Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SELLING POINT

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pengembangan Kepribadian)

Dosen Pembimbing : Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.Kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

Elis Puji Lestari P27904117014


Fiyan Fitri Yanayir P27904117021
Nia Shinta Wahyuni P27904117034
Nurmala Dewi P27904117036
Tifany Diena Nafisah P27904117050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas Keperawatan Komunitas ini. Dalam proses laporan ini
penyusun mendapat bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners,
M.Kep.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, baik


dalam penyusunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar lebih baik di
kemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat umumnya bagi pembaca, dan
khususnya bagi penyusun.

Tangerang, Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3
2.1. Definisi Selling Point ............................................................................................ 3
2.2. Peran Perawat ........................................................................................................ 3
2.3. Ciri-Ciri Perawat yang Memiliki Selling Point ..................................................... 4
2.4. Pengertian Perilaku ................................................................................................ 8
2.5. Karakteristik Perilaku ............................................................................................ 9
2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia .......................................... 9
2.7. Perilaku Perawat Terhadap Pasien ...................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2. Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga
mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan
humanistic dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik,
komunikasi, dan ilmu sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu
aspek yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat
sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas
kepribadian berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal
maupun eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi
cara perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan
berdampak pada tingkat kepuasan pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan)
mempunyai pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua
puluh empat jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh
terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
Seorang perawat yang memiliki keahlian dan kepribadian yang baik juga
memiliki nilai jual yang tinggi sehingga layak mendapat jabatan dan gaji yang
sesuai dengan kualitas kerjanya.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Selling Point ?
2. Apa peran seorang Perawat ?
3. Apa saja Ciri-ciri Perawat yang Memiliki Selling Point ?

1
4. Bagaimana cara memperoleh selling point ?
5. Apa saja manfaat selling point ?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Selling Point
2. Mengetahui peran seorang Perawat
3. Mengetahui ciri-ciri Perawat yang Memiliki Selling Point
4. Mengetahui cara memperoleh selling point
5. Mengetahui manfaat selling point

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Selling Point


Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu
carauntuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang
ditawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di
dalammarketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan
dalammenawarkan produknya.
Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik
kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk
menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau
komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan
sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian
berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena
dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
Perawat dalam memberikan penawaran jasa terhadap klien perlu juga
memperhatikan unsur selling point . Selling point merupakan nilai jual, dalam
hal ini nilai jual seorang perawat yang dapat ditawarkan sehingga layak
mendapat posisi dan gaji yang sesuai kemampuan. Beberapa selling point yang
dapat diperhatikan seorang perawat adalah: Manfaat, keahlian, kualitas,
kepribadian perawat dan lain sebagainya. Nilai jual seorang perawat bukan
hanya dilihat dari keahlian dan kepribadiannya yang baik, tapi juga bisa dilihat
dari banyaknya pelatihan yang sering diikuti, sehingga memiliki banyak
sertifikat pelatihan dan seminar yang bisa menjamin kualitasnya sebagai
perawat, perawat juga harus memiliki SIP dan STR serta ijazah untuk lebih
meningkatkan nilai jualnya serta harus berpengalaman.
2.2.Peran Perawat
1. Care giver, sebagai pemberi askep

3
2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling
4. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber dan
potensi klien
5. Educator, sebagai pendidik klien
6. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan
perubahan
7. Consultant, sebagai sumber info yang dapat membantu memecahkan
masalah klien
8. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat
bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain.

2.3.Ciri-Ciri Perawat yang Memiliki Selling Point


a. Pintar
Seorang perawat harus memiliki kepintaran dan berpengetahuan
luas, sehingga seorang perawat tidak akan salah dan tidak seenaknya dalam
melakukan tindakan keperawatan. Perawat yang pintar juga akan membuat
pasien dan keluarga percaya pada kemampuan yang perawat miliki. Perawat
yang pintar juga akan bisa melakukan perannya sebagai pendidik dan
perannya yang lain dengan sangat baik.
b. Memiliki Kepribadian yang Baik
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik.
Berikut beberapa kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang
perawat:
1. Keadaan fisik
Sebagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat
kesehatan tubuh kita sendiri sebelum merawat orang lain.
2. Penampilan yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi, tidak mungkin
kalau kita berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien
malah tidak mau di rawat oleh kita. Pasien pasti akan

