A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif;
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Pertemuan ke 6
3.7.7. Menjelaskan cara pemungutan pajak di Indonesia
3.7.8. Mengidentifikasi macam-macam tarif pajak
3.7.9. Menjelaskan alur pemungutan pajak di Indonesia
3.7.10. Mengidentifikasi Undang-undang perpajakan di
Indonesia
3.7.11. Menjelaskan UU nomor 28 tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan
Pertemuan ke 7
3.7.12. Mengidentifikasi objek PPh, PPN dan PBB
3.7.13. Menghitung PPh dan PBB
Pertemuan ke 8
3.7.14. Menjelaskan tantangan pajak di Indonesia
3.7.15. Mensimulasikan fungsi dan manfaat pajak
3.7.16. Menganalisis peran, fungsi, dan manfaat pajak
4.7. Menyajikan hasil analisis fungsi dan 4.7.1. Mempresentasikan hasil evaluasi tentang peran,
peran pajak dalam pembangunan fungsi, dan manfaat pajak
ekonomi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis Perpajakan dalam
pembangunan ekonomi, dan menyajikan hasil analisis fungsi dan peran Perpajakan dalam
pembangunan ekonomi dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
Perpajakan
1. Pengertian pajak
2. Fungsi, manfaat, dan tarif pajak
3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
4. Asas pemungutan pajak
5. Jenis-jenis pajak
6. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
7. Objek dan cara pengenaan pajak
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point
G. Sumber Belajar
Ismawanto. 2017. Buku Ekonomi untuk Kelas XI SMA Kurikulum 2013. Untuk Lingkungan Sendiri SMA N
2 Boyolali
Ismawanto. 2017. Panduan Materi Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro). Jakarta:
Bina Prestasi Insani.
Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Minggu V
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar 15 menit
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi
(absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
b) Peserta didik disinggung tentang materi minggu lalu yaitu APBN
dan APBD kemudian dihubungkan dengan pendapatan Negara dan
pendapatan daerah yang berasal dari pajak.
c) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
d) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V,
dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 60 menit.
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari tentang APBN, peserta didik 150 menit
dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang
perbedaan antara penerimaan Negara berupa pajak dan bukan
pajak yang mereka ketahui.
b) Kelompok I dan II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
pengertian Pajak, Fungsi dan manfaat pajak melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok III dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
Hubungan antara pajak dengan APBN dan Perbedaan pajak dengan
pungutan resmi lainnya dan asas pemungutan pajak melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Kelompok IV dan V ditugaskan untuk melakukan kajian tentang asas
pemungutan pajak dan pengelompokan pajak melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah
yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan data atau
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
gambar-gambar yang relevan.
f) S e ti a p Kelompok (6 kelompok) ditunjuk oleh guru secara bergantian
untuk mempresentasikan hasil kajiannya kemudian kelompok yang
tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan.
g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas
kerja.
g) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi 15 menit
tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
c) Guru menutup pembelajaran minggu ke-14 ini dengan
memberikan ringkasan tentang makna pajak, fungsi dan manfaat
pajak, perbedaan pajak dengan pengutan resmi lainnya, dan asas
pemungutan pajak . Dan mengajak berdoa semoga pembelajaran hari
ini bermanfaat untuk kita semua.
d) Peserta didik diberikan uji pemahaman materi dan tugas mandiri atau
tugas kelompok
b. Pertemuan Minggu VI
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar 15 menit
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi
(absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
b) Peserta didik disinggung tentang materi minggu lalu yaitu
Pengertian pajak, fungsi dan manfaatnya kemudian
menghubungkannya dengan fasilitas yang sudah disediakan Negara
dalam kehidupan sehari-hari.
c) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
d) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV,
V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 60 menit.
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari tentang Jenis pajak, system 150 menit
pemungutan pajak dan alur administrasi perpajakan di Indonesia
peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan
tentang bagaimana cara membayar pajak yang mereka ketahui.
b) Kelompok I, dan II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang Cara
pemungutan pajak dan tariff pajak melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok III dan IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
Alur perpajakan di Indonesia dan UU Perpajakan melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Kelompok V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang UU
nomor 28 tahun 2007 tentang KUP melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
e) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah
yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan data atau
gambar-gambar yang relevan.
f) Kelompok II, IV dan VI ditunjuk oleh guru untuk
mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, III, dan V yang
tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan.
g) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas
kerja.
g) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi 15 menit
tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan jawaban uji
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
pemahaman materi
c) Guru menutup pembelajaran minggu ke-15 ini dengan
memberikan ringkasan tentang Jenis pajak, system pemungutan
pajak dan alur administrasi perpajakan di Indonesia. Dan mengajak
berdoa semoga pembelajaran hari ini bermanfaat untuk kita semua.
d) Peserta didik diberikan uji pemahaman materi dan tugas mandiri
atau tugas kelompok
PERPAJAKAN
1. Pengertian pajak
Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dengan demikian dapat dsimpulkan bahwa pajak :
a. Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara
b. Bersifat memaksa
c. Berdasarkan Undang-undang
d. Tidak mendapatkan imbalan secara langsung
e. Untuk penyelenggaraan negara dan kemakmuran rakyat
Dasar pemungutan pajak adalah UUD 1945 pasal 23A: “Pajak dan pengutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.”
