DISUSUN OLEH:
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami panjatkan bagi tokoh dan teladan kami Nabi
Muhammad SAW. Sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
proposal Bussines Plan dengan judul Rajutan Apik Karya Calon Perawat
ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan proposal ini adalah untuk berpartisipasi dalam kegiatan
perlombaan proposal Bussines Plan yang diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa (HIMA) di kampus VIII.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan.
2. Menyediakan kebutuhan fashion bagi masyarakat.
3. Menjalin persahabatan antara penjual dan pelanggan.
4. Mendapatkan keuntungan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Profil usaha
Nama perusahaan : Calisc Wear
Merek (milik sendiri/lisensi) : Milik sendiri
Jenis Kegiatan Usaha : Perdagangan
Jenis Barang : Pakaian
Bidang Usaha (Barang/ Jasa) : Barang
Bentuk badan usaha : Grup/Tim
Alamat usaha :Desa Penaruban, Kec.
Kaligondang, Kab. Purbalingga
Jumlah tenaga kerja : 5 orang
B. Denahlokasi
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
MANAGER
R
ADELLIA
Keterangan :
a. Nama dan alamat pemilik usaha
Nama : Fairus Aulia Rahma
Jabatan : Manager
Alamat pemilik : Sokaraja RT 04/RW 10, Banyumas
Keterampilan : Berpengalaman dalam bidang bisnis dan
fashion desaign.
b. Nama dan alamat bagian pemasaran
Nama : Hesty Puspita Sari
Jabatan : Bagian pemasaran
Alamat : Karangtalun Kidul, Purwojati, Banyumas
keterampilan : Dapat membangun dan menguasai system
pasar
A. Jenis produk
Di toko ini kami memiliki produk pakaian atasan berbahan rajut. Seperti
yang sudah diketahui disini terdapat berbagai macam model, beragam corak ,
bermacam- macam warna dan yang pasti fashion rajut yang ter up to date.
B. Macam produk
Berfokus pada produk busana seperti atasan lengan panjang.
C. Peralatan yang dibutuhkan
Agar produk yang kita inginkan dapat bermutu dan berkualitas baik maka kita
membutuhkan sebuah peralatan agar mendapatkan hasil yang baik, berbagai
peralatan yang dibutuhkan seperti :
1) Mesin jahit
2) Mesin obras
3) Mesin overdek
4) Mesin potong
5) Jarum mesin
6) meteran
7) Setrika uap
8) Papan setrika
9) Gunting kain
10) Gunting benang
11) Hanger
12) Penggaris kain
13) Dinamo jahit
D. Bahan baku
Sebelum kita memproduksi sebuah produk maka kita membutuhkan bahan
baku, di toko ini kami menggunakan bahan baku yang tentunya berkualitas baik
dan dengan harga yang kompetitif. Biasanya kami menggambil bahan baku dari
supllier kami sendiri, seperti :
1) Kain cotton rajut 24s
2) Kain rib
3) Benang
4) Oli mesin
5) Karet
6) Veterban
7) Kapur jahit
E. Cara pembuatan produk
Terdapat tahapan proses- proses dalam pembuatan busana adalah sebagai
berikut:
1. Membuat pola;
2. Memecah pola;
3. Memotong kain;
4. Menyambungkan pola potongan bagian atas atau pundak menggunakan
mesin obras;
5. Menjahit kain rib untuk bagian leher menggunakan mesin obras
6. Bagian rib ditindas lagi dari bagian luar menggunakan veterban;
7. Obras bagian lengan dengan bagian badan;
8. Overdek atau neci bagian bawah menggunakan satu jarum;
9. Pressing dan packing.
F. Kelebihan dan keunggulan produk
Di setiap toko mesti memiliki kelebihan dan keunggulan produk, karena
itu yang menjadi ciri khas toko tersebut. Di toko ini kami memiliki kelebihan dan
keunggulan produk yang dapat dilihat dari segi kualitas, motif dan corak- corak
yang unik yang mampu menarik minat masyarakat itu sendiri. Disini kami juga
memiliki banyak model busanan yang tak kalah dari butik yang lain dan pastinya
ter up to date.
BAB V
ASPEK PEMASARAN
A. Kebutuhan Investasi
INVESTASI AWAL
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1. Sewa Tempat 1 tahun Rp. Rp. 4.000.000,00
4.000.000,00
2. Mesin Jahit 1 buah Rp. Rp. 3.000.000,00
3.000.000,00
3. Dinamo Jahit 1 buah Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00
4. Mesin Obras 1 buah Rp. 4.100.000,00 Rp 4.100.000,00
5. Mesin Overdek 1 buah Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
6. Mesin potong 1 buah Rp. 800.000,00 Rp. 800.000,00
A. Kesimpulan
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai macam aspek. Aspek-
aspek tersebut saling berkaitan karena saling mendukung untuk keberlangsungan
usaha yang dijalankan. Yang lebih penting adalah dukungan biaya operasional
untuk menjalankan usaha tersebut. Sebuah usaha didirikan untuk mencapai
tujuannya yaitu memberikan manfaat secara maksimal kepada pemilik usaha. Jika
usaha tersebut telah memberikan manfaat maka usaha tersebut layak untuk
dijalankan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui kelayakan
usaha antara lain adalah kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan
pemasaran serta keuangan. Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilai Payback
Period (PP) Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR)
dan Profitability Index (PI). Beberapa indikator aspek keuangan tersebut
merupakan penghitungan berdasarkan nilai waktu.