Anda di halaman 1dari 12

ILMU PENDIDIKAN

ISLAM
DEMOKRASI DAN
REAKTUALISASI
PENDIDIKAN
ISLAM
Dosen Pengampu : Bapak Drs. Etep Rohana, M.MPd
Bapak Mirwan S.Pd
Oleh: Intan Wahyuninsih
21030802211061
PAI B - Semester 3
Universitas Islam
Apa yang akan dibahas?

1. 2. 3.
Pengertian Dasar-dasar Reaktualisasi
Demokrasi Demokrasi Demokrasi
Islam Islam Pendidikan
Islam
Apa yang dimaksud dengan
demokrasi pendidikan islam?
 Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara (KBBI)

 Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian


dan kemampuan peserta didik di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup (GBHN 1973)

 Demokrasi Pendidikan diartikan sebagai hak setiap warga Negara atas kesempatan
yang seluas-luasnya untuk menikmati Pendidikan yaitu “Pendidikan diselenggarakan
secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi
hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
 (UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 4 Ayat 1)
“Demokrasi dalam pendidikan Islam adalah
pendidikan yang mengutamakan kesetaraan
dalam memberikan kesempatan dan perlakuan
yang sama kepada setiap peserta didik dalam
proses pendidikan tanpa membedakan latar
belakang asal, jenis agama dan lainnya. ”
Dasar-Dasar Demokrasi Pendidikan Islam

1. Firman Allah SWT dalam Q.S. Ali-Imran : 159 2. Hadits Ibnu Majah No 224
yang artinya: yang berbunyi

“Maka disebabkan rahmat Allah kamu berlaku lemah lembut “Menuntut ilmu itu wajib atas
terhadap mereka. Sekiranya bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah setiap muslim”. Hadits ini
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah menunjukan bahwa adanya
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, bermusyawarahlah demokrasi dimana Islam tidak
dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu membedakan muslim dalam hal
membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya berkewajiban dan hak menuntut
Allah menyukai orang – orang yang bertawakal kepadanya”. ilmu. Tidak membedakan antara
kaum laki-laki maupun kaum
perempuan, berlatar belakang apa
dan lain-lain.
Prinsip demokrasi Islam
1. Tauhid: Sebuah Paradigma Pembebasan.
Tauhid sebagai salah satu kunci pokok keislaman, dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada
penghambaan atau penyembahan kecuali Allah SWT.
Sebuah kalimat penegas sekalian pembebas dari penyembahan, penindasan dan perbudakan. Maka dari itu
Tauhid dapat dijadikan landasan bagi terwujudnya asas demokrasi dalam pendidikan Islam.

2. Syura: Sebuah Wahana Keterbukaan


Kaitannya dengan demokrasi, Syura diartikan dengan pengambilan keputusan secara bersama.
Ini dilandasi semata-mata untuk menjaga semangat dalam mencari kebenaran dan bukan mencari kekuatan
berdasar wibawa.
Prinsip demokrasi Islam
3. Al-Adl: Masyarakat Tanpa Kelas
Keadilan berarti menghukum orang sesuai kesalahannya atau memberi ganjaran sesuai perbuatan
baiknya. Misalnya pendidik dalam memberikan ganjaran atau hukuman harus yang bersifat mendidik karena
dengan cara demikian akan tercipta situasi dan kondisi yang demokratis dalam proses belajar dan mengajar.

