PENYAKIT HIPERTENSI
Oleh :
C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
komplikasi hipertensi
cara mengatasi dan
mencegah hipertensi
memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan
menutup pembelajaran
dengan salam
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Apa pengertian hipertensi?
2. Apa saja penyebab hipertensi?
3. Bagaimana klasifikasi hipertensi?
4. Apa saja tanda dan gejala hipertensi?
5. Apa saja komplikasi hipertensi?
6. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi?
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Muttaqin A, 2009).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
konsisten di atas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan pada
peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. Tekanan darah harus diukur
dalam posisi duduk dan berbaring (Baradero M, dkk, 2008).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus
menerus lebih dari satu periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole
konstriksi. Kontriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan
meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Peningkatan tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg.
Faktor resiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik
(faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi
garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-
minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.
D. Komplikasi Hipertensi
1. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah.
Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal, sehingga aliran
darah ke daerah-daerah yang diperdarahi berkurang. Arteri-arteri otak yang
mengalami arterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan
kemungkinan terbentuknya anurisma (Corwin, 2005).
2. Infark miokardium
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Akibat
hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark. Demikian juga, hipertrofi dapat menimbulkan
perubahaan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga
terjadi distritmia, hipoksia jantung dan peningkatan risiko pembentukan
bekuan (Corwin, 2005).
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagian
yang menuju ke kardiovaskular. Mekanisme terjadinya hipertensi pada
gagal ginjal kronik oleh karena penimbunan garam dan air atau sistem renin
angiotensin aldosteron (RAA) (Chung, 1995).
Menurut Arief mansjoer (2001) hipertensi berisiko 4 kali lebih besar
terhadap kejadian gagal ginjal bila dibandingkan dengan orang yang tidak
mengalami hipertensi (Mansjoer, 2001).
E. Penatalaksanaan hipertensi
Dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan cara modifikasi
gaya hidup.
1. Membatasi asupan garam tidak lebih dari satu sendok teh (6 gram/hari)
2. Menurunkan berat badan
3. menghindari minuman berkafein, rokok, dan minuman beralkohol
4. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari,
jogging, bersepeda selama 20-25 m nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu.
5. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam)
6. Mengendalikan stress
Menggunakan obat antihipertensi yang dikonsumsi secara rutin, contoh obat
hipertensi: Captopril, Amlodipine, Nicardipine, Candesartan, Telmisartan, dll
:
.
DAFTAR PUSTAKA