Anda di halaman 1dari 42

Workshop

Psikologi Positif
Religion & Spiritual Well-Being
GOOD JOB!
HELLO Great!

Kelompok 6 Selasa, 19 April 2022 08.30 - 10.20

Leadership
Workshop

Kelompok 6
20103241037 Raras Aring Arimurti
20103244014 Keysa Inas Tsary
20211141001 Adha Estu Rizqi Susetya Radi
20211141051 Fiony Widya Astuti

Leadership
Workshop

Daftar Isi

Keyakinan dan Makna


Spiritual Well-Being
01 02 Kehidupan
Keyakinan dan Kesehatan, Meaning dan Subjective
Ibadah dan Kesejahteraan, Well-Being, Tipe-tipe Makna,
Hubungan Antara Keyakinan Cara Memahami Makna
dan Kesejahteraan

Emosi yang Pengalaman


Sakral 03 04 Religius
Gratitude dan Appreciation, Elation dan Awe, Wonder,
Forgiveness dan Self-Forgiveness, Peak Experience, Numinous
Compassion dan Empathy, Humility Experience, Conversion

Leadership
Workshop

Daftar Isi

Contemplative Contemplative
Spirituality Religious Traditions
05 06
Psikologi Transpersonal, Monastic Christianity, Jabbalah,
Mysticism Buddhism, Meditation in
Spiritual Traditions

Mysticism dan Teori Psikologi


The Brain 07 08 Religious Maturity
Neurotheology, Transcendent Intrinsic dan Extrinsic
Experiences, Entheogens dan Religiousness, Tahapan Kognisi
Religious Experiences Keyakinan, Perspektif
Psikodinamik Religi, Perspektif
Moral dan Etika

Leadership
Workshop

Daftar Isi

Manfaat Spiritual
09 10 Pembahasan
Well-Being dalam
Jurnal Terapan
Kehidupan Sehari-hari

Leadership
Workshop

01
HELLO Just do it!

Keyakinan &
Spiritual Well-Being

Keyakinan dan Kesehatan, Ibadah dan Kesejahteraan,


Hubungan Antara Keyakinan dan Kesejahteraan

Leadership
Workshop

Keyakinan dan Kesehatan


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat keimanan atau
keagamaan yang tinggi cenderung memiliki lebih sedikit penyakit, rendah resiko terkena kanker dan
serangan jantung, pulih lebih cepat dari penyakit atau operasi, dan memiliki toleransi yang lebih
besar untuk rasa sakit sehingga memungkinkan bagi mereka untuk memiliki umur yang lebih
panjang karena memiliki sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik. Mereka memiliki emosi yang
lebih positif, dukungan sosial yang lebih baik, pengampunan yang lebih besar, pelayanan sukarela
kepada orang lain, serta mendapat manfaat yang besar dari meditasi dan doa. Kemampuan agama
untuk memberikan pengertian akan makna, tujuan, dan keselarasan merupakan faktor terpenting
untuk dapat meningkatkan status kesehatan.

Prayer dan Well-Being


Doa adalah inti dari suatu agama dan merupakan fitur penting dalam kehidupan religius. Selama
ribuan tahun, agama-agama besar di dunia telah menekankan pentingnya doa untuk kesejahteraan
rohani orang dewasa dan bahkan anak-anak.

Leadership
Workshop

Hubungan antara Keyakinan


dengan Well-Being

Penelitian menemukan bahwa semakin tinggi


kereligiusan maka secara signifikan berhubungan
dengan kesehatan mental yang lebih baik dan
subjektif well-being yang lebih tinggi. Yang berarti
bahwa orang-orang yang lebih religius
memperlihatkan kesejahteraan emosi yang lebih
baik dan tingkat kenakalan remaja, alkoholisme,
penyalahgunaan narkoba, dan problem-problem
sosial lainnya lebih rendah.