Tugas Mandiri :
Carilah data melalui internet tentang Pajak apa saja yang tergolong menggunakan system pemungutan
pajak berdasarkan pajak progresif, proporsional, degresif, regresif dan tafir pajak konstan! Dan
Kumpulkanlah hasil pekerjaan kepada guru untuk memperoleh apresiasi!
Contoh 1 :
Penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak orang pribadi, Jumlah Penghasilan
Kena Pajak Rp600.000.000,00. Maka Pajak Penghasilan yang terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp 100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 (+)
Rp125.000.000,00
Contoh 2 :
Pak Chandra sebagai karyawan Primagama, penghasilan neto setiap bulannya Rp
10.000.000,00. Pak Chandra sudah beristeri tidak bekerja dan mempunyai 4 anak.
Berapakah pajak terutang setiap bulannya ?
Jawab:
Penghasilan neto 12 bulan x Rp 10.000.000,00 = Rp 120.000.000,00
PTKP - wajib pajak Rp 24.300.000,00
- isteri Rp 2.025.000,00
- anak (maks 3)
3 x Rp 2.025.000,00 Rp 6.075.000,00 +
= Rp 32.400.000,00 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp 87.600.000,00
================
Jadi, PPh terutang
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 37.600.000,00 = Rp 5.640.000,00 +
= Rp 8.140.000,00 per tahun
==========
Pajak penghasilan perbulan = Rp 8.140.000,00 : 12 = Rp 678.333,33
b. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah : 28% (dua puluh delapan
persen) pada tahun 2009 dan 25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak
tahun pajak 2010
Contoh penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak badan dalam negeri dan
bentuk usaha tetap:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp1.250.000.000,00 pada tahun 2012
Maka Pajak Penghasilan yang terutang: 25% x Rp1.250.000.000,00 = Rp312.500.000,00
TUGAS KELOMPOK
1. Carilah data melalui internet tentang Besarnya PPh Indonesia selama 5 tahun terakhir!
2. Carilah pula data melalui internet tentang besarnya PPh salah satu Negara di luar negeri
selama 5 tahun terakhir
3. Diskusikan dengan kelompokmu bagaimana cara meningkatkan PPh tersebut!
4. Buatlah laporan hasil diskusi untuk disampaikan kepada Gurumu!
Materi Pertemuan VIII
c. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Tarif PPN dan PPn BM
Menurut Pasal 7 UU nomor 42 tahun 2009, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah :
(1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen).
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas:
e. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
f. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
g. ekspor Jasa Kena Pajak.
(3) Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diubah menjadi paling rendah 5%
(lima persen) dan paling tinggi 15% (lima belas persen) yang perubahan tarifnya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), menurut Pasal 8, adalah:
(1) Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah serendah-rendahnya 10% (sepuluh persen) dan
setinggi-tingginya 200% (dua ratus persen).
(2) Ekspor barang kena pajak yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif 0% (nol
persen).
(3) Ketentuan mengenai kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dikenai
Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah
(4) Ketentuan mengenai jenis barang yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau
pemanfaatan tanah dan bangunan. Mulai tanggal 1 Januari 2014 PBB Pedesaan dan Perkotaan
merupakan Pajak Daerah. Untuk PBB Perkebunan, Pertambangan masih tetap merupakan Pajak
Pusat.
Objek pajak PBB adalah bumi dan bangunan menurut nilai jualnya
Objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah:
a. objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum (masjid,
gereja, wihara, rumah sakit, pesantren/madrasah, panti asuhan, museum, candi)
b. objek pajak yang digunakan kuburan, peninggalan purbakala, hutan lindung, hutan suaka
alam, hutan wisata, taman nasional, tanah desa
c. objek pajak untuk perwakilan diplomatik, konsulat
d. objek pajak yang digunakan oleh badan perwakilan organisasi internasional (PBB, ASEAN,
dan lain-lain)
Tarif PBB
Tarif PBB yang dikenakan pada obyek pajak adalah 0,5% dari nilai jual obyek kena pajak. Dan
besarnya Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan paling rendah sebesar Rp.
