Anda di halaman 1dari 2

Naskah Role Play “Perawat Sebagai Edukator”

Tokoh:
1. Evaldo Rahma S.K.P Sebagai: Keluarga Pasien
2. Julius Kristiawan Sebagai: Dokter
3. Muhammad Wahyu M.N Sebagai: Perawat Senior
4. Reynaldi Gatta Sebagai: Perawat Junior
5. Vandel Ordo Sebagai: Pasien

Dialog:

Pada suatu hari di Rumah Sakit Panti Waluya di pagi yang cerah datang pasien
yang mengeluh nyeri saat berkemih. Saat di IGD:

Keluarga: “Mas... Tolong bantu saya.!!”


P. Senior: “Oh ia pak” (sambil berlari) “Dek tolong ambilkan brangkat” (berkata
kepada perawat junior)
P.Junior: “Iya mas. (sambil berlari mengambil brangkat)

Selang bebrapa waktu akhirnya berangkatpun tiba dibawa oleh Perawat Junior.

Keluarga: “Mas cepat mas... Cepat...!!!”

Akhirnya pasienpun dipindah ke brangkat dan dibawa masuk. Sesampainya didalam


ruang IGD.

P.Senior: “Dek periksa TTVnya.”


P.Junior: “Ia mas” (sammbil memeriiksa ttv si pasien)

Setelah dilakukan TTV P.Senior memanggil dokter. Akhirnya dokterpun tiba.

Dokter: “Kenapa ini anaknya pak?”


Keluarga: “Jadi begini dok anak saya mengeluh sakit sekali pada bagian perut dan
saat kencing keluar darahnya. Anak saya kenappa dok?” (cemas)
Dokter: “Sejak kapan pak anak bapa mengeluhkan sakitnya?”
Keluarga: “Sejak tadi malam dok.”
Dokter: “Oh ia pak sebentar saya periksa terlebih dulu. (sambil memeriksa
keadaan pasien). Mas ini tadi pemerikasaannya berapa TD dan Nadinya?”
P.Senior: “Oh Tdnya.............................. Nadinya...............................
Dokter: “Oh begitu.” (selesai memeriksa)
Keluarga: “Kenapa dengan anak saya dok?”
Dokter: “Sebentar anak bapa masih kami lakukan tindakan pemeriksaan lebih
lanjut oleh perawat untuk mendiagnosa apa penyebab anak bapak.”

Setelah berkata demikian pasien dibawa oleh perawat kedalam ruangan observasi
untuk memeriksa penyakit si pasien. Akhirnya observasipun selesai dilakukan.

P.Senior: “Dek tolong panggilkan keluarga pasien! Suruh kesini!


P.Junior: “Ia mas sebentar saya panggilkan.”

Perawat junior pun memanggil keluarga pasien ke dalam ruangan perawat.

P.Senior: “Silahkan duduk dulu pak.”


Keluarga: “Kenapa anak saya dipindahkan mas? Bagaimana keadaanya?”
P.Senior: “Jadi begini Pak, menurut diagnosa yang telah kami lakukan dan
sudah diperiksa oleh dokter, anak bapak terkena penyempitan pada saluran
kencingnya sehingga aliran kencingnnya tersumbat atau yang biasa disebut
dengan prostat. Oleh karena itu kami memasang chateter untuk membantu
urinnya agar dapat keluar sehingga tidak merasa sakit embali.”
Keluarga: “Kok bisa ada penyempitan? Kenapa mas?”
P.Senior: “Jadi begini pak. Anak bapak kan sejak semalam sulit kecing dan keluar
darah, dari gejala bapak sebutkan dan dari pemeriksaan dokter anak bapa
terdapat pembengkakkan pada prostatnya sehingga menutupi saluran kemih
pada kandung kemih anak bapak, jadi agar tidak menumpuk sudah kami pasang
chateter.”\
Keluarga: “Apa itu chateter mas? Kenapa langsung dipasang? Biasanya kan harus
ada persetujuan dulu dari keluarga?”
P.Senior: “Jadi begini, ini keadaan darurat kalau seandainya saya mencari bapak
lebih dulu kasihan nanti anak bapak kesakitan terusdan jika terlalu lama nanti
kandung kemihnya bisa pecah. Ini pertolongan pertama agar kandung
kemih anak bapak tidak sakit lagi sehingga perkemihannya menjadi lancar.”
Keluarga: “Oh jadi seperti itu yah mas. Terus kondisi anak saya sekarang
bagaimana?”
P.Senior: “Kondisi anak bapak sekarang sudah membaik. Dia sidah bisa tidur
dengan tenang. Kami sudah memberikan obat pengurang rasa nyeri agar anak
bapa tidak merasa kesakitan lagi. Sebentar lagi di sudah bisa dipindah keruangan
biasa, tetapi masih harus dilakukan USG terlebih dulu untuk melihat
penyakitnya.”
Keluarga: “Oh jadi seperti itu mas, saya terima kasih banyak mas.”
P.Senior: “Oh ia sama-sama nanti kalau ada apa-apa akan saya beritahu lagi.

Anda mungkin juga menyukai