4. Tawassuth: Prinsip Moderasi


Segala sikap perbuatan umat Islam harus senantiasa memegang prinsip pertengahan (moderat).
Al-Tawassuth bukanlah serba kompromi dengan mencampur adukkan semua unsur. Juga bukan dengan
mengucilkan diri dengan menolak unsur-unsur apapun. Implementasi nyata sikap tawassuth dalam bidang
pendidikan dapat dilihat pada lembaga Islam tertua yakni pesantren.
Reaktualisasi Demokrasi
dalam Pendidikan Islam
Reaktualisasi adalah proses, cara, perbuatan mengaktualisasikan Kembali,
penyegaran dan pembaruan nilai-nilai kehidupan masyarakat. (KBBI)

Reaktualisasi Demokrasi dalam Pendidikan Islam adalah upaya pembaruan


dan penyegaran kembali nilai-nilai Islam dalam pendidikan yang
mengutamakan kesetaraan dalam memberikan kesempatan dan perlakuan yang
sama terhadap manusia,
Metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam sebenarnya banyak terpengaruh oleh
prinsip kebebasan dan demokrasi. Islam sendiri sejak kelahirannya selalu menyerukan adanya prinsip
kebebasan dan persamaan dalam belajar, sehingga terbukalah jalan untuk belajar bagi semua orang, pintu
masjid dan institute-institute terbuka untuk semua orang, tanpa memandang perbedaan antara si kaya dan si
miskin, tinggi atau rendahnya kedudukan social seorang siswa.

Penerapan Demokrasi Pendidikan Islam membangun sebuah paradigma baru bukanlah hal yang
mudah. dalam menciptakan pendidikan Islam yang lebih demokratis jalan yang termudah adalah dengan
menciptakan model atau desain baru sebagai alternative pendidikan yang ideal.

Hasim Amir, yang mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang idealistik,
yakni pendidikan yang integralistik, humanistik, pragmatik dan berakar pada budaya kuat.
1. Pendidikan integralistik, merupakan model pendidikan yang diorientasikan pada komponen-komponen
kehidupan yang meliputi: pendidikan yang berorientasi pada rabbaniyah [ketuhanan], insaniyah
[kemanusiaan] dan alamiyah [alam pada umumnya], sebagai suatu yang integralistik bagi perwujudan
kehidupan yang baik dan untuk mewujudkan rahmatan lil ‘alamin, serta pendidikan yang menganggap
manusia sebagai sebuah pribadi jasmani-rohani, intelektual, perasaan dan individual-sosial.

2. Pendidikan yang humanistik, merupakan model pendidikan yang berorientasi dan memandang manusia
sebagai manusia [humanisasi], yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan fitrahnya dengan sifat kasih sayang
kepada sesama manusia, sifat menghormati dan dihormati, sifat ingin memberi dan menerima, sifat saling
menolong, sifat ingin mencari kesamaan, sifat menghargai hak-hak asasi manusia, sifat menghargai
perbedaan dan sebagainya.
3. Pendidikan pragmatik adalah pendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk hidup yang selalu
membutuhkan sesuatu untuk melangsungkan, mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Manusia
harus mampu mengatasi tantangan dan kendala dunia sekitarnya melalui pengembangan Iptek dalam
menghadapi perkembangan perubahan zaman modern.

4. Pendidikan yang berakar pada budaya, yaitu pendidikan yang tidak meninggalkan akar-akar sejarah,
baik sejarah kemanuasiaan pada umumnya maupun sejarah kebudayaan suatu bangsa, kelompok etnis, atau
suatu masyarakat tertentu. Tetapi dalam hal ini bukan berarti kita menjadi orang yang anti kemodernan,
perubahan, reformasi dan menolak begitu saja arus transformasi budaya dari luar tanpa melakukan seleksi dan
alasan yang kuat.
KESIMPULAN
 Demokrasi pendidikan Islam merupakan suatu pandangan yang mengutamakan kesetaraan
dalam memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada setiap peserta didik
dalam proses pendidikan tanpa membedakan latar belakang asal, jenis agama dan lainnya.

 Maka demokrasi dalam pendidikan Islam menjadi (salah satu) solusi untuk menjawab model
pendidikan di Indonesia. Anak-anak bangsa butuh Pendidikan yang demokratis, yang
nyaman untuk belajar dan merata di segala lapisan masyarakat dan berkualitas sesuai
dengan tuntutan dan tuntunan di zaman sekarang ini.

THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai