1 Pengertian Spiritualitas
2 Aspek Spiritualitas
3 Komponen Spiritual
VERTIKAL
SPIRITUALITAS
(DUA DIMENSI)
HORIZONTAL
(Stoll, 1989; dikutip dari Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995)
Dimensi Spiritual
SOSIOLOGIS
PSIKOLOGIS
FISIOLOGIS
FAITH
MAINING
HOPE
OF LIVE
Next..
b. Hubungan dengan orang lain
HARMONIS
TIDAK
HARMONIS
c. Hubungan dengan alam
HARMONI
JOY PEACE
d. Hubungan dengan
Tuhan
Keimanan/ keyakinan
Keluarga
Peran orang tua sangat menentukan
dalam perkembangan spiritual anak
Toddler Toddler
Anak sudah mengalami Observasi kehidupan spiritual anak
peningkatan kemampuan kognitif. dapat dimulai dari kebiasaan yang
Mulai berlatih untuk berpendapat sederhana seperti cara berdoa
dan menghormati acara-acara sebelum tidur dan berdoa sebelum
ritual dimana mereka merasa makan, atau cara anak memberi
tinggal dengan aman. salam dalam kehidupan sehari-hari
Anak akan lebih merasa senang
jika menerima pengalaman
pengalaman baru, termasuk
pengalaman spiritual
(Hamid, 2000).
Pra Sekolah
(Hamid, 2000).
Dewasa Muda
(Hamid, 2000)
Dewasa Akhir
(Hamid, 2000)
Lanjut usia
Membayangkan kematian mereka banyak menggeluti spiritual sebagai isu yang menari
k
Faktor yang mempengaruhi kebahagian dan rasa berguna bagi orang lain
Agamanya tidak baik menunjukkan tujuan hidup yang kurang, rasa tidak berharga, tida
k dicintai, ketidakbebasan dan rasa takut mati
lansia yang spiritualnya baik ia tidak takut mati dan dapat lebih mampu untuk menerim
a kehidupan
Merasa cemas terhadap kematian disebabkan cemas pada proses bukan pada kematia
n itu sendiri
(Hamid, 2000)
– Kesehatan spiritual adalah aspek kesejahteraan yang mengatur nilai-nilai, hubun
gan, dan makna serta tujuan hidup.
– Kesehatan spiritual sebagai dasar untuk kesehatan fisik dan kesejahteraan.
– Dalam mempelajari etiologi penyakit, penyedia layanan kesehatan harus memer
iksa masalah sosial yang mendasari hari itu: kekerasan, perceraian, penganggura
n, dan sejumlah faktor lain yang mengarah pada disintegrasi hubungan.
Spiritualitas dalam Keperawatan
Spiritualitas dalam
keperawatan adalah konsep
yang luas meliputi nilai, makna dan
tujuan, menuju inti manusia seperti
kejujuran, cinta, peduli, bijaksana,
penguasaan diri dan rasa kasih;
sadar akan adanya kualitas otoritas
yang lebih tinggi, membimbing spirit
yang penuh dengan kebatinan,
mengalir dinamis dan menimbulkan
kesehatan tubuh-pikiran-spirit.
Keterkaitan Spiritualitas dengan Proses Penyembuhan
BIO-PSIKO-
SOSIOCULTURAL PELAYANAN
DAN PERAWAT KOMPREHENSIF
SPIRITUAL
Pengkajian
Persiapan Penilaian Spiritual
1. Penilaian spiritual atas diri sendiri
2. Membangun relasi positif antara perawat dan pasien
3. Menentukan Waktu yang tepat untuk membicarakan Spirit
ualitas
Diagnosis Keperawatan
1. Distres spiritual (spiritual distress),
2. Risiko distress spiritual (risk for spiritual distress)
3. Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritual
Subjektif Objektif
– Mempertanyakan makna/ tuju – Mengungkapkan kurangnya m
an hidupnya akna kehidupan
– Menyatakan hidupnya terasa k – memilih untuk tidak melakuka
urang/ tidak bermakna n ritual keagamaan yang biasa
– Merasa menderita/ tidak berd dilakukan;
aya – Marah pada Tuhan
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
– Menyatakan hidupnya terasa k – mengekspresikan marah, dend
urang/ tidak tenang am, ketakutan, melebihi arti k
– Mengeluh tidak dapat meneri ehidupan, penderitaan dan ke
ma (kurang pasrah) matian;
Penyakit kronis
Penyakit terminal
Retardasi mental
Kehilangan bagian tubuh
Kelahiran mati, kematian jani
n, keguguran
Kemandulan
Gangguan psikiatrik
PERENCANAAN
1. Pendampingan
2. Dukungan Praktik Keagamaan
3. Membantu Berdoa atau Mendo’akan
4. Merujuk Pasien untuk konseling spiritual
Thank you