Disusun Oleh :
Universitas Nasional
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas UAS yang berjudul “Aroma therapi peppermint”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Tugas UAS ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Komplementer I. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Aroma therapi peppermint bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.Rukmaini, SST., M.Keb, selaku dosen
mata kuliah Asuhan Kebidanan Komplementer I yang telah memberikan tugas ini sehingga
saya dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas UAS ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan Tugas
UAS ini.
A. DEFINISI PAPPERMINT
Tanaman mint berasal dari benua Eropa. Tanaman ini bisa tumbuh di mana
saja seperti di benua Eropa, Asia, Afrika, Australia dan Amerika Utara. Tanaman mint
adalah tanaman aromatic dikenal sebagai salah satu tanaman herbal tertua di dunia.
Daun mint (Mintha Piperita) dapat digunakan sebagai obat herbal dan tumbuhan ini
berfungsi juga sebagai bahan penyegar pada makanan dan minuman agar makanan
berbau khas dan segar serta daun mint ini memiliki kandungan yang anti mikroba
Daun mint adalah salah satu contoh dari tanaman yang dapat mengahasilkan minyak
astiri. Aroma khas dari daun mint memberikan efek relaksasi yang dapat berpengaruh
dari absorsi molekul yang menguap melalui mukosa nasal. Molekul-molekul bau lalu
reseptor di epitel hidung sehingga merangsang sistem 2ariab dan thalamus untuk
terapeutik atau medis. Hal itu efektif untuk relaksasi, mengurangi rasa sakit dan stres,
mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat dan emosi seseorang. Organ penciuman
yang dapat memacu impuls elektrik pada ujung saraf. Sedangkan secara kasar terdapat
40 ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap ke udara dan akan masuk ke
rongga hidung melalui penghirupan sehingga akan direkam oleh otak sebagai proses
penciuman. Ialah salah satu kinerja aromaterapi yang dapat mengurangi nyeri adalah
aromaterapi peppermint.
mind body therapy yang terbukti efektif dalam mengatasi kecemasan. Aromaterapi
B. TUJUAN
secara ilmiah daun mint atau dengan nama lain (Mentha piperita) termasuk suku
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Mentha
Daun mint merupakan herbal berakar rizoma serta berbatang halus yang tumbuh
mencapai tinggi antara 30-90 cm. Daunnya memiliki panjang antara 4-9 cm dan lebar
antara 1,5-4 cm, berwarna hijau gelap dengan pembuluh daun kemerah-merahan,
ujungnya tajam dan tepi kasar seperti gigi. Daun dan batangnya teraba bulu yang
kecil-kecil. Bunga daun mint bewarna ungu dengan panjang 6-8 mm, bermahkota
empat lobus berdiameter sekitar 5 mm. Di sekitar batang terdapat duri tebal tapi
tumpul tersusun melingkar. Bunga muncul pada pertengahan akhir musim panas.
D. MANFAAT
aromaterapi jenis pepermint yang diberikan secara inhalasi, efektif menurunkan mual
dan muntah. Aroma dari minyak esensial peppermint dapat mempengaruhi serotonin
yang menyebabkan seseorang dalam keadaan rileks dan nyaman, dimana kondisi ini
akan menekan stimuls stress yang menyebabkan tubuh merasa nyaman dan menekan
konvulsi adalah spasmolitik atau anti kejang kontraksi otot. Peppermint mempunyai
aktifitas spasmolitik secara in vitro dan juga dapat menurunkan regangan otot skeletal
mulut dan gigi serta merangsang produksi air liur. Selain itu, daun mint mengatasi
mencegah heartburn, meringankan rasa mual dan kembung, merelaksasikan kerja otot
polos di perut sehingga terhindar dari kram otot. Daun mint juga dapat meningkatkan
kelembapan kulit, mengobati jerawat, mengangkat sel mati, menghaluskan kulit. Serta
dalam industri farmasi, rokok, makanan antara lain untuk pembuatan pasta gigi,
Ujung daun yang segar dari seluruh jenis mint juga digunakan dalam
minuman, buah, saus apel, es krim, jeli, salad dan sayur. Sedangkan, dalam dunia
kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang mudah menguap yaitu
menthol digunakan untuk sakit perut, pereda batuk, inhalasi, pasta gigi, dan
Selain itu, aroma dari daun mint dapat digunakan sebagai inhalan untuk sesak nafas
bahkan the daun mint digunakan untuk pengobatan batuk, bronchitis, dan inflamasi
E. KANDUNGAN PAPPERMINT
Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita) adalah minyak
atsiri,menthol,menthone dan metil aseta, dengan kandungan menthol yang tinggi (73,7-
flavonoid, karatenoid, tannin dan beberapa mineral juga ditemukan dari minyak daun mint
Dari semua spesies yang ada peppermint paling banyak mengandung menthol
(90%), yaitu jenis fitokimia. Menthol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang),
itu, daun mint juga mengandung flavonoid, phenolic acids, triterpenes, vitamin C dan
provitamin (precursor vitamin) A, mineral fosfor, besi, kalsium dan potassium. Berikut ini
adalah struktur kimia dari (Gambar) menthol yang terdapat pada tanaman daun mint :
F. KONTRAINDIKASI PAPPERMINT
G. KESIMPULAN
salah satu bentuk pelayanan rumah sakit terhadap keluhan mual muntah pasien kanker
H. PATHWAY
Mekanisme kerja aromaterapi bermula dari absorsi molekul yang menguap melalui
merangsang sistem 2ariab dan thalamus untuk melepaskan endorphin dan serotonin,
efek psikologi yang akhirnya menimbulkan persepsi yang segar dan nyaman.
I. REFERENSI
1. Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN 1907 - 0357 [1] PENGARUH
PEMBERIAN AROMATERAPI PEPPERMINT INHALASI TERHADAP MUAL
MUNTAH PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM
2. Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 1-7 INFORMASI ARTIKEL
Received: September, 30, 2020 Revised: March, 18, 2021 Available online: March, 19,
2021at:http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistikDOI:https://doi.org/10.33024/
hjk.v15i1.3313 1 Efektifitas aromaterapi peppermint terhadap mual muntah pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi
3. Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 11 Nomor 2, Juli-Desember 2019 Hal 17 - 25; website :
www.jurnalwijaya.com; ISSN : 2301-4113 17 PENGARUH AROMATERAPI
PEPPERMINT TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST
OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR
4. Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 3, September 2021 e-ISSN 2549-8118; p-ISSN
2085-1049 http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan APAKAH
AROMATERAPI PEPPERMINT EFEKTIF TERHADAP PENURUNAN
KECEMASAN MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19?