DI SUSUN OLEH
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MASA VICARIAT TAHAP I (SATU)
Hari : Senin
(Pdt. Robertha O. Hamu Meha, S.Th) (Vic. Dina Rici Sumiyati, S.Th)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Sang pemilik kehidupan,
pengetahuan dan pemberi hikmat yang telah menuntun, mengarahkan bahkan memberi kerendahan
hati dalam ketekunan, kesetiaan, kekuatan serta kesehatan selama menjalani proses pelayanan Vicariat
tahap I (satu) di GKS Jemaat Pasono Bendu. Penulis bersyukur dapat menyelesaikan masa Vicariat
tahap I dengan sukacita, semua karena kasih Tuhan yang sungguh hadir merangkul. Tentu, tidak luput
pula dukungan dan doa dari mereka yang selalu memberikan semangat serta motivasi bagi penulis
agar tetap memiliki kerendahan hati, rasa tanggungjawab dan kesetiaan dalam proses pelayanan.
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, ketekunan dan
kesetiaan dalam menjalani masa Vicariat tahap I.
2. Kedua orangtua yakni Bapak Hendrik Maramba Djawa dan Ibu Chichilia Suniyati
yang sudah menjadi bagian terbaik dalam hidup penulis. Terimakasih telah setia
memberikan semangat melalui motivasi, didikan dan selalu mengingatkan penulis
untuk senantiasa mengandalkan Tuhan dalam setiap proses pembentukan diri menjadi
pelayan Tuhan.
3. BPMS GKS yang sudah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat belajar
dan melatih diri menjadi pelayan Tuhan melalui masa vicariat.
4. BPMJ GKS jemaat Pasono Bendu dan jemaat Pasono Bendu yang memberikan
kesempatan belajar, memberi motivasi, teguran dan kritikan yang membuat penulis
semakin memiliki pengetahuan dan kekuatan untuk menjalankan tanggungjawab
pelayanan dengan benar.
5. Kakak Pdt. Robertha O. Hamu Meha, S.Th sebagai ketua BPMJ sekaligus mentor
yang dengan setia dan sabar membekali penulis dengan berbagai pengalaman yang
telah dilalui agar menjadi pelayan yang selalu bertanggungjawab dengan setiap
dinamika pelayanan.
6. Teman-teman terbaik Albertina Yaku Danga, S.Pi , Denianus Hapu Kambanau, S.Pt ,
Adi Tonis Makambombu, Irwan Meta Pahambani, Adi Papa Wangu Wali, Marlina
Padjijera yang terus memberikan semangat dalam melayani.
7. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang juga dengan setia
dan penuh sukacita melengkapi penulis dalam bentuk apapun.
Akhir kata, penulis mohon maaf tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang
semua pihak, hanya doa yang dapat diberikan agar Tuhan Yesus senantiasa menyertai, melimpahkan
kasihNya dan berkat-berkatNya. Penulis menyadari tidak ada satupun karya manusia yang melebihi
kesempurnaan karya Allah, sehingga penulis terbuka terhadap perbaikan, saran dan kritik agar dalam
proses kedepannya penulis dapat memperbaiki.
PENDAHULUAN
Majelis Jemaat :
Bidang-bidang :
Ibadah Syukuran
Kesadaran jemaat dalam bersyukur cukup tinggi. Dalam
setiap peristiwa iman atau berkat yang dialami mereka selalu
bersyukur. Hal ini terbukti dengan adanya pelayanan syukuran yang
dilakukan. Pelayanan syukuran yang penulis layani yakni syukuran
ulang tahun, sembuh dari sakit, berdamai, bangun rumah (muat atap),
3 (Tiga) hari dan 40 (empat puluh) hari setelah kematian, lanjut ke
perguruan tinggi, pergi bekerja, persiapan Wisuda, berkat Tuhan
(material), kelulusan, sidi, baptisan dan nikah.
Ibadah penghiburan
Ibadah penghiburan biasanya dilakukan selama 3 (tiga)
malam berturut-turut bagi jemaat yang mengalami dukacita. Pelayan
ibadah penghiburan biasanya dilayani oleh pendeta, vicaris, penolong
guru injil dan penatua atau diaken.
Ibadah lain-lain
Ibadah lain-lain yang pernah dipimpin dan diikuti oleh
penulis antara lain : Ibadah persiapan ujian anak SMPN 5 Wewewa
Selatan, ibadah komisi bapak klasis Tana Maringi dan ibadah komisi
ibu klasis Tana Maringi.
Kegiatan Pelayanan
REFLEKSI TEOLOGIS
Hidup adalah anugerah Allah yang patut diterima dan disyukuri dengan baik.
Sebab, Allah memberikan kesempatan baik untuk dapat dijumpai dalam setiap proses
hidup baik suka ataupun duka. Dalam setiap kesempatan ada banyak sekali pelajaran
berharga yang harus dipelajari menjadi bekal menata kehidupan. Apabila seseorang
menyadari bahwa melalui kesempatan yang ada, Allah menginginkan setiap orang
dapat melatih diri untuk dibentuk menjadi lebih tangguh dan kuat, maka pastinya
setiap orang dapat memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik. Terlebih lagi,
ketika diberikan kesempatan untuk menjadi pelayan Tuhan. Tentu menjadi pelayan
Tuhan bukanlah hal yang mudah seperti yang dibayangkan. Pelayan Tuhan tidak saja
berdiri di mimbar dan mengatakan segala sesuatu berdasarkan pikiran sendiri
melainkan menyampaikan Firman Allah. Apabila menjadi seorang pelayan Tuhan,
maka harus memiliki kerendahan hati untuk melakukan pekerjaan baik Tuhan yakni
memberitakan kebenaran. Sesungguhnya bahwa kesempatan yang Tuhan berikan
harus mampu dimaknai sehingga dapat memahami bahwa tugas tanggungjawab yang
diterima adalah sebuah kesempatan dan anugerah terindah yang Tuhan sediakan bagi
hidupnya untuk dapat dimanfaatkan secara baik demi kemuliaan Allah bukan
kemuliaan diri sendiri.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam menjalani masa Vikariat tahap I di GKS Pasono Bendu, penulis memiliki kesimpulan
berkaitan dengan tugas dan pelayanan, antara lain:
Perjalanan kehidupan bergereja tidak terlepas dari campur tangan Allah sebagai pemilik dan
kepala Gereja, sehingga apapun tantangan dalam hidup bergereja masa kini, semuanya dapat
diselesaikan dengan baik. Tugas seorang pelayan Tuhan tidaklah mudah seperti yang dibayangkan
karena selalu ada tantangan dan rintangan, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal,
karakter dan cara pandang jemaat yang berbeda-beda memengaruhi proses pelayanan sehingga
pelayan Tuhan harus memiliki ketulusan, kesabaran, ketekunan, kesetiaan, keaktifan, integritas dan
kreativitas dalam menjalani tugas pelayanan. Dengan demikian, seorang pelayan mampu merangkul
jemaat dalam perbedaan yang ada untuk membangun kerjasama yang baik demi terlaksananya
pelayanan yang ada. Selain itu, tantangan dalam berbudaya menjadi pokok penting yang harus segera
dibereskan oleh pelayan. Sebab, banyak jemaat yang masih mendua hati dalam memegang komitmen
hidup bersama Tuhan. Kecenderungan untuk memikirkan hal-hal diluar pikiran menjadi sebuah tiang
kuat dalam diri mereka sehingga lebih memilih takut pada manusia atau dunia daripada takut akan
Tuhan. Ada jemaat yang dianggap memiliki pengetahuan yang cukup tetapi tetap memiliki kekeliruan
dalam mengambil keputusan. Keadaan tidak menyenangkan memberi tuntutan bagi diri mereka untuk
memikirkan hal dunia dengan melakukan doa-doa melalui ritual Saigho. Sebagai hamba Tuhan,
penulis menyadari bahwa suka duka dalam menjalani masa Vikariat tahap I merupakan proses untuk
membentuk penulis menjadi seorang pelayan yang setia dan bertanggung jawab.
SARAN
Mohon mengadakan PA Majelis Jemaat dan persiapan khotbah minggu agar membekali diri
dalam melakukan pelayanan di wilayah pelayanan masing-masing. Melalui pemahaman yang cukup,
maka Majelis Jemaat dapat lebih percaya diri memiliki potensi yang dapat dipakai untuk melakukan
pelayanan dijemaat bahkan bersedia mengambil bagian dalam setiap pelayanan.
Mohon mensosialisasikan atau memberikan pembinaan bagi Majelis Jemaat terkait dengan
aturan-aturan dalam tata gereja. Tujuannya ialah Majelis Jemaat dapat memiliki pemahaman yang
benar tentang aturan- aturan yang berlaku di GKS sehingga pemahaman yang benar dapat
diseragamkan dalam jemaat-jemaat yang ada.
LAMPIRAN
Biodata Pendeta
Suku : Sumba