6.000.000,00 dan paling tinggi Rp 12.000.000,00 untuk setiap wajib pajak atau sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Sedangkan Dasar pengenaan PBB antara lain :
1. Dasarnya adalah nilai jual obyek pajak.
2. Besarnya nilai jual obyek pajak ditetapkan 3 tahun sekali oleh Menteri Keuangan, kecuali
untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan daerahnya.
3. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Obyek Pajak Kena Pajak (NJOPKP) yang ditetapkan
serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).
4. Besarnya Nilai jual kena pajak ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan
memperhatikan kondisi ekonomi nasional.
5. Objek PBB yang NJOP lebih dari Rp 1 milyar, Dasar perhitungannya 40%
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24 tahun 2000 Tentang Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian,
akta notaris, serta kuitansi pembayaran, surat berharga dan efek, yang memuat jumlah uang
atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan peraturan
pemerintah tersebut, besarnya bea meterai sebagai berikut:
a. Surat perjanjian, akta notaris, akta PPAT, surat lamaran sebesar Rp 6.000,00
b. Dokumen nominal Rp 250.000,00 – Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 3.000,00
Lebih dari Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 6.000,00
c. Cek dan bilyet giro sebesar Rp 3.000,00
APBN/
APBD
Kas Negara Kementeri
melalui Bank an/
dan Kantor Lembaga
Pos
DJP Fasilitas
mengadministra Masyarak
publik
sikan at
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XVII
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Jelaskan pengertian Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan
PPnBM)!
2. Bagaimana tarif Pajak Pertambahan Nilai dan bagaimana tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah?
3. Sumadi mengimpor barang mewah dengan PPn BM 35 %. Jika harga barang senilai Rp. 400.000.000,00
maka jumlah yang dibayar oleh Sumadi sebesar berapa ?
4. Pada tahun 2013 Tuan Bagus memiliki sebidang tanah 1000 m 2 dengan NJOP Rp. 300.000,00/m2, dan
bangunan seluas 400 m2 dengan NJOP Rp. 350.000,00/m2. Taman mewa 200 m2 dengan NJOP Rp.
50.000,00/m2 dan pagar mewa 240 m2 dengan NJOP Rp. 175.000,00/m2. Hitunglah besarnya PBB yang
terutang tahun 2013 !
5. Tantangan apa saja dalam pemungutan pajak di Indonesia
Skor Perolehan
Nama
No Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik Jml
Siswa/Kelompok Laporan
kellompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Penerimaan pajak yang terbesar dalam struktur penerimaan pajak pemerintah Pusat Indonesia adalah dari:
a. cukai
b. bea masuk
c. pajak penghasilan
d. pajak pertambahan nilai
e. pajak bumi dan bangunan
3. Pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga yang wajib melakukan pemotongan
dan/atau pemungutan pajak atas objek tertentu dinamakan ....
a. Public Assessment System
b. Self Assessment System
c. Official Assessment System
d. Corporate Assessment System
e. With holding System
4. Menurut Adam Smith, prinsip dalam pemungutan pajak (yang sering disebut sebagai “The Four Maxims”) adalah
berikut ini, kecuali …..
a. Prinsip kesamaan/keadilan (equation)
b. Prinsip kepastian (certainly)
c. Prinsip redistribusi pendapatan (redistribution of income)
d. Prinsip ketepan waktu (convenience of payment)
e. Prinsip ekonomis (economics of collection)
5. Pemerintah Daerah Sumatra Selatan berencana memberikan porsi pembagian pajak yang lebih besar pada tahun
anggaran 2015 untuk pemerataan pembangunan bagi daerah tertinggal dan daerah miskin. Dalam hal ini berarti
pajak melakukan fungsi …..
a. Alokasi
b. Distribusi
c. Mengatur
d. Stablisasi
e. Pembiayaan
6. Dalam rangka meningkatkan produksi perfilman nasional dan juga rasa cinta terhadap produksi dalam negeri,
pemerintah berencana akan menaikkan pajak impor terhadap film asing dan juga barang-barang impor yang sudah
dapat diproduksi di dalam negeri. Hal ini berarti pajak tersebut mempunyai fungsi .....
A. Distribusi
B. Moneter
C. Budgeter
D. Keadilan
E. Regulasi
7. Tarif pajaknya tetap, tetapi semakin besar pendapatan semakin besar pula pajak yang harus dibayar, maka system
pajak tersebut adalah ... .
A. Progresif
B. Proporsional
C. Tarif tetap
D. Degresif
E. Regresif
8. Pada system pajak penghasilan progresif, penghasilan seseorang yang semakin tinggi dikenakan …..
A. Jumlah pajak yang semakin besar
B. Jumlah pajak yang semakin kecil
C. Tarif pajak yang semakin besar
D. Tarif pajak yang semakin kecil
E. Pajak yang adil
F.
9. Dari segi pemungutannya Pajak Penjualan (PPn) tergolong sebagai pajak yang bersifat...
a. progresif
b. sukarela
c. paksaan
d. langsung
e. tak langsung
10. Tabel di bawah ini hasil perhitungan pajak dar berbagai tarif pajak :
Besar pajak yang dibayarkan
Penghasilan
Tarif I Tarif II Tarif III Tarif IV Tarif V
Rp 20.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00
Rp 30.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 5.400.000,00
Rp 40.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 6.400.000,00
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa ….
A. Tarif I konstan dengan persentase pajaknya meningkat
B. Tarif II proporsional dengan persentase pajak meningkat
C. Tarif III progresif dengan persentase pajaknya meningkat
D. Tarif IV degresif dengan hasil perhitungan pajaknya meningkat
E. Tarif V regresif dengan persentase pajaknya meningkat
11. UU No. 36 Tahun 2008 menentukan tarif tunggal untuk Wajib Pajak Badan, yaitu 28% pada tahun 2009 dan 25%
pada tahun 2010. Untuk Wajib Pajak Badan Masuk Bursa diberikan tarif 5% lebih rendah dari tarif yang berlaku.
Pada tahun 2009 PT Makin Jaya (belum go public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar
Rp405.500.000,00. Dengan demikian, pajak penghasilan terutang dari PT Makin Jaya adalah....
A. Rp81.100.000,00
B. Rp93.265.000,00
C. Rp101.375.000,00
D. Rp104.150.000,00
E. Rp113.540.000,00
Analisis pendapatan negara dari pajak penghasilan yang benar adalah …..
A. Persentase PPh Migas tahun 2014 lebih besar dari pada tahun 2015
B. Persentase PPh Nonmigas tahun 2014 lebih besar dari pada tahun 2015
C. Kenaikan PPh Migas tahun 2015 lebih besar dari pada kenaikan PPh Nonmigas
D. Kenaikan PPh Migas tahun 2015 lebih kecil dari pada kenaikan PPh Nonmigas
E. Kenaikan PPh Nonmigas lebih besar dari pada penurunan PPh Migas
13. Ibu Ida memiliki sebidang tanah dengan panjang 25 meter dan lebar 10 meter. Di atas tanah tersebut didirikan
bangunan dengan panjang 10 meter dan lebar 7 meter. Di daerah tersebut harga tanah per meter persegi
Rp2.000.000,00 dan bangunan Rp2.100.000,00. Apabila tarif PBB 0,2% dan nilai jual objek pajak tidak kena pajak
sebesar Rp12.000.000,00, maka pajak bumi dan bangunan yang harus dibayar Ibu Ida adalah … .
A. Rp 1.270.000,00
B. Rp 1.000.000,00
C. Rp 706.000,00
D. Rp 270.000,00
E. Rp 127.000,00
14. Bapak Abdul hakim menempati rumahnya sendiri dengan luas tanah 200 m 2 dengan nilai jual per m 2 adalah Rp
400.000,00, luas bangunan 100m 2 dengan nilai jual per m 2 adalah Rp 600.000,00, pagar sepanjang 10 m dengan
tinggi 1,5 m nilai jual per m2 Rp 200.000,00, nilai jual obyek pajak tidak kena pajak sebesar Rp 12.000.000,00, bila
tarif pajaknya 0,1% maka PBB-P2 terutang bapak Abdul hakim adalah ... .
A. Rp 60.500,00
B. Rp 118.000,00
C. Rp 131.000,00
D. Rp 133.000,00
E. Rp 145.000,00
15. Pak Sidarta seorang karyawan dari suatu perusahaan memperoleh Penghasilan Kena Pajak (PKP) per bulan Rp
8.750.000,00
Tabel penghasilan dan tarif pajak
Penghasilan Tarif
s.d. Rp 50.000.000,00 5%
Rp 50.000.000,00 s/d Rp 250.000.000,00 15%
Rp 250.000.000,00 s/d Rp 500.000.000,00 25%
Di atas Rp 500.000.000,00 30%
Besarnya Pajak Penghasilan (PPh) Pak Sidarta dalam satu tahun adalah …
A. Rp 2.500.000,00
B. Rp 8.250.000,00
C. Rp 10.500.000,00
D. Rp 10.750.000,00
E. Rp 15.750.000,00
16. Pak Suherman memperoleh penghasilan kena pajak dalam sebulan sebesar Rp50.000.000,00.
Tabel tarif Pajak Penghasilan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
PKP Tarif
Sampai dengan Rp50.000.000,00 5%
Rp50.0000.000.00 s/d Rp250.000.000,00 15%
Rp250.000.000,00 s/d Rp500.000.000,00 25%
Rp500.000.000,00 ke atas 30%
Besar pajak penghasilan yang hams dibayar Pak Suherman adalah ... .
