Anda di halaman 1dari 12

RELAKSASI AROMATERAPI UNTUK MENGATASI NYERI

KELOMPOK 7 / 2b

Ayu Widya P (161397)


Bela Ayu Anggraeni (161398)
Deacy Pristio B. (161401)
Florensia Nandani S (161409)

PRODI D3 KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aromaterapi merupakan sebuah metode penyembuhan dengan
menggunakan minyak esensial yang sangat pekat yang seringkali sangat wangi
dan diambil dari sari-sari tanaman. Unsur-unsur pokok minyak memberikan
aroma atau bau yang sangat khas yang diperoleh dari suatu tanaman tertentu
(Geddes, 2000).

Aromaterapi digunakan untuk mempengaruhi emosi seseorang dan


membantu meredakan gejala penyakit. Minyak esensial yang digunakan
dalam aromaterapi ini berkhasiat untuk mengurangi stress, melancarkan
sirkulasi darah, meredakan nyeri, mengurangi bengkak, menyingkirkan zat
racun dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan
darah tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (sukar tidur), gangguan
pencernaan, dan penyakit lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana dasar teori tentang aromaterapi?
1.2.2 Bagaimana prosedur pemberian aromaterapi?
1.2.3 Bagaimana analisis jurnal internasional berdasarkan teori aromaterapi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dasar teori tentang aromaterapi
1.3.2 Untuk mengetahui prosedur pemberian aromaterapi
1.3.3 Untuk mengetahui analisis jurnal internasional berdasarkan dengan
dasar teori aromaterapi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori Aromaterapi

A. Definisi aromaterapi

Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi
secara ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki
pengaruh terhadap fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi
universal untuk aromaterapi, yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik
atau senyawa yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati,
mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan
cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).

B. Tujuan aromaterapi

Tujuan dari minyak aromaterapi adalah untuk meningkatkan kesehatan dan


kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa. Sekarang ini, semakin banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan kesehatan dan kecantikan, dari mulai
perawatan hingga penyembuhan (Jim, 2013).

C. Manfaat aromaterapi
1. Membantu meringankan Stress
Senyawa aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda
dikenal sebagai relaksan dan bisa membantu untuk menenangkan
pikiran dan menghilangkan kecemasan. Beberapa minyak esensial
terbaik untuk menghilangkan stres adalah minyak lemon, minyak
esensial lavender, bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minyak lemon bisa
meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan (Yuli, 2014).
2. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan
perasaan depresi, karena efek sampingnya lebih ringan daripada
antidepresan farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk
pengobatan, psikiater juga tetap diperlukan untuk menilai apakah
depresi masih berlanjut atau memburuk. Minyak esensial yang
digunakan untuk mengurangi depresi yang banyak disarankan ahli
adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan melati (Yuli,
2014).
3. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak
tersembuhkan, namun ada cara tertentu untuk mengurangi atau
memperlambat perkembangannya. Aromaterapi juga sering
menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan tambahan bagi pasien
demensia Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat aromaterapi
pada pasien yang lebih muda dapat meningkatkan kapasitas
memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah perawatan.
Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan memori (Yuli, 2014).
4. Meningkatkan jumlah Energi
timulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa
menmberikan efek yang sangat merusak pada tubuh, sedangkan
diet dan olahraga juga meningkatkan kesehatan tubuh, namun
banyak orang menggunakan aromaterapi untuk memperoleh sedikit
rasa lebih semangat. Banyak minyak esensial yang dikenal berguna
untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan
merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang berbahaya.
Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk
lada hitam, kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica,
melati, pohon teh, dan rosemary (Yuli, 2014).
5. Penyembuhan dan Pemulihan
Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi
peningkatan penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa
disebabkan oleh karena peningkatan aliran oksigen dan peredaran
darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari
minyak esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindungi
selama tahap penyembuhan. Beberapa minyak esensial yang paling
populer untuk mempercepat proses penyembuhan termasuk
lavender, calendula, rosehip, everlasting, dan minyak buckthorn.
Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari
sekedar menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat
keparahan dan ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti
psoriasis dan eksim (Yuli, 2014).
6. Sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan
sakit kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk
mencegah sakit kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait
dapat mengurangi sakit kepala dan migrain adalah peppermint,
eucalyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosemary. Pasien
juga dapat mencampur minyak ini dengan minyak pembawa dan
menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan pelipis. Beberapa
minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk minyak
almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen (Yuli, 2014).
7. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah
masalah medis, serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang
berenergi. Denngan demikian, aromaterapi bisa membantu untuk
mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur
lelap dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk
mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile,
melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang
ylang (Yuli, 2014).
8. Sistem kekebalan tubuh
Sebagian besar medis mengatakan, aromaterapi bisa memberikan
peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan dengan benar.
Efek antimikroba, efek anti jamur atau antibakteri dari minyak
esensial aromaterapi dapat melindungi dari sejumlah penyakit dan
infeksi. Beberapa minyak yang paling efektif untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh termasuk oregano, kemenyan, lemon,
peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus (Yuli,
2014).
9. Menghilangkan rasa nyeri
Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri
memiliki banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu
kondisi umum yang bisa diatasi dengan aromaterapi. Minyak
esensial termasuk lavender, chamomile, clary sage, juniper, kayu
putih, rosemary, marjoram dan minyak peppermint bisa digunakan
untuk tujuan menghilangkan rasa nyeri (Yuli, 2014).
10. Pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi,
seperti meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan
mempercepat metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat
dicerna. Minyak esensial jeruk biasanya yang terbaik untuk
mengobati kondisi pencernaan, termasuk lemon. Tetapi ada juga
beberapa studi yang menyarankan jahe, adas, chamomile, clary
sage, dan lavender (Yuli, 2014).
D. Mekanisme Aromaterapy
Mekanisme kerja perawatan aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung
melalui dua sistem fisiologis, yaitu sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman. Bila diminum atau dioleskan para permukaan kulit, minyak
esensial akan diserap tubuh, yang selanjutnya akan dibawa oleh sistem
sirkulasi baik sirkulasi darah maupun sirkulasi limfatik melalui proses
pencernaan dan penyerapan kulit oleh pembuluh-pembuluh kapiler.
Selanjutnya, pembuluh-pembuluh kapiler mengantarnya ke susunan saraf
pusat dan oleh otak akan dikirim berupa pesan ke organ tubuh yang
mengalami gangguan atau ketidakseimbangan. Minyak esensial yang
dioleskan disertai pemijatan akan lebih merangsang sistem sirkulasi untuk
bekerja lebih aktif.

Cara Penggunaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkandalam penggunaan
metode terapi aroma yang paling simpeldan cepat. Inhalasi juga merupakan
metode yang paling tuadalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk
dari luartubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah,melewati paru-
paru di alirkan ke pembuluh darah melaluialveoli (Buckle, 2003).Hidung
mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagaipenghangat dan penyaring
udara yang masuk, dimanamerupakan salah satu bagian dari sistem olfactory.
Inhalasisama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang
olfactory setiap kali bernafas dan tidak akanmenggangu pernafasan normal
apabila mencium bau yangberbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang
hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau
cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan
menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan
secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut
inhalasi tidak langsung.

b. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui
kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-
organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan
langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa
digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun,
minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum
menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi
maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai
minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki
dalam panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health,
2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang
sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki
sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta
meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes
essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).
c. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan minyak
aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat digunakan
untuk menurunkan nyeripunggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang
mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II
persalinan (Departement of Health, 2007).
d. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan
tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam.
Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat
pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang
merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat
tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang
menguap dari air panas (Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot
yang tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan
saat yang menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari
jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002).

2.2 Prosedur Pemberian Aromaterapi


Persiapan alat 1. Pot keramik kecil untuk menaruh air
dan bahan 2. Penyangga pot
3. Lilin
4. Korek api
5. Air
6. Essential oil Lavender

Preinteraksi

1 Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien


2 Identifikasi factor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
3 Siapkan alat dan bahan
Tahap orientasi
4 Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5 Menanyakan keluhan klien/perasaan klien
6 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
7 Beri kesempatan klien dan keluarga bertanya
Tahap kerja
8 Jaga privasi klien
9 Tuangkan air ke dalam mangkok secukupnya
10 Hidupkan lilin dengan korek api
11 Taruh lilin yang menyala di bawah mangkok, usahakan jarak antara lilin dan
mangkok sekitar 2 inchi
12 Tuangkan essential oil ke dalam air hangat di dalam mangkok sebanyak 5-10 tetes
13 Anjurkan klien untuk menghirup uap essential oil pada mangkok selama 5-10 menit
14 Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien
Terminasi
15 Evaluasi hasil kegiatan
16 Berikan umpan balik positif
17 Kontrak pertemuan selanjutnya (bila dianjurkan untuk mengikuti terapi lanjutan)
18 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
19 Bereskan peralatan
20 Cuci tangan
Dokumentasi
21 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

2.3 Analisis jurnal internasional berdasarkan dasar teori aromaterapi


Dalam jurnal berjudul “Aromatherapy for Relieveng Chronic Pain in
Community-Dwelling Older People: a Feasibility Study” dikatakan bahwa
kebanyakan partisipan yang merupakan golongan lansia mengaku bahwa
penggunaaan aromaterapi cukup efektif dalam membantu mengurangi nyeri
dan mengatasi insomnia. Aromaterapi yang digunakan adalah pengenceran
sebanyak 1% dari 3 minyak essensial (sweet marjoram, lavender, dan
eucalyptus) yang dicampur dengan minyak almond sebagai minyak untuk
pemijatan. Pemijatan dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama 4 minggu.
Terapi ini dilakukan pada lansia yang mengalami nyeri yang mayoritas adalah
nyeri pada persendian (lutut) dan sudah berlangsung atau lebih.
Berdasarkan teori, terapi yang diterapkan dalam jurnal “Aromatherapy for
Relieveng Chronic Pain in Community-Dwelling Older People: a Feasibility
Study” termasuk pada pemberian aromaterapi dengan metode pemijatan.
Ketiga minyak essensial yang digunakan termasuk dalam jenis aromaterapi
yang dapat mengurangi nyeri. Perpaduan antara minyak essensial dan pijatan
akan meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi sehingga
secara bertahap dapat mengurangi nyeri yang dialami oleh partisipan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi
secara ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh
terhadap fisiologis manusia. Aromaterapi digunakan untuk mempengaruhi
emosi seseorang dan membantu meredakan gejala penyakit. Minyak esensial
yang digunakan dalam aromaterapi ini berkhasiat untuk mengurangi stress,
melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri, mengurangi bengkak,
menyingkirkan zat racun dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri,
luka bakar, tekanan darah tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (sukar
tidur), gangguan pencernaan, dan penyakit lainnya.

3.1 Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi
serta penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk
menekan dan mengurangi efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia
sintetik.
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.


Jakarta : Penebar Swadaya

Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia


Medisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat

MML, Pau dkk. 2016. “Aromatherapy for Relieveng Chronic Pain in Community-
Dwelling Older People: a Feasibility Study. Journal of Complementary Medicine
& Alternative Healthcare, Vol 1. Hong Kong. Juniper Publisher

Anda mungkin juga menyukai