Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Sekolah : SMA Negeri 2 Gunungputri


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas I Semester : XI / Dua
Materi Pokok : Perdagangan Internasional
Alokasi Waktu : 20 x 45 menit (5 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif;
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :


Kompetensi Dasar Indikator
3.9. Menganalisis konsep dan 3.9.1. Menjelaskan pengertian perdagangan internasional
kebijakan perdagangan 3.9.2. Menjelaskan manfaat perdagangan internasional
internasional 3.9.3. Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat
perdagangan internasional
3.9.4. Menjelaskan teori perdagangan internasional
3.9.5. Menghitung besarnya kuntungan mutlak dan
keuntungan komparatif
3.9.6. Mengidentifikasi asumsi yang digunakan kaum klasik
dalam menjelaskan teori perdagangan internasional
3.9.7. Menjelaskan kebijakan perdagangan internasional
3.9.8. Mengidentifikasi macam kebijakan perdagangan
internasional
3.9.9. Menggambar grafik kebijakan dalam perdagangan
internasional
3.9.10. Mengidentifikasi tujuan kebijakan perdagangan
internasional
3.9.11. Menjelaskan alat pembayaran interasional dan cara
pembayaran internasional
3.9.12. Mengidentifikasi alat pembayaran dan cara
pembayaran internasional
3.9.13. Menjelaskan neraca pembayaran dan neraca
perdagangan
3.9.14. Menjelaskan pos-pos dalam neraca pembayaran
3.9.15. Menjelaskan surplus atau defisit dalam neraca
pembayaran
3.9.16. Menjelaskan pengaruh neraca perdagangan
terhadap kurs valuta asing
3.9.17. Menjelaskan system kurs dalam neraca
perdagangan
4.9. Menyajikan hasil analisis dampak 4.9.1 Mempresentasikan hasil evaluasi dampak kebijakan
kebijakan perdagangan perdagangan internasional
internasional

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis konsep dan kebijakan
perdagangan internasional, dan menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional
dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran
Perdagangan Internasional
 Pengertian perdagangan internasional
 Manfaat perdagangan internasional
 Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
 Teori perdagangan internasional
 Kebijakan perdagangan internasional
 Tujuan kebijakan perdagangan internasional
 Alat pembayaran internasional
 Neraca pembayaran internasional
 Devisa

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : PBL
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point

G. Sumber Belajar
Ismawanto. 2017. Buku Ekonomi untuk Kelas XI SMA Kurikulum 2013. Untuk Lingkungan Sendiri SMA N
2 Boyolali
Ismawanto. 2017. Panduan Materi Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro). Jakarta:
Bina Prestasi Insani.
Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Minggu XI
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Kelas dipersiapkan oleh guru yang diawali dengan berdoa agar 15 menit
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi/ absensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru menyampaikan topik tentang Perdagangan Internasional.
Pembahasan dapat dimulai dengan mengajukan pernyataan
dan pertanyaan sebagai apersepsi.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI), dengan menggunakan waktu 30 menit untuk
kegiatan diskusi
Inti 1) Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing 150 menit
2) Peserta didik ditugaskan:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Pengertian perdagangan internasional dan
manfaat perdagangan internasional dari berbagai sumber
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang factor pendorong dan penghambat
perdagangan internasional dari berbagai sumber
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan
tentang Teori perdagangan internasional dari berbagai
sumber.
3) Setelah kira-kira 60 menit diskusi kelompok diakhiri, guru
kemudian meminta peserta didik mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok
yang mendiskusikan masalah yang sama maka guru
menunjuk hanya satu kelompok untuk setiap masalah.
Misalnya ditunjuk kelompok I, III, dan V.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
Penutup 1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
2) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi
untuk mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang
dijelaskan oleh guru.
3) Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas kelompok
dan tugas mandiri yang berkaitan dengan perdagangan
internasional.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat
ditanyakan tentang nilai-nilai atau manfaat apa saja yang
didapat dari pelajaran hari ini. Dilanjutkan doa untuk
mengakhiri pembelajaran

b. Pertemuan Minggu XII


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Kelas dipersiapkan oleh guru yang diawali dengan berdoa agar 15 menit
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi/ absensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru menyampaikan topik tentang Kebijakan perdagangan
internasional. Pembahasan dapat dimulai dengan
mengajukan pernyataan dan pertanyaan sebagai apersepsi.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI), dengan menggunakan waktu 30 menit untuk
kegiatan diskusi
Inti 1) Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing 150 menit
2) Peserta didik ditugaskan:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Kebijakan perdagangan internasional di
bidang impor di berbagai dari berbagai sumber
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Kebijakan perdagangan internasional di
bidang ekspor dari berbagai sumber
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan
tentang Tujuan kebijakan perdagangan internasional dari
berbagai sumber.
3) Setelah kira-kira 60 menit diskusi kelompok diakhiri, guru
kemudian meminta peserta didik mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok
yang mendiskusikan masalah yang sama maka guru
menunjuk hanya satu kelompok untuk setiap masalah.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Misalnya ditunjuk kelompok II, IV, dan VI.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
Penutup 1) Pembelajaran minggu ke-2 ini ditutup dengan 15 menit
memberikan komentar dan kesimpulan tentang materi yang
baru saja didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami
materi yang telah didiskusikan.
3) Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas kelompok
dan tugas mandiri yang berkaitan dengan kebijakan
perdagangan internasional.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat
ditanyakan tentang nilai-nilai atau manfaat apa saja yang
didapat dari pelajaran hari ini. Dilanjutkan doa untuk
mengakhiri pembelajaran

c. Pertemuan Minggu XIII


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Kelas dipersiapkan oleh guru yang diawali dengan berdoa agar 15 menit
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi/ absensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru menyampaikan topik tentang Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional. Pembahasan dapat dimulai dengan
mengajukan pernyataan dan pertanyaan sebagai apersepsi.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI), dengan menggunakan waktu 30 menit untuk
kegiatan diskusi
Inti 1) Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing 150 menit
2) Peserta didik ditugaskan:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Cara pembayaran internasional dari
berbagai sumber
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Alat pembayaran internasional dari
berbagai sumber
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan
tentang Neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional dari berbagai sumber.
3) Setelah kira-kira 60 menit diskusi kelompok diakhiri, guru
kemudian meminta peserta didik mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok
yang mendiskusikan masalah yang sama maka guru
menunjuk hanya satu kelompok untuk setiap masalah.
Misalnya ditunjuk kelompok I, IV, dan VI.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
Penutup 1) Pembelajaran minggu ke-3 ini ditutup dengan 15 menit
memberikan komentar dan kesimpulan tentang materi yang
baru saja didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
materi yang telah didiskusikan.
3) Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas kelompok
dan tugas mandiri yang berkaitan dengan Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan Negara
perdagangan.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat
ditanyakan tentang nilai-nilai atau manfaat apa saja yang
didapat dari pelajaran hari ini. Dilanjutkan doa untuk
mengakhiri pembelajaran

d. Pertemuan Minggu XIV


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Kelas dipersiapkan oleh guru yang diawali dengan berdoa agar 15 menit
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi/ absensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru menyampaikan topik tentang Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional. Pembahasan dapat dimulai dengan
mengajukan pernyataan dan pertanyaan sebagai apersepsi.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI), dengan menggunakan waktu 30 menit untuk
kegiatan diskusi
Inti 1) Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing 150 menit
2) Peserta didik ditugaskan:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Cara pembayaran internasional dari
berbagai sumber
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Alat pembayaran internasional dari
berbagai sumber
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan
tentang Neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional dari berbagai sumber.
3) Setelah kira-kira 60 menit diskusi kelompok diakhiri, guru
kemudian meminta peserta didik mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok
yang mendiskusikan masalah yang sama maka guru
menunjuk hanya satu kelompok untuk setiap masalah.
Misalnya ditunjuk kelompok I, IV, dan VI.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
Penutup 1) Pembelajaran minggu ke-3 ini ditutup dengan 15 menit
memberikan komentar dan kesimpulan tentang materi yang
baru saja didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami
materi yang telah didiskusikan.
3) Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas kelompok
dan tugas mandiri yang berkaitan dengan Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan Negara
perdagangan.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat
ditanyakan tentang nilai-nilai atau manfaat apa saja yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
didapat dari pelajaran hari ini. Dilanjutkan doa untuk
mengakhiri pembelajaran

e. Pertemuan Minggu XV
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Kelas dipersiapkan oleh guru yang diawali dengan berdoa agar 15 menit
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi/ absensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru menyampaikan topik tentang Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional. Pembahasan dapat dimulai dengan
mengajukan pernyataan dan pertanyaan sebagai apersepsi.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI), dengan menggunakan waktu 30 menit untuk
kegiatan diskusi
Inti 1) Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing 150 menit
2) Peserta didik ditugaskan:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Cara pembayaran internasional dari
berbagai sumber
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang Alat pembayaran internasional dari
berbagai sumber
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan
tentang Neraca pembayaran dan neraca perdagangan
internasional dari berbagai sumber.
3) Setelah kira-kira 60 menit diskusi kelompok diakhiri, guru
kemudian meminta peserta didik mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok
yang mendiskusikan masalah yang sama maka guru
menunjuk hanya satu kelompok untuk setiap masalah.
Misalnya ditunjuk kelompok I, IV, dan VI.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
Penutup 1) Pembelajaran minggu ke-3 ini ditutup dengan 15 menit
memberikan komentar dan kesimpulan tentang materi yang
baru saja didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami
materi yang telah didiskusikan.
3) Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas kelompok
dan tugas mandiri yang berkaitan dengan Alat pembayaran
internasional, neraca pembayaran dan Negara
perdagangan.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat
ditanyakan tentang nilai-nilai atau manfaat apa saja yang
didapat dari pelajaran hari ini. Dilanjutkan doa untuk
mengakhiri pembelajaran

A. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian :
A. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
B. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
A. Tes tertulis : Pilihan ganda dan Uraian beserta pedoman penilaian
B. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian
C. Portofolio : Pengumpulan tugas mandiri
3. Instrumen penilaian : terlampir
4. Alat Penilaian : Soal terlampir

Gunungputri, 9 Maret 2023


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Negeri 2 Gunungputri Ekonomi

Hj. Mamah Maryamah, S.Pd Sri Maryani, SE


NIP. 196305061988032004 NIP. 19800301201406001
Lampiran Materi Pembelajaran
Materi Pertemuan I

A. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERASIONAL

Perdagangan internasional (international trade) dapat didefinisikan sebagai kegiatan transaksi


dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan
dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan
dagang dengan Prancis, Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Dengan demikian perdagangan antarnegara memungkinkan terjadinya:
a. tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,
b. pergerakan sumberdaya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia,
maupun sumber daya modal,
c. pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya,
d. memengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau
Balance of Payment,
e. kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.

