Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

M DENGAN PRE dan


POST OPERASI KATARAK
DI RUANG AS-SYIFA 1 RSU WIRADADI HUSADA
Disusun guna memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun Oleh :
Fairus Aulia Rahma
P1337420221127

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO
PROGRAM DIPLOMA III
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN PRE dan POST OPERASI
KATARAK
DI RUANG AS-SYIFA 1 RSU WIRADADI HUSADA

Nama Mahasiswa : Fairus Aulia Rahma


NIM : P1337420221127
Tanggal Masuk RS : 8 November 2023 pukul 08.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 8 November 2023 pukul 13.40 WIB
Ruang/RS : As-Syifa 1 RSU Wiradadi Husada

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No.Register : 2052**
Agama : Islam
Alamat : Karanglewas, Banyumas
Pendidikan : SD/Sederajat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : Katarak Brucnescent
Status : Sudah Menikah
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Hub. Dengan Klien : Anak
Alamat : Karanglewas, Banyumas
Pekerjaan : Wiraswasta
c. Catatan Masuk
Klien datang diantar keluarga ke Poli Rumah Sakit diantar anggota keluarga
untuk melakukan kontrol rutin, setelah itu dokter merekomendasikan klien untuk
dirawat dikarenakan akan dilakukan operasi karena kondisi mata klien yang tidak
baik.
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan mata kiri buram dan berkaca.
b. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien mengeluhkan tidak bisa melihat dengan mata kiri akibat gangguan yang
dideritanya.
c. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit khusus seperti hipertensi dan diabetes.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarganya.
3. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi-Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan mengerti penyebab dari kondisinya dan mengapa harus dirawat
dan dilakukan operasi di rumah sakit.Menurut klien kesehatan itu penting dan
harus dijaga.
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum klien dirawat di rumah sakit, pola makan klien teratur, 3x/hari.Klien
mengatakan tidak memiliki riwayat alergi dan pantangan dalam makanan.Untuk
kebutuhan cairan, klien mengatakan minum 6-8 gelas/hari air putih dan kadang t
eh tawar.
Setelah klien dirawat di rumah sakit, nafsu makan klien masih tetap terjaga
dengan baik dengan menghabiskan makanan yang diberikan oleh petugas.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, klien BAK sebanyak 3-4x/hari dengan warna yang normal (kuning
jernih) dengan bau khas (amoniak), tanpa disertai rasa sakit dan keluhan. Klien
BAB rutin sekitar 1x sehari dengan konsistensi yang baik, tanpa disertai rasa sakit.
Setelah dirawat dirumah sakit, klien BAK dengan dibantu keluarga dan pasien
dapat bab dan bak dengan normal
d. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengataka kebiasaan tidurnya normal, pasien biasa tidur pada jam 21.00 –
22.30 WIB, dan bangun pagi jam 05.00 WIB pasien jarang tidur siang. Saat
dirawat di rumah sakit, pasien mengatakan tidurnya sedikit terganggu, jam tidur
pasien tidak menentu sering terbagun dan sulit untuk tidur kembali.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit, klien dapat beraktivitas dan bekerja secara mandiri.
Selama sakit: aktivitas klien minimal.

