Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENYAKIT MATA
Dosen pengampu : dr. Ida Febriana, MKM

Disusun Oleh :

Dini Puspita Batubara (21114041451)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III REFRAKSI OPTISI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINALITA SUDAMA MEDAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Penyakit
Mata” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih luas


mengenai Penyakit Mata Dan Penjelasannya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu dr. Ida Febriana, MKM selaku
dosen pengampu mata kuliah Phatologi Umum karena telah memberikan tugas ini
kepada kami, sehingga kami berkemampuan untuk mengumpulkan lebih banyak
informasi tentang Penyakit mata.

Terakhir, apabila makalah yang kami sajikan masih kurang dari kata
sempurna, mohon berikan kritikan dan saran kepada kami agar kedepannya kami
dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi.

Medan, 12 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................i


DAFTAR ISI.................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan........................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan Makalah......................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................ 3
2.1 Penyakit mata dan Penjelasannya ....................................... 3
BAB III PENUTUP................................................ 18
3.1Kesimpulan ............................................................. 18
3.2 Saran ..................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan
manusia untuk melihat. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata, maka
akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata
merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari.
Meskipun sangat penting, seringkali kita lalai untuk merawatnya secara baik yang
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mencegah penyakit itu.
Selain itu, terbatasnya sarana pelayanan kesehatan mata di puskesmas dan rumah
sakit, serta kurangnya tenaga dokter spesialis mata yang bisa memeriksa dan
melakukan operasi mata, membuat gangguan mata tak tertangani sejak dini.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk dapat mengetauhi
Penyakit-Penyakit mata Yang dapat disembuhkan dan tidak disembuhkan, untuk
mengetahui therapy dan pengobatan dalam penyakit-penyakit mata tersebut.

1.3 Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat penulis menuliskan makalah tentang Penyakit Mata ialah:
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis sehingga dapat
memberikan tambahan informasi untuk memperluas ilmu pengetahuan.
Khususnya pada Penyakit mata dengan cara pecegahan hingga pengobatan.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penyakit mata dan Penjelasan

1. Katarak

Pengertian : Katarak adalah suatu penyakit ketika


lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada
umumnya, katarak berkembang perlahan dan
awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-
kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan
dan membuat pengidap merasa seperti melihat
jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta
melakukan aktivitas sehari-hari.

Etiologi : Proses degeneratif merupakan etiologi


yang sering ditemukan pada katarak, tetapi
terdapat banyak faktor yang juga dapat
menyebabkan katarak, seperti kelainan kongenital,
faktor metabolik, trauma, toksin, radiasi, dan
gelombang elektromagnetik.

Therapi : Satu-satunya cara untuk mengatasi


katarak adalah dengan melakukan tindakan
operasi.

Pencegahan : dengan melakukan pemeriksaan

mata secara teratur, melindungi mata dari benturan


dan cahaya berlebih (UV), kontrol gula darah dan

2
tekanan darah, mengurangi berkendara di malam
hari, penerangan yang cukup saat membaca atau
melihat dekat, dan mengonsumsi makanan kaya
antioksidan.

2. Glaukoma
Pengertian : Glaukoma adalah kerusakan pada
saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola
mata. Kondisi ini ditandai dengan sakit mata, mata
merah, penglihatan kabur, serta mual dan muntah.
Glaukoma perlu segera ditangani untuk mencegah
kebutaan.

Etiologi : adanya peningkatan tekanan intraokuli


sebuah perubahan anatomi sebagai bentuk
gangguan mata atau sistemik lainnya, trauma mata,
dan predisposisi faktor genetic.

Therapi : Tetes mata untuk mengurangi


tekanan pada bola mata.
Tindakan dengan laser untuk membuka
saluran keluar cairan dalam bola mata yang
tersumbat.
Operasi untuk memperbaiki drainase cairan
dari mata Anda.

Pencegahan :
1. Jalani Pemeriksaan Mata Dilatasi
secara Teratur.
2. Ketahui Riwayat Kesehatan Mata
Keluarga.
3. Berolahraga dengan Aman.
4. Gunakan Obat Tetes Mata yang
Diresepkan secara Teratur.

3
3. Konjungtivitis
Pengertian : mata merah
akibat peradangan pada selaput yang melapisi
permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam
(konjungtiva mata). Selain mata merah,
konjungtivitis dapat disertai rasa gatal pada mata dan
mata berair.

Etiologi : bakteri, virus, jamur dan parasite.

Therapi : dengan cara pemberian obat tetes


mata alergi dan tablet antihistamin untuk
mengurangi peradangan.

Pencegahan :
jaga kebersihan tangan dan jangan
menyentuh mata dengan tangan.

4. Ptregium
Pengertian : Ptregium adalah salah satu penyakit
mata yang terjadi akibat adanya pertumbuhan
selaput jaringan berbentuk segitiga berwarna
merah muda dan muncul pada bagian putih bola
mata.

Etiologi : Suatu fenomena iritatif akibat sinar


ultraviolet, pengeringan,dan lingkungan yang
berangin

Therapi : Pembedahan

4
Pencegahan : Mengurangi risiko terpapar
radiasi ultraviolet
5. Starbismus
Pengertian : Starbismus adalah kondisi saat posisi
kedua mata tidak sejajar dan keduanya bergerak
kea rah yang berbeda.

Etiologi : Bersifat idiopatik atau karena sindrom


kongenital, kelumpuhan saraf kranial, trauma,dan
gangguan refraksi.

Terapi : menggunakan kacamata,


pemberian obat, olahraga mata, dan operasi
mata.

Pencegahan : Tidak dapat dicegah.

6. Blefaritis
Pengertian : Blefaritis adalah Peradangan
dikelopak mata. Kondisi ini dapat menyebabkan
kelopak mata bengkak, kemerahan, dan terasa
nyeri.

Etiologi : Bakteri, Ketombe pada kulit kepala atau


alis, alergi terhadap kosmetik.

Terapi : Kompres hangat dan


membersihkan kelopak mata dengan
shampoo bayi.

Pencegahan : Jangan menyentuh wajah atau


mata sebelum mencuci tangan, gunakan tisu

5
atau kain bersih jika harus menyentuh mata
yang sakit

7. Ulkus Kornea
pengertian : Ulkus kornea adalah suatu kondisi
ketika terdapat luka terbuka pada
kornea.disebabkan cedera ringan pada mata lalu
infeksi pada kornea.

Etiologi : Bakteri,

Terapi : Obat tetes mata antibiotik

Pencegahan :
1. Mencuci tangan dan memastikan tangan
kering sebelum menyentuh lensa
2. tidak menggunakan air keran untuk
membersihkan lensa kontak
3. tidak menggunakan air liur untuk
membersihkan lensa, karena air liur
mengandung bakteri yang dapat melukai
kornea.

8. Amblyopia

Pengertian : Amblyopia adalah suatu kondisi


dimana penglihatan anak tidak jelas atau kurang
focus karena adanya gangguan pada perkembangan
fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan anak.

Etiologi : Strabismus, Anisometropia, Deprivasi


stimulus

6
Terapi : Terapi temple biasanya dilakukan
dengan menutup mata dominan selama
beberapa jam setiap hari dan control rutin
oleh dokter spesialis mata setiap tiga bulan.
Pencegahan : Melakukan Pemeriksaan mata
secara teratur.

9. Retinopati Diabetik
Pengertian : Retinopati Diabetik adalah salah satu
komplikasi diabetes mellitus, di mana kadar gula
yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan
kerusakan pada pembuluh darah retina mata,
terutama di jaringan-jaringan yang sensitive
terhadap cahaya.

Etiologi : Durasi menderita diabetes mellitus,


control gula darah yang buruk, hipertensi,merokok.

Terapi : Terapi laser fotokoagulasi

Pencegahan :
1. Lakukan kegiatan aerobic.
2. Memulai Diet makan yang sehat
3. Mengurangi berat badan
4. Berhenti mengonsumsi minuman
beralkohol.