Leadership
Workshop

02
HELLO Just do it!

Makna Kehidupan

Meaning dan Subjective Well-Being, Tipe-tipe Makna,


Cara Memahami Makna

Leadership
Workshop

JUST DO IT! HELLO Menurut Park & Folkman, meaning memberikan tujuan dan
makna pada hidup. Agama sendiri memberikan perspektif
yang luas pada kehidupan manusia dan memberikan
penjelasan terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi diluar
dugaan. Terutama saat menjalani hidup yang berat, agama
memberikan kebahagiaan dan harapan.

Meaning dan Subjective Well-Being

Leadership
Workshop

JUST DO IT! HELLO Meaning telah didefinisikan dalam berbagai cara oleh para
peneliti. Namun jenis makna yang paling relevan dengan
agama dan kerohanian adalah makna kosmik atau makna
global. Jenis makna ini memberikan jawaban mengenai
pertanyaan tentang “kehidupan manusia pada umumnya
selaras dengan suatu pola yang saling terhubung”.

Types of Meaning

Leadership
Workshop

Cara Mewujudkan Meaning

Menyesuaikan diri terhadap Mencari makna yang Merasa terhubung Meluangkan waktu
peristiwa-peristiwa lebih dalam dari dengan sesuatu diluar untuk membantu
menantang dalam kehidupan pengalaman yang lebih besar dari orang lain
seseorang seseorang diri sendiri

Ada harmoni, koherensi, dan Penciptaan sesuatu Menemukan makna berarti Pengalaman yang
keselarasan yang lebih besar di yang baru berupaya menjalani mendalam dalam
antara berbagai aspek jati diri kehidupan selengkap dan penafsiran keagamaan
sedalam mungkin
dan tujuan hidup kita atau rohani.

Leadership
Workshop

03
HELLO Just do it!

Emosi yang Sakral

Gratitude dan Appreciation, Forgiveness dan


Self-Forgiveness, Compassion dan Empathy, Humility

Leadership
Workshop

JUST DO IT! HELLO Ungkapan rasa syukur telah lama ada dalam sejarah
manusia dan kebudayaan di seluruh dunia. Rasa syukur
dianggap sebagai aspek-aspek fundamental baik dalam
kepribadian individu maupun kehidupan sosial.

Gratitude dan Appreciation

Leadership
Workshop

Forgiveness dan Self-Forgiveness

HELLO

4 Fase Forgiveness: Self-Forgiveness


1. Uncovering Phase Self-Forgiveness atau
2. Decision Phase Pengampunan Diri adalah
3. Work Phase proses melepaskan kebencian
4. Deepening Phase terhadap diri sendiri karena
pelanggaran.

Leadership
Workshop

Great! Go for it! Self-Compassion


Self-compassion merupakan sikap memiliki perhatian dan
kebaikan terhadap diri sendiri saat menghadapi berbagai
kesulitan dalam hidup ataupun terhadap kekurangan dalam
dirinya serta memiliki pengertian bahwa penderitaan, kegagalan,
dan kekurangan dalam dirinya merupakan bagian dari
kehidupan setiap orang.

Humility
Humility adalah sebuah kualitas psikologi dengan ciri
utama rendah hati, membumi, berpikiran terbuka, dan
menghargai orang lain.

Leadership
Workshop

04
HELLO Just do it!

Pengalaman
Religius

Elation dan Awe, Wonder, Peak Experience, Numinous


Experience, Conversion

Leadership
Workshop

Pengalaman Religius

Elation & Awe Peak Experience Conversion


Pengalaman yang relatif umum Cerita singkat saat-saat ketika Mengubah orientasi hidup
bagi kebanyakan orang orang mengalami kegembiraan seseorang dalam cara yang
melibatkan menyaksikan yang intens, heran, apresiasi, sangat arah yang berbeda
tindakan kebaikan, amal, atau atau koneksi ke yang lebih dengan mengubah sikap,
kasih sayang. besar realitas rohani dan keyakinan, nilai, tujuan, atau
spiritual. tujuan keseluruhan.

THERE YOU GO!


Wonder Numinous Experience

Berhubungan erat dengan Pengalaman di mana seseorang


pengalaman kekaguman merasa dia telah diberikan
adalah itu melibatkan kualitas "kesadaran akan orang lain yang
imajinasi, kejutan, dan estetika, suci di luar alam dan perasaan.

