Anda di halaman 1dari 3

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PASIEN.

FASE PRAINTERAKSI

Suatu pagi di ruangan penyembuhan sebuah rumah sakit. Terdapat seorang pasien yang baru tiba tadi
malam, bernama Priska Sawalia Ganni Rohima, umur 24 tahun, dan pagi ini pasien dipindahkan ke
ruangan perawatan. Dari pemeriksaan yang dilakukan, pasien tsb dinyatakan terkena penyakit typus.
Disana dia dirawat oleh Ns.Elly

Perawat : “selamat pagi mbak riska”

Pasien : “selamat pagi sus”

Perawat : “mbak saya perawat elly yang akan berugas untuk merawat mbak hari ini. Bagaimana keadaan
mbak Riska? Apakah sudah membaik?

Pasien : “belum sus, saya semalaman tidak bias tidur nyenyak sus, saya merasakan pusing”

Perawat : “oh begitu mbak, itu karena ada salah satu gejala penyakit yang diderita mbak Riska. Apakah
mbak sendiri sudah mengetahui tentang penyakit mbak?”

Pasien : “kemarin waktu cek lab, saya sudah didiagnosa terkena tipus sus”

Perawat : “nah, baiklah mbak riska saya disini akan membicarakan tentang penyakit mbak riska, tidak
lama-lama kok, mungkin sekitar 10-15 menit saja”

Pasien : “oh begitu, baiklah sus”

FASE KERJA

Perawat : “begini mbak, apakah sebelumnya mbak riska sudah mengetahui tentang penyakit typus?”

Pasien : “belum sus”

Perawat : “baiklah kalau begitu saya akan menjelaskan tentang apa itu penyakit typus, penyakit typus itu
adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman salmonella yang menyerang di usus halus mbak”

Pasien : “lalu gejalanya apa saja sus?”

Perawat : “gejalanya itu demam tinggi, biasanya kalau pagi itu terasa segar badannya, tetapi kalau
menjelang sore atau malam itu kondisinya menurun lagi, disertai dengan pusing, sakit di tenggorokan,
kadang juga terasa sakit di perut”

Pasien : “lalu bagaimana cara mencegahnya sus?”


Perawat : “karena kuman salmonella ini disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkena bakteri
tipus, jadi harus menjaga asupan makanannya, dan istirahatnya cukup, serta harus olahraga yang teratur
juga ya mbak”

Pasien : “oh begitu ya sus”

Perawat : “iya mbak seperti itu”

Pasien : “terimakasih sus sudah menjelaskan kepada saya tentang tipus dan pencegahannya”

Perawat : “iya mbak sama-sama, semoga bermanfaat ya mbak”

Pasien : “iya sus, terima kasih”

FASE TERMINASI

Perawat : “oh iya, lalu bagaimana perasaan mbak riska setelah kita berbincang-bincang tentang penyakit
tipus?”

Pasien : “Alhamdulillah sus saya merasa lebih lega setelah mengetahui tentang tipus dan gejala-
gejalanya”

Perawat : “benarkah mbak? Kalau begitu apa saja tadi mbak gejalanya?”

Pasien : “gejalanya itu demam tinggi, disertai pusing, sakit tenggorokan, kadang juga sakit di perut.
Benar begitu kan sus?”

Perawat : “benar mbak, nampaknya mbak sudah bisa langsung mencerna ucapan saya tadi”

Pasien : “iya sus”

Perawat : “kalau begitu, sebaiknya mulai sekarang mbak harus pandai dalam memilih makanan ya mbak.
Mbak juga harus banyak-banyak istirahat”

Pasien : “begitu ya sus? Iya baiklah sus”

Perawat : “yasudah, sekarang mbak istirahat dulu ya supaya pusingnya hilang. Nanti saya akan kesini lagi
untuk menensi & mengukur suhu tubuh mbak riska”

Pasien : “baik sus”

Perawat : “saya permisi dulu, kalau ada perlu apa-apa mbak bias hubungi saya dengan menekan tombol
bantuan, selamat beristirahat mbak”

Pasien : “iya suster”

Anda mungkin juga menyukai