A. Rp2.500.000,00
B. Rp30.000.000,00
C. Rp62.500.000,00
D. Rp125.000.000,00
E. Rp180.000.000,00
18. Berikut ini tariff pajak yang ditetapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri
berdasarkan Undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, penghasilan kena pajak ….
A. Di bawah Rp50 juta tidak dikenakan pajak
B. di atas Rp50 juta s.d Rp200 juta: 10 %
C. di atas Rp50 juta s.d Rp250 juta: 10%
D. di atas Rp200 juta s.d Rp500 juta: 20%
E. di atas Rp500 juta : 30%
19. Bu Vero seorang wirausaha yang bergerak dalam usaha boga/catering. Ia mempunyai tanah seluas 300 m2 dengan
nilai jual Rp 500.000/m2. Bangunan rumah seluas 200 m2 dengan nilai jual Rp 700.000/m2. Taman mewah 100 m2
dengan nilai jual Rp 200.000/m2 dan pagar mewah panjang 100 m dengan tinggi 1,5 m dengan nilai jual Rp
200.000/m2. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) Rp 10.000.000,00. Besarnya Pajak Bumi dan
bangunan yang terutang Bu Vero jika tariff PBB-P2 0,1% adalah ....
A. Rp 314.000,00
B. Rp 322.000,00
C. Rp 330.000,00
D. Rp 628.000,00
E. Rp 644.000,00
20. Biaya pemberlakuan pajak oleh pemerintah yang dibebankan kepada masyarakat termasuk biaya-biaya berikut ini,
kecuali:
A. Biaya pajak yang dibayarkan pada pemerintah oleh masyarakat
B. Biaya administrasi yang timbul terkait dengan pajak
C. Biaya pelayanan yang diberikan pemerintah pada masyarakat
D. Hilangnya surplus konsumen karena pajak
E. Hilangnya surplus produsen karena pajak
21. Hal berikut ini merupakan ciri pajak yang dapat dibedakan dengan ciri pungutan resmi lainnya, yakni .....
A. bersifat memaksa
B. dipungut oleh pemerintah daerah saja
C. jatuh temponya disesuaikan dengan pemakaian
D. didasarkan pada Peraturan Pemerintah
E. balas jasa diterima secara langsung oleh pembayar pajak
22. Di antara ketentuan atau kebijakan di bawah ini yang merupakan contoh kebijakan fiskal ialah....
a. kenaikan tarif bagi kendaraan yang melintasi jalan tol
b. pemberian kelonggaran pajak (tax holiday) bagi perusahaan baru
c. kenaikan atau penurunan BI rate (sukubunga SBI satu bulan)
d. perubahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank-bank
e. keharusan BUMN untuk menyetorkan sebagian labanya ke kas negara
23. Bapak Suprapto mempunyai dan menempati sebuah rumah mewah di jalan Adyaksa dengan luas Tanah 600 m 2,
luas bangunan 250 m2, taman mewah 50 m2 dan pagar mewah dengan panjang 20 m tinggi 1,5 m. Menurut data
PBB nilai jual obyek pajak tanah Rp 800.000,00 permeter, bangunan Rp 600.000,00 permeter, taman mewah Rp
400.000,00 permeter dan pagar mewah Rp 200.000,00 permeter. Jika bangunan tidak kena pajak ditetapkan
sebesar Rp 12.000.000,00, maka besarnya PBB Bapak Suprapto apabila tarif PBB-P2 sebesar 0,1% dalah .....
a. Rp 642.000,00 d. Rp 6.440.000,00
b. Rp 644.000,00 e. Rp 6.560.000,00
c. Rp 656.000,00
25. Tuan Bagaskoro warga Negara Indonesia yang memiliki penghasilan bersumber dari Indonesia, tiap tahun aktif
membayar pajak kepada pemerintah. Tuan Bagaskoro dalam membayar pajak dan pelaporan pajak
penghasilannya dipercayakan kepada pihak ketiga hal tersebut merupakan system pemugutan pajak….
A. Official assesmen system
B. Withholding system
C. Multimatic system
D. Economic official system
E. Rental official sistem