Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

DOSEN PENGAMPUH: Drs. H. Bisman M.Si.

DI SUSUN

OLEH

Nur Fadilah : 2324004

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD

(STAI DDI PANGKEP)

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya yang telah melimpahkan berkat kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini di susun dalam rangka mempelajari dan mendalami sejarah singkat filsafat ilmu .

Penulis menyadari bahwa di dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan dan
saran.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Pangkep,10 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB I ....................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 5

BAB II ...................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6

A. Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia ............................... 6


B. Nilai-nilai Luhur Yang Terkandung Dalam Sila-sila Pancasila dan Contohnya............. 8
C. Faktor Penghambatan Pancasila Sebagai Ideologi Pandangan Hidup Bangsa........... 9
D. Upaya-upaya Dalam Menjaga Nilai-nilai Luhur Pancasila ......................................... 11
E. Arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa....................................................... 13

BAB II ..................................................................................................................................... 14

PENUTUP ............................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan
hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat
memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik itu persoalan
masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.

Bangsa Indonesia memiliki sebuah pandangan hidup yaitu Pancasila. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalang mengejar
kehidupan lahir batin yang semakin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.

Pancasila yang diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa.
Pembelajaran Pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat Pancasila merupakan jiwa
dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam Pancasila
mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan syarat dengan ajaran moralitas.

Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan penjelmaan
dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai-
nilai luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-
nilai Pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan
pengalaman nilai-nilai luhur terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga negara
Indonesia, penyelenggara negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan
baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi
kelestariannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia?


2. Apa saja nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila?
3. Apa yang menjadi faktor penghambatan Pancasila sebagai ideologi pandangan hidup bangsa?
4. Apa saja upaya-upaya dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila?
5. Apa pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
C. Tujuan

1. Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.


2. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
3. Faktor penghambatan Pancasila sebagai ideologi pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Upaya-upaya dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.
5. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesian.

Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut Way of Life, pegangan hidup,
pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah
mengenai pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Lebih lanjut
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun perilaku haruslah dijiwai nilai-
nilai luhur Pancasila.

Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis diantar masyarakat Indonesia
dapat terwujud. Untuk mewujudkan semua itu maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup
sendiri, mereka harus tetap mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu
masing-masing pandangan hidup dapat beradaptasi artinya pandangan hidup individu dapat
beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya Pancasila mengakui
adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari


nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya.
Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang dari
berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak
keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang
terkandung dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian
bangsa Indonesia.

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan
penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, ia
menjadi sebuah ukuran atau kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak.
Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang telah
tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan
di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan
secara sistematis ke dalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan pertahanan keamanan di dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi,
dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala segi
kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana
mereka memecahkan masalah-masalah tentang politik, ekonomi, sosial dan budaya yang
timbul dalam gerakan masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan
hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun diri dan negerinya.

Pandangan hidup yang dijadikan ideologi bangsa mengandung konsep dasar


mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sebuah bangsa dan pikiran-pikiran terdalam
serta gagasan-gagasan sebuah bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Pandangan hidup sebuah bangsa adalah perwujudan nilai-nilai yang dimiliki oleh sebuah
bangsa Itu yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad bagi bangsa itu.

B. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Di samping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahwasanya
Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia
bersatu. Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah
mendasar dan rasional. Pancasila pertama kali di kumandangkan oleh Soekarno pada saat
berlangsungnya sidang badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Republik Indonesia
(BPUPKI).

Pada pidato tersebut Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara. Istilah
dasar negara ini kemudian di sampaikan dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang
mendalam, serta jiwa dan hasrat yang mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa
memiliki karakter sendiri yang berasal dari kepribadian bangsa. Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD
1945. Di samping pengertian formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga
mempunyai bentuk dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila
tersebut). Oleh karena itu, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kembali menyelami
kandungan nilai-nilai luhur tersebut. Antaranya

➢ Nilai Ketuhanan (Religiositas)


Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang di anggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung, dan mulia. Memahami ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang berketuhanan, yakni
membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai
tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etika keagamaan,
negara berdasar ketuhanan yang maha esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing. Dari dasar itu pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat
warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang
beragama, perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:

a) Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha
sempurna.
b) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua
perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
c) Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
d) Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.

➢ Nilai Kemanusiaan (Moralitas)


Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu
lebih muda menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan
pola kehidupan masyarakat yang teratur. Dan mengenai hukum universal. Kesadaran inilah
yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk
mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk
sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai. Contoh penerapan nilai kemanusiaan
Pancasila yaitu:

a) Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.


b) Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan
Tuhan.
c) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.

➢ Nilai Persatuan (kebangsaan) Indonesia


Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia
dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun
harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara
kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri
dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk
dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia. Nilai kesatuan dalam sila ketiga
Pancasila dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan perilaku:

a) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan


negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c) Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
d) Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke arah
persatuan dan kesatuan.

➢ Permusyawaratan dan Perwakilan (Nilai Kerakyatan)


Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang
lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain
atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita
utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia
modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau
berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.
Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap
yang lebih tinggi sebagai bangsa dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berasaskan
kelompok dan aliran tertentu yang sempit. Berikut penerapan nilai kerakyatan dalam
Pancasila:

a) Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat.


b) Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
c) Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut
kepentingan bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
d) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
e) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.

➢ Nilai Keadilan sosial (Nilai keadilan)


Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ke tidak berpihakkah,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha yang diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk
perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.
(Dari berbagai sumber). Nilai keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya:

a) Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.


b) Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
c) Menghormati hak-hak orang lain.
d) Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
e) Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong royong.
f) Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun
spiritual.1

1Wulandari, Trisna. (2022). Nilai-nilai Pancasila dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari. Detik.com. Diakses
pada 01 Juni 2023
C. Faktor Penghambat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan sebuah landasan ideologi bangsa Indonesia dan sekaligus


sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Perumusan dasar negara ini digagas oleh
beberapa orang negarawan pada masa kemerdekaan Indonesia. Pancasila dibuat mewakili
seluruh originalitas moral bangsa moral bangsa. Dimulai dari sila ketuhanan, sila kemanusiaan,
sila persatuan, sila kerakyatan dan permusyawaratan serta sila keadilan. Dengan begitu, secara
keseluruhan asas-asas yang terkandung dalam Pancasila diharapkan menjadi suatu cerminan
dari bangsa Indonesia.

Penerapan nilai Pancasila, merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap warga negara
asal Indonesia. Tidak peduli apakah ia seorang negarawan, politisi, aktivis, pegawai negeri,
pegawai swasta, mahasiswa atau pelajar, petani, selebriti bahkan kaum pekerja. Penerapan
berlaku universal di seluruh wilayah kedaulatan Indonesia. Bangsa Indonesia akan kehilangan
jati dirinya jika tidak mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kesehariannya.

Namun tidak bisa kita pungkiri, penerapan nilai-nilai Pancasila secara utuh tersebut
terasa sangat utopis jika kita lihat keadaan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi dan menjadikan masyarakat Indonesia
menjadi masyarakat yang berpikir lebih subjektif. Pengaruh tersebut terbagi lada dua faktor
utama, yang pertama adalah faktor internal dan kedua merupakan faktor eksternal.

• Faktor internal
Faktor internal yang menyebabkan minimnya penerapan nilai Pancasila bisa
disebabkan berbagai hal. Salah satu contoh, sistem pendidikan Indonesia yang kurang
memperhatikan pembelajaran moral dan etika. Kita bisa melihat bahwasanya standar
pendidikan dan kelulusan sekolah-sekolah ditentukan oleh pelajaran-pelajaran seperti
matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan bahasa Inggris. Tidak satu pun dari seluruh
pelajaran tersebut yang menitik beratkan pembelajaran kepada aspek moral dan etika.
Sehingga dari pembelajaran tersebut hanya akan melahirkan siswa-siswi yang
materialistis.

• Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh budaya dan peradaban luar
negeri yang menyebabkan anjlok dan luruhnya jati diri bangsa yang telah di rangkum
dalam Pancasila. Kita sangat menyayangkan penyalahgunaan kebebasan seperti yang
telah didengungkan oleh negara lain tentang hak asasi manusia (HAM). Sebenarnya
HAM tersebut sudah termasuk ke dalam Pancasila, yaitu dalam sila keadilan sosial.

Saat ini kebebasan HAM telah disalahgunakan menjadi sebuah alibi dan
pembenaran atas kesalahan yang telah di lakukan oleh seseorang. Misalnya saja,
alasan kebebasan HAM dan hak berekspresi yang seakan-akan ingin memperbolehkan
masyarakat untuk berpakaian buka-bukaan. Mereka membuat seolah-olah apa yang
mereka lakukan adalah merupakan kebebasan yang hakiki. Tentu saja hal ini
bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam sila ke-dua Pancasila “kemanusiaan
yang adil dan beradab”. Dan hal tersebut bukanlah budaya dan kebiasaan bangsa
Indonesia.

Selain itu, ancaman terhadap kedaulatan negara bisa menjadi hambatan


dalam peningkatan pendukung Pancasila sebagai ideologi pandangan hidup bangsa
Indonesia. Seperti timbulnya jaringan terorisme internasional di dalam negara yang
menyebarkan ajaran-ajaran yang kurang sesuai dengan kepribadian bangsa. Aksi
radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan agama serta ideologi di
luar Pancasila baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan dengan kekuatan-
kekuatan di luar negeri. Dampak negatif globalisasi juga akan menjadi hambatan bagi
ketahanan nasional Indonesia.

