Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adha Estu Rizqi Susetya Radi

NIM : 20211141001

Kelas : Transformasi Digital A


Tugas 3 - Buatlah analisis singkat tentang kelebihan dan kelemahan media sosial dan jejaring
sosial terhadap pendidikan dan kehidupan bermasyarakat.

Minggu, 07 Maret 2021

A. Kelebihan
1. Kemampuan beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara mengembangkan
kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam menghadapi
era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan
bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan
memanajemen pertemanan mereka.
2. Perluasan jaringan pertemanan
Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan
pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan
mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah
itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan
kontribusi positif bagi mereka para siswa.
3. Motivasi secara tidak langsung
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu
memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau
masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara online.
4. Meningkatkan kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan
meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman
yang saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya
membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi
video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain
walaupun mereka tidak pernah bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk
perhatian seperti ini mampu mempererat tali persahabatan diantara teman
dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan menjaga kualitas
pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek yang
sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga
persahabatan sesama teman.
5. Menciptakan komunitas dengan interest yang sama
Tidak sedikit pelajar atau mahasiswa ditantang untuk bisa menyesuaikan
diri dengan konsep pembelajaran yang baru serta tugas-tugas khusus. Sosial
Media menolong memusatkan pengetahuan yang kolektif di seluruh kelas
untuk mengadakan kegiatan belajar serta berkomunikasi menjadi lebih
efisien. Jutaan pelajar dimanapun berada sedang mendalami faktor yang
sama saat ini. Jaringan kelompok belajar tidak wajib terbatas pada ruang
lingkup sekolah/kampus yang sama. Dalam faktor ini, pelajar/mahasiswa
terdorong untuk menjadi ‘ahli’ dalam keterlibatan pada sudut pandang
internet. Tidak hanya belajar untuk berinteraksi dengan sesama orang,
namun pelajar juga belajar dalam pemakaian sosial media tersebut. Jejaring
Media sosial dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi serta saling
memberikan trik-trik pelajaran tertentu. Mengundang guru/dosen yang
memakai media sosial untuk bergabung dengan kelompok belajar jadi bisa
memberi masukan
6. Melanjutkan pembahasan pembelajaran
Mengawali jaringan kelompok belajar kolaboratif bisa menghemat
waktu serta tenaga. Bagi pelajar yang tidak bisa menghadiri kelas tertentu,
tidak akan khawatir ketinggalan pelajaran sebab sekarang sosial media
semacam Periscope, Skype, SnapChat bisa menolong pelajar. Para pelajar
bisa memakai Google Hangout untuk memfasilitasi mereka ketika sedang
belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan terhadap ahli,
bisa menggunakan Twitter, Jelly yang dirancang untuk membangun koneksi
melewati pertukaran pertanyaan dan jawaban antar pemakai.
7. Mengatur sumber pembelajaran
Sosial Media bisa menolong untuk menjaga semua informasi supaya
terorganisir serta mudah diakses. Dengan sosial media, maka data yang
pelajar miliki bakal aman, dengan syarat memakai tools semacam Pinterest
danTumblr. Apabila dokumen yang diperlukan tidak ada atau belum
diposting ke sosial media, gunakan saja Google Drive, Box/Dropbox untuk
mengumpulkan materi pembelajaran. Tidak hanya itu, pelajar juga bisa
memakai layanan share konten semacam Google Docs untuk tugas
kelompok. Fitur tersebut menolong pelajar dalam mengorganisir kelompok
serta tugas menjadi lebih mudah.
8. Mendukung materi pembelajaran
Media sosial bisa menolong mengidentifikasikan konten tambahan
untuk memperkuat dan memberikan kebutuhan bagi para pelajar. Aplikasi
YouTube menyediakan video bagi pelajar dengan cara audio visual ketika
diperlukan untuk memperjelas materi pembelajaran. Sosial media
memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen semacam
video, reminder, voice note, foto, data serta lainnya.
B. Kelemahan
1. Cyberbullying dan kekerasan
Cyberbullying merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan untuk
membuat malu dan mengintimidasi seseorang dengan memanfaatkan media
sosial untuk menyebarkan informasi yang tidak
tepat. Cyberbullying banyak terjadi dan menimpa anak dan remaja yang
menggunakan media sosial. Jika hal ini menimpa seseorang maka orang
akan terkena dampak negatif seperti depresi, kecemasan, merasa terisolasi,
dan yang paling buruk adalah membuat seseorang melakukan bunuh diri.
2. Sexting
Sexting dapat diartikan sebagai kegiatan mengirim, menerima, atau
meneruskan pesan, foto, dan gambar yang mengandung konten seksual
melalui handphone, komputer, atau alat digital lain.
3. Komunikasi tatap muka cenderung buruk
Semakin anak kecanduan media sosial, ia hanya akan mementingkan
diri sendiri. Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain juga bisa
menghilang. Hal ini karena anak-anak dan remaja tersebut tidak pernah
berhubungan dengan masyarakat sekitar. Pengetahuan tentang seluk beluk
berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara,
juga menjadi berkurang.
4. Ancaman dan ujaran kebencian
Penggunaan agama untuk kepentingan politik, seruan kebencian pada
golongan minoritas, sampai praktek-praktek tingkah laku yang kasar, penuh
kebencian sering hadir sehari-hari dalam genggaman tanpa saringan. Jika
tak bisa memilah sejumlah informasi tersebut, anak-anak dan remaja rentan
terhadap provokasi ujaran kebencian.
5. Perkembangan emosi terhambat
Pada remaja, perkembangan emosi tidak terlepas dari interaksinya dari
lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja
berupa lingkungan sosial yang "virtual" dan tidak pada kenyataannya, maka
perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak kuat.

Anda mungkin juga menyukai