Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

AROMATERAPI & PENGOBATAN HERBAL


Shulhan Arief Hidayat, S.Kep., Ns., M.Kep
AROMATERAPI
Definisi
◦ Aromaterapi adalah penggunaan terapeutik zat-zat aromatic yang diekstraksi dari tumbuhan.
◦ Aromaterapi adalah terapi pemulihan dengan menggunakan minyak atsiri (essential oil) untuk
meningkatkan kondisi kesehatan dan psikologis. Karena menggunakan essential oil, terapi ini sering juga
disebut sebagai essential oil therapy.
◦ Minyak atsiri atau essentiai oil dapat berasal dari tanaman herbal atau tanaman bunga. Bagian-bagian
tanaman yang diolah menjadi minyak pun beragam, seperti akar, kulit, dan helai mahkota bunga.
Dibutuhkan banyak bahan tanaman untuk membuat minyak atsiri yang murni.
Beberapa aspek penting untuk penggunaan minyak atsiri dalam aromaterapi
dijelaskan berikut ini (Heinrich et al., 2009) :

a. Aromaterapis menyakini bahwa minyak atsiri dapat digunakan tidak hanya untuk pengobatan dan pencegahan
penyakit, tetapi juga efeknya terhadap mood, emosi dan rasa sehat.

b. Aromaterapi diklaim sebagai suatu terapi holistik; dalam hal ini, aromaterapis memilih suatu minyak atsiri, atau
kombinasi minyak atsiri, disesuaikan dengan gejala, kepribadian, dan keadaan emosi masing-masing klien.
Pengobatan dapat berubah pada kunjungan pasien berikutnya.

c. Minyak atsiri dijelaskan tidak hanya dengan rujukan terhadap reputasi sifat-sifat farmakologisnya (misalnya
antibakteri, antiradang), tetapi juga melalui hal-hal yang tidak dikenali pada obat-obat kovensional (misalnya
keseimbangan, member energi).

d. Aromaterapis menyakini bahwa kandungan minyak atsiri, atau kombinasi minyak, bekerja secara sinergistis
untuk meningkatkan efikasi atau mengurangi terjadinya efek-efek merugikan yang terkait dengan kandungan
kimia tertentu.
Bagaimana cara kerja minyak atsiri dalam
aromaterapi?
◦ Setelah aroma masuk ke epitelium, aroma disalurkan
dari sel akson olfaktorius menuju bulbus olfaktorius
sehingga membentuk retikulum di dalam amigdala.
Kemudian disalurkan langsung ke hipotalamus,
memunculkan pesan-pesan yang harus disampaikan ke
bagian otak dan bagian tubuh, termasuk korteks
olfaktorius sehingga membuat bau tercium.
◦ Aroma minyak tersebut menghidupkan bagian-bagian
pada otak, seperti sistem limbik yang memengaruhi
emosi.
Jenis minyak atsiri (essential oil) untuk aromaterapi dan khasiatnya :