4
berpersepsi,bagaimana perawat itu merawat kita,sedangkan per awat itu
saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan pasien, tidak boleh ada yang di tutup-
tutupi tetapi harus sesuai dengan hati nurani perawat.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang, bahagia. Jangan tunjukkan
sikap jutek di depan pasien, pasien pasti akan takut melihat wajah kita
yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila
mengalami kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan
introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan
sikap ramah dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. Jangan suka mengumbar
kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.\
8. Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien
harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya
terhadap pasien, hal ini diharapkan agar pasien merasa nyaman dengan

5
perawat dan akhirnya pasien mudah untuk di ajak kerja sama dengan
perawat
12. Rasa humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan
memberikan sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban
pikirannya.
13. Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari
kita sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan
teman sejawat atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus
tunjukkan sikap ini.
c. Terampil
Seorang perawat harus terampil dalam melakukan tindakan.
Perawatyang terampil dan memiliki keahlian yang sudah teruji akan bisa
bekerjasamadengan baik dengan teman sejawat ataupun tenaga
medis.Perawat yangterampil juga akan membuat pasien dan keluarga
percaya dan puas denganpelayanan yang perawat berikan. Sehingga perawat
dapat disenangi oleh pasiendan keluarga.
d. Mengetahui Kewenangan Perawat
Seorang perawat harus mengetahui kewenangan perawat,
sehinggaperawat bisa bertugas sesuai dengan kewenangan yang perawat
miliki sehinggatidak menyalahi aturan.Lingkup kewenangan perawat dalam
praktek keperawatan profesionaladalah pada kondisi sehat dan sakit,
sepanjang daur kehidupan (dari konsepsisampai meninggal dunia),
mencakup :
1. Asuhan keperawatan pada klien anak dari usia 28 hari sampai usia 18
tahun.
2. Asuhan keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatan klien
wanitapada masa subur dan neonatus (bayi baru lahir sampai 28 hari
dalamkeadaan sehat.

6
3. Asuhan keperawatan medikal bedah, yaitu asuhan pada klien usia di atas
18tahun sampai 60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik oleh
karenatrauma atau kelainan fungsi tubuh.
4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu asuhan keperawatan klien pada semua
usia,yang mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa.
5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu asuhan keperawatan pada
klienkeluarga unit terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola
penyesuaiankeluarga yang tidak sehat, sehingga tidak terpenuhinya
kebutuhan keluarga.
6. Asuhan keperawatan komunitas, yaitu asuhan keperawatan kepada
klienmasyarakat pada kelompok di wilayah tertentu pada semua usia
sebagaiakibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu asuhan keperawatan pada klien
yangberusia 60 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan
danpermasalahannya.

Kewenangan perawat terkait lingkup di atas mencakup :


a) Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap status bio-psiko-
sosiokulturaldan spiritual klien.
b) Menurunkan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan
garapanutama yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien.
c) Menyusun rencana tindakan keperawatan.
d) Melaksanakan tindakan keperawatan.
e) Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang
telahdilakukan.
f) Mendokumentasikan hasil keperawatan yang dilaksanakan.
g) Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada klien.
h) Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian
berdasarkankemampuannya.
i) Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat
yangmengancam nyawa sesuai ketentuan yang berlaku (Standing Order)
disarana kesehatan.

7
j) Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten,
perawatberwenang melaksanakan tindakan kesehatan diluar
kewenangannya.
e. Konsep Memperoleh Selling Point
Nilai jual seorang perawat bukan hanya dilihat dari keahlian
dankepribadiannya yang baik, tapi juga bisa dilihat dari banyaknya
pelatihan yangsering diikuti, sehingga memiliki banyak sertifikat pelatihan
dan seminar yangbisa menjamin kualitasnya sebagai perawat, perawat juga
harus memiliki SIP danSTR serta ijazah untuk lebih meningkatkan nilai
jualnya serta harusberpengalaman.

2.4.Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusiadan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan/ataugenetika. Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada
pada seseorangakan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan
orang yangbersangkutan. Selanjutnya menurut Myers (1983), perilaku adalah
sikap yangdiekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling
berinteraksi,saling mempengaruhi satu dengan yang lain.Faktor lingkungan
memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku,bahkan kadang-kadang
kekuatannya lebih besar daripada karakteristikindividu.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukankepada
orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusiayang
sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku
sosial,yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena
perilaku sosialadalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
Penerimaanterhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan
diatur olehberbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan
keluarganyadipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau
yang memperberattimbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku

8
seringkali dilakukandalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan
komprehensif.

2.5.Karakteristik Perilaku
1. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan
dandilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
2. Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur,
yaitu:frekuensi, durasi, dan intensitas.
3. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau
orangyang terlibat dalam perilaku tersebut.
4. Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.
5. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa
diobservasioleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak
merupakan kejadianatau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh individu
itu sendiri atauindividu lain yang terlibat dalam perilaku tersebut.

2.6.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Perilaku atau aktivitas pada individu atau organisme tidak timbul
dengansendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh
organisme yangbersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal.
Perilaku individudapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu
perilaku juga berpengaruhpada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat
mempengaruhi individu,demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam perspektif
psikologi, perilaku manusia(human behavior) dipandang sebagai reaksi yang
dapat bersifat sederhana maupunbersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar,
2003).Secara garis besar, perilakumanusia diakibatkan oleh:
1. Genetika
2. Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap
perilakutertentu.
3. Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial.

9
4. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai
sulittidaknya melakukan suatu perilaku.

2.7.Perilaku Perawat Terhadap Pasien


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
mempunyaisuatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat
komponen yaitu :manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.
Perawat adalah suatuprofesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayanipasien yang sedang menderita sakit. Seorang
perawat harus dapat melayani pasiendengan sepenuh hati.Sebagai seorang
perawat harus dapat memahami masalah yangdihadapi oleh pasien, selain itu
seorang perawat dapat berpenampilan menarik.Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan oranglain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalamperilaku peduli atau
kasih sayang.Perilaku peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku
peduli adalahfokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku peduli juga
sangat pentinguntuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi
atau cara hidupmanusia. Perilaku Peduli (caring) mengandung 3 hal yang tidak
dapat dipisahkanyaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas.
Perilaku peduli(Caring) juga merupakan sikap peduli, menghormati dan
menghargai orang lain,artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan –
kesukaan seseorang danbagaimana seseorang berfikir dan bertindak.
Memberikan asuhan secara sederhanatidak hanya sebuah perasaan emosional
atau tingkah laku sederhana, karenaperilaku peduli merupakan kepedulian
untuk mencapai perawatan yang lebih baik,perilaku peduli bertujuan dan
berfungsi membangun struktur sosial, pandanganhidup dan nilai kultur setiap
orang yang berbeda pada satu tempat, maka kinerjaperawat khususnya pada
perilaku peduli menjadi sangat penting dalammempengaruhi kualitas pelayanan
dan kepuasan pasien terutama di rumah sakit,dimana kualitas pelayanan
menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinyaakan dapat
meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan
menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan
keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care),
suatu gabungan humanistic dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan,
kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu sosial. Personal selling merupakan
alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun
lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi
pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan
menggunakan manusia sebagai alat promosinya.
Perawat dalam memberikan penawaran jasa terhadap klien perlu juga
memperhatikan unsur selling point . Selling point merupakan nilai jual,
dalam hal ini nilai jual seorang perawat yang dapat ditawarkan sehingga
layak mendapat posisi dan gaji yang sesuai kemampuan. Beberapa selling
point yang dapat diperhatikan seorang perawat adalah: Manfaat, keahlian,
kualitas, kepribadian perawat dan lain sebagainya.

3.2. Saran

Perawat memberikan pelayanan jasa terhadap klien yang membutuhkan dengan


memperhatikan unsure selling point, semoga dengan adanya malakah tentang
selling point ini dapat menambah wawasan kita juga dapat menjadi acuan kita
dalam meningkatkan pelayanan mutu terhadap klien khususnya dibidang
keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai