KEWARGANEGARAAN
Tiya Anjelita (1104220016)
TP. 2022/2023
BAB
01 02
Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Nilai dan Norma Konstitusional UUD
Determinan Pembangunan Bangsa dan NRI tahun 1945 dan Ketentuan
Karakter Perundang-undangan di Bawah UUD
03 04
Demokrasi Indonesia Wawasan Nusantara Sebagai konsepsi
Berlandaskan Pancasila dan dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
UUD NRI tahun 1945 Indonesia Dalam Konteks Pergaulan
Dunia
01
Identitas Nasional Sebagai Salah Satu
Determinan Pembangunan Bangsa dan Karakter
Pokok Bahasan
Identitas Nasional
Secara Etimologis
Ciri-ciri, tanda, pembeda, atau jati Bangsa/Kebangsaan
diri yang melekat pada suatu hal (merujuk pada sebuah komunitas atau
tertentu perkumpulan dengan sebuah kesamaan)
Dengan adanya Identitas Nasional maka akan menunjukkan kepribadian dan perbedaan atau
karakteristik dari Bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya. Selain itu juga sebagai alat
pemersatu bangsa dalam mewujudkan cita-cita serta tujuan dari sebuah negara.
Indonesia merupakan negara yang majemuk, dimana didalamnya terdapat banyak sekali
perbedaan. Maka dari itu, dengan adanya Identitas Nasional maka akan tercipta satu-kesatuan
dan warga juga akan bangga apabila memiliki negara yang memiliki perbedaan serta keunikan
sendiri dari negara yang lainnya. Selain itu akan tercipta pula persatuan dan kesatuan serta sifat
nasionalisme pada masyarakat Indonesia.
Faktor Pembentuk dan Faktor
Pendukung Identitas Nasional
A. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
○ Primordial (ikatan, keterkaitan, kesamaan)
○ Sakral/Spiritual (keyakinan atau ideologi doktrin yang dianut)
○ Sejarah (persepsi atau pengalaman yang sama di masa lalu)
○ Tokoh Kepemimpinan
○ Kelembagaan (lembaga pemerintah dan lembaga politik)
○ Bhinneka Tunggal Ika
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter bangsa Indonesia yakni sifat khas yang hanya dimiliki oleh Bangsa
Indonesia saja, guna membedakan dengan bangsa lainnya. Karakter terbentuk salah satunya karena adanya identitas
nasional.
Bentuk identitas nasional yang sangat realistis dengan kehidupan dari Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Dimana
dalam Pancasila termuat 5 nilai luhur yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Pancasila merupakan dasar falsafah atau filsafat
bagi Bangsa Indonesia. Perumusan Pancasila tidak
dibuat secara tiba-tiba dan terpaksa, akan tetapi
berpatok pada nilai budaya dan nilai luhur dari
Bangsa Indonesia sendiri. Sebagai kita tahu
bahwasanya Pancasila dirumuskan secara formal
yuridis dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan
demikian, dapat dikatakan pula bahwa Identitas
Nasional itu juga mempengaruhi dalam
pembentukan karakter sebuah bangsa.
Tantangan Dalam Identitas Nasional di Era Globalisasi
Nilai
Macam-macam Konstitusi
Tujuan Konstitusi
Dalam pembahasan ini, konstitusi dibedakan menjadi
Tujuan konstitusi adalah sebagai sarana
dua yakni konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis.
memberikan pembatasan dan pengawasan
a) Konstitusi Tertulis, suatu peraturan yang dituangkan
terhadap kekuasaan politik dan membebaskan
dalam sebuah dokumen tertentu. Konstitusi tertulis
kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa
Negara Indonesia yaitu UUD NRI tahun 1945.
atau memberi batasan kepada para penguasa
b) Konstitusi Tidak Tertulis, suatu peraturan yang
pemerintahan, selain itu juga guna mencapai
secara tidak langsung ada akan tetapi tidak tercantum
keadilan, ketertiban, kemerdekaan, serta
dalam dokumen ketatanegaraan. Contohnya Pidato
menjamin kesejahteraan masyarakat umum.
kenegaraan Presiden.
Pentingnya Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa Bernegara
Konstitusi merupakan hukum tertinggi suatu negara, karena tanpa ada konstitusi maka tidak akan terbentuk
suatu negara. Sehingga dalam suatu ketatanegaraan, konstitusi merupakan hal pokok yang harus dipenuhi dan
tidak dapat terpisahkan.
