Anda di halaman 1dari 13

Aromaterapi 

adalah terapi alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan memanfaatkan


wewangian minyak esensial. Minyak aromaterapi berasal dari ekstrak tumbuhan,
seperti bunga jeruk pahit, bunga mawar, melati, kenanga, lavender, chamomile,
rosemary, mint, tea tree oil, jahe, lemon, kayu putih, sereh, dan kayu manis.

Aromaterapi dipercaya dapat membantu memperbaiki suasana hati, hingga mampu


meningkatkan kesehatan secara fisik maupun mental. Selain dibakar, ada berbagai cara
menggunakan aromaterapi untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Aromaterapi adalah terapi alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan memanfaatkan
wewangian minyak esensial. Minyak aromaterapi berasal dari ekstrak tumbuhan, seperti bunga
jeruk pahit, bunga mawar, melati, kenanga, lavender, chamomile, rosemary, mint, tea tree
oil, jahe, lemon, kayu putih, sereh, dan kayu manis.

Cara Kerja Aromaterapi


Ketika kita menghirup uap minyak esensial, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu
merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.
Aroma dari minyak esensial juga akan merangsang area hipotalamus di otak untuk
memproduksi hormon serotonin yang dapat memperbaiki suasana hati.
Tidak hanya itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak
jantung, tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan.
Jika digunakan dengan cara dioles, molekul dari minyak esensial dapat menimbulkan efek
tertentu, seperti antigatal pada kulit atau antinyeri pada sendi. Namun terkadang, efek yang
ditimbulkan justru negatif, misalnya iritasi atau radang.

Manfaat Aromaterapi
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi memiliki beberapa manfaat terhadap
kesehatan, antara lain:

 Membuat tubuh dan pikiran menjadi santai


 Meningkatkan kualitas tidur dan membantu meringankan insomnia
 Meringankan rasa sakit, seperti nyeri haid, nyeri akibat batu ginjal, atau nyeri
pada osteoartritis
 Membantu mengurangi stres
 Melawan bakteri, virus, dan jamur jika dioleskan ke kulit
 Meningkatkan kekebalan tubuh
 Memperlancar pencernaan
 Meringankan rasa gelisah ketika bersalin
 Meredakan sakit kepala dan migrain
 Meredakan mual

Meski demikian, aromaterapi tidak bisa dijadikan pengobatan utama untuk menangani penyakit.
Berbagai manfaat aromaterapi yang disebutkan di atas adalah sebagai perawatan tambahan
atau alternatif.
Selain itu, efektivitas dan keamanan penggunaan aromaterapi masih perlu dibuktikan dan diteliti
lebih lanjut.

Berbagai Cara Menggunakan Aromaterapi


Untuk mendapatkan manfaatnya, ada beberapa cara penggunaan aromaterapi yang bisa Anda
pilih, yaitu:

1. Menghirup uap aromaterapi
Menghirup uap aromaterapi, khususnya minyak kayu putih, dipercaya dapat meringankan
gejala pilek dan hidung tersumbat. Caranya, campurkan 3–7 tetes minyak aromaterapi ke
dalam sebaskom air hangat, lalu tundukkan kepala Anda ke atas baskom dan tutupi dengan
handuk.
Hirup uap yang keluar dari air hangat tersebut selama 2 menit. Atau jika tidak ingin repot, Anda
bisa menghirup cotton bud yang sudah diberi 1 tetes minyak kayu putih.

2. Menggunakan diffuser
Diffuser aromaterapi adalah alat yang digunakan untuk mengubah minyak aromaterapi menjadi
uap dan menyebarkannya ke seluruh ruangan. Terdapat beragam jenis diffuser, baik dari
keramik (tungku) dengan lilin, atau yang memakai tenaga listrik.
Pastikan diffuser aromaterapi ini tidak digunakan dalam jangka waktu lama di rumah, terlebih
jika salah satu penghuni rumah sedang hamil atau memiliki kondisi medis tertentu.

3. Untuk mandi
Berendam dalam air hangat yang ditambahkan beberapa tetes minyak aromaterapi
dapat meredakan stres. Anda bisa menggunakan minyak esensial lavender, bergamot, sereh,
kenanga, lemon, atau jeruk.