D. Upaya-upaya Dalam Menjaga Nilai-nilai Luhur Pancasila

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan suatu cerminan dari


kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus
bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu
adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
➢ Melalui dunia pendidikan dengan menambahkan mata pelajaran khusus Pancasila
pada setia satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
➢ Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati ideologi
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, tujuan dan cita-cita bersama bangsa
Indonesia untuk mencapai kesejahteraan bersama dan mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dari berbagai ancaman.
➢ Memahami ideologi Pancasila sebagai milik bersama bangsa Indonesia dan sebagai
alat pemersatu bangsa dari perbedaan-perbedaan yang ada.
➢ Menanamkan kecintaan terhadap tanah air dengan berperan secara aktif dalam
pembangunan bangsa dan negara.
➢ Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap undangan-undangan yang berlaku.
➢ Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-
pengaruh asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa.
➢ Memberikan sangsi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
Pancasila.
Dengan upaya tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan untuk menggalang
dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional, serta kemampuan menangkal intervensi
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan ideologi asing yang datang dari
luar.

Upaya menjaga nilai luhur Pancasila yang terakhir adalah menolak tegas ajaran atau
paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
➢ Menjaga kewaspadaan dan kritis terhadap berbagai informasi yang bersifat
menyesatkan, provokatif, atau menghasut yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila.
➢ Menjauhi segala bentuk organisasi, kelompok, atau individu yang mengajarkan atau
menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
➢ Melaporkan kepada pihak yang berwenang jika menemukan adanya indikasi atau
bukti adanya ajaran atau paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
➢ Menyikapi secara bijak dan proporsional jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat
yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, tanpa menggunakan kekerasan atau
anarkisme.
➢ Menjalin kerja sama dan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat yang
memiliki komitmen untuk menjaga nilai luhur Pancasila. 2

E. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

• Arti pandangan hidup bagi suatu bangsa


Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman dalam memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin maju dan
semakin mengglobal.

Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada
bangsa itu untuk mewujudkannya.

Definisi tentang pandangan hidup ini merupakan pegangan bagi bangsa Indonesia
dan pengatur pemahaman atas latar belakang Pancasila yang lahir dan tumbuh dari
sejarah dan kebudayaan.

Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu
kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan keturunan yang
bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa
mempunyai cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah bersama dalam
mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan
makmur materi dan spiritual berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, suatu bangsa
yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan
pandangan hidup, suatu bangsa akan mudah memandang persoalan-persoalan yang
dihadapi dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, memiliki
pedoman dan pegangan dan membangun dirinya. pegangan hidup, pedoman hidup,
pandangan dunia atau petunjuk hidup.

2 Upaya-menjaga-nilai-luhur-Pancasila – Kompas.com. https://www.kompas.com/tag/upaya-menjaga-nilai-


luhur-Pancasila.
• Manfaat Pancasila sebagai pandangan hidup.
1) Menjadikan bangsa Indonesia berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
ke arah mana tujuan yang ingin dicapai.
2) Sebagai pegangan dan pedoman bagi pemecahan masalah yang dihadapi.
3) Sebagai pedoman bangsa Indonesia membangun dirinya.

• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berisikan:


Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Pikiran yang terdalam
dan gagasan bangsa Indonesia mengenai wujud kehidupan yang dianggap terbaik,
cocok dan paling sesuai dengan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai ideologi Pandangan Hidup Bangsa Indonesia berarti bahwa Pancasila
merupakan keseluruhan gagasan, pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai bangsa Indonesia
yang secara normatif diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Pancasila mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan masyarakat bangsa Indonesia, dan
Pancasila mempunyai nilai-nilai positif bagi kehidupan Bangsa Indonesia. Di samping itu,
hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan
kebenarannya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila (nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan) merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan bangsa Indonesia. Ancaman terhadap kedaulatan negara bisa menjadi
hambatan dalam peningkatan pendukung Pancasila sebagai ideologi pandangan hidup bangsa
Indonesia sehingga perlu upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila seperti dengan menambahkan mata pelajaran
khusus Pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi,
memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila dan
lain sebagainya.

Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia (Way of Life) karena


mengandung makna bahwa semua kehidupan bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila-sila
Pancasila. Mulai dari menciptakan kerukunan di lingkungan sekitar hingga lingkup lebih luas,
seperti antar suku, pulau, dan negara.

B. SARAN

Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran
dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut. Selain itu,
berdasarkan kesimpulan tersebut kami menyarankan agar mahasiswa jangan sekedar
menghafal bagian-bagian dari Pancasila, tapi harus diamalkan di kehidupan sehari-hari
sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, Trisna. (2022). Nilai-nilai Pancasila dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari. Detik.com.
Diakses pada 01 Juni 2023 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6257698/nilai-nilai-
pancasila-dan-contohnya-di-kehidupan-sehari-hari.

Upaya-menjaga-nilai-luhur-Pancasila – Kompas.com. https://www.kompas.com/tag/upaya-menjaga-


nilai-luhur-Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai