Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 4

Pemicu 4. Krisis Tua

Menjadi tua adalah hal yang tidak bisa di hindari

I. Kata Sulit

Neuron : Setiap konduktor system saraf terdiri dari badan sel yang mengandung nucleus dan
sitoplasma di sekelilingnya serta akson dan dendrit.

Sensorik : penghantar impuls dari reseptor ke sistem syaraf pusat.

Jejas : goresan atau luka pada kulit.

Infeksi : Inflasi dan pembiakan organism pada jaringan tubuh terutama yang menyebabkan cidera
selular local akibat kompetisi metabolisme.

Saraf : jaringan yang mengatur kerja sama, menyalurkan rangsangan dari tubuh dan ke
arah-arah tubuh

II. Keywords

1. Sistem Organ
2. Organ
3. Manula

III. Identifikasi Masalah

Kinerja system organ dan organ pada usia lanjut.

IV. Analisis Masalah


VI. Pertanyaan dan Jawaban

1. Apakah defenisi dari organ ? berikan contoh !


Definisi organ adalah sekumpulan sel atau sekumpulan jaringan dapat dikombinasikan
menjadi suatu struktur untuk mengerjakan fungsi tertentu. Struktur itu disebut organ. Organ
tubuh mungkin hanya terdiri dari satu macam sel (contoh : otot) atau terdiri dari banyak tipe
sel (contoh : mata). Sekumpulan organ yang berkaitan dalam suatu fungsi (berfungsi sama)
merupakan suatu system organ. Beberapa ahli tidak memasukkan endokrin ke dalam system
organ sebab endokrin tidak merupakan organ yang fungsinya tersangkut dalam sekumpulan
organ. Fungsi endokrin itu koordinatif kemis, dan tempatnya kurang terlokalisasi, jadi tidak
mudah ditentukan lokasinya seperti organ-organ tubuh.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2104040-pengertian-
organ/#ixzz1YPtI3pVD

2. Apakah defenisi system organ ?


Sistem Organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi - fungsi
yang lebih kompleks lagi sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh suatu organisme
dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas hidup organisme yang bersangkutan.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-organ-sistem-organ-fungsi-serta-macam-jenis-
sistem-tubuh-manusia a

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam system organ ?


Jawab :

SISTEM RANGKA
Tulang

Fungsi tulang adalah:


Sebagai alat gerak pasif
Tempat melekatnya otot (Fixasi)
Melindungi organ-organ viseral yang penting (Protektor)
Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh (Power)
Tempat perombakan dan pembentukan sel darah merah
Tempat penyimpanan garam mineral

Berdasarkan bentuknya tulang dikelompokkan menjadi:

Tulang panjang atau tulang pipa contohnya tulang lengan, tulang paha, ruas-ruas tulang jari.
Dibagian dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat
pembentukan sel darah merah.

Berdasarkan penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan.

Tulang Keras
Tersusun atas CaCO3 (kalsium karbonat) dan CaPo4 (kalsium fosfat). Tulang keras dibentuk oleh sel
pembentuk tulang (osteoblas). Osteoblas menghasilkan osteocyt (sel-sel tulang keras)

Tulang Rawan (kartilago)

Macam-macam tulang rawan adalah:


Tulang rawan hialin
Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan elastin

Otot

Otot merupakan alat gerak aktif yang mempunyai ciri:


Kontrakbillitas yaitu kemampuan alat untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari
ukuran semula.
Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot untuk relaksasi atau memanjang dari ukuran semula.
Ekstensibiltas merupakan kebalikan dari kontrakbilitas.
Elastisits, yakni kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

Sistem Reproduksi pada Pria

Organ reproduksi Luar


Penis
Kantung zakar (scrotum)
Testis/buah zakar

Organ reproduksi dalam


Epididimis
Saluran sperma/vas deferens
Kelenjar prostat dan kelenjar cowper

Spermatogenesis
Adalah proses pembentukan sel sperma di testis

Sistem Reproduksi pada Wanita

Organ reproduksi Luar


bibir kemaluan
klitoris
vagina
lubang saluran kencing
lubang saluran vagina
selaput dara (himen)
kelenjar bartholi

Organ reproduksi dalam


Ovarium
Oviduct/tuba fallopi
Uterus/rahim.