4. Untuk pijat
Ketika memijat tubuh, Anda bisa mencampurkan minyak aromaterapi dengan minyak pijat.
Selain membuat tubuh menjadi relaks, campuran minyak ini juga dapat mengurangi otot yang
tegang atau nyeri.
Namun pada sebagian orang, minyak aromaterapi dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada
kulit. Jadi, hindari penggunaan minyak aromaterapi secara berlebihan, dan pastikan minyak
tersebut sudah diencerkan atau dicampur dengan minyak lainnya.
Perlu diingat, jangan mengoleskan minyak aromaterapi pada bagian kulit yang rusak.

5. Produk perawatan tubuh


Ada berbagai produk perawatan tubuh, seperti losion atau scrub, yang mengandung minyak
esensial. Beberapa minyak esensial juga diproduksi khusus untuk dioleskan langsung pada
kulit, guna mengharumkan tubuh.
Meskipun memiliki banyak manfaat, aromaterapi juga memiliki risiko. Jadi, pastikan Anda sudah
mengerti betul cara menggunakannya. Bila Anda memiliki kondisi medis tertentu, disarankan
untuk berkonsultasi dahulu ke dokter sebelum menggunakan aromaterapi.
Nyeri persalinan dapat diatasi dengan menggunakan aromaterapi lavender. Ibu bersalin
yang mendapatkan terapi minyak esensial lavender akan merasa lebih rileks,
nyaman dan tenang.

Persalinan merupakan rangkaian proses fisiologis dan psikologis yang dapat mengakibatkan nyeri
persalinan, kecemasan dan kelelahan. Penatalaksanaan nyeri pada persalinan menjadi
sangat penting untuk dilakukan karena nyeri persalinan tidak hanya berdampak pada fisik
namun juga psikologis. Salah satu metode pengurangan nyeri persalinan adalah
aromaterapi. Aromaterapi merupakan ekstrak atau minyak yang diperoleh dari tanaman,
bunga, tumbuhan herbal, dan pohon. Metode penelitian ini adalah studi literatur dengan
mengkaji 14 artikel penelitian. Hasil studi mengungkapkan bahawa aromaterapi Lavender,
Mawar, Melati, Citrus Aurantium dan Boswellia Carterii telah terbukti efektif untuk
mengurangi nyeri pada persalinan yang dapat digunakan dalam berbagai metode seperti
inhalasi, mandi, pijat dan rendam kaki. Penggunaan aromaterapi yang mudah dapat
menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri persalinan.

Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak essensial atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan
semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga

A. Aromaterapi 1. Definisi Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan


bau-bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan
enak. Minyak astiri digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan, sering digabungkan untuk menenangkan sentuhan penyembuhan dengan
sifat terapeutik dari minyak astiri (Craig Hospital, 2013). Aromaterapi dapat juga
didefinisikan sebagai penggunaan terkendali esensial tanaman untuk tujuan terapeutik
(Posadzki et al, 2012). Jenis minyak aromaterapi yang umum digunakan yaitu : a. Minyak
Eukaliptus, Radiata (Eucalyptus Radiata Oil) b. Minyak Rosemary (Rosemary Oil) c.
Minyak Ylang-Ylang (Ylang-Ylang Oil) d. Minyak Tea Tree (Tea Tree Oil) e. Minyak
Lavender (Lavender Oil) f. Minyak Geranium (Geranium Oil) g. Minyak Peppermint h.
Minyak Jeruk Lemon (Lemon Oil) i. Minyak Chamomile Roman j. Minyak Clary Sage
(Clary Sage Oil) Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2015
B. 2. Mekanisme Aromaterapi Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis :
mereka yang bertindak melalui stimulasi sistem saraf dan organ-organ yang bertindak
langsung pada organ atau jaringan melalui effector-receptor mekanisme
(Hongratanaworakit, 2004). Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau
penyerapan minyak esensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari otak
yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang respon fisiologis
saraf, endokrin atau sistem kekebalan tubuh, yang mempengaruhi denyut jantung,
tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai hormon di
seluruh tubuh. Efeknya pada otak dapat menjadikan tenang atau merangsang sistem saraf,
serta mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon. Menghirup minyak
esensial dapat meredakan gejala pernafasan, sedangkan aplikasi lokal minyak yang
diencerkan dapat membantu untuk kondisi tertentu. Pijat dikombinasikan dengan minyak
esensial memberikan relaksasi, serta bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang.
Beberapa minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat menjadi anti mikroba,
antiseptik, anti jamur, atau anti inflamasi (Hongratanaworakit, 2004). Perbedaan
Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 3.
C. Manfaat Minyak Aromaterapi Beberapa manfaat minyak aromaterapi (esensial oil) : 1)
Lavender, dianggap paling bermanfaat dari semua minyak astiri
. Lavender dikenal untuk membantu meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia,
ketegangan dan stress (depresi) melawan kelelahan dan mendapatkan untuk relaksasi,
merawat agar tidakinfeksi paru-paru, sinus, termasuk jamur vaginal, radang tenggorokan,
asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka
terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi, dll. 2)
Jasmine : Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita, mengobati impotensi,
anti depresi, pegal linu, sakit menstruasi dan radang selaput lendir. 3) Orange : Baik
untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,debar jantung tak teratur dan
tekanan darah tinggi. 4) Peppermint : Membasmi bakteri, virus dan parasit yang
bersarang di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis
karena tumbuhan beracun. 5) Rosemary : Salah satu aroma yang manjur memperlancar
peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan
ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit kusam sampai di lapisan
terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-urat kemerahan.
Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
6) Sandalwood : Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin, mengobati
radang dan luka bakar, masalah tenggorokan, membantu mengatasi sulit tidur dan
menciptakan ketenangan hati. 7) Green tea : Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik
mengobati penyakit paru-paru, alat kelamin, vagina, sinus, inveksi mulut, inveksi jamur,
cacar air, ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker. 8)
Ylang-Ylang/ Kenanga : Bersifat menenangkan, melegakan sesak nafas, berfungsi
sebagai tonik rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta. 9) Lemon : Selain baik
untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus
dan infeksi bakteri, mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat,
memperbaiki metabolisme, menunjang system kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan. 10) Frangipani/ Kamboja : Bermanfaat untuk pengobatan, antara
lain, bisa untuk mencegah pingsan, radang usus, disentri, basiler, gangguan pencernaan,
gangguan penyerapan makanan pada anak, radang hati, radang saluran napas, jantung
berdebar, TBC, cacingan, sembelit, kencing nanah, beri-beri, kapalan, kaki pecah-pecah,
sakit gigi, tertusuk duri atau beling, bisul dan patekan. Aromaterapi dari wewangian ini
melambangkan kesempurnaan. Ini dapat digunakan untuk meditasi dan memberikan
suasana hening yang mendalam. Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari,
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 11) Strawberry : Dapat meningkatkan selera makan,
mengurangi penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker. 12) Lotus : Meningkatkan
vitalitas, kosentrasi, mengurangi panas dalam, meningkatkan fungsi limpa dan ginjal. 13)
Appel : Dapat menyembuhkan mabuk, diare, menguatkan sistem pencernaan,
