Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI

RS. X TAHUN 2019-2020

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Keperawatan

Dosen Pembimbing :

Feni Amelia Puspitasari, M.kep, Ns.Sp.Kep.An

Disusun Oleh :

Deswita Aridhya Anjali (18065 )

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI

JAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di

bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. BBLR terdiri atas BBLR

kurang bulan dan BBLR cukup bulan/lebih bulan. BBLR kurang

bulan/prematur, biasanya mengalami penyulit, dan memerlu perawatan

yang memadai. BBLR yang cukup/lebih bulan umumnya organ tubuhnya

sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perawatannya

(Depkes, 2009).

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby

dengan low birth weight baby (Bayi Dengan Berat Lahir Rendah). Hal ini

dilakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram

pada waktu lahir bayi prematur. Untuk menentukan apakah bayi baru lahir

itu prematur kita dapat melihat dari sesuai masa kehamilan (SMK), besar

masa kehamilan (BMK) (Sarwono, 2006).

Hampir 13 juta bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

di seluruh dunia setiap tahunnya. Dan dari jumlah tersebut lebih sejuta

meninggal dalam sebulan setelah kelahiran. World Health Organization

(WHO) sendiri mendefinisikan Bayi Berat Lahir Rendah sebagaibayi yang

lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr. Definisi iniberdasarkan pada

hasil observasi epidemiologi yang membuktikan bahwabayi lahir dengan


berat kurang dari 2500 gram mempunyai kontribusiterhadap kesehatan yang

buruk. Menurunkan insidenBayi Berat Lahir Rendah hinggasepertiganya

menjadi salah satu tujuan utama “A World Fit For Children”hingga tahun

2010 sesuai deklarasi dan rencana kerja United Nations General Assembly

SpecialSession on Children in 2002. Lebih dari20 juta bayi diseluruh dunia

(15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan BBLR di Asia adalah 22%

(Rahayu,2009).

Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada bulan pertama

kehidupan. Penyebabnya adalah komplikasi kehamilan dan persalinan

seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98%

kematian ini terjadi di negara berkembang (WHO, 2003.)

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2007 angka kematian bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran hidup.

Angka kematian bayi ini sebanyak 47% meninggal pada masa neonatal,

setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Adapun penyebab

kematian bayi baru lahir di Indonesia, salah satunya asfiksia yaitu sebesar

27% yang merupakan penyebab ke-2 kematian bayi baru lahir setelah Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) (Depkes 2008).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh tahun 2010

angka kematian bayi di Aceh berkisar 37/1.000 kelahiran hidup, dengan

jumlah kematian neonatal 655 jiwa. Penyebab kematian karena asfiksia

sebanyak 180 jiwa, BBLR sebanyak 178 jiwa, infeksi sebanyak 14 jiwa,

neonatus sebanyak 4 jiwa dan lain-lain 279 jiwa.


Berdasarkan data statistik dari Rumah Sakit Umum Cut Meutia

Aceh Utara dari bulan Juni 2010 sampai dengan Mei 2011, tercatat jumlah

pasien yang di rawat adalah 9.120 jiwa dan ditemukan kasus BBLR

sebanyak 175 kasus (1,91%), dan dari bulan Juni 2011 sampai dengan Mei

2012 tercatat jumlah pasien yang dirawat adalah 11.565 jiwa dan ditemukan

kasus BBLR sebanyak 190 kasus (1,6%).

Dari data-data diatas maka penulis tertarik mengambil kasus ini

untuk dijadikan Karya Tulis Ilmiah, dengan judul “Asuhan Keperawatan

Pada Bayi Ny.R Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Di Ruang Perinatologit

Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran dan mampu menerapkan Asuhan

keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan pada masalah

bayi berat lahir rendah.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara tepat pada

bayi dengan berat badan lahir rendah

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan

prioritas masalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah


c. Mampu merumuskan perencanaan asuhan secara tepat pada bayi

dengan berat badan lahir rendah sesuai dengan hasil pengkajian

prioritas masalah keperawatan

d. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan sehingga dapat

mengatasi masalah yang dihadapi pada bayi dengan berat badan

lahir rendah

e. Mampu melakukan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan

pemberian asuhan keperawatan pada bayi dengan bayi berat

badan lahir rendah

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada bayi

dengan berat badan lahir rendah.

C. Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan suatu

metode deskriptif. Deskriptif adalah metode yang menguraikan suatu

keadaan yang benar dari suatu objek di mulai dari pengumpulan data yaitu

wawancara dan dokumentasi, menganalisa dan mengambil keputusan serta

memecahkan masalah serta mengevaluasi melalui:

1. Studi Kepustakaan

Yaitu dengan membaca dan mempelajari konsep teoritis tentang

pengertian, penyebab, patofisiologi dan gejala-gejala yang mungkin

timbul pada masalah BBLR dan asuhan keperawatan yang berkaitan

dengan karya tulis ini.


2. Studi kasus

Yaitu penulis langsung mengamati dan melaksanakan asuhan

keperawatan pada bayi dengan BBLR dengan teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Ditujukan pada klien, keluarga dan perawat lainnya, dari

hasil wawancara penulis mendapatkan data tentang riwayat

kesehatan klien, kesehatan keluarga dan pola kebiasaan.

b. Pengamatan / Observasi

Mengamati keadaan klien terhadap proses perjalanan

penyakit serta gejala-gejala / keluhan-keluhan yang mungkin

timbul untuk mendapatkan data.

c. Pemeriksaan fisik

Yaitu dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi pada pasien.

d. Dokumentasi

Yaitu catatan, hasil pemeriksaan dan asuhan keperawatan

yang dilakukan pada pasien.

D. Sistematika Penulisan

Untuk lebih sistematis dan terarah maka sistematika penulisan karya

tulis ini terdiri dari lima bab yaitu :


BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi latar belakang masalah,

tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS, meliputi konsep dasar teoritis

yang terdiri dari pengertian, klasifikasi, etiologi,

patofisiologi, tanda / gejala-gejala, komplikasi,

penatalaksanaan dan pemeriksaan diagnostik serta konsep

dasar asuhan keperawatan yang meliputi : pengkajian,

diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.

BAB III : TINJAUAN KASUS, yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan

keperawatan.

BAB IV : PEMBAHASAN, menguraikan tentang permasalahan dan

kesenjangan antara tinjauan teoritis pada bab II dan

tinjauan kasus pada bab III.

BAB V : PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran-saran yang

berhubungan dengan asuhan keperawatan pada bayi dengan

masalah Bayi Berat Lahir Rendah .


BAB V

PENUTUP

B. Saran-saran

Adapun saran yang diberikan pada keluarga dengan bayi berat lahir

rendah adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan pada keluarga dan klien agar dapat sering melakukan

pemeriksaan kesehatan ditempat-tempat pelayanan kesehatan terdekat.

2. Diharapkan kepada keluarga bayi agar dapat merawat bayi dengan cara

yang sudah diberitahukan, bayi mungkin akan dirawat lebih lama di

rumah sakit dan diharapkan kepada keluarga untuk bersabar dan tetap

aktif bekerja sama dengan perawat dalam merawat bayi.

3. Kepada pihak rumah sakit pelayanan yang diberikan lebih maksimal dan

bermutu.

4. Kepada staf perpustakaan AKKES pemerintahan Kabupaten Aceh Utara

untuk meningkatkan jumlah buku dan referensi terbaru.

5. Kepada rekan-rekan mahasiswa Akademi Kesehatan bila anda merawat

klien dengan BBLR harus dapat memberikan asuhan keperawatan sesuai

dengan kebutuhan dan prioritas masalah klien.


DAFTAR PUSTAKA

1. Atikah Proverawati dan Cahyo Ismawati. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

2. Dwi Maryanti S, Tri Budiarti,. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. DKI Jakarta:

CV. Trans Info Media; 2011.

3. Kemenkes RI. Renstra Kemenkes Tahun 2010 - 2014. Jakarta2010.

Anda mungkin juga menyukai