Oogenesis
Adalah proses pembentukan sel telur di ovarium

http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

SISTEM SARAF

Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:


Neuron sensorik/saraf aferen,
Neuron motorik/saraf eferen
Neuron intermediet

Sistem Saraf Pusat


terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
Otak terbagi menjadi otak depan, tengah dan belakang
http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh
tubuh.

Alat Ekskresi pada Manusia:


Ginjal
Paru-paru
Hati
Kulit

Ginjal
Ciri-ciri:
Jumlah ada sepasang
Terletak di dekat tulang-tulang pinggang
Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu luar yang disebut korteks. Korteks ini mengandung jutaan alat
penyaring yang disebut nefron. Lapisan ginjal sebelah dalam disebut sumsum ginjal atau medulla.
Berfungsi untuk menyaring darah

Nefron
Bagian-bagian nefron:
Badan malphigi, terdiri atas glomerlus dan kapsula bowmen
Tubulus-tubulus, terdiri dari tubulus kontortus distal, proksimal, lengkung henle, tubulus pengumpul
Pelvis renalis

Hati
Fungsi hati yang lain adalah:
(1) Untuk menyimpan gula Dalam bentuk glikogen,
(2) Tempat berlangsungnya pembentukan protein tertentu maupun perombakannya,
(3) Menetralkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun perombakan sel darah
merah.

Paru-paru
Pengeluaran zat-zat sisa melalui paru-paru adalah karbondioksida. Karbondioksida dan air yang
dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh
dan masuk ke dalam aliran darah.

Kulit
Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran,
kuman-kuman, panas, zat kimia, dan mengurangi kekurangan air, mengatur suhu badan, seta
menerima rangsang dari luar.

Gangguan pada sistem ekskresi


1. Keabnormalan fungsi nefron/fungsi ginjal
- polinuria/diabetes insipidus
2. Disebabkan ooleh radang
- glomerulonefritis
- protenuria/albuminuria
- batu ginjal
- sistitis.
http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

SISTEM PERNAFASAN

Bernapas terdiri atas 2 proses/fase yaitu:


1. Inspirasi: proses memasukkan udara pernapasan melalui rongga hidung menuju paru-paru
2. Ekspirasi: proses mengeluarkan udara sisa pernapasan keluar rongga hidung

Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut.


1. Udara tidal yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat
pernapasan biasa. Jumlah Volume udaranya sebesar 500 ml.
2. Udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah
inspirasi biasa, Besar volume udaranya 1,5 liter.
3. Udara suplementer yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
4. Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk
melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara
tidal, udara komplementer dan udara suplementer. Jadi besarnya
volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.
5. Udara Residu yaitu udara yang masih terdapat dalam paru-paru
setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih
500 ml.
6. Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru.

http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

SISTEM PENCERNAAN

Alat Pencernaan
Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah dan gigi

Esofagus (kerongkongan)
Pada kerongkongan terjadi gerakan peristaltik yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan
menuju lambung.

Lambung
Lambung terdiri dari:
1. Kardiak, terletak di sebelah atas dekat hati
2. Fundus, bagian yang membulat dan letaknya di tengah
3. Pilorus, bagian yang letaknya dekat usus

Pankreas
Intestinum (usus halus)
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter, terdiri atas 3 bagian yaitu: duodenum
(usus 12 jari), jejenum, dan ileum.

