan makna injil Yesus
Kristus.
4. Mengutus para murid untuk memberitakan InjilNya “pergilah ke
seluruh dunia…” Mark 16:15, Mat 28: 19-20.
Mengapa diutus?

 Karena kita dalam iman adalah saksi dari peristiwa kebangkitanNya


dan justru karena kita telah mengalami sendiri peristiwa iman akan

40 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Yesus yang amat menakjubkan, kini para murid harus mewartakan
pengalaman indah tersebut.

 Bagi para murid keharusan untuk mewartakan injil itu bukanlah


kewajiban yang membebani, melainkan sebagai suatu keharusan
yang tidak tertahankan.

 Gereja tidak bisa diam. Gereja harus bermisi, karena:


Pertama, karena Gereja telah mengalami sendiri kasih Allah yang
menyelamatkan melalui putraNya Yesus kristus.
Kedua, Tuhan sendiri yang memerintahkan Gereja untuk bermisi.
 Untuk memiliki semangat missioner, orang harus mengalami secara
batin dan personal pertemuannya dengan Kristus yang wafat dan
bangkit. Jika orangnya sendiri tidak yakin, mana bisa orang itu siap
di utus? Bila orangnya sendiri tidak mantap, sebagai seorang
Kristiani apa lagi hidupnya tidak karuan, mana bisa ia bersemangat
missioner?
 Kalau orangnya sendiri tidak pernah berdoa, tidak berusaha tekun
dalam nilai-nilai injil mana bisa dia siap menjadi utusan/
misionaris?
 Semangat missioner yang sejati hanya mengalir dari pengalaman
iman yang batiniah dan personal dari perjumpaannya dengan Tuhan
yang wafat dan bangkit. Dan yang kini menyatakan diri dan
diwartakan melalui GerejaNya.
 Karya Misi sebagai kegiatan Seluruh Gereja bertujuan untuk
Kesejahteraan manusia: murah sandang pangan seger kuarasan –
tercukupinya kebutuhan lahir batin. Misi Gereja harus nyata, dan
menjadikan “subyek misi” lebih sejahtera.
 Karya misi adalah pembangunan kemanusiaan. Setiap orang tentu
ingin bahagia. Harapannya ialah bahwa mereka mempunyai cukup
uang atau harta untuk bisa menikmati hidup. Semua orang entah
yang kaya, tengahan atau miskin tentu ingin bahagia. Orang juga
ingin hidup damai dan jauh dari gangguan dan kekacauan. Dalam
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 41
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
situasi seperti ini Gereja mempunyai peluang untuk
mengedepankan pembangunan manusia, menghantar mereka
menuju kehidupan yang lebih mapan.

 KKU yang missioner adalah persekutuan yang dijiwai dan


menjiwai Panca Tugas Gereja: peribadatan, pewartaan, pelayanan
duniawi, paguyuban dan kesaksian hidup.

DOA APP halaman… 18 (didoakan bersama-sama)


DOA MOHON SEMANGAT MISIONER
Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus Bapa untuk menyatakan kasih
saying dan belas kasih Allah kepada umat manusia. Engkau
melaksanakan perutusan itu dengan taat dan setia hingga wafat dan
bangkit demi keselamatan kami semua.
Kami bersyukur kepada-Mu sebab bersama Bapa, ngkau telah mengutus
Roh Kudus untuk menguatkan dan menyertai kami Gereja-Mu menjadi
saksi-Mu dan mewartakan Injil-Mu. Kepada segala bangsa di segala
penjuru tempat di dunia sampai akhir zaman nanti.
Bersama Bunda Maria, kami mohon karuniakanlah kepada kami
semangat missioner, dan berilah kepada kami ketekunan, ketabahan, dan
keberanian untuk mewartakan InjilMu kepada setiap orang dalam
masyarakat kami melalui tugas hidup kami sehari-hari dengan penuh
cinta, dan dalam doa dan pengorbanan.
Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami yang bersama Bapa dan
Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.

DOA UMAT (umat diberi kesempatan untuk berdoa secara spontan)


DOA BAPA KAMI
DOA PENUTUP
P Marilah berdoa:

42 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Allah Bapa yang Mahabaik, Yesus Putra-Mu senantiasa
mengajari kami untuk berbuat baik kepada siapa pun.
Ampunilah atas kegagalan kami untuk berbuat baik, luhur, mulia
dan adil terhadap sesama. Perkenankanlah kami melanjutkan
karya-Mu melalui hal-hal kecil yang dapat kami lakukan dan
sempurnakalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan
keinginan hati-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu atas peristiwa
hidup yang kami alami dan sudilah Bapa memberkati usaha
kami untuk menjadi saksi-Mu di tengah masyarakat. Amin.
BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan seluruh karya kita selalu diberkati oleh
Allah Bapa yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.

LAGU PENUTUP

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 43


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
PERTEMUAN V
MERENCANAKAN GERAKAN KKU YANG MISIONER

TUJUAN :
Umat mampu merencanakan aksi/kegiatan yang misioner dan
melaksanakannya.

LAGU PEMBUKA : PS. 699 “Banyaklah Orang di Sekitar Kita”

TANDA SALIB DAN SALAM


P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

KATA PEMBUKA
P Aktivitas Kelompok Kecil Umat (KKU) adalah mewujudkan
rahmat baptis dan membangun persekutuan rohani dalam Kristus
dan Gereja-Nya: Saling mengunjungi, berdoa dalam keluarga
ataupun bersama, mendengarkan Firman Tuhan, mengembangkan
pemahaman akan ajaran katolik, merancang gerakan solidaritas
bersama: solidaritas ekonomi, cinta lingkungan hidup, resolusi
konflik, menghidupkan semangat dialog karya, membangun
semangat keteladanan.
Dengan metode 9 langkah Pengelolaan Prioritas Program Ardas
kita mau bersama-sama belajar merancang kegiatan nyata yang
terukur dan dapat dilaksanakan dalam sekala kelompok kecil umat.
Pada pertemuan APP ke-5 ini kita akan mengawali di Bidang
Pastoral KKU pada Prioritas Program no 1 yaitu Penguatan
persekutuan di antara keluarga katolik yang bertetangga/saling
berdekatan. Nilai-nilai yang mau dihayati adalah perjumpaan
langsung antar pribadi adalah berkat.
Pada pertemuan kali ini kita hanya akan bertukar pikiran untuk
menentukan 1 prioritas Isu Strategis sebagai Ide Dasar program
kegiatan.
44 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Untuk proses langkah ke 3 s/d 9 mengandaikan ada tindak lanjut
dari pertemuan hari ini.

DOA PEMBUKA
P Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin dan
pembebasan bagi orang tertidas. Hari ini kami hendak melanjutkan
perutusan itu dengan melakukan tindakan nyata bagi sesama di
sekitar kami. Bantulah kami dalam menyusun kegiatan demi
terwujudnya kedamaian dan kesejahteraan bersama. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.

BACAAN KITAB SUCI - Ef 4:1-16

1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan


karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai
sejahtera:
4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil
kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan
oleh semua dan di dalam semua.
7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih
karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia
membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-
pemberian kepada manusia."
9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah?
10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 45
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia
dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
adalah Kepala.
16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya
dan membangun dirinya dalam kasih.
………….hening sejenak ………………..

Sesudah mendengarkan sabda Tuhan dan hening sejenak dilanjutkan


dengan merancang kegiatan:

Merancang kegiatan dengan Metode 9 Langkah Pengelolaan


Prioritas Program Ardas, ditulis dalam lembaran yang disiapkan.

NILAI-NILAI
BIDANG PRIORITAS
YANG
PASTORAL PROGRAM
DIHAYATI
Penguatan persekutuan Perjumpaan
KELOMPOK diantara keluarga katolik langsung
KECIL UMAT yang bertetanggga/saling antarpribadi
berdekatan adalah berkat

Langkah ke 1 :
Membuat Analisis Kebutuhan/Permasalahan/Isu Strategis

46 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Memilih 3 (tiga) dari “isu-isu strategis” sebagai Prioritas Isu-isu
Strategis

PRIORITAS ‘ISU-ISU STRATEGIS’

Permasalahan- Kebutuhan- Men- Men-


No Penting
permasalahan kebutuhan desak dasar
1. (Contoh) Kesempatan
Aku tidak bertatap X
mengenal muka.
tetanggaku 5 X
rumah kiri ke Perkenalan
kanan dari x
tempat Menyapa
tinggalku
2.
dst …

Langkah ke 2 :
Merumuskan Ide Dasar/Latar Belakang Program
Memilih 1 (satu) dari PRIORITAS ‘ISU-ISU STRATEGIS’ tersebut
sebagai ‘IDE DASAR’

PRIORITAS ‘ISU-ISU STRATEGIS’ sebagai ‘IDE DASAR’


Permasalahan- Kebutuhan- Pen- Men- Men-
No
permasalahan kebutuhan ting desak dasar
1. (Contoh:) Kesempatan X
Aku tidak bertatap muka
mengenal
tetanggaku 5 Perkenalan X
rumah kiri
kanan dari Menyapa X
tempat dsb.
tinggalku.
APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 47
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Pertanyaan untuk merumuskan ‘IDE DASAR’ Program =
Langkah 2

1. Bagaimana dan mengapa kebutuhan dan permasalahan itu muncul?


2. Apa akar masalahnya?
3. Bagaimana kebutuhan itu bisa dipenuhi?
4. Bagaimana permasalahan itu bisa dipecahkan?

Notulis mencatat setiap jawaban dengan lengkap untuk dirumuskan


menjadi Ide Dasar Program Kegiatan.

Menjadwalkan untuk pertemuan lanjutan dengan agenda merumuskan


langkah-langkah:
Langkah ke 3 : Merumuskan Tujuan/Target
Langkah ke 4 : Merumuskan Subyek/Sasaran
Langkah ke 5 : Merumuskan Indikator keberhasilan program
Langkah ke 6 : Merumuskan Model, Metode dan Materi
Langkah ke 7 : Merumuskan Waktu dan Tempat pelaksanaan
Langkah ke 8 : Merumuskan Tim Pelaksanaan
Langkah ke 9 : Merumuskan pengelolaan dana

DOA APP halaman 18 (bersama-sama)


DOA UMAT
P Sesudah kita mengalami kebersamaan dalam suka cita
menyiapkan kegiatan nyata untuk kedamaian dan kesejahteraan
bersama di sekitar kita. Maka marilah kita panjatkan doa-doa kita :
(Umat mengungkapkan doa spontan untuk terwujudnya rencana
kegiatan nyata.)
Demikian doa-doa yang kami sampaikan ya Tuhan, satukanlah
doa-doa kami dengan doa yang Kau ajarkan kepada kami:…

DOA BAPA KAMI


48 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
DOA PENUTUP
P Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas kesempatan
yang boleh kami alami selama menjalani masa prapaskah. Kami
telah belajar bersama membuat rencana kegiatan nyata sebagai
buah pertobatan kami. Kobarkan semangat kami untuk tetap setia
melanjutkan rencana kegiatan sampai pada pelaksanaannya nanti.
Demi Kristus Tuhan pengantara kami.
U Amin
BERKAT
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian dan seluruh karya kita selalu diberkati oleh
Allah Bapa yang maha kuasa, Bapa dan putera dan Roh Kudus.
U Amin.

LAGU PENUTUP : MB. 533 – “Tingkatkan Karya Serta Karsa”


Reff. Tingkatkan karya serta karsa membangun dunia.
Walaupun rintangan menghadang di jalan,
majulah terus kita ‘kan menang jangan bimbang.

Koor:
1. Laksanakan karya nyata, jangan hanya berbicara, janganpula pura
pura. Reff.
2. Walau penuh pengorbanan, namun penuh pengharapan, jangan
kita putus asa. Reff.
3. Keluarga bahagia. Pangkal masyarakat jaya. Itu tugas para warga.
Reff.

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 49


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
4. Kemajuan Nusa bangsa, tugas kita para warga, jangan lena dalam
karya. Reff.
5. Agar datang dunia baru, jangan kita lupa ilmu, terus maju jangan
ragu. Reff.

50 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
Catatan :
............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan: 51


“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”
52 APP 2014 Kevikepan Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Selatan:
“MEWUJUDKAN KELOMPOK KECIL UMAT YANG MISIONER”

Anda mungkin juga menyukai