10.Keratokonus
Pengertian : Keratokonus (atau keratoconus)
terjadi ketika kornea semakin tipis dan lama-lama
menonjol keluar, seperti kerucut.

Etiologi : Genetik, Mekanisme genetic,


Mekanisme biokimia, dan Mekanisme biomekanik.

Terapi : Collagen Cross-linking.

7
Pencegahan : Hindari mengucek mata
secara agresif

11. Giant papillary conjungtivitis


Pengertian : Kondisi terjadinya peradangan pada
konjungtiva mata yang disebabkan oleh adanya
reaksi alergi pada mata .

Etiologi : Kemungkinan multifactorial dan


melibatkan reaksi hipersensitivitas.

Terapi : Gunakan obat tetes mata yang


diresepkan

Pencegahan : Lakukan perawatan lensa


dengan benar, Menghindari allergen yang
dapat memicu alergi dan menyebabkan
GPC.

12. Micropthalmos
Pengertian : Kelainan mata pada bayi yang terjadi
saat janin masih dalam kandungan , Kondisi ini
membuat salah satu atau kedua ukuran mata sangat
kecil seperti sipit.

Etiologi : Kromosom, penghapusan dan


translokasi terlibat.

Terapi : Dengan alat conformer

Pencegahan : Melakukan konsultasi dengan


konselor genetic atau pemeriksaan lab untuk
memahami kondisi genetic.

13. Megalocornea
Pengertian : Suatu ukuran kornea yang abnormal
13 mm atau lebih yang bersifat tidak progresif.
Selain itu limbus yang merupakan garis pembatas
kornea dengan sclera juga mengalami pembesaran.

Etiologi : Belum diketahui

8
Terapi : Trabekulektomi
Pencegahan : Tidak dapat dicegah karena
megalocornea kelainan bawaan lahir.
14. Arcus Senilis
Pengertian : Kondisi mata yang ditandai dengan
terbentuknya batas putih keabuan antara bagian
hitam mata, dengan bagian putih mata.

Etiologi : Pembentukan arcus senilis kornea


tergantung pada pembuluh darah limbus (batas
antara kornea dengan skrela), Arcus awalnya
terbentuk di daerah superior dan inferior kornea,
karena daerah ini memiliki perfusi yang lebih besar
daripada kornea sentral. Daerah yang memiliki
perneabilitas lebih besar. Lipid seperti
kolestrol,fosfolipid,trigliserida, dan lipoprotein.

Terapi : Pengobatan lingkungan dan


Farmakologis.

Pencegahan : Idealkan berat badan anda


sesuai dengan postur tubuh dan berat badan,
Melakukan Olahraga teratur.

15. Hipopion

Pengertian : Pengumpulan sel darah putih pada


bilik mata depan atau peradangan berat pada
struktur mata lainnya.

Etiologi : Adanya infeksi sekunder oleh bakteri


dan reaksi inflamasi pada mata..

Terapi : Edukasi menjelaskan pada pasien


penyakit yang dialaminya.

Pencegahan : Dengan menggunakan


kacamata.

16. Hifema
Pengertian : Kondisi ketika darah
berkumpul di bilik mata depan, tepatnya

9
diantara kornea (selaput bening) dan iris
(selaput pelangi).

Etiologi : Trauma mata, terutama trauma


dan hifema spontan yang disebabkan oleh
beberapa kondisi medis yang mendasari.

Terapi : Terapi Obat-obatan atau terapi


bedah.

Pencegahan : Menghindari kondisi yang


bisa menyebabkan cedera mata.

17. Keratitis
Pengertian : Peradangan pada kornea mata
dengan di tandai mata merah yang disertai
nyeri.

Etiologi :Inflamasi yang dapat disertai


infeksi maupun non infeksi.

Terapi : Menggunakan tets mata


kortikosteroid untuk mengobati penyakit
mata .
Dengan cara : 6 jam pertama : 2 tetes setiap
15 menit . Sisa hari pertama : 2 tetes setiap
30 menit. Hari kedua : 2 tetes setiap 1 jam.