Leadership
Workshop

05
HELLO Just do it!

Contemplative
Spirituality

Psikologi Transpersonal, Mysticism

Leadership
Workshop

Contemplative
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kedisiplinan agama ketika
seseorang mencari pengalaman secara langsung dan pribadi dengan
Tuhan. Dengan memiliki pengalaman ini akan memberikan pengalaman
yang sangat positif bagi emosional dan akan menghasilkan perubahan Spirituality
ataupun pertobatan. Contemplative Spirituality dibagi menjadi 2 bahasan
utama, yakni psikologi transpersonal dan mysticism.

Psikologi
Transpersonal Pengalaman mistik sulit dijelaskan dengan
kata-kata, bersifat niskala, di luar pemahaman
Secara spesifik berhubungan dengan studi empiris. konvensional ruang dan waktu dan akhirnya akan
ilmiah dan pengimplementasian dari temuan yang berdasarkan perasaan, hilangnya batasan
relevan menjadi sebuah kebutuhan individu atau identitas diri dan menyatu dengan realitas yang
banyak orang, nilai-nilai, kesadaran, pengalaman, lebih luas.
kebahagiaan, keajaiban, sebuah makna,
transendensi diri, konsep terkait, pengalaman dan
aktivitas. Namun, psikologi ini bukan satu-satunya
Mysticism
yang belajar agama. Terdapat psikologi agama
lainnya yang mempelajari agama juga.

Leadership
Workshop

06
HELLO Just do it!

Contemplative
Religious Traditions

Monastic Christianity, Jabbalah, Buddhism, Meditation in


Spiritual Traditions

Leadership
Workshop

Monastic
Christianity
Pastor William McNamara (1975), menyatakan bahwa pengalaman mistik ini
adalah sebuah pengalaman religius yang paling dalam dan tinggi.
Centering Prayer dikembangkan oleh tokoh Catholic Monastic dan dapat
digunakan sebagai alternatif terapi kognitif berbasis kesadaran (MBTC) yang
ditujukan untuk gangguan emosional. Seperti yang dikatakan Knabb (2010)
bahwa Centering Prayer bermanfaat bagi orang kristen dewasa yang
menggunakan agama mereka sebagai alat terapi.

Leadership
Workshop

Kabbalah
Kabbalah, tradisi mistik Judaism yang kumpulan spekulasi esoteris
dan pengetahuan mistik yang luas, yang pada hakikatnya
mengajarkan 6 hal, yakni
1 2 3
alam semesta itu kekuatan penciptaan manusia adalah bagian
satu kesatuan yang mewakili interaksi abadi kecil dari alam semesta
aspeknya saling antara kekuatan aktif
berkaitan dan kekuatan pasif
6
4 5 untuk mencapai tingkat
pada kehidupan setiap individu akan keadaan mental yang
sehari-hari, kita hanya mencapai tingkat sesuai, harus
selaras dengan satu dari kesadaran menggunakan beberapa
banyak kesadaran masing-masing praktik dan teknik.
Leadership
Workshop

Buddhism
Ajaran Buddhism dimulai dengan menegaskan apa yang dianggap
sebagai satu kebenaran yang tak terbantahkan dari keberadaan
manusia adalah perubahan terus menerus. Dasar kedua dari
Buddhism adalah penyebab dari ketidakbahagiaan, selain karena
kenyataan akan selalu berubah, kita menginginkan keamanan,
keabadian, kestabilan dan akhir dari kekhawatiran.

Buddhism menyatakan rasa sejahtera datang dari penerimaan hidup


dalam kesadaran manusia (de Silva, 1979). Hal ini dapat dicapai
dengan meditasi.

Leadership
Workshop

Meditation in Spiritual Traditions

Latihan spiritual pada mistik tradisional umumnya melibatkan kontrol perhatian.


Kabat-Zinn (1990) mengatakan meditasi kesadaran, yang berasal dari praktik
meditasi Buddhis kuno, adalah praktik lama yang asing bagi orang Barat
kontemporer.

Lykins & Bear (2011) mengatakan banyak ahli yang lebih mendorong fokus
pengalam batin setiap saat seperti sensasi tubuh, pikiran, dan perasaan. Lainnya
fokus pada aspek luar seperti pendengaran dan pemandangan. Dan yang paling
penting sikap penerimaan yang tidak menghakimi.

Leadership
Workshop

07
HELLO Just do it!

Mysticism & The


Brain

Neurotheology, Transcendent Experiences, Entheogens


dan Religious Experiences

Leadership
Workshop

Neurotheology
● Penelitian oleh Eugene d'Aquili dan
Andrew Newberg, di mana penelitian ini Perspektif ini datang dari Jill Bolte Taylor,
menggunakan teknologi neuroimaging di mana pada tahun 1996 ia menderita
untuk merekam aktivitas otak Biksu
stroke berat yang mengganggu banyak
Buddha Tibet dan memperoleh hasil
bahwa area otak tertentu akan otomatis fungsi di bagian kiri otaknya. Dia
diaktifkan selama pengalaman meditasi mengalami meditasi yang membuatnya
berlangsung. mendapatkan pengalaman yang luar
● Studi oleh Richard Davidson dan biasa yang dikaitkan dengan pengalaman
lain-lain (2003), ditemukan bahwa spiritualitas.
meditasi bagi kebanyakan orang dapat
merubah aktivitas otak ke arah
pola-pola yang berhubungan dengan
suasana hati yang positif
Transcendent
Experiences
Leadership
Workshop

Entheogens and Religions Experience


Entheogens adalah obat-obatan yang digunakan untuk menumbuhkan pengalaman
keagamaan (Roberts, 2006)

Mendapatkan kecaman dari pemerintah dan


Penelitian 1960 masyarakat

Griffiths, Richards, McCann, & Jesse pada tahun 2006 meneliti


Penelitian 2006 dampak psilocybin pada makna spiritual dan agama.

1. Hasil intervensi double-blind


2. Setelah sesi intervensi
3. Setelah 14 bulan dari sesi

Leadership
Workshop

08
HELLO Just do it!

Teori Psikologi
Religious Maturity

Intrinsic dan Extrinsic Religiousness, Tahapan Kognisi


Keyakinan, Perspektif Psikodinamik Religi, Perspektif Moral
dan Etika

Leadership
Workshop

Intrinsic and Extrinsic


Religiousness Secara umum, terdapat enam tahap
perkembangan Raymond Fowler (1981),
Menurut Allport, mereka yang praktik diawali dengan gagasan iman yang
keagamaannya ekstrinsik sering kali sederhana dan konkret, kemudian
menggunakan agama mereka sebagai berkembang ke gagasan yang lebih kompleks
jalan menuju tujuan yang egois atau dan abstrak. Selama transisi tahap, orang
sekuler. Sedangkan religiusitas intrinsik yang percaya menjadi semakin sadar akan
dikaitkan dengan berbagai ukuran kontradiksi dan paradoks iman mereka. at
kesejahteraan termasuk rasa syukur mereka menyelesaikan kontradiksi, mereka
(Miller & Kelley, 2009; Watkins et al., bergerak ke tahap iman yang lebih matang,
2009). yang dimanifestasikan oleh toleransi dan
keterbukaan yang lebih besar. Tahap enam
atau tahap terakhir, terdiri dari universalisasi
keyakinan.
Stages of Religious
Cognition

Leadership
Workshop

Psychodynamic Perspectives on
Religion Freud berasumsi bahwa perilaku moral
bergantung pada ego yang kuat untuk
Pada intinya jika seseorang terlalu fokus mengendalikan kekuatan bawaan yang
untuk menyelesaikan masalah psikologis sebaliknya akan mendorong kita ke arah
pribadi atau berfokus pada diri sendiri, impuls agresif dan seksual yang tidak
mereka akan teralihkan dari dimensi tersalurkan. Namun, Adler, Jung, Rogers,
spiritual kehidupan. Maslow, dan lain-lain berasumsi bahwa orang
Carl Jung percaya bahwa agama dan memiliki kecenderungan bawaan terhadap
spiritualitas berakar pada kebutuhan perilaku moral dan etis yang perlu
bawaan yang mendorong kita untuk dikembangkan.
menemukan makna dalam hidup, untuk
menciptakan rasa keutuhan atau Perspective on Morality
kelengkapan, dan untuk terhubung
dengan sesuatu yang lebih besar dari diri and Ethics
kita masing-masing.