NO Pola Aktivitas 0 1 2 3 4

1 Makan dan Minum √

2 Toiletting √

3 Berpakaian √

4 Mobilisasi √

Keterangan: 0 : Mandiri 3 : Dibantu orang dan peralatan


1 : Di bantu Sebagian 4 : Ketergantungan/ tidak mampu:
2 :Di bantu orang lain
f. Pola peran dan hubungan
Semenjak klien sakit, klien tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.Klien
menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga lainnya. Klien biasa
berinteraksi dengan pasien lain pada satu ruangan.
g. Pola Persepsi Sensori
1. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensori penglihatan,
pendengaran)
Pasien mengatakan pandangan matanya buram dan berkaca, pasien tidak
bisa melihat degan jelas. Sistem pendengaran pasien baik, pasien bisa
menerima masukan dan menjawab pertanyaan dengan baik.
2. Kemampuan kognitif.
Kemamapuan kognitif pasien baik, pasien mampu mengingat dan memahami
pesan yang diterima.
h. Pola Persepsi dan Konsep Diri
1. Gambaran diri, Klien mengatakan ia optimis akan sembuh.
2. Identitas diri, Klien adalah seorang Ibu rumah tangga.
3. Harga diri, Klien percaya diri karena dapat berinteraksi dengan keluarga.
4. Peran diri, Klien adalah seorang ibu rumah tangga, namun perannya
kurang maksimal karena kondisinya saat ini.
5. Ideal diri, Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan percaya bahwa
kondisinya akan membaik seperti sebelumnya.
i. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien adalah seorang perempuan dengan status sudah menikah dan memiliki cucu.
j. Pola Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah sering bercerita dengan keluarganya.Klien
percaya bahwa setiap masalah ada solusinya, namun saat klien merasa lemas klien
mengatakan dan meminta tolong kepada keluarganya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien beragama Islam. Sebelum sakit, klien mengatakan ia menjalankan ibadah
sholat 5 waktu secara rutin di rumah, namun saat sakit klien terganggu
menjalankan ibadahnya, klien hanya mampu sholat di tempat tidur.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Chomposmentis. GCS = E4M4V6
c. Tanda-tanda vital : Nadi : 82x/menit
TD : 149/80 mmHg
Suhu : 36,0℃
RR : 21x/menit
d. Pengkajian Fisik
1) Kepala
Bentuk kepala mesochepal dengan warna rambut putih dan panjang.
2) Mata
Mata kiri pasien tidak bisa melihat dengan jelas/berkabut dan berkaca, saat di
inspeksi tampak keabuan pada mata, ukuran pupil 2-4 mm, mengecil jika terkena
cahaya dan melebar jika dijauhkan dengan cahaya, konjungtiva tidak anemis
3) Hidung
Simetris, lubang hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung.
4) Mulut
Gigi bersih, mukosa bibir kering, tidak ada pembesaran tongsil, tidak ada sianonis,
gusi tidak berdarah, fungsi pengecapan baik.
5) Telinga
Daun telinga simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada lesi.
6) Leher
Terdapat reflek menelan, tidak ada pembesaran tiroid.
7) Jantung :
a) I : Ictus cordis tidak tampak
b) P : Tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba diintercostal
midclavicular sinistra
c) P : Suara jantung pekak, tidak ada pembesaran jantung
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V linea midclavikula sinistra
d) A : Terdengar bunyi jantung I dan II,tidak ada murmur
8) Paru
a) I : kedua paru mengembang simetris, tidak ada retraksi dada
b) P : Tidak ada nyeri tekan, pergerakan sama atau simetris
c) P : Suara paru sonor
d) A : Tidak terdengar suara vesikuler paru. Ronchi (-), Wheezing (-)
9) Abdomen
a) I : Warna kulit sama dengan warna kulit bagian tubuh lainnya, tidak ada
hernia umbilika.
b) A : Bising usus 7/menit
c) P : Suara tymphani
d) P : Tidak ada pembesaran hati dan limfa.
10) Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC, hemorroid (-).
11) Ekstremitas
Klien bisa menggerakkan anggota geraknya dengan bebas tanpa ada rasa
sakit.Namun, ekstremitas kanan atas sedikit terbatas karena terpasang infus RL 20
tpm.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil Laboratorium
Tanggal : 8 November 2023 pukul 17.39 WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode

Hematologi

Hemoglobin L 10,4 11.70 - 15.50 g/dL Sulfe Hb

Leukosit 11.600 5.000-11.000 Ribu Sulfe Hb

Integration
Hematocrit 30.7 37.000-48.000 %
Volume

Focus
Trombosit H 273.000 150000 – 450000 /Ul
Hidrodinamik

Eritrosit L 3.90 3.80-5.20 Juta E.Impedance

MCH L 33.8 32-35 g/d E.Impedance

MCV L 59 76-96 fL E.Impedance


MCHC L 33.8 30-35 g/dL E.Impedance

Kimia Darah

Ureum Darah 7,4 10-50 mg/dl

Kreatinin Darah 0,41 0,9-1,3 mg/dl

Gula Darah L 70 70-140 mg/dl

Elektrolit dan Gas Darah

Kalium 5,02 3,6-5,5 mmol/l

Klorida 97,1 95-108 mmol/l

Natrium 128,5 135-155 mmol/l

6. Program Terapi
a. Infus Ringer Laktat 20 tpm
b. Cephalexin 2x1
c. Ibuprofen 2x1

B. DAFTAR MASALAH
N Tanggal Tanggal
Data Fokus Masalah Etiologi TTD
o & Jam Teratasi

1. Rabu, 8 DS: pasien mengatakan Ansietas Kekhawatir - Fairus


November cemas dan khawatir an
2023 menghadapi operasinya, mengalami
pasien mengatakan takut kegagalan
Pukul
penglihatannya akan tetap pada
13.40 WIB
buram setelah dilakukan operasi
operasi, pasien mengeluh
pusing dan lemas
DO: pasien telihat cemas
khawatir dan gelisah,
pasien juga terlihat tegang
saat dilakukan pengkajian.

2 Rabu, 8 DS : pasien mengatakan Nyeri akut Agen - Fairus


November nyeri pada mata sebelah pencedera
2023 kiri. fisik
DO: pasien tampak
Pukul
gelisah dan meringis,
13.40 WIB
tidak ada demam suhu
tubuh 36,6℃, Tekanan
darah pasien 149/80
mmHg, RR 21x/menit,
dan Nadi 82 x/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre OP
1. Ansietas b.d Kekhawatiran mengalami kegagalan pada operasi
Post OP
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik.
D. RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
TANGGAL
O KEPERAWAT TUJUAN INTERVENSI TTD
& JAM
AN

1 Kamis, 9 Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tingkat ansietas, Fairus


November berhubungan keperawatan 1 x 24 jam maka 2. monitoring tanda –
2023 dengan kecemasan yang dirasakan pasien tanda ansietas pada
kekhawatiran menurun dengan kriteria hasil : pasien,
Pukul 13.20
mengalami 3. perawat
1. Pasien mengatakan kecemasan
kegagalan menciptakan suasana
menurun atau hilang,
terapeutik pada pasien
2. TTV pasien dalam rentang
dengan melakukan
normal, keluhan pusing
komunikasi terapeutik
hilang,
yang dilakukan untuk
3. Serta gelisah dan tegang yang membantu poroses
dirasakan pasien menurun atau penyembuhan pasien
hilang. serta membangun
kepercayaan pada
pasien,
4. memberikan
informasi secara nyata
tentang diagnosis,
prognosis dan
pengobatan yang akan
dihadapi pasien,
5. memberikan anjuran
pada keluarga untuk
menemani pasien.
6. beri kegiatan
pengalihan yang dapat
mengalihkan dan
menurunkan rasa
cemas pada pasien.

2 Kamis, 9 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. kaji nyeri Fairus


November berhubungan keperawatan 1 x 24jam pasien meliputi lokasi,
2023 dengan agen diharapkan maka nyeri yang pasien karakteristik,
pencedera fisik keluhkan menurun atau hilang durasi,
Pukul
dengan kriteria hasil : frekuensi,
09.00 WIB 1. pasien mengatakan nyeri yang kualifikasi, dan
dirasakan hilang/berkurang, skala nyeri
2. perilaku verbal dan non yang pasien
verbal pasien baik, rasakan,
3. pasien tidak tampak meringis
2. kaji respon
dan gelisah,
nyeri non
4. keluhan kesulitan tidur
verbal pasien,
hilang/berkurang,
3. berikan teknik
5. TTV dalam batas normal.
nonfarmakolog
is penurun
nyeri seperti
memberikan
teknik
pengalihan,
imajinasi
terbimbing,
terapi

4. beri pasien
fasilitas untuk
istirahat dan
tidur,
5. Kontroling
kenyamanan
lingkungan
pasien yang
dapat
memperberat
rasa nyeri
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan,
beri strategi
untuk
mengurangi
rasa nyeri,

6. melakukan
kolaborasi
dalam
memberikan
analgesik.