Pencegahan :
1. Melepas lensa kontan sebelum tidur atau
berenang
2. Mencuci tangan dan mengeringkan
sebelum memegang lensa kontak
3. Menggunakan produk pembersih yang
khusus untuk lensa kontak
4. Mengganti lensa kontak secara teratur.

18. Lagoftalmus
Pengertian : Kelainan dimata karena kelopak
mata tidak dapat menutup bola mata dengan
sempurna, disebabkan oleh bola mata yang
menonjol keluar, kelumpuhan kelopak mata,
kelopak mata di tarik jaringan parut.

10
Etiologi : Terjadi pada pasien dengan
kelumpuhan otot oculi orbicularis, sikatriks
dari kelopak mata, symblepharon, ektropion
yang parah, proptosis, dan over-reseksi dari
otot levator.

Terapi : Obat tetes mata dan Operasi gold


weight implant.

Pencegahan : Menghindari udara kering,


pelindung mata.

19. Kista Dermoid


Pengertian : Kista dermoid adalah tumor
jinak berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut.
Kista ini terbentuk akibat kelainan
perkembangan janin sehingga sering kali dapat
langsung terlihat ketika bayi dilahirkan. Kista
dermoid umumnya tumbuh secara perlahan
dan tidak bersifat ganas atau kanker.

Etiologi : Belum diketahui

Terapi : Operasi pengangkatan kista.

Pencegahan : Kista dermoid tidak dapat


dicegah, karena terjadi akibat kelainan saat
perkembangan janin. Meski tidak dapat
dicegah, kista dermoid dapat dideteksi lebih
dini sebelum muncul komplikasi. Oleh
karena itu, segera periksakan ke dokter bila
muncul benjolan di tubuh.

20. Chalazion
Pengertian : Benjolan pada kelopak mata
yang disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar
minyak pada mata.

Etiologi : Obstruksi dan inflamasi kelenjar


sebasea pada kelopak mata.

Terapi : Kompres kelopak mata yang


terkena kalazion dengan air hangat untuk
mengurangi pembekakan lalu pijat lembut
area benjolan setelah di kompres.

11
Pencegahan : Mencuci tangan, perawatan
lensa kontak, cuci muka, Bersihkan make up
21. Trikiasis
Pengertian : Kondisi bulu mata yang tumbuh
mengarah ke dalam, yakni ke arah bola mata.
Bulu mata ini akan menggesek lapisan mata
antara lain : kornea,konjungtiva,dan bagian
dalam kelopak mata sehingga memicu iritasi
pada mata.

Etiologi : Peradangan , infeksi, dan kondisi


mata lainnya.

Terapi : pencabutan bulu mata manual, air


mata buatan, operasi pencabutan bulu mata
permanent.

Pencegahan : Karena penyebabnya tidak di


ketahui, cara mencegah trikiasis juga belum
tersedia.

22. Retinitis Pigmentosa


Pengertian : Gangguan genetik bawaan pada
mata yang berakibat pada hilangnya
penglihatan atau kebutaan.

Etiologi : Kematian sel fotoreseptor yang


menyebabkan degenerasi retina progesif.

Terapi : Terapi Medikamentosa

Pencegahan : Penyakit ini adalah kelainan


genetic, sehingga tidak ada cara untuk
mencegahnya. Namun, ada beberapa
langkah yang dapat mengurangi gejala,
dianatarnya :
1. Ketika keluarga memiliki riwayat
penyakit ini, sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter terkait genetic.
2. Penggunaan suplemen vitamin A dalam
bentuk tertentu kemungkinan dapat
menunda gejala masalah pada retina.
3. Menggunakan kacamata antiradiasi
sangat penting untuk melindungi mata

12
dari cahaya biru yang lebih merusak
mata daripada sinar ultraviolet.

