KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1. BAYU SULISTIONO L031221009
2. AHMAD WILDAN RAHIM L031221013
3. AQIL MAKSUM L031221011
4. M.KARYANA ADIL L031221008
5. ADIB DAULAT IRSYAD L031221017
6. ZAHRA DINAH SOFYANI L031221002
7. A. AURANNISA FATMAWATI L031221037
8. NUR HIKMAH L031221018
9. PUTRI REGINA L031221046
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho
Nya sehingga makalah yang berjudul hakikat nilai nilai Pancasila sila 1 dan 2 dapat
terselesaikan. Dan semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW. Adapun tujuan kami membuat makalah adalah untuk menjadi
rujukan dalam hal pembelajaran mengenai hakikat nilai pancasila terutama sila 1
dan 2. Namun tidak ada gading yang retak, begitupun dengan makalah ini jauh dari
kata sempurna, maka kami dengan penuh harap menulis makalah ini dengan
harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah ini dilatar belakangi oleh tugas yang di berikan oleh dosen mata
kuliah Pancasila yaitu Saharuddin S.Ip M.Si selain itu sebagai Langkah awal
untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan kami mengenai nilai nilai
Pancasila.
Hakikat Pancasila merupakan inti sari yang ada dalam Pancasila dan
terkandung dalam nilai luhur yang ada dalam bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan
Ada tiga nilai yang ada dalam Pancasila yaitu nilai dasar, instrumental, dan
praksis. Nilai dasar Pancasila merupakan hakikat dari kelima sila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai pancasila termasuk nilai dasar yang bersifat universal.
Sehingga, dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-
nilai yang baik dan benar. Daftar nilai dasar ideologi Pancasila secara resmi
dan sah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945
merupakan norma dasar yang menjadi tertib hukum tertinggi, sebagai
sumber hukum positif, dan berkedudukan fundamental. Nilai instrumental
merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai
dasar Pancasila. Sebagai contoh perubahan pada peraturan perundang-
undangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat. Nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai instrumental
yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sama seperti halnya nilai
instrumental, nilai praksis juga berkembang dan disesuaikan dengan
perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat.
2
Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai
perjalannya. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila, yaitu :
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan. Tanggal 1
Juni 1945 adalah lahirnya pancasila dari pidato Ir. Soekarno di hadapan para
anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik
Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945
Nilai yang terkandung dalam sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, artinya
bangsa yang meyakini adanya Tuhan, percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Negara melindungi kemerdekaan tiap-tiap penduduk
Indonesia untuk memeluk agamanya masing-masing serta untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya. Negara memberikan kebebasan
kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinannya, tidak ada paksaan, dan
antar penganut agama yang berbeda harus saling hormat menghormati dan
bekerja sama.
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila yang istimewa karena
menaungi sila-sila setelahnya. Menurut Jimly Asshiddiqie dalam artikel
Indonesia Negara Berketuhanan karya Arief Hidayat, dorongan iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menentukan kualitas dan derajat
3
manusia. Maka dari itu, pada Sila ini mengajak masyarakat untuk
mengembangkan etika sosial.
Makna dari Sila pertama ini adalah dalam kehidupan bermasyarakat, setiap
orang berhak memilih dan menentukan agama serta kepercayaannya sendiri.
Serta tidak memaksakan kepercayaan dan juga agama satu sama lain. Dalam
arti lain, saling menghargai antar kepercayaan dan agama demi kehidupan
yang damai sejahtera. Selain itu, Sila pertama juga menjadi sebuah landasan
agar masyarakat berperilaku baik sebagaimana yang diperintahkan oleh
kepercayaan dan agama mereka.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah dimana kita
sebagai manusia yang diciptakan wajib menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya. Didalam konteks masyarakat dalam kampus,
masyarakat kampus berhak untuk memeluk agama dan kepercayaannya
masing-masing dan wajib menjalankan apa yang diperintahkan dalam
agama masingmasing dan menjauhi apa yang dilarang
Sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama manusia mempunyai derajat
yang sama di hadapan hukum, Makna dari sila kedua ini adalah kita sebagai
bangsa Indonesia harus saling menghargai satu sama lain. Manusia yang
adil dan beradab maksudnya adalah kita sebagai manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Karena itu, kita
harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab. Seperti,
menghargai, menghormati, dan mencintai satu sama lain. Ada kata "adil"
dalam sila kedua pancasila ini, yang dimaksud dengan adil adalah kita harus
melakukan sesuatu tanpa melihat latar belakang seseorang.Seperti yang
teman-teman ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki
berbagai macam suku, budaya, dan agama. Karena itu, kita harus saling
menghargai tanpa melihat latar belakang seperti, suku, budaya, agama, atau
status dalam masyarakat. Adil juga berlaku dalam nilai-nilai dan hukum
yang berlaku. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua masyarakat Indonesia
adalah sama dan setara.
4
Berdasarkan Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab salah satu
mewujudkan bahwa manusia mengakui dan di perlakukan sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai mahluk yang paling sempurna di
bandingakn makluk – mahluk lainnya yang telah di ciptakan Tuhan yang
Maha Esa.
Sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama manusia mempunyai derajat
yang sama di hadapan hukum, Makna dari sila kedua ini adalah kita sebagai
bangsa Indonesia harus saling menghargai satu sama lain. Manusia yang
adil dan beradab maksudnya adalah kita sebagai manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Karena itu, kita
harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab. Seperti,
menghargai, menghormati, dan mencintai satu sama lain. Kemudian
pancasila menjadi jiwa dan keperibadian bangsa negara Indonesia sangat
banyak sekali Nilai – Nilai yang terkandung dalam Sila Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab Diantaranya :
5
Harus berani membela kebeneran
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam hal ini penulis mengetahui banyak kekurangan dan kesalahan dalam
membuat makalah ini, maka dari itu penulis memohon maaf bila ada
kesalahan dalam hal penulisan makalah ini dan semoga dengan ada nya
makalah ini Dapat membantu para pelajar dalam memahami lebih lanjut
terkait hakikat nilai dari sila 1 dan 2 dalam Pancasila.
7
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, A. (2018). Inplementasi Nilai-Nilai Pancasiladalam Kehidupan
Bermasyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 3(1), 620-628.
Pamungkas, indria, Destriana. 2022."Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa: Makna dan
Kandungannya", https://edukasi.okezone.com/read/2022/02/14/624/2547057/nilai-
ketuhanan-yang-maha-esa-makna-dan-kandungannya, diakses pada 09 september
2022
Maarif, Dwi,Syamsul.2021."Sila Pertama Pancasila: Makna Simbol,Nilai dan Butir
Pengalaman",https://edukasi.okezone.com/read/2022/02/14/624/2547057/nilai-
ketuhanan-yang-maha-esa-makna-dan-kandungannya, diakses pada 09 Septembers