B. MANFAAT PERDAGANGAN INTERASIONAL

Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan.
b . Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari negara lain.
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).

C. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERASIONAL

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Perbedaan Sumber Alam
2. Perbedaan Faktor Produksi
3. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
4. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang
5. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
6. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa
Sedangkan faktor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah
3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
5. Terjadinya Perang
6. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

D. TEORI PERDAGANGAN INTERASIONAL

1. Pandangan Kaum Merkantilisme


Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme
komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk
memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan
Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran
mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor
harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:
a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan
kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca
perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus
didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri
adalah memperoleh tambahan logam mulia.

2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith


Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat
memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam
mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki
keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam
negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu
Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja
yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang
tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi
barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara
lain.

3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo


David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith
memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan
Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja dan alam
yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan
lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain
tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu
negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan
hubungan pertukaran atau perdagangan.

b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?


Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang digunakan
sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih
produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo
sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan
internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga
kerja) dibanding dengan lainnya.

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di
negara lain.

Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas
asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas
negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.

4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka
manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan
memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang
ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor
diproduksi sendiri.

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN I

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Jelaskan pengertian perdagangan internasional berikut maksud suatu negara mengadakan
perdagangan internasional!
2. Jelaskan manfaat dari kegiatan perdagangan antarnegara!
3. Identifikasikan faktor yang mendorong perdagangan internasional!
4. Identifikasikan faktor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional!
5. Jika suatu negara dapat memenuhi semua kebutuhannya, menurut pendapatmu apakah negara
tersebut masih perlu melakukan perdagangan internasional? Jelaskan!
6. Identifikasikan manfaat mempelajari teori perdagangan internasional!
7. Bagaimana teori perdagangan internasional yang dikemukakan oleh kaum merkantilisme?
8. Jelaskan teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif dalam perdagangan
antarnegara!
9. Identifikasikan asumsi yang digunakan oleh kaum klasik dalam menjelaskan teori perdagangan
internasional !
10. Perhatikan data tentang perdagangan internasional berikut ini !

Hari kerja persatuan out put


Negara
Tekstil Elektronik
Indonesia 300 meter / hari 120 meter / hari
Malaysia 240 meter / hari 300 meter / hari
Diminta : a. Hitunglah besarnya dasar tukar dalam negeri !
b. Tunjukkan spesialisasi dalam produksi barang !
c. Hitunglah besarnya keuntungan dalam perdagangan untuk kedua negara !

Score : Setiap soal memiliki score 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 2

Tugas Mandiri :
Sebutkan 5 jenis barang komoditi yang diproduksi oleh negara Indonesia yang memilki nilai keunggulan
mutlak ketika negara kita harus melakukan perdagangan Internasional dengan negara Jepang !
Tugas Kelompok :
Carilah data nilai perdagangan negara Indonesia yang meliputi nilai ekspor barang dan jasa maupun nilai
impor barang dan jasa selama tahun 2013 !
Dari data tersebut buatlah analisa :
1. Faktor - faktor apa yang mendorong negara Indonesia melakukan perdagangan Internasional
dengan negara lain !
2. Faktor - faktor apa yang menghambat negara Indonesia dalam melakukan perdagangan
Internasional dengan negara lain !
Materi Pertemuan II
E. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi


internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan
pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada neraca pembayaran
internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.
Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan
ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan
pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta
Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat
berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.
Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor yang sering dilakukan suatu negara adalah
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi produksi dalam negeri (proteksi).
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
a. memaksimalkan produksi dalam negeri;
b. memperluas lapangan kerja;
c. memelihara tradisi nasional;
d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan;
e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.

Politik Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini.


a. Tarif dan Bea masuk.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area).
Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea
masuk yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas
industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif
adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor
tersebut. Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu :
1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju negara lain (diluar costum area)
2) Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain .
3) Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara ( tom area)
b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar
negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam
negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun

a. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat kuota serbagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah
barang di pasar turun, dan Impor barang turun

b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit
barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang
lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut :
Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar tetap dan
Impor barang turun
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen
menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva permintaan
di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dan luar negeri
2. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Ekspor
a. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang-barang ekspor yang
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, artinya untuk barang yang sama
harga untuk negara yang satu bisa lebih murah atau lebih mahal dengan negara lainnya, dan hal
ini dilakukan berdasarkan perjanjian antar negara tersebut.
b. Pemberian Premi (subsidi)
Pemberian premi atau subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor
dengan cara memberi premi atau kemudahan kepada perusahaan yang melakukan ekspor.
Bentuk pemberian premi dapat berupa bantuan biaya produksi, pembebasan pajak atau pajak
ekspor 0% dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.
c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu
ke luar negeri. Contoh : Larangan ekspor Kayu mentah, larangan ekspor minyak mentah ke
negara tertentu, larangan ekspor hewan-hewan tertentu dan sebagainya.
d. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untukmengadakan perdagangan bebas
antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan alas an
bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam
memproduksi barang di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.
e. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus
membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku,
kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

F. ALAT PEMBAYARAN INTERASIONAL

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya sebagai berikut.


1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara.
2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.
3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang
terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran besar masih menyita waktu.

1. Cara Pembayaran Internasional


Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan
peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau
Trade Bill)
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

2. Alat Pembayaran Internasional


Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan
dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta
asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan
transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di
pasar valuta asing.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa
kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan
penawaran valuta asing di pasar valuta asing.
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan
menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-
kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain
atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham di luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

Sedangkan tujuan Penggunaan devisa diantaranya :


a. Membayar impor barang-barang dan jasa
b. Pembiayaan kedutaan-kedutaan, konsulat, atase (perwakilan di luar negeri)
c. Pembiayaan perjalanan dinas dan kunjungan pejabat ke luar negeri
d. Pengiriman kontingen kesenian/kebudayaan dan olah raga ke luar negeri
e. Membayar pokok hutang, cicilan hutang, dan bunga atas pinjaman luar negeri
f. Membantu negara lain yang kekurangan dana dan negara yang dilanda bencana alam

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN II


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. menurut pendapatmu apakah Indonesia sudah mampu untuk menghilangkan kebijakan
perdagangan internasional tentang kebijakan Tarif? Dan negara mana saja yang sudah mampu
untuk menghilangkan kebijakan tarif?
2. Apa yang terjadi jika negara Indonesia melakukan kebijakan pelarangan impor? Jelaskan!
3. Bagaimana cara pemerintah untuk memberikan subsidi atas barang produk ekspor?
4. Gambarkan secara terpisah grafik Dumping dan berilah penjelasan secukupnya!
5. Identifikasikan kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Tugas Mandiri :
Negara Indonesia melakukan kebijakan tarif terhadap produk import dalam perdagangan Internasional.
Jelaskan keuntungan kebijakan tarif bagi :
1. Negara
2. Pelaku usaha

Materi Pertemuan III


G. NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN

1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain
selama masa tertentu (1 tahun).
Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.
1. Transaksi debit,
adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai
neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
2. Transaksi kredit,
adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang
mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.

2. Komponen Neraca Pembayaran


Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa
transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-
pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capital)
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
b. Neraca Modal (Capital Account)
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

3. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran

Transaksi Debit Transaksi Kredit


1. Neraca barang 1. Neraca barang
- Impor barang dari Negara lain - Ekspor barang ke Negara lain
2. Neraca jasa 2. Neraca jasa
- Pembayaran jasa ke penduduk LN - Penerimaan jasa dari penduduk LN
- Pembayaran biaya pariwisata ke LN - Peenerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
- Pembayaran bunga dan deviden - Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal 4. Neraca Modal
- Kredit yang diberikan ke LN dan - Kredit yang diproleh dari LN dan
Pembayaran cicilan utang Penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
- Pembelian obligasi dari LN - Penjualan obligasi ke LN

4. Mekanisme Neraca Pembayaran


Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional,
yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).

5. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran


Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen
berikut.
a. Stok Nasional
b. Pinjaman Akomodatif
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional  ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
6. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi
negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah
sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs Devisa
b. Perubahan Harga
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
d. Perubahan Tingkat Bunga
7. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain
sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan
meningkatnya impor.
f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional
yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan
lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
b. Tingkat Harga
c. Kurs Valuta Asing
d. Tingkat Bunga
8. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor barang. Neraca
perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai
impor.
Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu :
1. Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor,
sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang dalam negeri mengalami apresiasi
2. Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor,
sehingga kurs valuta asing mengalami kenaikan atau mata uang dalam negeri mengalami depresiasi
9. Sistem Kurs Valuta Asing
1. Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Kurs Tetap (Fixed Rate System)
2. Sistem Kurs Mengambang/Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate System)
3. Sistem Kurs Tambatan (Pagged Rate System)
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Kurs yang Distabilkan (Managed Float/Dirty Float)

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN III


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa dalam perdagangan internasional diperlukan adanya pembayaran internasional?
2. Bagaimana cara pembayaran internasional dengan surat wesel dagang?
3. Apa kesulitan dalam pembayaran internasional dengan menggunakan private compensation?
4. Identifikasikan macam-macam L/C !
5. Bagaimana jika permintaan akan valuta asing lebih besar dari pada penawaran valuta asing?
6. Bilamana neraca pembayaran suatu negara dikatakan seimbang? Jelaskan!
7. Bilamana negara Indonesia akan terbebas dari utang luar negeri? Usaha apakah yang harus
dilakukan ?
8. Berilah penjelasan secukupnya yang dimaksud dengan kurs valuta asing dalam sistem standar
emas!
9. Bagaimana bentuk campur tangan pemerintah dalam penentuan nilai kurs? Jelaskan!
10. Rumuskan yang dimaksud dengan kurs mata uang asing! Dan coba kamu jelaskan faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan nilai tukar uang asing!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 2

Tugas Kelompok :
1. Lakukan kunjungan ke salah satu Bank Umum terdekat di daerah kalian kemudian lakukan
wawancara guna mendapatkan informasi mengenai cara pembukaan rekening L/C berikut
kemudahan dalam melakukan transaksi dalam perdagangan Internasional !
2. Buatlah resume tentang nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat selama sebulan. Buatlah
analisa nilai trend tukar menukar tersebut dan tentukan faktor penyebabnya !
PENILAIAN LAPORAN
Penilaian kompetensi ketrampilan : Penilaian Proyek
KD IPK
4.9. Menyajikan hasil analisis dampak 4.9.1. Mempresentasikan hasil evaluasi dampak kebijakan
kebijakan perdagangan perdagangan internasional
internasional

Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Gunungputri


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Ekonomi

Skor Perolehan
Nama
No Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik Jml
Siswa/Kelompok Laporan
kellompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100

Nilai akhir ketrampilan :

Jumlah Skor Perolehan


Nilai =
5
Penilaian kompetensi ketrampilan : Portofolio
KD IPK
4.9. Menyajikan hasil analisis dampak 4.9.1. Mempresentasikan hasil evaluasi dampak kebijakan
kebijakan perdagangan internasional perdagangan internasional

Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Gunungputri


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Ekonomi
SKOR
No Nama Siswa Ketepatan Kebenaran Nilai Akhir
Kerapihan
waktu Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100
Perolehan Score
Nilai Akhir =
3
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Perdagangan internasional adalah....
a. perdagangan yang dilakukan dalam suatu kota dengan memperjualbelikan barang-barang yang berasal dari
luar negeri
b. perdagangan yang dilakukan oleh dua negara dalam satu kawasan yang sama yang saling menguntungkan
c. perdagangan yang dilakukan oleh dua negara yang memiliki kepentingan yang berbeda dalam rangka
meningkatkan konsumsi
d. perdagangan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih untuk mempertukarkan barang dengan tujuan
saling menguntungkan
e. perdagangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu menempatkan persyaratan yang sama untuk suatu
wilayah tertentu yang saling menguntungkan

2. Data Hipotesis :
Negara Kain / bulan TV / bulan
Indonesia 80 meter 20 unit
Korea 40 meter 40 unit
Berdasarkan tabel di atas maka kesimputan tentang nilai tukar barang yang benar adalah .....
a. Korea mempunyai spesialisasi kain dan mempunyai keuntungan mutlak 3 meter kain
b. Korea mempunyai spesialisasi kain dan mempunyai keuntungan komparatif 3 meter kain
c. Indonesia mempunyai spesialisasi kain dan mempunyai keuntungan komparatif 0,75 unit pesawat TV
d. Indonesia mempunyai spesialisasi TV dan mempunyai keuntungan komparatif 3 meter kain
e. Korea mempunyai spesialisasi TV dan mempunyai keuntungan mutlak 3 meter kain

3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :


1. Pada triwulan I tahun 2004 Indonesia mempunyai nilai ekspor barang dan jasa sebesar 2.800.000 $ US
sedangkan nilai impornya sebesar 1.800.000 $ US
2. Pada triwulan II tahun 2004 Indonesia mempunyai nilai ekspor barang dan jasa sebesar 3.200.000 $ US
sedangkan nilai impornya sebesar 4.650.000 $ US
3. Pada triwulan III tahun 2004 arus modal asing yang masuk ke Indonesia baik untuk investasi jangka pendek
maupun jangka panjang sebesar 70.000.000 $ US sedangkan untuk mencicil utang dan bunga pinjaman luar
negeri sebesar 56.450.000 $ US
4. Pada akhir bulan Januari 2005 arus bantuan asing yang tidak mengikat untuk korban gempa dan tsunami di
NAD dan Sumut sebesar 24.000.000 $ US
5. Pada triwulan IV tahun 2004 neraca jasa dalam Pembayaran Internacional mengalami déficit sebesar
1.200.000 $ US
Berdasarkan data di atas yang dapat mengakibatkan nilai $ US naik atau nilai rupiah turun adalah .....
a. 1 dan 3 c. 3 dan 4 e. 4 dan 5
b. 2 dan 5 d. 3 dan 5

4. Untuk merangsang produk barang yang berorientasi ekspor pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian
subsidi BBM terhadap perusahaan yang berorientasi ekspor. Dampak yang diinginkan oleh pemerintah dari
kebijakan ini adalah .....
a. akibat adanya subsidi BBM maka pengusaha memperoleh keuntungan yang lebih besar dari biasanya
b. adanya subsidi BBM maka biaya produksi menjadi rendah sehingga meningkatkan jumlah produksinya
c. Akibat subsidi BBM akan mengurangi barang impor sehingga devisa negara bertambah dengan cepat
d. Adanya subsidi BBM harga barang berorientasi ekspor menjadi murah dan mampu bersaing dengan produk
negara lain
e. Subsidi BBM akan merangsang masyarakat untuk menjadi wirausaha sehingga dapat menyedot pengangguran

5. Setiap negara akan cenderung berspesialisasi memproduksi barang yang lebih efisien baginya dan membeli dari
negara lain barang yang jika diproduksi sendiri kalah efisien. Pendapat semacam ini dikenal sebagai....
a. teori keunggulan absolut
b. teori keunggulan kompetitif
c. teori perdagangan internasional
d. teori perdagangan bebas
e. teori globalisasi

6. Kurs mata uang antara rupiah Indonesia dan yen Jepang berubah dari Yen 1 = Rp90,00 menjadi Yen 1 =
Rp100,00. Dengan perubahan ini berarti . . . . .
a. akan terjadi penurunan ekspor Jepang ke Indonesia
b. akan terjadi kenaikan ekspor Jepang ke Indonesia
c. akan terjadi penurunan ekspor Indonesia ke Jepang
d. barang-barang Indonesia akan menjadi lebih mahal bagi masyarakat Jepang
e. barang-barang Jepang akan menjadi lebih murah bagi masyarakat Indonesia

7. Dalam neraca pembayaran internasional, pinjaman luar negeri dicatat di dalam... .


A. neraca perdagangan
B. neraca jasa
C. neraca transaksi berjalan
D. neraca modal
E. neraca khusus

8. Proses globalisasi ekonomi maupun kerjasama ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap perekonomian
suatu negara termasuk Indonesia. Yang perlu dilakukan oleh negara kita adalah....
A. memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat
B. meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha patungan dan kredit
C. lebih giat melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan dalam perdagangan bebas
D. meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan internasional
E. membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih luas

9. Dalam pelaksanaannya WTO menentukan bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu negara kepada negara lain,
harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT. Hal ini merupakan asas ....
A. free trade
B. reciprocity
C. liberalisation
D. nondiscrimination
E. the most favour nation

10. Jika suatu negara neraca pembayarannya defisit terus menerus yang berakibat cadangan devisa berkurang, maka
bisa terjadi negara lain atau luar negeri tidak bersedia memberikan pinjaman. Pemerintah negara tersebut
harus ....
A. dapat mengambil keputusan/ kebijaksanaan pembatasan impor, meningkatkan ekspor, dan melakukan
devaluasi
B. mencarikan pinjaman kepada negara lain sehingga akan memperlancar jalannya perekonomian
C. meningkatkan devisa sehingga negara lain/luar negeri memberi pinjaman
D. mengurangi belanja rutin dan belanja pembangunan serta meningkatkan pendapatan sektor pajak
E. membangun berbagai infrastruktur agar tidak tertinggal dari negara maju

11. Perhatikan table berikut ini.


Impor Ekspor
Kayu lapis Rp 60.000.000,00 Mobil Rp 90.000.000,00
Migas Rp 100.000.000,00 Sepeda motor Rp 64.000.000,00
The Rp 10.000.000,00 Pesawat TV Rp 14.000.000,00
Kopi Rp 22.000.000,00 Sandang Rp 20.000.000,00
Tekstil Rp 30.000.000,00 Beras Rp 28.000.000,00
Lain-lain Rp 38.000.000,00 Saldo Rp 44.000.000,00
Rp 260.000.000,00 Rp 260.000.000,00
Neraca perdagangan Negara Pandawa di atas disimpulkan bahwa …..
A. Nilai ekspor sama dengan impor, sehingga kurs valuta asing tetap
B. Devisa Negara Pandawa meningkat, sehingga kurs valuta asing naik
C. Nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, sehingga kurs valuta asing naik
D. Nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing turun
E. Nilai barang ekspor lebih besar dari nilai impor, sehingga kurs valuta asing naik

12. Tabel neraca perdagangan Indonesia tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut:
No Uraian 2014 2015
1 Ekspor
Minyak dan Gas 30.331,00 32.633,00
Non Minyak dan Gas 145.960,00 149.918,00
2 Impor
Minyak dan Gas 43.459,00 45.266,00
Non Minyak dan Gas 134.718,00 141.362,00
Berdasarkan data di atas, pernyataan di bawah ini yang benar adalah ….
A. Tahun 2015 neraca perdagangan mengalami defisit lebih kecil dibandingkan tahun 2014
B. Tahun 2015 neraca perdagangan mengalami surplus lebih besar dibandingkan tahun 2014
C. Tahun 2015 neraca perdagangan mengalami surplus lebih besar pada sektor non minyak dan gas
dibandingkan tahun 2014
D. Tahun 2014 neraca perdagangan mengalami surplus lebih besar pada sektor minyak dan gas dibandingkan
tahun 2015
E. Tahun 2014 neraca perdagangan mengalami defisit lebih kecil dibandingkan tahun 2015

13. Neraca Pembayaran (US$ miliar):


2014 2015
Uraian
Impor Ekspor Impor Ekspor
Neraca Perdagangan
Migas 38.327,0 17.891,0 40.365,0 17.889,0
Nonmigas 139.068,0 152.925,0 134.109,0 149.960,0
Saldo - 6.579,0 6.625,0
Neraca Jasa 33.444,0 23.113,0 33.990,0 22,562,0
Saldo 10.331,0 11.428,0
Neraca Transaksi Berjalan 210.839,0 193.929,0 208.464,0 190.411,0
Saldo 16.910,0 18.053,0
Neraca Modal dan Finansial 30.068,0 54.964,0 39.629,0 62.360,0
Saldo 24.896,0 - 22.731,0 -
Berdasarkan tabel di atas, dampak yang akan terjadi adalah… .
A. Neraca pembayaran pada tahun 2014 mengalami deficit sebesar US$ 7.986 dan tahun 2015 mengalami
defisit sebesar US$ 4.678 miliar sehingga utang negara menjadi bertambah
B. Neraca pembayaran pada tahun 2014 mengalami surplus sebesar US$ 7.986 sehingga tabungan bertambah
dan tahun 2015 mengalami defisit sebesar US$ 4.678 miliar sehingga utang negara menjadi bertambah
C. Neraca pembayaran pada tahun 2014 mengalami defisit sebesar US$ 7.986 sehingga utang negara
bertambah dan tahun 2015 mengalami surplus sebesar US$ 4.678 miliar sehingga tabungan negara menjadi
bertambah
D. Neraca pembayaran pada tahun 2014 mengalami surplus sebesar US$ 7.986 sehingga tabungan negara
bertambah dan tahun 2015 mengalami surplus sebesar US$ 4.678 miliar sehingga tabungan negara
menjadi bertambah
E. Neraca pembayaran pada tahun 2014 mengalami defisit lebih besar dari tahun 2015 sehingga tabungan
negara menjadi bertambah