E. CATATAN KEPERAWATAN

TANGGAL
IMPLEMENTASI RESPON TTD
& JAM

Rabu, 8 DS : pasien mengatakan Fairus


1. Mengkaji kondisi pasien,
November paham dan mengerti apa
2. Memberikan penjelasan dan gambaran
2023 yang sudah dijelaskan
pada pasien tentang kejadian sebelum
oleh perawat,
Pukul 13.40 dan sesudah operasi,
WIB DO : Pasien kooperatif,
3. Memberikan pengertian mengenai
pasien tampak
pentingnya operasi,
mendengarkan dan
4. Membangun rasa kepercayaan kepda
memahami apa yang
pasien dengan menciptakan suasana
sudah disampaikan
terapeutik yang baik, dan berusaha
perawat
memahami kondisi yang membuat
pasien cemas dengan memberikan
penjelasan bahwa perbaikan
penglihatan yang pasien inginkan
tidak terjadi secara instan akan tetapi
melalui beberapa tahapan
Kamis, 9 1) Melakukan manajemen nyeri, DS: pasien mengatakan Fairus
November 2) Mengkaji tingkat nyeri pasien. nyeri dengan Kriteria
2023 3) Melakukan TTV
P: luka post operasi
Pukul 09.00 nyeri dirasakan saat
WIB pasien melakukan
aktivitas atau disentuh
dan nyeri hilang ketika
isirahat,

Q: nyeri yang
dikeluhkan pasien
seperti ditusuk – tusuk,
di mata sebelah kiri,
dengan skala nyeri 3,
dan nyeri dirasakan
secara mendadak, hilang
timbul,

DO: pasien tampak


meringis dangelisah.
DS : -
DO : suhu pasien
terukur 36,5℃, tekanan
darah menunjukan
110/80 mmHg, RR 20
x/menit, dan nadi
terhitung 80x/menit,

Kamis, 09 1. Memberikan komunikasi terapeutik DS : pasien mengatakan


November untuk mengalihkan keluhan nyeri dapat memahami dan
2023 yang pasien rasakan, mengikuti cara
2. Meberikan dan mengajari pasien melakukan tarik nafas
Pukul 09.00
bagiaman teknik untuk meredakan dalam dan mengatakan
nyeri dengan cara relaksasi: tarik paham untuk
nafas dalam melakukannya secara
mandiri apabila nyeri
dirasakan kembali,

DO : Pasien kooperatif,
pasien terlihat antusias
mengikuti arahan
perawat dalam
melakukan teknik tarik
nafas dalam.
F. EVALUASI
Tanggal/
Diagnosa Evaluasi TTD
Jam

Rabu, 08 Ansietas Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama Fairus


November berhubungan 1x24 jam dihasilkan :
2023 dengan S : pasien mengatakan rasa cemas dan khawatir
13.40 WIB kekhawatiran yang dirasakan berkurang, pasien mengatakan
mengalami paham menengenai prosedur operasi katarak
kegagalan dan manfaat operasi,
O : Pasien terlihat lebih rileks

A : masalah teratasi sebagian.


P : Lanjutkan intervensi

Kamis, 09 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan , maka Fairus


November berhubungan data yang dihasilkan adalah :
2023 dengan agen
S : pasien mengatakan nyeri berkurang dengan
Pukul pencedera fisik
pengkajian nyeri dirasakan saat pasien melakukan
09.00 WIB
aktivitas atau disentuh dan nyerri hilang ketika
isirahat, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk –
tusuk, padamata sebelah kiri, dengan skala nyeri 3
menjadi 2, dan nyeri disarakan secara mendadak.

O : pasien tampak rileks dan tenang, tidak ada


keluhan lain sepeti mual/pusing, pasien sudah bisa
tidur dengan baik, hasilpengkajian ttv yang
dilakukan yaitu suhu pasien terukur 36,5℃,
tekanan darah menunjukan 110/80 mmHg, RR 20
x/menit, dan nadi terhitung 80x/menit,

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
mengajarkan teknik baru dalam
mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan:
distraksi, imajinasi, relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai