Anda di halaman 1dari 5

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

KEMATIAN BAYI
Dosen pengampau : Zumroh Hasanah, S.Keb., Bd., M.Kes
Mata Kuliah : Pengantar Asuhan Kebidanan Komunitas

Nama : Lina ishmatul Hasanah


Nim : 191103106

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN INSTITUT


ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
WIDYA CIPTA HUSADA
MALANG
2021
MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

A. KEMATIAN BAYI
Kematian bayi menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar di
Dunia. Sebagian besar kematian bayi dapat dicegah. Berdasarkan hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada
tahun 2017 adalah sebesar 24/1.000 KH dengan kematian neonatal
15/1.000. Terjadi penurunan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2017,
dibandingkan AKB pada tahun 2012 yang berjumlah 32/1.000 KH dan
19/1.000 KH neonatal. Kematian bayi di Indonesia telah terjadi
penurunan, tetapi belum memenuhi standar angka kematian bayi yang
ditentukan.
AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dalam
Sustainable Development Goal (SDGs) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Goal SDGs ke tiga yaitu
Good Health and Well-being menjelaskan bahwa salah satu dampak yang
diharapkan yaitu dituntaskannya kematian bayi yang dapat dicegah, yang
ditargetkan pada tahun 2030. Semua negara diharapkan berpartisipasi
untuk menekan angka kematian bayi menjadi 12/1.000 KH.

 Faktor Yang Mempengaruhi Kematian Bayi


1. Pemeriksaan ANC
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk layanan
kesehatan dengan tujuan mengawasi pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim untuk mencegah kesakitan dan kematian.
2. Usia Bayi
Usia bayi merupakan umur dimana anak memiliki risiko paling tinggi
terjadi gangguan kesehatan, yang bisa berakibat fatal tanpa
penanganan.
3. Berat Badan Bayi
4. Bayi kembar
Kembar berisiko tinggi kematian bayi karena mereka dilahirkan
dengan berat lahir rendah. Kelahiran kembar adalah salah satu faktor
risiko kematian bayi, 6 kali lipat dibandingkan kelahiran tunggal.
5. Pendidikan ibu
Tindakan seseorang dapat di pengaruhi oleh pengetahuan dan
keterampilan yang berdasarkan pendidikan.
6. Akses fasilitas kesehatan
Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat.

 Pencegahan Kematian Bayi


1. Peningkatan kegiatan Imunisasi pada bayi yaitu UCI tercapai di setiap
desa
2. Peningkatan ASI Eksklsif, status gizi serta deteksi dini & stimulasi
tumbang
3. Pencegahan & pengobatan penyakit infeksi (ISPA, diare, malaria) di
daerah endemik
4. Pemeriksaan kesehatan saat hamil & pertolongan nakes yang terampil
saat persalinan
5. Diterapkannya metode kanguru untuk mencegah hipotermi pada bayi
baru lahir.
6. Keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan pasca
persalinan yang baik.
7. Penerapan program MTBS dan MTBM di pelayanan kesehatan.
B. CONTOH KASUS KEMATIAN BAYI
 Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Di Telantarkan Rumah Sakit
Rujukan Covid-19
KOMPAS.com - Seorang bayi berusia satu meninggal dunia
sebelum mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) M Djamil Padang, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di
Sumatera Barat, Rabu (29/4/2020).
Awalnya, anaknya mengalami sesak napas setelah menyusu pada
Rabu (29/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Melihat anaknya mengalami
sesak napas, orang tuanya pun membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum
Aisyah Pariaman. Karena keterbatasan alat medis, anaknya pun dirujuk
ke RSUP M Djamil Padang dengan menggunakan mobil ambulans milik
RSU Aisyah Pariaman. Dalam ambulans itu juga ikut tenaga medis dari
RSU Aisyah Pariaman. Saat tiba di RSUD M Djamil Padang, bayinya tak
langsung mendapatkan penanganan medis. Bahkan, bayinya sempat
ditolak pihak rumah sakit dengan alasan ruangan anak penuh. Padahal,
pihak keluarga mendapatkan informasi ruangan perawatan anak tak penuh
sebelum berangkat ke Padang.
Orang tua bayi pun kemudian berdebat dengan petugas RS. Setelah
berdebat, anaknya akhirnya diizinkan masuk IGD, satu jam lebih anaknya
di ambulans, bahkan oksigen pun sampai habis. Namun, setelah diizinkan
masuk ke IGD, bayi mungil itu ditangani sesuai prosedur pasien Covid-19.
Beberapa tenaga medis RSUP M Djamil sempat berdebat dengan
keputusan itu. Bahkan, salah seorang petugas medis keberatan pasien anak
dibawa ke ruangan Covid-19.
Namun, sekitar tiga jam menunggu tidak ada tenaga medis yang
menangani bayinya. Dari pukul 14.00 WIB kami sampai, hingga pukul
17.00 WIB, tidak ada yang memberikan pertolongan apa-apa. Sampai
akhirnya bayinya meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, Orang tua bayi mengaku kecewa dengan
perlakuan itu. Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua
pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa
seorang anak bayi umur satu bulan yang dalam kondisi sangat kritis.
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI)
RSUP M Djamil Padang, Gustavianof belum bisa memberikan keterangan
lebih banyak terkait insiden itu. Ia mengaku masih mengumpulkan data
dan keterangan dari peristiwa tersebut.

 Identifikasi Masalah
Masalah yang terdapat dalam kasus ini adalah kurangnya perhatian
ibu terhadap kesehatannya sendiri, atau karena kurangnya pengetahuan ibu
dalam menjaga bayinya selama masa pandemi, sehingga jika jika ibu dapat
menjaga dirinya dan bayinya dengan memenuhi aturan-aturan yang ada
kemungkinan bisa saja anaknya tidak akan terkena covid.
Dalam kejadian ini juga di adanya petugas yang memiliki sikap
kurang baik dalam melayani pasiennya.

- Masalah yang harus diperhatikan dalam kasus tersebut:


Sebagai tenaga kesehatan, harus bisa membedakan/mendahulukan mana
yang lebih parah dan yang harus lebih ditangani terlebih dahulu.

- Upaya yang dapat dilakukan sebagai bidan komunitas :


Memberikan informasi kepada masyarakat atau melakukan penyuluhan
tentang tanda dan gejala covid-19, serta memberikan edukasi cara menjaga
kesehatan agar terhindar dari covid-19.

Anda mungkin juga menyukai