14. Tabel harga valuta asing :


Mata
Kurs Beli Kurs Jual Kurs Tengah
Uang
$ Rp 9.300,00 Rp 9.450,00 Rp 9375,00
YEN Rp 110,00 Rp 114,00 Rp 112,00
Bapak Anton melakukan penjualan ikan tuna ke Jepang dengan nilai Rp 1 milyar dan ia juga membeli barang
elektronik dari Jepang berjumlah 5.000.000,00 yen. Sesuai kesepakatan pembayaran dilakukan oleh pihak Bank,
karena baik pembeli atau penjual adalah nasabah bank yang bersangkutan. Berapa rupiahkan yang akan diterima
atau dibayar Pak Anton?
a. Rp 630.000.000,00
b. Rp 570.000.000,00
c. Rp 450.000.000,00
d. Rp 440.000.000,00
e. Rp 430.000.000,00

15. Hilary, Seorang turis Amerika berkunjung ke Indonesia dengan membawa US $8,350. Untuk
keperluan selama berada di Indonesia, ia menukar uangnya dengan mata uang rupiah. Kurs
yang berlaku pada saat itu adalah;
Kurs beli Rp13.300,00 per 1 US $
Kurs jual Rp13.450,00 per 1 US $
Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp62.820.000,00 Ketika hendak pulang
ke negaranya Hilary kembali menukarkan uang rupiahnya dengan dolar Amerika. Kurs yang
berlaku pada waktu itu adalah;
Kurs beli Rp13.350,00 per 1 US $
Kurs jual Rp13.500,00 per 1 US $
Berapakah jumlah uang dolar yang diterima Hilary?
A. US $ 3,586,25
B. US $ 3,626,69
C. US $ 3,559,78
D. US $ 3,613,11
E. US $ 3,572,96

16. Cadangan devisa Indonesia pada bulan Juli tahun 2015 berjumlah US $107,553 juta atau mengalami penurunan
dibanding bulan Juni tahun 2015 yang berjumlah US $108,030 juta.
Berdasarkan data tersebut, kebijakan paling tepat yang akan dilakukan pemerintah adalah…
A. Menambah utang luar negeri dalam bentuk mata uang asing yang sesuai dengan kebutuhan transaksi
B. Membayar cicilan utang luar negeri dengan menunda pembayaran bunga agar menghemat devisa
C. Mewajibkan setiap transaksi menggunakan mata uang asing agar cadangan devisa terus bertambah
D. Meningkatkan surplus neraca pembayaran dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor
E. Meningkatkan defisit neraca pembayaran dengan meningkatkan impor dan mengurangi ekspor

17. Sistem pembayaran internasional dengan cara pembayaran dilakukan antara pembeli dan penjual
dengan cara melakukan kompensasi atas utang piutang sehingga mengurangi atau meniadakan transfer
valas ke luar negeri adalah....
A. cash in advance
B. open account
C. private compensation
D. letter of credit
E. bill of exchange

18. Neraca pembayaran Negara “Amarta” tahun 2016 berikut.


Components (Milyar USD)
Goods Credits 50
Goods Debits -70
Currents transfer Credits 10
Currents transfer Dedits -5
Service Credits 15
Service Dedits -10
Income Credits 5
Income Dedits -32
Capital Transfers Credits 20
Capital Transfers Dedits -15
Neraca pembayaran Negara “Amarta” tahun 2016 menunjukkan …..
a. Neraca pembayaran deficit, namun neraca perdagangan surplus
b. Neraca pembayaran surplus, namun neraca perdagangan defisit
c. Neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan deficit
d. Neraca pembayaran dan neraca perdagangan surplus
e. Neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran surplus

19. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca pembayarannya defisit adalah … .
a. negara terpaksa melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri
b. bekerjasama dengan bank dunia untuk mendapatkan bantuan dana tanpa bunga
c. negara terpaksa mengubah struktur ekonominya ke arah perbaikan
d. negara berusaha menutupi dengan menambah utang luar negeri
e. negara menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri

20. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


(1) Pak Broto membeli saham, perusahaan Jepang karena lebih menjanjikan
(2) Importir Indonesia lebih memilih mengimpor elektronik dari China
(3) Para turis mancanegara berdatangan ke Pulau Bali menjelang liburan sekolah
(4) Perusahuan BUMN telah mampu menjual sahamnya di masyarakat luar negeri
(5) Pinjaman ke luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun
Pernyataan di atas yang termasuk neraca modal adalah ... .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

21. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 unit beras dan 1 unit kain di negara A dan B.
Negara Negara
Keterangan
A B
Jumlah TK yang diperlukan untuk 50 5
memproduksi 1 unit beras
Jumlah TK yang diperlukan untuk 25 10
memproduksi 1 unit kain
Dari tabel di atas, keuntungan komparatif akan terjadi bila …. .
a. negara A dan negara B memproduksi beras dan kain
b. negara A memproduksi kain dan negara B memproduksi beras saja
c. negara A memproduksi beras dan negara B memproduksi kain saja
d. negara A menukarkan beras dengan kain darinegara B
e. negara A dan negara B mengadakan hubungan dagang

22. Produksi yang dihasilkan dalam 1 tahun :


Barang yang Waktu yang diperlukan untuk
dihasilkan / menghasilkan
diproduksi Indonesia Jepang
100 m kain katun 4 hari 1 hari
50 m kain sutra 5 hari 2 hari
Berdasarkan tabel di atas dengan dasar tukar Internasional 50 m sutra = 150 m kain katun, keunggulan komparatif
dimiliki oleh .....
a. Jepang dalam produksi sutra, Indonesia dalam produksi katun
b. Jepang dalam produksi katun, Indonesia dalam produksi sutra
c. Jepang dalam produksi katun dan sutra
d. Indonesia dalam produksi katun dan sutra
e. Tidak ada satu negara pun yang memiliki keunggulan komparatif

23. Dampak dari neraca pembayaran tidak seimbang adalah :


1. Menguatnya nilai valas
2. Utang luar negeri bertambah
3. Bertambahnya cadangan devisa
4. Menguatnya nilai uang sendiri terhadap valas
5. Mendorong terjadinya inflasi
6. Produsen dalam negeri sulit bertahan
Dampak dari neraca pembayaran defisit adalah ... .
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 6
c. 2, 3 dan
d. 3, 4 dan 5
e. 4, 5 dan 6

24. Dikatakan bahwa tahun 2016 nilai perdagangan Indonesia – Amerika Serikat sebesar Rp 15 milyar dolar, artinya
…. .
a. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 15 milyar dolar
b. Impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar 15 milyar dolar
c. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat ditambah Impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar 15
milyar dolar
d. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dikurangi Impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar 15
milyar dolar
e. Ekspor Amerika Serikat ke Indonesia dikurangi Impor Amerika Serikat dari Indonesia sebesar 15
milyar dolar

25. Kebijakan perdagangan internasional pemerintah Jepang yang dikenal dengan politik Dumping, adalah … .
a. Menjual barang yang sama di dalam negeri lebih murah jika dibandingkan dijual di Negara lain
b. Menukarkan barang produk Jepang dengan barang produk Negara lain yang lebih murah
c. Membeli barang dari Negara lain yang lebih murah disbanding dengan barang produksi sendiri
d. Menjual barang yang sama di dalam negeri lebih mahal jika dibandingkan dijual di Negara lain
e. Jepang hanya mau membeli barang produk Negara lain jika Negara tersebut juga membeli barang
produk dari Jepang

26. Berikut ini adalah informasi harga produk-produk yang dihasilkan Indonesia, beserta tariff masing-masing jika
diimport :
Harga
Jenis Produk Tarif Harga DN
Import
Sabun 1.500 15% 2.000
Gula 6.000 10% 6.300
Kopi 3.500 10% 3.500
Produk yang akan menguntungkan konsumen Indonesia jika pemerintah memutuskan untuk mengimpornya
adalah …..
a. Sabun
b. Gula
c. Kopi
d. Sabun dan Kopi
e. Gula dan Kopi

27. Pemerintah menerapkan penurunan tarif impor atas mobil mewah. Kebijakan pemerintah tersebut digambarkan
sebagai berikut :
P
Sx

P1 Tarif lama

P2 Tarif baru
Dx

X3 X1 X2 X4 X
Dari gambar di atas, maka dapat disimpulkan …..
a. Impor meningkat sebesar X2 X4 dan Konsumsi meningkat menjadi X4
b. Produksi mobil mewah dalam negeri sebesar X2 dan Penerimaan pemerintah berkurang
c. Konsumsi meningkat menjadi X4 dan Penerimaan pemerintah berkurang
d. Impor meningkat sebesar X2 X4 dan Produksi mobil mewah dalam negeri sebesar X2
e. Impor menurun sebesar X2 X4 dan Produksi mobil mewah dalam negeri sebesar X2

28. Kurva pasar sebelum dan setelah kebijakan menaikan tarif bea masuk:
P S

600 St
500 Si

0 50 65 100 110 Q

Berdasar kurva diatas, menaikan tarif bea masuk berakibat harga naik, produk dalam negeri meningkat dan ...
A. produk dalam negeri naik 35, impor naik 10
B. produk dalam negeri naik 15, impor turun 10
C. produk dalam negeri turun 15, impor naik 25
D. produk dalam negeri naik 15, impor turun 25
E. produk dalam negeri turun 10, impor turun 15

29. Perdagangan internasional Indonesia ditunjukkan oleh peningkatan volume ekspor dan impor namun peningkatan
impor lebih kecil dari pada ekspor, kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, yaitu memicu
terjadinya .....
a. Devaluasi
b. Revaluasi
c. Depresiasi
d. Apresiasi
e. Stagnasi

30. Jika negara A mengenakan tarif untuk impor mobil dari negara B, maka .....
a. Konsumen mobil negara B akan dirugikan
b. Produsen mobil negara A akan diuntungkan
c. Harga mobil dari negara B yang dijual negara A akan turun
d. Jumlah mobil buatan negara B yang dijual di negara A akan meningkat
e. Konsumen negara A akan diuntungkan dari turunnya harga mobil buatan dalam negeri

Anda mungkin juga menyukai