Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci,
adalah sebuah aliran, perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI (Ikatan
Pencak Silat Indonesia). Tapak Suci termasuk dalam 10 Perguruan Historis IPSI, yaitu perguruan
yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci berasas Islam,
bersumber pada Al Qur'andan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada
tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman,
Yogyakarta. Tapak Suci memiliki motto "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman
dan Akhlak saya menjadi lemah". Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat,
berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci
merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera
Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibukota
negara.[1]
Tapak suci mempunyai ketua umum yaitu, Muhammad Afnan Hadikusumo, PKa.
1. Jurus Mawar
2. Jurus Katak
3. Jurus Naga
4. Jurus Ikan
5. Jurus Lembu
6. Jurus Rajawali
7. Jurus Merpati
8. Jurus Harimau
Kedelapan Jurus ini diaplikasikan untuk Permainan Tangan Kosong maupun Bersenjata, baik untuk
kegunaan olahraga, seni, maupun beladiri. Setiap Jurus ini memiliki Sikap Awal, yaitu sikap awal
pesilat yang mendahului setiap permainan jurus.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_Suci_Putera_Muhammadiyah
arena pertandingan pencak silat dapat di deskripsi-kan sebagai berikut
Ketentuan pertandingan :
1. Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal, pasangan langkah serta adanya
koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan.
2. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke
arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan.
3. Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan
ketentuan-ketentuan perwasitan pada umumnya.
Pertandingan olahraga pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit dan lima orang juri.
b. Ketentuan-ketentuan kemenangan
1. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan
jumlah angka lebih banyak dari pada lawannya.
3. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar sampai hitungan wasit
ke-10 dalam waktu 10 detik.
6.Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
c. Ketentuan penilaian
Nilai 1 satu (satu) : Elakan/tangkisan yang berhasil yang langsung disusul oleh
serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil, Serangan
tangan yang masuk.
Nilai 2 (dua), serangan kaki yang masuk pada sasaran.
Nilai 3 (tiga), menjatuhkan lawan.
Nilai 4 (empat), mengunci lawan.
Selain hal diatas, diberikan juga kerapian teknik yaitu penilaian atas kaidah-kaidah
permainan pencak silat dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada
setiap babak.
Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher yaitu : dada, perut,
pinggang kiri dan kanan, punggung, tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan menjatuhkan dan mengunci, namun tidak mempunyai nilai sebagai
serangan perkenaan.
https://materiku86.blogspot.com/2016/03/teknik-dan-peraturan-pertandingan-olahraga-
pencak-silat.html
Pada masa kepemimpinan Mayjen TNI Eddie Marzuki Nalapraya, perguruan-perguruan yang ikut
aktif dalam memperjuangkan keutuhan IPSI tersebut diberi istilah Perguruan Historis dan dijadikan
Anggota Khusus IPSI. Mereka dipandang mempengaruhi sejarah dan perkembangan IPSI serta
pencak silat pada umumnya antara tahun 1948 dan 1973 dengan memberikan kontribusi kepada
kesatuan pemikiran dalam pembentukan organisasi nasional tunggal pencak silat Indonesia yang
diberi nama IPSI, kesatuan tekad untuk mempertahankan IPSI sebagai satu-satunya organisasi
nasional pencak silat di Indonesia, kesatuan dukungan untuk menjadikan IPSI sebagai anggota
KONI dan kesatuan dukungan untuk memasukkan pencak silat dalam PON sebagai cabang
olahraga yang dipertandingkan. Sepuluh Perguruan Historis tersebut adalah :