menjernihkan pikiran, mengurangi gejala panas dalam. 14) Vanilla : Dengan aroma yang
lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran. 15) Nigth Queen : Membuat rasa
nyaman dan rileks. 16) Opium : Menggembirakan, memberi energi dan semangat
tertentu. 17) Coconut : Memberikan efek ketenangan, menghilangkan stress, mampu
mempertahankan keremajaan kulit wajah sehingga wajah selalu nampak bersinar
sepanjang masa. 18) Sakura : Di antaranya, disentri, demam, muntah, batuk darah,
keputihan, tumor, insomnia, mimisan, sakit kepala, hipertensi. Dari uraian aromaterapi
dan manfaatnya, aromaterapi yang mempunyai manfaat meringankan nyeri adalah jenis
aromaterapi lavender. Minyak lavender di ekstrak dari tanaman yang disebut lavandula
angustifolia. Dari semua aromaterapi, lavender dianggap paling bermanfaat dari semua
minyak atsiri. Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2015 4. Bunga Lavender Nama lavender berasal dari bahasa latin
“lavera” yang berarti menyegarkan dan orang-orang Roma telah memakainya sebagai
parfum dan minyak mandi sejak zaman dahulu. Bunga lavender memiliki 25-30 spesies,
beberapa diantaranya adalah lavandula angustifolia, lavandula lattifolia, lavandula
stoechas. Penampakan bunga ini adalah berbentuk kecil, berwarna ungu kebiruan, dan
tinggi tanaman mencapai 72 cm. Asal tumbuhan ini adalah dari wilayah selatan Laut
Tengah sampai Afrika tropis dan ke arah timur sampai India. Tanaman ini tumbuh baik
pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar antara 600-1.350 m di atas
permukaan laut. Gambar 2.1 Bunga Lavender 5. Zat Yang Terkandung Pada Minyak
Lavender Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa
kandungan. Menurut penelitian, dalam 100 gram minyak lavender tersusun atas beberapa
kandungan, seperti : minyak esensial (13%), alpha-pinene (0,22%), camphene (0,06%),
beta-myrcene (5,33%), p-cymene (0,3%), limonene (1,06%), cineol (0,51%), linalool
(26,12%), Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan
UMP, 2015 borneol (1,21%), terpinen-4-o1 (4,64%), linail acetate (26,32%), geranyl
acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan
bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah linail asetat dan linalool (C10H18O)
(McLain DE, 2009) 6. Teknik Pemberian Aromaterapi Teknik pemberian aroma terapi
bisa digunakan dengan cara : 1) Inhalasi : biasanya dianjurkan untuk masalah dengan
pernafasan dan dapat dilakukan dengan menjatuhkan beberapa tetes minyak esensial ke
dalam mangkuk air mengepul. Uap tersebut kemudian dihirup selama beberapa saat,
dengan efek yang ditingkatkan dengan menempatkan handuk diatas kepala dan mangkuk
sehingga membentuk tenda untuk menangkap udara yang dilembabkan dan bau. 2)
Massage/ pijat : Menggunakan minyak esensial aromatik dikombinasikan dengan minyak
dasar yang dapat menenangkan atau merangsang, tergantung pada minyak yang
digunakan. Pijat minyak esensial dapat diterapkan ke area masalah tertentu atau ke
seluruh tubuh. 3) Difusi : Biasanya digunakan untuk menenangkan saraf atau mengobati
beberapa masalah pernafasan dan dapat dilakukan dengan penyemprotan senyawa yang
mengandung minyak ke udara dengan cara yang sama dengan udara freshener. Hal ini
juga dapat dilakukan dengan menempatkan beberapa tetes minyak esensial dalam diffuser
Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
dan menyalakan sumber panas. Duduk dalam jarak tiga kaki dari diffuser, pengobatan
biasanya berlangsung sekitar 30 menit. 4) Kompres : Panas atau dingin yang
mengandung minyak esensial dapat digunakan untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar
dan sakit kepala. 5) Perendaman : Mandi yang mengandung minyak esensial dan
berlangsung selama 10-20 menit yang direkomendasikan untuk masalah kulit dan
menenangkan saraf (Craig hospital, 2013). 7. Prosedur Kerja Inhalasi Aromaterapi
Menurut Kim et al (2006), metode kerja inhalasi dengan kapas basah berisi cairan
aromaterapi lavender dengan konsetrat 2% yang diletakkan disamping lubang masker
oksigen. Pasien menghirup aromaterapi yang masuk bersama oksigen dengan kecepatan
3-8 liter/ menit. Intervensi ini dilakukan kurang lebih 15 menit. B. Relaksasi 1. Definisi
Relaksasi adalah teknik untuk mengurangi ketegangan nyeri dengan merelaksasikan otot.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa teknik relaksasi efektif dalam menurunkan skala
nyeri pasca operasi (Tamsuri, 2012). Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik
dari ketegangan dan stress (Potter & Perry, 2006). Perbedaan Efektivitas Inhalasi...,
Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 2. Jenis Relaksasi Smeltzer &
Bare (2002) menjelaskan beberapa jenis relaksasi, antara lain yaitu : 1) Relaksasi nafas
dalam 2) Gambaran dalam fikiran (imagery) 3) Regangan 4) Senaman 5) Progressive
muscular relaxation 6) Bertafaktur 7) Yoga 3. Relaksasi Nafas Dalam Teknik relaksasi
nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien atau pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) (Smeltzer & Bare, 2002). 4. Tujuan Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan relaksasi
pernafasan adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress
fisik maupun emosional yang menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5. Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam Tambunan (2009) dan Potter & Perry (2006)
menjelaskan langkah teknik relaksasi nafas dalam yaitu : 1) Atur pasien pada posisi yang
nyaman 2) Minta pasien untuk menempatkan tangannya ke bagian dada dan perut 3)
Mintalah pasien untuk menarik nafas melalui hidung secara pelan, dalam dan merasakan
kembang kempisnya perut 4) Mintalah pasien untuk menahan nafas selama beberapa
detik kemudian keluarkan nafas secara perlahan melalui mulut 5) Beritahukan pasien
bahwa pada saat mengeluarkan nafas, mulut pada posisi mecucu (pulsed lip) 6) Minta
pasien untuk mengeluarkan nafas, sampai perut mengempis 7) Lakukan latihan nafas
dalam hingga 2-4 kali Supaya relaksasi dapat dilakukan dengan efektif, maka diperlukan
partisipasi individu dan kerja sama. Teknik relaksasi diajarkan hanya pada saat klien
sedang tidak merasakan rasa tidak nyaman yang akut, hal ini dikarenakan
ketidakmampuan berkonsentrasi membuat latihan menjadi tidak efektif (Potter & Perry,
2006). 6. Manfaat Relaksasi Nafas Dalam Teknik relaksasi nafas dalam dapat
memberikan berbagai manfaat. Menurut Potter & Perry (2006) menjelaskan efek
relaksasi nafas dalam antara lain terjadinya penurunan nadi, penurunan ketegangan otot,
Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
penurunan kecepatan metabolisme, peningkatan kesadaran global, perasaan damai dan
sejahtera dan periode kewaspadaan yang santai. Keuntungan teknik relaksasi nafas dalam
antara lain dapat dilakukan setiap saat, kapan saja dan dimana saja, caranya sangat mudah
dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien tanpa suatu media serta merileksasikan
otot-otot yang tegang. Sedangkan kerugian relaksasi nafas dalam antara lain tidak dapat
dilakukan pada pasien yang menderita penyakit jantung dan pernafasan (Smeltzer &
Barre, 2002). 7. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Persepsi
Nyeri Teknik relaksasi nafas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui
tiga mekanisme yaitu : 1) Dengan merelaksasikan otot skelet yang mengalami spasme
yang disebabkan insisi (trauma) jaringan saat pembedahan 2) Relaksasi otot skelet akan
meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami trauma sehingga mempercepat
proses penyembuhan dan menurunkan (menghilangkan) sensasi nyeri 3) Teknik relaksasi
nafas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoiod endogen
yaitu endorphin dan enkefalin (Smeltzer & Barre, 2002). Pernyataan lain menyatakan
bahwa penurunan nyeri oleh teknik relaksasi nafas dalam disebabkan ketika seseorang
melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengendalikan nyeri yang dirasakan, maka tubuh
akan Perbedaan Efektivitas Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,
2015 meningkatkan komponen saraf parasimpatik secara stimulan, maka ini
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh
yang mempengaruhi tingkat stress seseorang sehingga dapat meningkatkan konsentrasi
dan membuat klien merasa tenang untuk mengatur ritme pernafasan menjadi teratur. Hal
ini akan mendorong terjadinya peningkatan kadar PaCO2 dan akan menurunkan kadar
pH sehingga terjadi peningkatan kadar (O2) dalam darah (Handerson, 2005). C. Nyeri 1.
Defenisi Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
yang dihubungkan dengan jaringan yang rusak, cenderung rusak, atau segala keadaan
yang menunjukan adanya kerusakan jaringan (Rasjidi, 2010). Asosiasi internasional
untuk penelitian nyeri (Internasional Assosiation For The Studi Of Pain), mendefinisikan
nyeri sebagai suatu sensorik subjektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang
dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan, sedangkan menurut MC.
Caffery dalam (Potter & Perry, 2005). Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan
seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja mengatakan bahwa ia merasa
nyeri. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus
menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri. Perbedaan Efektivitas
Inhalasi..., Timur Cahyasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 2. Fisiologi Nyeri
Nyeri merupakan suatu fenomena yang komplek. Nyeri merupakan suatu mekanisme
pertahanan tubuh manusia yang dapat mengindikasikan bahwa tubuh seorang mengalami
masalah. Nyeri dapat berasal dari fisik atau psikologis (Tamher & Heryati, 2008 ). 1)
Reseptor nyeri Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima
ransangan nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf
bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial
merusak. Reseptor nyeri juga nosireceptor, berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat
dikelompokan dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam
(deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya berbeda-beda inilah nyeri yang
timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. Nosireseptor kutaneus berasal dari kulit dan
subkutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan
didefinisikan (Tamsuri, 2007). Reseptor jaringan kulit terbagi dua dalam dua komponen
menurut Tamsuri 2007 yaitu : a) Serabut A delta Merupakan komponen cepat (kecepatan
transmisi 6- 30 m/ detik) yang mungkin timbulnya nyeri tajam, yang akan cepat hilang
apabila penyebab nyeri dihilangkan
Ada banyak jenis minyak aromaterapi yang banyak digunakan untuk pengobatan alternatif.
Berikut jenis-jenis minyak aromaterapi dan manfaatnya.

