PENDAHULUAN
matahari dan beberapa sumber makanan, seperti minyak ikan, jamur, kuning telur, dan liver.
Vitamin D memiliki dua bentuk aktif vitamin D, yaitu kalsiferol D2 dan D3. Vitamin D2
disintesis oleh tumbuhan dan vitamin D3 diproduksi secara subkutaneus pada manusia melalui
pajanan radiasi ultraviolet B (UVB). Vitamin D2 dan D3 masuk ke dalam tubuh dan
Kemudian kalsidiol akan diubah menjadi kalsitriol di dalam ginjal. Kalsitriol memiliki peran
penting dalam menjaga integritas sel, metabolisme mineral tulang, dan homeostasis kalsium dan
Vitamin D bekerja pada beberapa organ tubuh, seperti kulit, usus halus, tulang, kelenjar
paratiroid, sistem imun, pankreas, dan pada bayi juga bekerja di usus besar. Vitamin D juga
dapat membantu menjaga kadar normal glukosa di darah, melalui aktiviasi reseptor vitamin D
pada sel beta pankreas dan juga regulasi pengeluaran insulin(De-Regil et al., 2016).
Kalsidiol, merupakan metabolit aktif dari vitamin D yang diberikan dari sirkulasi
maternal ke sirkulasi janin via plasenta untuk memenuhi kebutuhan vitamin D janin. Kebutuhan
vitamin D pada kehamilan sangat penting karena janin bergantung penuh pada kadar vitamin D
pertumbuhan tulang, dan menjaga fungsi plasenta. Level vitamin D yang cukup pada masa
kehamilan juga dapat membantu perkembangan otot skeletal dan jaringan adiposa yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin ketika sudah lahir. Vitamin D menjaga
kadar kalsium dan dan fosfor dalam darah, mineral yang berfungsi dalam proses homeostasis ion
mineral, aktivitas mioblas, dan pembentukan tulang selama masa pertumbuhan awal. Pada
sebuah penelitian didapatkan rendahnya kalsidiol maternal menganggu pertumbuhan tulang janin
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menulis tentang bagaimana