Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Muhsin, S.Pd.I., M.Si


Judul Penelitian : Etika Penggunaan Media Sosial dalam Perspektif Al-quran dan
Implementasinya dalam Pembelajaran PAI di MA AL-FALAH Nagreg
Nama Kelompok : Intan Wahyuninsih (21030802211061)
Syaila Nailassana (21030802222003)

IDENTIFIKASI MASALAH
Pengunaan media sosial (variabel x)
1. Tidak bisa mengatur waktu karena kecanduan bisa menghambat aktivitas sehari-
hari
Media sosial memiliki efek buruk bagi otak. Hal ini karena produksi hormon
dopamin yang memicu rasa senang dan nyaman di otak meningkat saat Anda membuka
aplikasi media sosial favorit. Ketika kadar dopamin meningkat setelah menggunakan
media sosial, otak akan mengidentifikasinya sebagai aktivitas bermanfaat yang harus Anda
lakukan kembali. Akibatnya, Anda menjadi kecanduan media sosial.Efek senang karena
media sosial hanya bersifat sementara. Jadi, saat dopamin yang membuat rasa nyaman dan
senang dalam tubuh hilang, Anda akan kembali melihat media sosial untuk kembali
mendapatkan perasaan tersebut. Penggunaan media sosial yang cenderung berlebih
menyebabkan gangguan pada aktivitas seharihari dan menghambat produktivitas.
2. Menjadi jarang bersosialisasi dan abai pada sekitar (phubbing)
Ketika mengalami kecanduan media sosial, siswa tidak mau lepas atau berjauhan
dari perangkat yang digunakan untuk bermain media sosial. Akibatnya, Anda menjadi abai
dengan orang sekitar. Siswa bisa tidak memedulikan orang sekitar saat sedang makan
bersama, rapat, atau melakukan aktivitas berkumpul lainnya karena asik melihat media
sosial. Dampak negatif media sosial berupa tindakan pengabaian ini disebut
dengan phubbing. Jarang bersosialisasi karena terlalu banyak waktu dihabiskan di media
sosial dapat menyebabkan isolasi sosial, kehilangan keterampilan komunikasi lankgsung
dan berpotensi merusak hubungan antar personal di kehidupan nyata.
3. Sering kali waktu ibadah diundur
Kualitas ibadah yang terganggu juga bisa menjadi salah satu dampak negatif media
sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pada kontrol
diri, terutama jika siswa mengakses jejaring sosial menggunakan smartphone.
Menggunakan media sosial memang memudahkan siswa untuk selalu terhubung dengan
teman atau keluarga. Namun, keuntungan ini juga membawa dampak negatif berupa
perubahan kualitas ibadah. Kecenderungan menunda atau melewatkan beribadah karena
terlalu terpaku pada media sosial dapat mengganggu keseimbangan spiritual.
4. Terpapar konten negatif sehingga menjadi kebiasaan yang kurang baik
Ketika sedang scrolling media sosial, siswa pasti sering melihat unggahan orang
lain yang menunjukkan wajah atau tubuhnya yang tampak ideal. Jika siswa melihat hal
tersebut secara terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif media sosial,
seperti ketidakpuasan pada diri sendiri.
Mungkin siswa saat ini sadar bahwa unggahan-unggahan yang bertebaran di media sosial
sebagian besar adalah hasil manipulasi dari filter kamera atau aplikasi. Namun, tetap saja
muncul standar kecantikan yang tidak realistis dalam diri, sehingga membuat Anda merasa
tidak pernah cukup dan puas. Hal tersebut akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri
siswa. Konten yang tidak dapat disaring dapat memberi pengaruh negatif dan merugikan.
Kebiasaan yang biasa muncul seperti bersikap pesimis, cenderung meniru perilaku orang
lain dan ketergantungan akan hal hal yang instan seperti turunnya minat literasi
5. Memicu kesalahpahaman
Meskipun media sosial menjadi cara terbaik untuk tetap berkomunikasi dengan
teman atau keluarga yang bertempat tinggal jauh, hal itu tidak sama dengan komunikasi
tatap muka. Saat sedang berkomunikasi melalui pesan teks, siswa tidak akan dapat melihat
ekspresi wajah atau mendengar nada suara orang lain secara online. Akibatnya,
kesalahpahaman sangat mudah terjadi. Dampak negatif media sosial ini menjadi lebih
rentan terjadi ketika siswa mencoba melucu atau menyindir secara online, tetapi orang lain
tidak menangkap apa maksud siswa tersebut. Akibatnya, kesalahpahaman tersebut bisa
memicu pertikaian, bahkan cyberbullying. Ketika hal ini terjadi,
korban cyberbullying dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres dan
depresi, bahkan memicu keinginan untuk bunuh diri.
Implementasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah (variabel y)
1. Tidak mengikuti pembelajaran dengan benar sesuai arahan malah memanfaatkan
medsos pada hal selain belajar
Tidak mengikuti pembelajaran dengan benar sesuai arahan dan malah
memanfaatkan media sosial untuk kegiatan selain belajar dapat berdampak pada penurunan
kinerja akademis. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman materi,
keterlambatan dalam penyelesaian tugas, dan berpotensi menurunkan prestasi belajar
secara keseluruhan. Aktualnya ketika proses pembelajaran berlangsung dan menggunakan
media sosial, siswa cenderung mencuri waktu luang untuk melihat media sosial yang
disenanginya dan mengganggu konsentrasi belajar di sekolah.
2. Adanya kendala ketika berlangsungnya pembelajaran seperti kurangnya persiapan
alat²/kendala jaringan
Ketika berlangsungnya pembelajaran, kendala seperti kurangnya persiapan alat
atau kendala jaringan dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran. Jaringan
internet yang lambat atau tidak stabil dapat menyebabkan kesulitan akses ke sumber daya
pembelajaran dan mengakibatkan kendala dalam proses pembelajaran. Jaringan yang tidak
merata juga dapat menyebabkan kesulitan dalam mengakses sumber daya pembelajaran.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan konektivitas dan kesulitan mengakses materi
pembelajaran.
3. Kesalahpahaman siswa dalam memahami pembelajaran
Kesalahpahaman siswa dalam memahami pembelajaran melalui media sosial dapat
muncul akibat konten yang tidak akurat, informasi palsu, atau interpretasi yang salah
terhadap materi yang disajikan secara digital. Gangguan ini bisa merugikan pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep pembelajaran dan memengaruhi kualitas pemahaman
mereka.
4. Fasilitas yang kurang memadai
Fasilitas yang kurang memadai dalam pembelajaran menggunakan media sosial
dapat mencakup koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya akses perangkat yang
memadai, dan terbatasnya dukungan teknis. Hal ini dapat menghambat kemampuan siswa
dan pendidik untuk terlibat secara efektif.
5. Membutuhkan biaya yang lebih
Menggunakan media sosial untuk pembelajaran dapat membutuhkan biaya
tambahan, seperti biaya internet yang lebih tinggi untuk mengakses konten online, biaya
perangkat keras atau perangkat lunak khusus, dan biaya untuk mendapatkan akses premium
ke platform tertentu. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi mereka yang memiliki
keterbatasan keuangan.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana etika penggunaaan media sosial dalam prespektif al-qur'an ?
2. Bagaimana implementasi penggunaan media sosial dalam pembelajaran PAI di MA Al-
Falah Nagreg ?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan Media Sosial terhadap Pembelajaran PAI di MA Al-
Falah ?

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mendeskripsikan etika penggunaan media sosial dalam perpesktif Al-Qur'an.
2. Untuk mendeskripsikan implementasi penggunaan media sosial dalam pembelajaran PAI
di MA Al-falah Nagreg.
3. Untuk menggambarkan pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap pembelajaran
PAI di MA Al-Falah Nagreg

MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Masyarakat, meningkatkan kesadaran dalam beretika menggunakan media sosial
dengan bijak.
2. Bagi peserta didik dan guru, mampu membantu proses pembelajaran melalui pemamfaatan
media sosial dengan baik dan tepat.
3. Bagi guru, menjadi bahan media pembelajaran yang memnfaatkan teknologi kekinian agar
lebih interaktif dan menarik.
4. Bagi peserta didik, mampu mengarahkan menjadi individu yang lebih positif dan produktif
dalam bermedia sosial.
5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa menjadi referensi yang baik dan diperbaiki agar
lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai