Anda di halaman 1dari 8

Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT.

sebagai seorang
muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki
Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan
Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:

Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah

20 Sifat Wajib Bagi Allah


1. Wujud (Ada) - ‫ﻭﺟﻮﺩ‬
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya
sendiri.

Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada,
sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.

Dalil Naqli

‫جلقالسموات واالرض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى‬


"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam
hari." (QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) - ‫ﻗﺪﻡ‬


Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta
alam (yang Ia ciptakan).

Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti
membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan
muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan
tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan
daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka
setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah
wajib dan pasti bersifat Qidam.

Dalil Naqli
‫هواالول واالخروالظاهروالباطن‬
"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa’(Kekal) - ‫ﺑﻘﺎﺀ‬
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).

Dalil Naqli
‫كلشئ هالك إالوجهه‬
"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)

4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan


Ciptaannya) - ‫ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ‬
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di
dunia ini yang menyerupainya.

Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru
adalah sebuah hal yang mustahil.

Dalil Naqli
‫ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير‬
"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) - ‫ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻗﻴﺎﻣﻪ‬


Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain.
Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau
menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri
tanpa minta pertolongan siapapun.

Dalil Aqli
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu
membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.

Apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan
disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat
yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan
sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang
mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat
maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.

Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan
mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta
(mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa
berantau).

Dalil Naqli
‫إن اﷲ لغنى عن العا لمين‬
"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta."
(QS. Al Ankabut:6)

Artikel Lainnya: Perbedaan Nabi dan Rasul

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) - ‫ﻧﻴﺔﻭﺣﺪﺍ‬


Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-
sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan
Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan
mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-
Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.

Dalil Naqli
‫لوكان فيهماالهةإالاﷲ لفسد تا‬
"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) - ‫ﻗﺪﺭﺓ‬


Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.

Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak
akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.

Dalil Naqli
‫إن اﷲعلى كل شيى قد ير‬
"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) - ‫ﺇﺭﺍﺩﺓ‬


Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada
campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.

Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya
Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla,
sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat
sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli
‫ان ربك فعال لمايريد‬
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)
9. Ilmu (Mengetahui) - ‫ﻋﻠﻢ‬
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam
semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati
manusia sekali pun.

Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya
Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli
‫وهوبكل شيى عليم‬
"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) - ‫ﺣﻴﺎﺓ‬


Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya
sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan,
minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah
SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu barang
sedikitpun.

Dalil Naqli
‫وتو كل على الحى الذ ى اليمو ت‬
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama’ (Mendengar) - ‫ﺳﻤﻊ‬


Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang
terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.

Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang
oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.

”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) - ‫ﺑﺼﺮ‬


Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat
mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal:
dinding).

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti
semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.

”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) - ‫ﻡ ﻛﻼ‬


Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia
karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh
manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat
kalam Allah sangat sempurna.

Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad SAW.

"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” (QS. AnNisa’:164)

14. Kaunuhu Qadirun - ‫ﻗﺎﺩﺭﺍ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun - ‫ﻣﺮﻳﺪﺍ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud:107)

Artikel Lainnya: 16 Keutamaan di Bulan Ramadhan

16. Kaunuhu ‘Alimun - ‫ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran
manusia.

“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.“ (QS. An Nisa’:176)

17. Kaunuhu Hayyun - ‫ﺣﻴﺎ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan
pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Sami’un - ‫ﺳﻤﻴﻌﺎ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia,
permintaan atau doa hambaNya.

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun - ‫ﺑﺼﻴﺭﺍ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada
).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun - ‫ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ ﻛﻮﻧﻪ‬


Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai