Anda di halaman 1dari 20

Nilai Tengah dan Standar Deviasi

A. Nilai Tengah
- Mean (nilai rata-rata)
- Median (nilai posisi paling tengah)
- Modus (nilai yang paling sering muncul)
A.1 Data yang tidak dikelompokkan
Adalah data yang menyatakan nilai atau
angka dari masing-masing sampel.
Contoh nilai ujian statistik dari 5 orang
mahasiswa : 70 50 65 80 65

A.1.1 Mean
_ ∑X
X = -------
n
_
X = nilai rata-rata
∑X = penjumlahan dari nilai-nilai x (xi s.d xj)
n = jumlah sampel
Pengerjaan soal …….

A.1.2 Median
Untuk menentukan median pada data yang tidak
dikelompokkan, maka data harus diurutkan
terlebih dahulu (dari yang terkecil sampai yang
terbesar).
Setelah data diurutkan, selanjutnya dicari posisi
median dengan rumus:
n+1
Md = ----------
2
Setelah ditentukan posisi median, maka selanjutnya
tentukan nilai yang ada pada posisi tersebut.

Pengerjaan soal ……

A.1.3 Modus
Penentuan nilai modus, dapat ditemukan
beberapa kemungkinan:
- Tidak ditemukan nilai modus (Amodus)
- Ditemukan satu nilai modus (Uni Modus)
- Ditemukan dua nilai modus (Bi modus)
- Lebih dari dua modus (Multi modus)
Pengerjaan soal …….

A.2 Data yang dikelompokkan


Data yang sudah dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi  Data yg dikelompokkan.

A.2.1 Modus
Penentuan nilai modus pada data yang sudah
dikelompokkan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
b1
Mo = b + p -----------
b1 + b2

Keterangan:
Mo = Nilai modus
b = batas bawah kelas modus
p = Panjang kelas interval
b1 = Selisih frekuensi yg ada pada kelas modus dengan frek. yg
ada pada kelas interval satu kelas sebelum kelas modus.
b2 = Selisih frekuensi yg ada pada kelas modus dengan frek. yg
ada pada kelas interval satu kelas setelah kelas modus.
Lihat tabel nilai ujian dari 80 orang
mahasiswa, yang ada pada tabel distribusi
frekuensi yang sudah dibuat.
Langkah penghitungan modus pada data yang
dikelompokkan
1. Tentukan kelas interval yang akan dijadikan
kelas modus, dengan cara melihat kelas
interval yang memiliki frekuensi terbanyak.
2. Tentukan batas bawah kelas modus.
3. Tentukan nilai p, b1 dan b2.
4. Lakukan penghitungan modus.
A.2.2 Median

Median pada data yang sudah dikelompokkan


dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

½n – F
Md = b + p ------------
f
Keterangan:
Md = Nilai median
b = Batas bawah kelas median
p = Panjang kelas
n = jumlah sampel
F = Jumlah seluruh frekuensi yang ada pada
kelas interval sebelum kelas median.
f = Frekuensi yang ada pada kelas median.
Langkah pengerjaan median pada data yang
sudah dikelompokkan:
1. Tentukan kelas median dengan cara
mengakumulasikan frekuensi yang ada
sampai ketemu nilai setengah n. Kelas
interval yang mengandung setengah n
dijadikan kelas median.
2. Tentukan batas bawah kelas median.
3. Tentukan nilai p, F dan f.
4. Lakukan penghitungan median.
A.2.3 Mean
Mean pada data yang dikelompokkan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:

_ ∑fc
X = X0 + p -------------
n
Keterangan
_
X = Nilai rata-rata
X0 = Nilai tengah kelas interval yang dijadikan
sentral (memiliki nilai sentral nol)
p = Panjang kelas
∑fc = Penjumlahan dari seluruh hasil perkalian
antara frekuensi dengan nilai sentral.
n = Jumlah sampel
Langkah pengerjaan:
1. Selesaikan tabel yang sudah ada (tabel nilai
80 mhs yang sudah dibuat), karena tabel
tersebut hanya ada kolom kelas interval dan
frekuensinya saja. Tabel tersebut harus
ditambah kolom X (nilai tengah masing-
masing kelas interval), kolom c (untuk nilai
sentral masing-masing kelas interval), dan
kolom fc (nilai hasil perkalian frekuensi
dengan nilai sentral pada masing-masing kelas
interval)
2. Bila tabel sudah dilengkapi, tentukan kelas
interval yang akan dijadikan sentral. Kelas
interval yang dijadikan sentral boleh pada
kelas interval paling tengah atau kelas interval
yang memiliki frekuensi terbanyak.
Dilanjutkan dengan pengisian nilai sentral
pada masing-masing kelas interval.
3. Tentukan nilai tengah pada masing-masing
kelas interval.
4. Tentukan nilai hasil perkalian antara frekuensi
dengan nilai sentral pada masing-masing kelas
interval.
5. Jumlahkan seluruh hasil perkalian frekuensi
dengan nilai sentral.
6.Gunakan nilai tengah kelas interval yang
dijadikan sentral.
7.Tentukan panjang kelas interval.
8.Hitung nilai mean (rata-rata) dengan
menggunakan rumus yang ada.
B. Standar Deviasi
Merupakan salah satu nilai variasi.
Digunakan untuk melihat variasi nilai yang
diperoleh. Semakin besar nilai yang diperoleh,
maka diperoleh informasi semakin bervariasi
nilai/data yang ada.
Dapat dihitung standar deviasi pada data yang
tidak dikelompokkan maupun pada data yang
dikelompokkan
B.1 Data Yang Tidak Dikelompokkan

Standar deviasi pada data yang tidak


dikelompokkan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

∑ ( X – X )2
S = √ ----------------
n–1
Pengerjaan soal …….

B.2 Data yang dikelompokkan

Untuk contoh data yang dikelompokkan,


dilihat tabel nilai statsitik 80 orang mahasiswa
yang sudah dibuat.
Dapat dihitung dengan rumus:

∑ fx 2

∑ fx2 -
n
S=
n–1
Keterangan:

S = Standar deviasi
∑fx = Penjumlahan seluruh dari hasil perkalian
antara frekuensi (f) dengan nilai tengah
masing-masing kelas interval ( x ).
n = Jumlah sampel

Pengerjaan soal …………..

Anda mungkin juga menyukai