Anda di halaman 1dari 19

FILO

Karena
Shalat
Lebih
Besar

SOFI
dari
Sekadar
Ritual

SHA Refleksi oleh

LAT
@irfansarhindi

Irfan L. Sarhindi
Co-Founder Podcastren, Penulis, Dosen
Dekan Fak. Sastra Universitas Putra Indonesia

Supported by: In collaboration with:


Shalat Tidak
Pernah
Semenenangkan Saya mulai melihat shalat sebagai sesuatu yang memiliki aspek meditatif,
sesuatu yang memberi ‘jeda’ pada aktivitas yang padat, walaupun saya
belum tahu bagaimana merumuskan gagasan-gagasan tersebut.

Itu…. Hanya, saya kemudian bertanya-tanya: sebagai seorang yang tumbuh di


lingkungan pesantren, kenapa baru sekarang shalat terasa sedemikian
menenangkan padahal saya berada di tempat yang ‘tidak ideal’ bagi
Uniknya, pengalaman tersebut terjadi justru ketika pelaksanaan shalat secara ritual?
saya berada di luar zona ‘nyaman’.
Pertanyaan tersebut saya coba jawab berkali-kali, on and off, hingga
Ceritanya, seperti biasa, saya mengambil ‘jeda’ makan
saya tiba pada kesimpulan bahwa:
siang sekalian shalat zuhur di multi-faith prayer room
di Lantai 3 (basement Institute of Education) di tengah
pengerjaan assignment yang bikin kepala pusing. 1. Ada missing link antara shalat sebagai ritual
dengan shalat sebagai suatu kerangka nilai;
Tak disangka, setelah shalat saya merasakan suatu
ketenangan. Beban di kepala terasa turun. Jalan untuk 2. Ada keterputusan antara bagaimana cara
menuntaskan assignment terlihat lebih jelas. shalat dengan ‘apa itu’ dan ‘apa tujuan’ shalat.

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Shalat seringkali
diajarkan hanya
sebagai kewajiban
yang harus
dilaksanakan, tanpa
dilengkapi dengan
pemahaman yang baik

Menyelam ke ‘kedalaman’ shalat


When
How
soal apa itu shalat dan Where
to To Whom
untuk apa shalat
dilaksanakan
What

What for / Why

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Shalat itu Apa
Makna Lain Shalat
Sebenarnya?
Ke Khairu Maudhu’in
Har (Semesta) Doa Shalat sebagai kebaikan, pelaksanaannya untuk
Shalat adalah doa,
baik menginternalisasikan ke dalam hati kita nilai-nilai
fiah Shalat adalah sekumpulan doa-doa. an kebaikan.

Mikrajul Mukmin + Muwajahah


Ope Shalat Sebagai Ritual Peribadatan Te Shalat sebagai mikrajul mukmin merupakan
Shalat adalah sekumpulan ucapan dan kesempatan muwajahah (tatap muka) antara si pencinta
rasio perbuatan yang diawali oleh takbiratul ihram mu dengan Sang Kekasih.
dan diakhiri dengan salam serta disertai
nal aturan-main yang khusus
Saktah
Je Shalat memberi ‘jeda’ rutin yang berfungsi
da menjaga kita dari hanyut oleh rutinitas,
terdistraksi oleh tujuan fana

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Jadi, Untuk Apa
Kita Shalat? 11
Kontrol diri, introspektif, disiplin, integritas,
loyalitas, rendah hati, istiqomah (persistent),
penuh syukur (grateful), kasih sayang, respectful,
Nilai serta mindful.
Dengan keyakinan bahwa ada fungsi-tujuan dari
shalat sebagai ritual, dengan mempertimbangkan
definisi-definisi yang dimiliki oleh shalat, saya
kemudian mengajukan lebih kurang 31 pertanyaan Menegakkan keadilan, menghadirkan kepatuhan
yang berhubungan dengan shalat dan aktivitas
shalat. 5 total, mewujudkan perdamaian, memastikan
keamanan, serta menjaga
Dari ke-31 pertanyaan yang diajukan, dalam upaya
Misi kebersamaan/persaudaraan (ukhuwah).
menemukan hikmah atau kemungkinan filosofi, saya
menemukan bahwa shalat memiliki nilai-nilai
(kebaikan) untuk kita internalisasikan ke dalam hati
kita; memiliki misi untuk kita laksanakan di antara
(ritual) shalat; serta outcome yang bisa kita rasakan
2 Ketenangan hati (muthmainnah);
Kemenangan (falah) atas (hawa nafsu di dalam)
jika kita shalat dengan khusyuk. Out- diri sendiri

Hanya, semua itu tidak kita sadari sejak lama.


come

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Mari Lihat Lebih
Dekat….
Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Kontrol Janji Allah bahwa shalat


itu tanha anil fahsya wal
‘Ihram’ shalat. Takbir dimaknai sebagai
tahrim, pintu masuk kita ke dalam ihram
1. Menjaga semangat ‘ihram shalat’
untuk hanya mengucapkan dan
Diri munkar. shalat. Di dalam ihram shalat, kita melatih
kontrol diri dari melakukan hal-hal yang
melakukan yang baik.
2. Tidak bersikap melampaui batas.
merusak/membatalkan shalat.

Intros- Instrumentalnya tasbih di


dalam proses shalat,
Pelaksanaan bersuci dengan segala aspek
fiqh-nya, termasuk di dalamnya
Memelihara rasa sudah, lebih, dan
paling suci serta sudah, lebih, dan
pektif kewajiban bersuci
sebagai syarat sah, ayat
membersihkan najasat (kotoran) dan
hadasain (hadas/kondisi tidak suci).
paling benar dalam semua aspek.
Thaharah dalam hal ini adalah
ihdinas sirathal Memelihara rasa ‘tersesat’ saat membaca tazkiyatun nafs.
mustaqim, dan doa ihdinas sirathal mustaqim dan wahdini.
wahdini.

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Penentuan auqotus Pelaksanaan shalat fi awwali waqtiha (di Shalat fi awwali waktiha sebagai
Disiplin shalah (waktu shalat) awal setiap waktu shalat). Tanpa kesempatan melatih kedisiplinan diri
yang spesifik dan pendisiplinan diri, besar kemungkinan tidak pada konteks lebih luas serta
mengikat. optimal. melatih pendisiplinan jiwa
(disciplining the soul) melalui
ketaatan.

Integri- Syarat mustaqbilal qiblat


dan niat lillahi ta’ala
Dalam kewajiban mustaqbilal qiblat dan
penekanan lillahi ta’ala kita diingatkan
Menerapkan kesadaran Allah
sebagai tujuan akhir, besar, dan
tas bahwa tujuan akhir, besar, dan
Satu-satunya, adalah Allah. Kesadaran
Satu-satunya dalam seluruh aspek
kehidupan; membangun kesadaran
tersebut akan membentuk integritas, ihsan sehingga tidak tertarik untuk
tegak-lurus. menciderai integritas.

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Inna shalati wa nusuki Penghayatan saat membaca doa iftitah dan Menerapkan loyalitas pada
Loyali- wa mahyaya dalam al-Fatihah, terutama pada bagian ekspresi aspek-aspek lain di dalam
Iftitah, serta Iyyaka komitmen loyalitas (kesetiaan). kehidupan, dengan Subjek yang
tas na’budu wa iyyaka disetiai adalah Allah.
nasta’in

Rendah Konstruksi kesadaran


Allah Maha Besar dan
Pertama, saat membaca takbir dalam
takbiratul ihram dan saat perpindahan
Tidak bersikap sombong, tidak
merasa sebagai pusat dunia, tidak
Hati pengakuan Allah Maha
Agung, Maha Suci, dan
gerakan kecuali i’tidal.
Ketiga, melalui rukuk dan sujud dan doa di
melihat orang lain lebih rendah
daripada kita karena alasan apapun.
Maha Luhur dalam kedua rukun tersebut

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Perintah shalat Penghayatan atas qiyam sebagai integritas Menyempurnakan setiap upaya
Isti- menggunakan kata tegak-lurus yang tidak mudah, sehingga secara sungguh-sungguh dan
iqomu yang masih satu butuh upaya sungguh-sungguh yang pantang menyerah (istiqomah).
qomah derivasi kata dengan berkesinambungan (istiqomah).
qoma, qiyam, dan
istiqomah.

Grateful Instrumentalitas tahmid


di dalam rangkaian
Melalui repetisi dan penghayatan atas
pembacaan tahmid (hamdalah) sejak doa
Menumbuhkan kesadaran dan
kebiasaan bersyukur dan berterima
proses shalat. Tahmid azan, doa iftitah, al-Fatihah, doa rukuk, doa kasih, baik kepada-Nya maupun
sebagai ungkapan syukur itidal, dan doa sujud. kepada makhluk-Nya.
menghadirkan rasa
berkelimpahan dan
berkecukupan.

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Sifat rahman rahim Penghayatan atas rahman-rahim dalam Melihat segala sesuatu dengan
Kasih dalam basmalah dan basmalah dan al-Fatihah sebagai sifat-Nya kacamata rahman (kasih sayang
al-Fatihah yang perlu diteladani; rahman-rahim yang meluas tapi dangkal) dan
Sayang sebagai ‘kacamata’. rahim (kasih sayang yang sempit
tapi dalam)

Respect Gesture posisi rukuk (dan


sujud), doa saat rukuk
Pensituasian untuk membungkukkan
badan sambil menghayati proses tasbih
Melihat (si)apapun sebagai orang
yang memiliki kesucian dan
ful yang menyucikan dan
‘mengagungkan’ orang
dan ta’dzim sebagai intisari nilai respect. keagungan sehingga harus/layak
dihormati.
lain.

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Pemaknaan atas Pelaksanaan shalat secara tertib, Menghadirkan kualitas khusyuk saat
Mindful khusyuk, sebagai fully tuma’ninah pada tiap rukun, mengatur melakukan aktivitas sehari-hari.
present, fokus pada saktah (jeda) di antara aktivitas, dan
ness one-step-at-a-time dan menginternalisasi doa dan ayat suci
awareness al-Qur’an yang dibaca sebagai ‘mantra’

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Apa
(Saja)
Misinya?

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

I’tidal yang memiliki Penghayatan atas i’tidal yang Mengupayakan sikap adil “sejak
Berlaku derivasi kata yang sama membutuhkan integritas tegak-lurus dalam pikiran apalagi perbuatan”
dengan adil
Adil

Makna sujud sebagai Penghayatan atas sujud sebagai Melaksanakan ketaatan kepada-Nya
Kepatu- penghambaan total penghambaan, ketaatan, dan kepatuhan dalam semua aspek, sekuat tenaga.
sepenuh kepatuhan. total, sehingga sujud menjadi ‘momentum
han terdekat’ kita dengan Allah.
Total

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Makna ‘salam’ sebagai Rukun mengucap salam sambil menoleh ke Menjadikan rukun ‘salam’ sebagai
Damai kedamaian dan kanan, dilengkapi dengan tolehan ke kiri. ‘simbol’ untuk menghadirkan salam
keselamatan. ke (si)apapun di seluruh penjuru
mata angin sepanjang waktu.

Sifat Masjid sebagai Penghayatan atas indikator dari ketaatan Memastikan (si)apapun selamat dari
Aman tempat yang ‘aman’. total berupa jaminan atas keamanan dan kejahatan hati, lisan, dan perbuatan
Masjid adalah tempat keselamatan. kita.
orang bersujud (patuh
total).

Shalat berjamaah lebih Penghayatan atas shalat berjamaah Mengupayakan persatuan dan
Ukhu- utama dari shalat sebagai shared language dan upaya persaudaraan lintas-level seperti
munfarid. membangun kesadaran kolektif satu tubuh. Islamiyah (keagamaan), wathaniyah
wah (kenegaraan), hingga basyariah
(kemanusiaan)
Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Lalu, Apa
Outcome-
nya?

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Nilai Berdasarkan Diinternalisasi Call to Action
melalui...

Ala bidzikrillahi Tuma’ninah pada setiap rukun shalat, Tuma’ninah dalam setiap aktivitas
Muthma tatmainnul qulub, shalat penghayatan atas doa dan ayat al-Qur’an biar fokus dan tenang sehingga
adalah ekspresi dzikir yang dibaca. optimal dan efektif.
innah

Hayya ‘alal falah, dan QS Penghayatan nilai-nilai di dalam shalat. Pelaksanaan misi-misi dan
Kemena al-Mukminun ayat 1-2 implementasi nilai-nilai shalat di
“Telah datang luar aktivitas ritualistik shalat.
ngan kemenangan bagi yang
mereka yang khusyuk
dalam shalatnya”

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Klik
http://bit.ly/po
dcastfilosofish
alat untuk
penjelasan
lebih detail

Dan
masih
banyak
lagi...

Supported by:
Filosofi Shalat, 2021
Terima kasih.

Supported by: In collaboration with:


Filosofi Shalat, 2021

Anda mungkin juga menyukai