Leadership
Workshop

09
HELLO Just do it!
Manfaat Spiritual
Well-Being dalam
Kehidupan
Sehari-hari

Leadership
Workshop

Manfaat Spiritual Well-Being


dalam Kehidupan
Berimplikasi dengan aspek
Spiritualitas selalu
fungsi manusia seperti
mengarah ke arah
meningkatkan kesehatan
kesejahteraan
mental

Tingkat komitmen spiritual yang


lebih tinggi dapat meningkatkan
Banyak psikologi positif berhipotesis tingkat harapan serta optimisme
bahwa spiritualitas dapat meningkatkan suatu individu dan kelompok
pemahaman yang mendalam tentang
diri kita sendiri dan hidup kita

Leadership
Workshop

Searching for The Sacred: Being More Spiritual in Daily Life

- Selama 5 menit sehari, rileks dan pikirkan tujuan hidup yang cocok dengan kamu.

- Selama 5 menit sehari, pikirkan hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan
dunia atau komunitasmu.

- Baca buku bertema agama atau spiritual, atau kamu bisa pergi ke layanan keagamaan
setiap hari.

- Eksplor berbagai agama dengan membaca buku, mencari di internet, atau bertanya
kepada teman tentang pandangan mereka terhadap agama mereka.

- Luangkan waktu beberapa menit dalam sehari untuk meditasi dan atau berdoa.

- Investasikan dalam buku afirmasi atau kutipan optimis dan baca beberapa setiap hari.

Leadership
Workshop

10
HELLO Just do it!

Pembahasan Jurnal
Terapan

Leadership
Workshop

Pembahasan Jurnal Terapan


Judul : Penerapan Spiritual Well-Being dalam Meningkatkan Kesehatan Mental
Author : Raja Oloan Tumanggor, Agoes Dariyo
Tahun : 2021
Jurnal : Serina II UNTAR 2021
DOI : 10.31234/osf.io/f9uke
Tujuan : Memberi penyadaran bahwa pembenahan spiritual well-being dapat meningkatkan
kesehatan mental seseorang
Subjek : 4 Siswa SMA Lia Stephanie
Metode : Kuantitatif, Kuesioner
Hasil Penelitian:

Spiritualitas memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental pada mahasiswa. Penelitian ini juga
menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan jika spiritualitas memiliki kontribusi bagi
kesehatan mental mahasiswa. hasil penelitian ini juga menguatkan penelitian pengaruh spiritual
terhadap kesehatan mental pada area pendidikan khususnya perguruan tinggi. Seperti penelitian
yang dilakukan oleh Fehring, Brennan, & Keller (1987) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
spiritualitas terhadap kesejahteraan psikologi mahasiswa yang tengah menghadapi
perubahan-perubahan hidup spiritualitas mahasiswa mampu mengurangi stress dan depresi.

Leadership
Workshop

Pembahasan Jurnal Terapan


Menurut penelitian tersebut spiritualitas yang dimiliki oleh mahasiswa mampu menghindarkan
mahasiswa dari kondisi-kondisi stres atau depresi akibat dari penyesuaian diri terhadap lingkungan
dan sistem pembelajaran yang baru.