1. Minyak basil
Minyak basil atau selasih sering digunakan untuk meningkatkan konsentrasi serta meredakan beberapa gejala
depresi. Selain itu, minyak atsiri dari tanaman ini juga dipercaya mampu meredakan sakit kepala dan migrain.
Penting untuk digarisbawahi, ibu hamil tidak boleh menggunakan aromaterapi dengan minyak basil.
2. Minyak bergamot
Minyak bergamot berasal dari sejenis jeruk purut (Citrus bergamia). Dalam aromaterapi, bergamot dipercaya
bermanfaat untuk saluran kemih dan saluran pencernaan. Apabila dikombinasikan dengan minyak eukaliptus,
minyak bergamot berpotensi mengentaskan masalah kulit yang dipicu oleh stres maupun cacar air.
3. Minyak lavender
Minyak lavender untuk aromaterapi sudah dikenal untuk relakasasi, mengatasi migrain dan sakit kepala, serta
membantu tidur lebih lelap. Selain itu, minyak ini juga dipercaya sebagai antiseptik untuk luka karena benda
tajam dan luka bakar ringan.
4. Minyak melati
Minyak atsiri dari melati memiliki popularitas sebagai afrodisiak atau zat yang mampu menaikkan
gairah seksual. Walau studi ilmiah pendukungnya masih sedikit, minyak melati dipercaya dapat
meningkatkan gelombang beta pada otak. Gelombang beta dikaitkan dengan ketajaman perhatian.
5. Minyak Tea tree
Tea tree oil mungkin sudah dikenal luas dalam dunia kecantikan. Minyak ini sering dicampurkan
sebagai sampo dan produk perawatan kulit, termasuk untuk mengatasi jerawat. Tea tree oil disebut
memiliki sifat antimikroba, antiseptik, dan disinfektan.
6. Minyak lemon
Minyak lemon untuk aromaterapi dipercaya ampuh untuk untuk memperbaiki mood serta
meringankan gejala stres dan depresi.
7. Minyak kayu cendana
Mirip dengan minyak melati, minyak kayu cendana dipercaya memiliki sifat afrodisiak atau minyak yang
mampu meningkatkan hasrat seksual.
8. Minyak rosemary
Minyak tanaman herbal ini diyakini mampu merangsang pertumbuhan rambut serta meningkatkan daya
ingat. Tak hanya itu, minyak rosemary dapat mencegah kejang otot serta mendukung sistem saraf dan
sistem peredaran darah.
9. Minyak geranium
Sebagai bagian dari aromaterapi, minyak geranium bisa digunakan untuk mengentaskan masalah kulit serta
mengurangi stres. Anda pun mungkin telah mengetahui bahwa tanaman ini ampuh untuk mengusir
nyamuk.
10. Minyak cengkeh
Cengkeh tak hanya dikenal sebagai rempah-rempah. Minyal atsiri dari cengkeh juga diyakini memiliki
khasiat aromaterapi sebagai analgesik topikal untuk pereda nyeri pada masalah gigi. Minyak cengkeh juga
dikenal sebagai antispasmodik antiemetik untuk mencegah mual dan muntah, serta mencegah timbulnya
gas di usus. Khasiat lainnya? Minyak cengkeh juga memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antijamur.
Cara Penggunaan Aromaterapi 
Menurut Koensoemardiyah (2009), terdapat beberapa cara dalam penggunaan aromaterapi, yaitu:
a. Ingesti : cara ingesti adalah melalui mulut dan kemudian ke saluran pencernaan. Ada beberapa macam metode
ingesti diantaranya adalah per os, yaitu memasukkan aromaterapi, tepatnya larutan aromaterapi, ke dalam
badan melalui mulut. Aromaterapi yang digunakan dalam cara ini harus dalam keadaan terlarut.
b.  Olfaksi atau inhalasi : Proses melalui penciuman merupakan jalur yang sangat cepat dan efektif untuk
menanggulangi masalah gangguan emosional. Penggunaan aromaterapi inhalasi dapat dilakukan dengan cara
melalui bantuan botol semprot atau dihirup melalui tisu atau sarung tangan. Cara lain yaitu dengan dihisap
melalui telapak tangan dengan meneteskan minyak 1 tetes lalu dihirup dalam keadaan terpejam. Selain itu dapat
juga dilakukan melalui penguapan, metode ini dengan cara diteteskan dalam air panas lalu dihirup uapnya.
c. Absorbsi melalui kulit : Penyerapan minyak esensial melalui kulit akan memengaruhi kerja susunan saraf
pusat dan sistem sirkulasi limfatik setelah minyak esensial tersebut memasuki lapisan dermis kulit. Begitu
menembus lapisan epidermis, molekul minyak atsiri dapat dengan mudah menyebar ke bagian tubuh. Molekul
itu akan bersirkulasi ke setiap sel dalam tubuh
PENGOBATAN HERBAL
Definisi
◦ Terapi herbal merupakan pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat atau produk hewani yang
mengandung zat berkhasiat untuk melawan penyakit. Di Indonesia, tanaman yang digunakan untuk terapi
herbal sangat banyak. (Contoh obat herbal itu antara lain ginseng, kunyit, jahe, kayu manis, bawang
putih, dan temulawak)
◦ Obat herbal adalah bagian dari pengobatan tradisional yang memiliki sejarah panjang.
◦ Menurut World Health Organization, pengobatan tradisional terbentuk dari pengetahuan, keterampilan,
dan praktik berdasarkan teori, keyakinan, serta pengalaman dari budaya yang berbeda-beda.
◦ Sementara itu, obat herbal sendiri meliputi jamu yang mengandung bahan aktif dari bagian-bagian
tumbuhan.
Berdasarkan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), obat tradisional dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

• jamu,
• obat herbal terstandar (OHT), dan
• fitofarmaka.

 Kebanyakan obat herbal yang beredar di Indonesia tergolong dalam kategori jamu dan OHT.
Keduanya merupakan jenis obat tradisional yang belum terbukti keamanannya berdasarkan uji
klinis.
Kegunaan obat herbal
◦ Kegunaan atau manfaat utama obat tradisional adalah sebagai promosi kesehatan dan terapi untuk
kondisi kronis.
◦ Seseorang juga mungkin menggunakan pengobatan herbal ketika pengobatan konvensional dirasa tidak
efektif untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti kanker stadium lanjut dan penyakit menular baru.
◦ Selain itu, rempah-rempah sering kali digunakan sebagai pengobatan tambahan penyakit akut dan kronis,
seperti:
• penyakit kardiovaskular,
• gangguan pada prostat,
• inflamasi atau peradangan.
Cara memilih obat Herbal yang aman
• Pelajari obat-obatan herbal yang ingin Anda konsumsi dengan sebaik-baiknya. Konsultasi
dengan dokter dan cermati kemasan obat-obatan yang akan Anda beli.
• Jika Anda membeli obat tradisional di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pada kemasan dan
konsumsi obatnya sesuai dengan dosis yang ditentukan.
• Carilah bantuan profesional atau ahli yang punya pengetahuan mumpuni dalam hal obat-
obatan tradisional.
• Perhatikan gejala efek samping setelah minum obat tradisional. Segera hentikan penggunaan
obat jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
• Waspada gejala alergi yang mungkin ditimbulkan setelah minum obat tradisional.
Apa saja efek samping obat Herbal?
Meski terbuat dari bahan alami, banyak herbal yang mengandung senyawa kimia alami berpotensi menimbulkan
risiko efek samping merugikan. Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat alami, antara lain:
• reaksi alergi, ruam,
• asma,
• sakit kepala,
• mual, muntah,
• diare.
Reaksi di atas dapat Anda rasakan dalam tingkatan yang ringan hingga parah.
Jurnal Clinical Medicine menemukan efek samping parah yang ditimbulkan akibat konsumsi
obat herbal meliputi:
• kerusakan hati atau ginjal,
• perforasi usus,
• kasinoma,
• koma, dan
• kematian.

 Perlu diingat, BPOM telah menegaskan bahwa tidak ada jamu, herbal, maupun obat tradisional
yang dapat menggantikan kemoterapi atau prosedur lainnya untuk menyembuhkan kanker.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT..

Anda mungkin juga menyukai