Kolon (usus besar)


Usus besar terdiri atas usus tebal atau kolon (yang terdiri atas colon ascendens, colon trasversum,
dan colon descendens)
Fungsi usus besar adalah mengabsorsi air, membentuk massa feces, dan membentuk lendir untuk
melumasi permukaan mukosa.

http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

Sistem Peredaran Darah


Sistem Peredaran Darah
Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah

Proses kerja jantung


Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah
1. Dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
2. Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan,
sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
3. Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru,
sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
4. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.

Pembuluh Darah
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.

2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh
menuju ke jantung.
3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.

Darah

Eritrosit (sel darah merah)


Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen
Leukosit (sel darah putih)
Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 9.000 leukosit.
Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk
antibodi.

Trombosit (keping darah)


Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.

http://asnani-biology.com/2009/04/sistem-pernafasan.html

4. Apa saja factor internal dan external yang mempengaruhi dan memperlanbat penuaan ?
faktor internal adalah usia dan hormon pertumbuhan menurun (yaitu hormon Pertumbuhan
manusia (HGH)) , hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, sistem
kekebalan yang menurun, dan gen.

Genetik

80% penuaan disebabkan oleh factor ini. Pada orang tertentu yang cenderung berkulit kering
akan mengalami proses penuaan kulit secara lebih cepat daripada mereka yang mempunyai
kulit normal dan berminyak.

Ras

ada tiga ras manusia, yaitu ; Kaukasia, Asia, dan Negroid. Ras Kaukasia mempunyai kulit
yang lebih tipis dan cepat menua dibandingkan kedua ras yang lainnya.

Hormonal

pengaruh hormone lebih jelas terlihat pada wanita yang mendekati menopause, terjadi
penurunan produksi hormone terutama estrogen yang mempengaruhi kekenyalan kulit.

Penyakit

Penyakit kronis dan penyakit yang menurunkan kekebalan tubuh seperti HIV.

faktor eksternal ny adalah radikal bebas, gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan
salah, polusi lingkungan, stres dan kemiskinan.

a. Makanan, makanan yang terlalu banyak lemak hewani akan lebih mudah terjadi proses
penuaan dini disbandingkan dengan yang lebih banyak mengkonsumsi lemak nabati. Hal ini
karena menghasilkan radikal bebas lebih banyak, sedangkan makanan yang berasal dari
nabati ( tumbuh tumbuhan ) mengandung banyak sekali antioksidan yang dapat
menetralkan radikal bebas.

b. Stres psikologis, kehidupan modern, kesibukan dan sebagainya akan memudahkan


seseorang mengalami stress psikologis, padahal ini akan menyebabkan proses penuaan dini.

c. Gaya hidup, seperti merokok, alkohol, kurang olahraga akan mudah mempengaruhi
struktur dan fisiologi kulit.

d. Radikal bebas

Yaitu molekul ganas yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen. Sebagian
ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan
sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor lain
yang mengganggu pertumbuhan normal kalogen. Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan
dengan mengatur pola makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang
baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat.

e. Sinar matahari

Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat sinar matahari
memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara pukul 10.00 15.00) dan selalu
mengenakan tabir surya pada wajah dan bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan.

f. Kelembaban udara

Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab
terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit tidak dilindungi dengan baik.

(SPF) 15.

http://ninakirana.com/2007/12/faktor-penyebab-penuaan-dini.html

2. memperlambat:

eksternal :

berpuasa
olahraga
tidur nyenyak
makanan yang mengandung asam amino
mengkonsumsi vitamin c
Stop merokok,
Turunkan kolesterol,
Obati tekanan darah tinggi,
Konsumsi aspirin dosis rendah untuk pencegahan,
Kelola dan kurangi stres.
(sumber : www.xamthone-antiaging.com)

(sumber : www.wikipedia.org/wiki/radikal_bebas)

5. Apa saja ciri-ciri fisik dan mental pada usia lanjut ? dan pada usia berapa ?
Jawab :
Ciri ciri penuaan

Tiga Fase Proses Penuaan


Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur medis Pasadena anti-aging, AS, Proses penuaan tidak
terjadi serta merta melainkan secara bertahap dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3
fase.