Aromaterapi biasanya menggunakan minyak essensial yang telah diekstraksi dari


berbagai bagian tanaman. Ketika diekstraksi bagian tanaman tersebut akan menjadi
konsentrat, baru setelah itu digunakan dengan jumlah yang sangat sedikit.

Kandungan pengobatan dengan minyak essensial ini bisa membuat rileks,


bersemangat, menguatkan dan menenangkan. Minyak essensial biasanya diserap
melalui kulit atau dihirup.

Baca artikel detikHealth, "Jenis Aromaterapi dan Manfaatnya"


selengkapnya https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1174665/jenis-
aromaterapi-dan-manfaatnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Minyak essensial bisa digunakan untuk mandi dengan menambahkan 10 tetes minyak ke dalam
bak mandi. Sebagai body lotion bisa menambahkan 5 tetes minyak essensial.
Sebagai pelembab wajah ditambahkan 2 tetes minyak essensial. Untuk pijat bisa
ditambahkan 10-12 tetes minyak essensial. Sebagai pengharum udara bisa
tambahkan 2 tetes ke dalam 150 ml air hangat dalam botol spray.

Berikut beberapa jenis minyak essensial dan kegunaannya seperti dikutip dari
Health24, Kamis (30/7/2009):

Camomile, bisa membuat rileks dan menenangkan serta menangkal radikal bebas
yang bisa menyebabkan penuaan.
Clary sage, bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
Cypress, bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk menghilangkan bengkak,
mengurangi sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada 1-3 bulan
masa kehamilan.
Eucalyptus, bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah
pernafasan.
Grapefruit, bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk
melegakan saraf, dan merilekskan otot.
Jasmine, bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
Lavender, bisa digunakan untuk antiseptik, menenangkan dan melegakan.
Lemon, bisa melegakan, memberi semangat, menyegarkan serta meningkatkan
mood.
Mandarin, bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan
bisa digunakan oleh anak-anak.
Pepermint, bisa digunakan sebagai antiseptik, stimulan dan menghilangkan nyeri.
Sandalwood, bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk
mengobati batuk dan radang tenggorokan.
Tea Tree, bisa digunakan sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, mengontrol
ketombe dan mengatasi masalah kulit.

Penggunaan minyak essensial juga tidak boleh sembarangan. Berikut tips aman
menggunakan minyak essensial:

Simpan semua minyak essensial dalam botol gelap dan jangan terkena panas,
matahari dan sinar secara langsung, karena bisa merusak komposisi minyak
essensial.
Minyak essensial hanya digunakan sebagai obat luar bukan untuk diminum atau
dimakan.
Jangan sampai terkena mata, jika terkena mata maka bilas dengan susu atau
minyak sayur dan segera periksakan ke dokter.
Banyak minyak essensial yang sensitif terhadap cahaya, yang berarti bisa
menimbulkan reaksi dengan kulit jika terkena sinar matahari, maka jangan
menggunakan minyak essensial jika akan keluar rumah.
Beberapa minyak essensial mungkin menyebabkan iritasi kulit, hentikan jika terjadi
iritasi.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Minyak essensial biasanya bersifat mudah meledak karena itu jauhkan dari sumber
api seperti lilin, ataupun barang yang menimbulkan api.
Ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan minyak essensial tanpa konsultasi dengan
dokter terlebih dahulu.
Pijat aromaterapi tidak diizinkan untuk orang yang sakit atau pernah mengalami
patah tulang.

Baca artikel detikHealth, "Jenis Aromaterapi dan Manfaatnya"


selengkapnya https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1174665/jenis-
aromaterapi-dan-manfaatnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Penggunaan aromaterapi bisa digunakan untuk mempengaruhi nyeri persalinan yang
dirasakan oleh ibu bersalin karena aromaterapi mempunyai kekuatan
penyembuhan yang menggabungkan efek fisiologis dan psikologis, serta
bermanfaat untuk jiwa, raga dan emosi.

Untuk mendapatkan manfaatnya, ada beberapa cara penggunaan aromaterapi yang bisa


Anda pilih, yaitu:
1. Menghirup uap aromaterapi. Menghirup uap aromaterapi, khususnya minyak kayu putih,
dipercaya dapat meringankan gejala pilek dan hidung tersumbat. ...
2. Menggunakan diffuser. ...
3. Untuk mandi. ...
4. 4. Untuk pijat. ...
5. Produk perawatan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai