Disusun Oleh :
1. Intan Nur Sholikah (215401446121)
2. Fitri Sintiya (215401446124)
3. Novrida Pertiwi (215401446126)
4. Novi Azzia Bunga (215401446127)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Struktur Organisasi IBI Tingkat Pusat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan
Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Struktur Organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Nurul Husnul Lail, SST.
M. Kes, selaku dosen mata kuliah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan
Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
JUDUL..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. SEJARAH PENDIRIAN IBI............................................................................................
B. VISI MISI IBI...................................................................................................................
C. TUJUAN DIBENTUKNYA IBI.......................................................................................
D. SYARAT-SYARAT MENJADI ANGGOTA IBI............................................................
E. STRUKTUR ORGANISASI IBI......................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat
daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan
seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik
diberbagai tatanan pelayanan: termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit,
klinik atau unit kesehatan lainnya.
Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofi yang dianut, keilmuan,
metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik profesi yang
dimilikinya. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisesnsi yang
khusus untuk bidan profesi tersebut. Keberadaan bidan diakui memiliki
organisasi profesi yang bertugas meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat, anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan
dengan tetap memegang teguh kode etik profesi.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan organisasi profesi bidan di
Indonesia. Wadah Para bidan dalam mencapai tujuan melalui kebijakan
peningkatan profesionalisme anggota guna menjamin masyarakat
mendapatkan pelayanan berkualitas. IBI didirikan pada tanggal 24 Juni 1951,
menjadi anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951
dan bergabung menjadi anggota ICM (International Confederation of
Midwives) pada tahun 1956. Kantor pusat berkedudukan di Jakarta, IBI
memiliki perwakilan di 34 Provinsi, 509 kota/kabupaten dan 3728 ranting
diseluruh indonesia.
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk membahas
bagaimanakah struktur terbentuknya suatu organisasi dalam Ikatan Bidan
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat terbentuknya organisasi IBI ?
2. Apa saja visi misi yang terdapat dalam organisasi IBI ?
3. Apa tujuan di bentuknya IBI ?
4. Apa syarat-syarat untuk menjadi anggota IBI ?
5. Bagaimanakah susunan pengurus pusat IBI ?
C. Tujuan
Tujuan umum
Untuk mengetahui struktur organisasi pengurus IBI pusat
Tujuan khusus
1. Mengetahui sejarah di dirikannya IBI.
2. Mengetahui visi misi yang terdapat dalam IBI.
3. Mengetahui tujuan di bentuknya IBI.
4. Mengetahui syarat-syarat untuk menjadi anggota IBI.
5. Mengetahui susunan pengurus pusat IBI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”.
Secara konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah
organisasi (organization) sebagai kata benda, yakni wadah sekelompok orang
untuk mencapai tujuan bersama dan pengorganisasian (organizing) sebagai
kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara
sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan
organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen.
Definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan
tujuan penelitian serta tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari
seseorang yang merumuskannya. Dalam buku Erni Rernawan (2011: 15),
dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson sebagai berikut:
“Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang
saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota
organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu
kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas,
sehingga bisa dipisahkan”. Ralp Currier Davis: “Organisasi adalah sesuatu
kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah
kepemimpinan”. Maka dapat disimpulkan bahwa Organisasi adalah kesatuan
dari seluruh kegiatan yang erat saling berkaitan antara setiap anggota yang ada
didalamnya secara terkoordinir dan memiliki tujuan tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan organisasi profesi bidan di
Indonesia yang bertujuan peningkatan profesionalisme anggotanya untuk
menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan berkualitas. Hal tersebut dicapai
melalui Visi “Menjadikan organisasi profesi yang handal dalam Mewujudkan
bidan profesional berstandar global” dan Misi “meningkatkan kekuatan
organisasi, meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan bidan
serta pelayanan, meningkatkan kesejahteraan anggota dan mewujudkan kerjasama
dengan jejaring kerja.”
IBI didirikan pada tanggal 24 Juni 1951. Pada tanggal 15 Oktober 1954,
IBI diakui sah sebagai organisasi yang berbadan hukum dan terdaftar dalam
Lembaga Negara nomor: J.A.5/92/7 Tahun 1954 (Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia). IBI bergabung menjadi anggota ICM
(International Confederation of Midwives) pada tahun 1956.
Musyawarah menetapkan Pengurus Besar IBI merupakan salah satu hasil dari
konferensi pertama bidan seluruh Indonesia tahun 1951 yang terdiri dari atas
Ketua 1, Ketua 2, Penulis I, Penulis II dan Bendahara. Pada kongres IBI yang
kedelapan yang berlangsung di Bandung pada tahun 1982, terjadi perubahan nama
Pengurus Besar IBI diganti menjadi Pengurus Pusat IBI, karena IBI telah
memiliki 249 cabang yang tersebar di seluruh propinsi di Indonesia. Pengurus
Pusat IBI mempunyai struktur organisasi yaitu Pengurus Harian, Bidang-bidang,
dan Tim Teknis.
Menyikapi tantangan globalisasi, kemajuan dan kebutuhan masyarakat
Indonesia yang semakin berkembang, IBI berkewajiban untuk menyusun
Rancangan Undang Undang Kebidanan dan mengajukannya kepada lembaga yang
berwenang. UU Kebidanan merupakan payung hukum profesi bidan, yang saat ini
dalam tahap akhir pengesahan. Dalam pelaksanaan praktik kebidanan, bidan
didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan yang telah mengalami perubahan dari
Permenkes No 1464 tahun 2010 menjadi Permenkes 28 tahun 2017 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Dengan dinamika yang terjadi sampai tahun
2015 RUU Kebidanan belum dapat disahkan menjadi Undang-Undang dan pada
akhirnya usulan rancangan Undang-Undang Kebidanan diambil alih oleh DPR
menjadi RUU Kebidanan Inisiatif DPR.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Bidan Indonesia. Susunan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia; 2018.
Effendhie.M. 2019. Organisasi Tata Laksana dan Lembaga Kearsipan (Edisi 2).
Universitas Terbuka. Tangerang Selatan: 1