23. Ablasio retina


Pengertian : Ablasio retina adalah salah satu
penyakit mata yang kerap menjadi
kekhawatiran banyak orang. Sebab, kondisi
berupa terlepasnya retina atau selaput jala
dari posisi aslinya ini bisa membuat mata
buta secara permanen.

Tapi gangguan mata yang juga kerap disebut


sebagai ablasi retina atau retinal detachment
ini bisa diketahui penyebab dan gejalanya.
Obat serta cara pengobatannya pun sudah
ditemukan sehingga orang yang
mengalaminya dapat sembuh.

Etiologi : Adanya robekan (break) retina,


traksi retina akibat penyusutan vitreous, dan
eksudasi cairan dari pembuluh darah ke
ruang subretina.

Terapi : Bedah

Pencegahan :
1. Memeriksa kesehatan mata secara rutin,
terlebih jika memeiliki factor risiko
seperti diabetes, hipertensi, atau usia tua.
2. Menggunakan alat pelindung pada mata
saat berolahraga agar mengurangi risiko
cedera serius pada mata.

24. Kanker mata melanoma


Pengertian : Kanker yang menyerang sel
melanosit. Sel melanosit berfungsi
memproduksi melanin, yaitu pimen yang

13
menghasilkan warna pada kulit, rambut, dan
mata.

Etiologi : Belum diketahui

Terapi : Terapi laser dengan menggunakan


sinar dengan frekuensi tertentu.

Pencegahan :
1. Menghindari paparan sinar ultraviolet
dan cahaya matahari
2. Melakukan tindakan pencegahan agar
terhindar dari infeksi HIV.
3. Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan
mata.

25. Herpes mata


Pengertian : Infeksi virus herpes yang
menyerang mata.

Etiologi : Penyakit herpes di mata dapat


disebabkan oleh dua jenis virus herpes,
yaitu virus varicella-zoster dan virus herpes
simplex 1. Virus varicella-zoster sama
dengan virus penyebab cacar air
dan herpes zoster, sedangkan virus herpes
simplex 1 sama dengan virus herpes yang
juga menyerang mulut.
Terapi : Obat tetes mata antibiotic, dan
salep mata yang mengandung antivirus
misalnya mengandung kortikosteroid.

Pencegahan :
Menjaga daya tahan tubuh dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang
dan istirahat yang cukup.

26. Endoftalmitis

14
Pengertian : Peradangan berat yang terjadi
pada seluruh jaringan intraocular yang
mengenai dua dinding bola mata, yaitu
retina dan koroid tanpa melibatkan sklera
dan kapsula tenon.

Etiologi : Infeksi Bakteri

Terapi : Operasi

Pencegahan : Kacamata Pelindung.

27. Hordeolum
Pengertian : Abses pada glandula di
palpebral yang umumnya disebabkan oleh
bakteri Staphylococcus aureus.

Etiologi : Bakteri golongsn staphylococcus


yang mana staphylococcus aureus
merupakan penyebab tersering.

Terapi : Kompres dengan air hangat dan


berikan antibiotic topical seperti eritromisin.

Pencegahan :
1. Tidak mengaruk mata
2. Mencuci tangan sebelum menyentuh
mata
3. Tidak berbagi penggunaan handuk
dengan orng lain.

28. Ptosis
Pengertian : Untuk menggambarkan
kelopak mata yang turun, sehingga mata
terlihat mengantuk , dan ptosis bisa saja

15
menandakan adanya penyakit serius yang
dapat menyebabkan kebutaan.

Etiologi : Otot yang bertugas


mengangangkat kelopak mata ( otot levator)
melemah atau meregang.

Terapi : Memaksa melihat menggunakan


mata tersebut selama beberapa menit tiap
jamnya untuk secara bertahap membangun
toleransi otot.

Pencegahan :
1. Menghindari penggunaan lensa kontak
2. Menggosok mata secara berlebihan.

29. Floaters
Pengertian : Bayangan benda kecil seperti
titik atau garis yang dapat dilihat
“mengambang” dan “melayang-layang”
pada lapang area pandang di mata.

Etiologi : Ketika vitreus (cairan serupa gel


yang mengisi bola mata ) berkurang.

Terapi : Terapi laser dan vitrektomi

Pencegahan :
1. Menggunakan pelindung mata saat
sedang bekerja dengan alat berat atau
melakukan olahraga tertentu untuk
mencegah cedera pada mata.
2. Mengontrol gula darah untuk mencegah
pendarahan vitreus akibat retinopati
diabetic.

30. Xerophthalmia

16
Pengertian : Penyakit yang menyebabkan
mata kering akibat kekurangan vitamin A.
jika tidak di obatik bisa berkembang menjadi
rabun senja atau kemunculan bintik-bintik di
mata.

Etiologi : Kekurangan Vitamin A penyebab


utama
Terapi : Terapi atau suplemen vitamin A

Pencegahan : Meningkatkan konsumsi


makanan yang mengandung vitamin A.

17
BAB 3
PENUTUPAN

1.1 Kesimpulan

Mata adalah salah satu panca indra yang dimiliki manusia untuk melihat, mata
juga merupakan organ inti dalam kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Mata
dapat mengalami gangguan baik itu yang dapat mengurangi daya penglihatan
maupun tidak. Salah satu gangguan mata yang sering didapati dalam masyarakat
luas yaitu gangguan mata yang disertai dengan keadaan mata yang memerah (pink
eye/ red eye). Kondisi ini dapat disebabkan oleh PENYAKIT bakteri, virus,
alergi, bahan kimia, maupun benda asing yang ada disekitar lingkungan seperti
asap, debu, pembersih rumah tangga, spray, dan benda asing lainnya.

1.2 Saran
Cara menjaga kesehatan mata juga dapat dilakukan dengan tidak
mengabaikan berbagai masalah pada mata. Namun, jika keluhan pada mata terus
berlanjut atau mata terasa sakit, bengkak, dan menyebabkan penglihatan Anda
terganggu, jangan ragu untuk segera memeriksakan mata ke dokter. Hal ini
bertujuan untuk mencegah penyakit mata yang berkaitan dengan pertambahan
usia, seperti degenerasi makula, glaukoma, dan katarak.Melalui pemeriksaan
mata, dokter dapat memantau kondisi mata dan mendeteksi sejak dini masalah
pada mata akibat penyakit tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, pemeriksaan mata juga penting dilakukan bila Anda memiliki riwayat

18
penyakit mata yang diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak. Dengan
demikian, langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta, Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi keempat . Jakarta: Balai
Penerbit FK UI :204-205
2. Ocampo VV, Foster CS. Senile Cataract (Age-Related Cataract). Medscape.
2017 [dikutip pada 15 Agustus 2017]. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview#a6
3. Vaughan, Asbury. Ofalmologi umum. Anatomi embriologi mata:
Glaukoma. Edisi ke-17 Jakarta: EGC; 2015 hal.1-228.
4. Ilyas n Ilmu penyakit mata. Anatomi dan fisiologi mata: Glaukoma. Edisi
ketiga Jakarta: FK UI; 2010.
5. http:/staffinew.uny.ac.id/upload/132326899/pendidikan/materi+k
uliah+ofalmologi.pdf.

19
DAFTAR PUSTAKA

Essilor, Varilux university. Fitting and Dispensing Progressive Lenses. (Diunduh


3 April 2023). Tersedia dari : www.essilorpro.com.

20
Essilor International RC Paris. Ophthalmic Optics Files: Progressive addition
lenses. (Diunduh 3 April 2023). Tersedia dari : www.essiloracademy.eu.

American Academy of Ophthalmology. PALs markings. (Diunduh 3 April 2023).


Tersedia dari : https://www.aao.org/image/pal-markings-2.

Jarosz J., et al. Adaptive eyeglasses for presbyopia correction:an original variable
focus technology. Optic Express. 2019;27.

Charman WN. Non-surgical treatment options for presbyopia. Expert Review of


Ophthalmology. 2018;13. hlm. 219-31.

21

Anda mungkin juga menyukai