Dalam hal pengenalan terhadap diri sendiri sebagian besar memilih netral (39%), menyusul setuju
(29,3%) dan sangat setuju (24,4%). Dalam membina relasi dengan sesama mayoritas peserta memilih
sangat setuju (51,2%). Sementara dalam kaitan dengan relasi terhadap alam lingkungan kebanyakan
peserta memilih setuju (41,5%) dan hanya 29,3% memilih sangat setuju. Pentingnya membina relasi
dengan Tuhan/Yang Ilahi kebanyakan peserta memilih sangat setuju (63,4%). Dari data ini dapat
disimpulkan bahwa bagi para peserta konsep mengenai kesejahteraan spiritual masih didominasi
oleh sesuatu yang menyangkut relasi dengan Tuhan/Ilahi (63,4%), menyusul relasi dengan sesama
(51,2%). Sedangkan membina relasi dengan alam lingkungan sangat disetujui oleh hanya 29,3%.
Demikian juga membangun relasi yang baik dengan diri sendiri sangat disetujui hanya oleh 24,4%.
Maka dalam pelatihan ini patut ditekankan bahwa dalam membangun kesejahteraan spiritual, tidak
hanya menyangkut soal relasi dengan Tuhan dan sesama, tapi juga perlu membina relasi yang baik
dengan alam semesta, khususnya dengan diri sendiri.

Leadership
Workshop

Pembahasan Jurnal Terapan

Kelebihan Penelitian
Topik yang dibahas memiliki banyak kemiripan
dengan penelitian sebelumnya, sehingga dapat
melengkapi dan menguatkan hasil dari
penelitian.
Kekurangan Penelitian
Hasil penelitiannya terlalu melebar
kemana-mana, hal ini mungkin dikarenakan
faktor adanya “penguat penelitian sebelumnya”
yang mendorong hasil dari penelitian ini ikut
membahas apa yang dibahas dalam penelitian
sebelumnya.

Leadership
Workshop

Daftar Pustaka
Compton, W., C. & Hoffman, E. (2012). Religion, spirituality, and Well-being. In: Positive psychology: The Science
of Happiness and Flourishing (second edition). Hlm 229-258.

Emmons, R. A., (2005). Emotion and Religion. In: Handbook of the psychology of religion and spirituality.
Paloutzian, Raymond F. (Ed.), Park, Crystal L. (Ed.), New York, NY, US: Guilford Press, 2005. pp. 235–252.

Hoffman, E. (Ed.). (1996). Future visions: The unpublished papers of Abraham Maslow. Thousand Oaks, CA: Sage.

McGregor, I., & Little, B. R. (1998). Personal projects, happiness, and meaning: On doing well and being yourself.
Journal of Personality and Social Psychology, 74, 494–512.

Oman, D., & Thoresen, C. E. (2005). Do Religion and Spirituality Influence Health? In: Handbook of the
psychology of religion and spirituality. Paloutzian, Raymond F. (Ed.), Park, Crystal L. (Ed.), New York, NY, US:
Guilford Press, 2005. pp. 435–459.

Park, C. L., & Folkman, S. (1997). Meaning in the context of stress and coping. Review of General Psychology,
1(2), 115–144.

Leadership
Workshop

Daftar Pustaka
Park, C. (2011). Meaning and growth within positive psychology: Toward a more complete understanding. In K.
M. Sheldon, T. B. Kashdan, & M. F. Steger (Eds.), Designing positive psychology: Taking stock and moving
forward (pp. 324–334). New York: Oxford University Press.

Tedeschi, R. G., & Calhoun, L. G. (1995). Trauma and transformation: Growing in the aftermath of suffering.
Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Tumanggor, R.O. & Dariyo, A. (2021). Penerapan Spiritual Well-Being dalam Meningkatkan Kesehatan Mental.
Serina II UNTAR 2021. Diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/354421801_PENERAPAN_SPIRITUAL_WELL-BEING_DALAM_MEN
INGKATKAN_KESEHATAN_MENTAL

Whittington, B. L., & Scher, S. J. (2010). Prayer and subjective well-being: An examination of six different types
of prayer. International Journal for the Psychology of Religion, 20(1), 59–68.

Wood, A. M., Maltby, J., Gillett, R., Linley, P. A., & Joseph, S. (2008). The role of gratitude in the development of
social support, stress, and depression: Two longitudinal studies. Journal of Research in Personality, 42, 854–871.

Yalom, I. D. (1980). Existential psychotherapy. New York: Basic Books.

Leadership
Workshop

Terima Kasih
Go for it!
WELL DONE! GREAT!

Apakah ada pertanyaan?

Leadership

Anda mungkin juga menyukai