Disusun oleh:
1. Ayu Andini
2. Eneng Rahayu
3. Jubaedah
4. Siti Maesaroh
STANDAR PELAYANAN
ISTILAH STANDAR KEBIDANAN
Ukuran atau parameter yang digunakan
sebagai dasar untuk menilai tingkat kualitas
yang telah disepakati dan mampu dicapai Standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar, yang dikelompokan
dengan ukuran yang telah ditetapkan
menjadi 5 bagian besar yaitu:
Standar 1 : Asuhan Persalinan Kala Satu Standar 3 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan Secara aktif bidan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga.
asuhan dan pemantauan yang memadai , dengan memperhatikan kebutuhan ibu, Tujuan dilaksanakan nya standar ini yaitu membantu secara aktif
selama proses persalinan berlangsung. Tujuan dari dilakukannya standar ini yaitu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk
untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan kala tiga, mencegah
pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu bayi. Hasil yang terjadinya atonia uteri dan retesio plasenta. Hasil yang diharapkan yaitu
diharapkan adalah ibu bersalin mendapatkan pertolongan yang aman dan menurunkan terjadinya atonia uteri, retensio plasenta, perdarahan yang
memadai. Meningkatnya cakupan persalinan dan komplikasi lain yang ditangani hilang pada persalinan kala tiga, memperpendek waktu persalinan kala tiga,
oleh tenaga kesehatan. Berkurangnya kematian/kesakitan ibu bayi akibat partus dan menurunkan perdarahan post partum akibat salah penanganan di kala
lama. tiga.
Standar 2 : Persalinan Kala Dua Yang Aman Standar 4 : Penanganan Kala Dua Dengan Gawat Janin
Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman,
Melalui Episiotomi
dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta Bidan mengenali secra tepat tanda-tanda gawat janin pada kala dua, dan
memperhatikan tradisi setempat .disamping itu ibu diijinkan untuk memilih siapa segera melakukan episiotomy dengan aman untuk mmemperlancar
yang akan mendampinginya saat persalinan. Tujuan dari diterapkannya standar ini persalinan, diikiuti dengan penjahitan perineum. ujuan dilakukannya standar
yaitu memastikan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi. Hasil yang ini adalah mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomy jika ada
diharapkan yaitu persalinan dapat berlangsung bersih dan aman. Menigkatnya tanda-tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.
kepercayaan masyarakat kepada bidan.Meningkatnya jumlah persalinan yang Hasil yang diharapkan yaitu penurunan kejadian asfiksia neonnaturum berat.
ditolong oleh bidan.Menurunnya angka sepsis puerperalis. Penurunan kejadian lahir mati pada kala dua .
No. 06 D. Standar Pelayanan Nifas Standar
Standar 1 : Perawatan Bayi Baru Lahir Standar 3 : Pelayanan Bagi Ibu dan Bayi Pada Masa Nifas
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit
spontan, mencegah asfiksia, menemukan kelainan , dan melakukan tindakan atau melakukan kunjungan ke rumah pada hari ke-tiga, minggu ke dua dan
atau merujuk sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah menilai kondisi bayi baru minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses penatalaksanaan
lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi, tali pusat yang benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau rujukan komplikasi
hipoglikemi dan infeksi. Hasil yang diharapkan adalah bayi baru lahir yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang
menemukan perawatan dengan segera dan tepat. kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, asuhan bayi
baru lahir , pemberian ASI , imunisasi dan KB.Tujuannya adalah memberikan
Standar 2 : Penanganan pada dua jam pertama setelah pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan
persalinan memberikan penyuluhan ASI eksklusif.
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi
paling sedikit selama 2 jam setelah persalinan, Tujuannya adalah
mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman selama
persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan
bayi.Meningkatan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian
ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung
terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya.
No. 07
E. Standar Penanganan Kegawatan
Obstetri Dan Neonatal