Fase 1
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormone mulai berkurang dan
mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih
bugar terus.

Fase 2
Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai
mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu
menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun
berkurang.
Bila pada masa ini dan sebelumnya, anda melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa
berisiko terkena kanker.

Fase 3
Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga
akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause
sedangkan kaum proa mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kerung
karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat capek. Berbagai penyakit degeneratif
seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang.

-Di Amerika Serikat, lansia diklasifikasikan sebagi orang yang berusia 77 tahun dan pralansia berusia
68 tahun

-Di Indonesia, lansia diklasifikasikan sebagi orang yang berusia 55 tahun

-Menurut badan WHO, usia 60 tahun merupakan awal usia peralihan menuju ke arah segmen
penduduk tua)

(sumber: Sehat dengan Ramuan Tradisional ; Dr. A. P. Bangun, MHA)


6. Bagaimana pola makanan dan gaya hidup sehat untuk mengatasi penuaan ?
Pola makan :
Konsumsi makanan yang kaya antioksidan, di antaranya vitamin A, C, E; mineral selenium,
zinc, sulfur; serta fitonutrien (karoten, lycopen, dan lain-lain), yang berperan dalam
menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini.
Konsumsi makanan sumber berprotein tinggi. Protein diperlukan untuk proses perbaikan
dan regenerasi jaringan tubuh, seperti kulit, rambut, kuku, dan lain sebagainya.
Penuhi kebutuhan cairan. Air sangat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh
dan menjaga kesegaran serta kelembaban jaringan.
Konsumsi makanan sumber vitamin C dan mineral silika yang berperan dalam sintesis
kalogen sebagai jaringan konektif yang membuat struktur jaringan menjadi kompak, kenyal,
dan elastis.
(sumber: Cantik dan Awet Muda ; Emma S. Wirakusumah)

Anjuran hidup sehat :

-Meningkatkan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa


-Selalu memeriksa kesehatan secara berkala
-Mengurangi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak yang berlebihan
-Memperbanyak konsumsi buah, sayuran, susu, dan ikan
-Menghindari minuman beralkohol
-Berhenti merokok

Kegiatan fisik dan psikososial :

Menjaga agar berat badan tetap stabil atau normal


Melakukan kegiatan fisik sesuai dengan kemampuan
Melakukan olahraga sesuai dengan kemampuan seperti jalan kaki atau senam
Meningkatkan silahturahmi
Menyempatkan diri untuk berekreasi
Mempertahankan hubungan harmonis dalam keluarga
Menggunakan obat sesuai dengan resep dokter

(sumber: Sehat & Bugar pada Usia Lanjut ; Dr. A. P. Bangun, MHA)

7. Apa saja penyakit yang mempengaruhi percepatan proses penuaan ?


Jawab : 1. Osteoporosis adalah penyakit gangguan metabolism,di mana tubuh mampu
menyerap dan menggunakan bahan-bahan untuk proses pertulangan secara normal.

2. Pikun adalah gejala sindroma dimana terjadi penurunan kemampuan pengamatan


terhadap lingkungan sekitar dan menurunnya kemampuan otak dalam mengingat.

3. jantung korener adalah penyakit jantung yang di sebabkan penyempitan arteri koroner

4. anemia adalah kekurangan darah hemoglobin di dalam darah.

5. Osteomalasia adalah kelainan tulang di mana tulang menjadi lunak,lemah,dan rapuh .

Sumber : Buku osteoporosis pada manula dan buku pengobatan terhadap Penyakit usia
senja,andropause,dan kelainan prostat.

8. Sel apa saja yang berpengaruh dalam proses penuaan ?


Jawab:
Dalam konteks jaringan, sel-sel parenkim menyusut , ketidakteraturan juga tampak dalam
jumlah maupun ukuran sel. Khusus untuk selsaraf/hanglion, terjadi pengurangan butir Nisl,
penggumpalan kromatin, penambahan pigmen lipofusin, vakoulisasi protoplasma, dan
organel berkurang. Usia masing-masing sel tubuh berbeda. Misalnya, sel mukosa saluran
pencernaan berusia sangat pendek, yaitu hanya hingga 1,5 hari,sel eritrosit bisa mencapai 4
bulan, sementara ada sel yang berusia sangat lama bahkan sel saraf(dalam kondisi
eksperimen labor) bisa mencapai usia 100 tahun.
Untuk sel-sel imun dalam tubuh, dikatakan semakin tua usia seseorang, semakin banyak
jumlahnya.

Sel-sel hati dan pangkreas juga terus saja mengalami reproduksi.

(Sumber: Kesehatan Usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan; S. Tamber-


Noorkasiani)

9. Apa yang menyebabkan orang lanjut usia bersikap seperti anak kecil ?
Jawab:
Orang yang berusia lanjut kurang memiliki kemampuan untuk mengekspresikan kehangatan
dan persaan secara spontan terhadap orang lain. Mereka menjadi kikir dalam kasih sayang.
Mereka takut mengekspresikan perasaan yang positif kepada orang lain karena melalui
pengalaman-pengalaman masa lalu membuktikan bahwa perasaan positif yang dilontarkan
jarang memperoleh respon yang memadai dari orang-orang yang diberi perasaan yang
positif itu. Akibatnya mereka sering merasa bahwa usaha yang dilakukan itu akan sia-sia.
Semakin orang berusia lanjut menutup diri, semakin pasif pula perilaku emosional mereka.
Bukan hal yang aneh apabila orang-orang yang berusia lanjut memperlihatkan tanda-tanda
kemunduran dalam berperilaku emosional; seperti sifat-sifat yang negatif, mudah marah,
serta sifat-sifat buruk yang biasa terdapat pada anak-anak.
(sumber: Tugas makalah, Perkembangan lansia; Catatan Kay)

10. Apa saja dampak dari penuaan kinerja system organ ?


Jawab :

Perubahan Fisik

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal,
gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.

a. Sistem pernafasan pada lansia.

1) Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.

2) Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.

3) Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara


pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang
tenang kira kira 500 ml.

4) Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m),
menyebabkan terganggunya prose difusi.

5) Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.

6) CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7) kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.

Sistem persyarafan.

1) Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.

2) Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.

3) Mengecilnya syaraf panca indera.

4) Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium &


perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin.

Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.

1) Penglihatan

a) Kornea lebih berbentuk skeris.

b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon

terhadap sinar.

c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih


lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.

e) Hilangnya daya akomodasi.

f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.

g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.

2) Pendengaran.

a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :

Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap


bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti
kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.

b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.

c) Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.

3) Pengecap dan penghidung.

a) Menurunnya kemampuan pengecap.


b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan
berkurang.

4) Peraba.

a) Kemunduran dalam merasakan sakit.

b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

b. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.

1) Katub jantung menebal dan menjadi kaku.

2) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20


tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

3) Kehilangan elastisitas pembuluh darah.

Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi


dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun
menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).

4) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal
170/95 mmHg ).

c. Sistem genito urinaria.

1) Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %,
penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria (
biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.

2) Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200
ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada
pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.

3) Pembesaran prostat 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.

4) Atropi vulva.

5) Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi halus,
sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.

6) Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan
dan menikmati berjalan terus.
d. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

1) Produksi hampir semua hormon menurun.

2) Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.

3) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah
dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.

4) Menurunnya aktivitas tiriod BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.

5) Menurunnya produksi aldosteron.

6) Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.

7) Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).

e. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.

1) Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.

2) Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap ( 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa
manis, asin, asam & pahit.

3) Esofagus melebar.

4) Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.

5) Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.

6) Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).

7) Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.

f. Sistem muskuloskeletal.

1) Tulang kehilangan densikusnya rapuh.

2) resiko terjadi fraktur.

3) kyphosis.
4) persendian besar & menjadi kaku.

5) pada wanita lansia > resiko fraktur.

6) Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.

7) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ).

a. Gerakan volunter gerakan berlawanan.

b. Gerakan reflektonik Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan


pada lobus.

c. Gerakan involunter Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu
perangsangan terhadap lobus

d. Gerakan sekutu Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas dan
ketangkasan otot volunter.

g. Perubahan sistem kulit & karingan ikat.

1). Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.

2). Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa

3). Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.

4). Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.

5). Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang
baik.

6). Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.

7). Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.

8). Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.

9). Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.

10). Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.

11). Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.


1) Perubahan sistem reprduksi.

a) selaput lendir vagina menurun/kering.

b) menciutnya ovarium dan uterus.

c) atropi payudara.

d) testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur


berangsur.

e) dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.

2) Kegiatan sexual.

Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang


berhubungan dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini
kita bisa membedakan dalam tiga sisi : 1) fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi
secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi, 2)
rohani, Secara rohani tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama
bukan untuk kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang
dan 3) sosial, Secara sosial kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain
yang merupakan suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani sexualitas.

Sexualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang
lain dari sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk
anda. Juga sebagai pihak yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, msih banyak
cara lain unutk dapat bermesraan dengan pasangan anda. Pernyataan pernyataan lain
yang menyatakan rasa tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan
sexualitas dalam pengalaman sex.

Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial.

1. perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi, kemunduran orientasi,


penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya percaya diri pada fungsi mereka.

2. Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.

3. Gangguan halusinasi.

4. Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.

5. Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan gambaran diri.

3. Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya (Maslow,1970). Lansia makin
matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam
sehari-hari. (Murray dan Zentner,1970)

http://nwu.ac.id/content/view/208/

Secara fisik sistem organ (alat) berangsur-angsur mengalami kemunduran (degradasi) secara
struktural dan fungsional. Hal ini membawa perubahan anatomis, fisiologis dan biokimiawi pada
organ. Sedangkan secara psikologis, perubahan pada wanita menopause terjadi karena produksi
hormon estrogen di indung telur tiba-tiba berhenti. Biasanya peristiwa ini ditandai dengan terjadinya
rasa panas dalam tubuh (hot flushes), perasaan mudah cemas dan mudah berkeringat. Secara medis,
pengertian menopause menunjuk pada suatu keadaan berhentinya menstruasi.1 Sebelum seorang
wanita memasuki masa menopause, ia mengalami perubahan-perubahan fisik pada tubuhnya, yang
ditandai dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi tidak teratur, dan keadaan fertilitas
digantikan dengan infertilitas.2

11. Bagaimana cara mengatasi kemunduran system organ pada usia lanjut ?
Jawab :
1. Cara mengatasi kemunduran system organ pd usia lanjut :

Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh seperti otot, tulang, jantung, dan
pembuluh darah, serta sistem saraf yang mengakibatkan orang tua mengalami penurunan
keseimbangan.

bahwa senam otak dan senam lansia dapat memberikan


pengaruh yang positif terhadap keseimbangan, yang ditunjukkan dengan nilai P < 0.05.
Hasil uji mann whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh senam otak dan
senam lansia terhadap keseimbangan pada orang lanjut usia. Kesimpulan yang bisa
diambil bahwa yang penting bagi orang lanjut usia adalah bergerak, apapun jenisnya

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah, menunda, atau menemukan dan
mengenali secara dini berbagai penyakit atau gangguan kesehatan, serta mengatasi
penyakit-penyakit yang muncul untuk mencegah komplikasi. Upaya tersebut disebut
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

2
Dwia Aries Tina NK, Menopause, hlm. 3.

Anda mungkin juga menyukai