Selain itu konstitusi juga menjadi pegangan bahkan pedoman dalam menjalankan kekuasaan negara. Tanpa
adanya konstitusi, sebuah negara tidak akan dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan serta dicita-citakan.
Tidak hanya itu, dapat dipastikan tanpa adanya konstitusi, maka sistem pemerintahan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara akan berantakan.
• Pada dasarnya tata urutan perundang-undangan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan,
akan tetapi UUD NRI tahun 1945 tetap ditempatkan pada posisi teratas. Sebagaimana dalam UU No.
12 Tahun 2011 :
Demos Cratos/Cratein
Secara Etimologis
Rakyat Pemerintahan/Kekuasaan
Demokrasi pancasila ini pada dasarnya masih terus berkembang dengan sifat dan
ciri-cirinya, dimana terdapat berbagai pandangan serta tafsiran. Meskipun tidak dapat
disangkal bahwa nilai-nilai pokoknya sudah tersirat dalam UUD 1945.
Hingga saat ini kita masih menyaksikan sejumlah persoalan tentang kelemahan praktik demokrasi
kita. Beberapa permasalahan yang sering muncul yaitu :
1) Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik
2) Krisis partisipasi politik rakyat
3) Munculnya penguasa di dalam demokrasi
4) Demokrasi saat ini membuang kedaulatan rakyat
Terjadinya krisis partisispasi politik disebabkan karena tidak ada peluang untuk berpartisipasi atau
karena terbatasnya kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Secara lebih spesifik penyebab
rendahnya partisipasi politik dan kelemahannya adalah :
1) Pendidikan yang rendah menyebabkan rakyat kurang aktif untuk berpartisipasi dalam dunia
politik.
2) Tingkat ekonomi rakyat yang rendah
3) Partisipasi politik rakyat kurang mendapat tempat dari pemerintah
4) Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik.
5) Krisis partisipasi politik rakyat.
6) Munculnya penguasa di dalam demokrasi
7) Terbuangnya kedaulatan rakyat dalam demokrasi.
WAWASAN NUSANTARA
Secara Etimologis, wawasan nusantara terdiri dari 2 kata yakni WAWASAN dan NUSANTARA.
Wawasan berasal dari WAWAS (Bahasa Jawa) yang artinya pandangan. Sedangkan nusantara
merupakan gabungan dari 2 kata yaitu NUSA dan ANTARA. Nusa dalam Bahasa Sanskerta berarti
pulau atau kepulauan, sementara antara berarti disela-sela atau baerdampingan.
Secara umum atau menurut LEMHANNAS RI, wawasan nusantara merupakan cara pandang
dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.
Tujuan Wawasan Nusantara yakni mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
masyarakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku, atau daerah.
Wawasan Nusantara merupakan suatu hal yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat luas dalam
mencapai tujuan nasional. Selain itu wawasan nusantara juga menjadi pedoman, motivasi, dorongan, dan
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan serta peraturan juga perbuatan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga wawasan nusantara sangat dibutuhkan dalam pembangunan
dan pengembangan suatu negara, khususnya Indonesia.
Apabila tidak ada wawasan nusantara maka solidaritas antarmasyarakat akan terpecah belah, dan
kedaulatan yang dianut negara kia juga akan hilang dalam konsep bangsa, serta tidak akan ada lagi rasa
Nasionalisme terhadap suatu bangsa dan negara.
Konsepsi dari wawasan nusantara sendiri pada dasarnya mengajak warga negara untuk memandang
keluasan wilayah dan keragaman yang ada di Indonesia sebagai satu kesatuan. Akan tetapi pasti
memberikan tantangan tersendiri bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan tentu akan memunculkan potensi
ancaman yang dapat mengganggu keutuhan bangsa dan wilayah, namun sebaliknya juga memiliki potensi
keunggulan yang bisa untuk meningkatkan kesejahteraan. Selain itu juga dengan dinamika kehidupan
yang selalu berkembang seiring perubahan zaman.
Selain itu kita harus pandai-pandai mengimplementasikan wawasan nusantara dalam kehidupan
yakni dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial-budaya, dan bidang hankam.
Rabu, 21 Juni 2023
THE END