SELLING POINT
Segala puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas Keperawatan Komunitas ini. Dalam proses laporan ini
penyusun mendapat bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners,
M.Kep.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga
mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan
humanistic dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik,
komunikasi, dan ilmu sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu
aspek yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat
sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas
kepribadian berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal
maupun eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi
cara perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan
berdampak pada tingkat kepuasan pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan)
mempunyai pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua
puluh empat jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh
terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
Seorang perawat yang memiliki keahlian dan kepribadian yang baik juga
memiliki nilai jual yang tinggi sehingga layak mendapat jabatan dan gaji yang
sesuai dengan kualitas kerjanya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Selling Point ?
2. Apa peran seorang Perawat ?
3. Apa saja Ciri-ciri Perawat yang Memiliki Selling Point ?
1
4. Bagaimana cara memperoleh selling point ?
5. Apa saja manfaat selling point ?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Selling Point
2. Mengetahui peran seorang Perawat
3. Mengetahui ciri-ciri Perawat yang Memiliki Selling Point
4. Mengetahui cara memperoleh selling point
5. Mengetahui manfaat selling point
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling
4. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber dan
potensi klien
5. Educator, sebagai pendidik klien
6. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan
perubahan
7. Consultant, sebagai sumber info yang dapat membantu memecahkan
masalah klien
8. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat
bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain.
4
berpersepsi,bagaimana perawat itu merawat kita,sedangkan per awat itu
saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan pasien, tidak boleh ada yang di tutup-
tutupi tetapi harus sesuai dengan hati nurani perawat.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang, bahagia. Jangan tunjukkan
sikap jutek di depan pasien, pasien pasti akan takut melihat wajah kita
yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila
mengalami kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan
introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan
sikap ramah dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. Jangan suka mengumbar
kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.\
8. Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien
harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya
terhadap pasien, hal ini diharapkan agar pasien merasa nyaman dengan
5
perawat dan akhirnya pasien mudah untuk di ajak kerja sama dengan
perawat
12. Rasa humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan
memberikan sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban
pikirannya.
13. Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari
kita sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan
teman sejawat atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus
tunjukkan sikap ini.
c. Terampil
Seorang perawat harus terampil dalam melakukan tindakan.
Perawatyang terampil dan memiliki keahlian yang sudah teruji akan bisa
bekerjasamadengan baik dengan teman sejawat ataupun tenaga
medis.Perawat yangterampil juga akan membuat pasien dan keluarga
percaya dan puas denganpelayanan yang perawat berikan. Sehingga perawat
dapat disenangi oleh pasiendan keluarga.
d. Mengetahui Kewenangan Perawat
Seorang perawat harus mengetahui kewenangan perawat,
sehinggaperawat bisa bertugas sesuai dengan kewenangan yang perawat
miliki sehinggatidak menyalahi aturan.Lingkup kewenangan perawat dalam
praktek keperawatan profesionaladalah pada kondisi sehat dan sakit,
sepanjang daur kehidupan (dari konsepsisampai meninggal dunia),
mencakup :
1. Asuhan keperawatan pada klien anak dari usia 28 hari sampai usia 18
tahun.
2. Asuhan keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatan klien
wanitapada masa subur dan neonatus (bayi baru lahir sampai 28 hari
dalamkeadaan sehat.
6
3. Asuhan keperawatan medikal bedah, yaitu asuhan pada klien usia di atas
18tahun sampai 60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik oleh
karenatrauma atau kelainan fungsi tubuh.
4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu asuhan keperawatan klien pada semua
usia,yang mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa.
5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu asuhan keperawatan pada
klienkeluarga unit terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola
penyesuaiankeluarga yang tidak sehat, sehingga tidak terpenuhinya
kebutuhan keluarga.
6. Asuhan keperawatan komunitas, yaitu asuhan keperawatan kepada
klienmasyarakat pada kelompok di wilayah tertentu pada semua usia
sebagaiakibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu asuhan keperawatan pada klien
yangberusia 60 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan
danpermasalahannya.
7
j) Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten,
perawatberwenang melaksanakan tindakan kesehatan diluar
kewenangannya.
e. Konsep Memperoleh Selling Point
Nilai jual seorang perawat bukan hanya dilihat dari keahlian
dankepribadiannya yang baik, tapi juga bisa dilihat dari banyaknya
pelatihan yangsering diikuti, sehingga memiliki banyak sertifikat pelatihan
dan seminar yangbisa menjamin kualitasnya sebagai perawat, perawat juga
harus memiliki SIP danSTR serta ijazah untuk lebih meningkatkan nilai
jualnya serta harusberpengalaman.
2.4.Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusiadan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan/ataugenetika. Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada
pada seseorangakan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan
orang yangbersangkutan. Selanjutnya menurut Myers (1983), perilaku adalah
sikap yangdiekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling
berinteraksi,saling mempengaruhi satu dengan yang lain.Faktor lingkungan
memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku,bahkan kadang-kadang
kekuatannya lebih besar daripada karakteristikindividu.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukankepada
orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusiayang
sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku
sosial,yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena
perilaku sosialadalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
Penerimaanterhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan
diatur olehberbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan
keluarganyadipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau
yang memperberattimbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku
8
seringkali dilakukandalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan
komprehensif.
2.5.Karakteristik Perilaku
1. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan
dandilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
2. Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur,
yaitu:frekuensi, durasi, dan intensitas.
3. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau
orangyang terlibat dalam perilaku tersebut.
4. Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.
5. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa
diobservasioleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak
merupakan kejadianatau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh individu
itu sendiri atauindividu lain yang terlibat dalam perilaku tersebut.
9
4. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai
sulittidaknya melakukan suatu perilaku.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan
menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan
keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care),
suatu gabungan humanistic dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan,
kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu sosial. Personal selling merupakan
alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun
lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi
pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan
menggunakan manusia sebagai alat promosinya.
Perawat dalam memberikan penawaran jasa terhadap klien perlu juga
memperhatikan unsur selling point . Selling point merupakan nilai jual,
dalam hal ini nilai jual seorang perawat yang dapat ditawarkan sehingga
layak mendapat posisi dan gaji yang sesuai kemampuan. Beberapa selling
point yang dapat diperhatikan seorang perawat adalah: Manfaat, keahlian,
kualitas, kepribadian perawat dan lain sebagainya.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12