PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem terdiri dari beberapa subsistem yang saling berkaitan, mulai dari subsistem
yang terbesar hingga subsistem yang terkecil. Masing-masing subsistem saling
berinteraksi satu sama lain. Setiap subsistem memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Namun,tujuan tersebut memiliki sasaran yang sama, dan masing-masing subsistem juga
terdapat peran yang berbeda, namun, peran tersebut difungsikan dalam struktur yang
sama.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM
. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistem adalah perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem juga
diartikan sebagai susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. KBBI
juga mendefinisikan pengertian sistem sebagai sebuah metode.
Sistem adalah kelompok elemen yang erat hubungan satu sama lainnya,yang
berfungsi sama-sama untuk mencapai tujuan tertentu2
1
W.J.S. Poewardarminta, 1995. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Surabaya : Kartika. Hal. 328
2
Sjamsu Alam Makka,Sistem Akuntansi, Pengembangan Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: 1988),hlm. 2
Adapun beberapa pakar yaitu Enger dan Atmosudirjo dalam bukunya Tata Sutabri
mendefinisikan pengertian sistem, yaitu:
Adapula pakar-pakar lain yaitu Johnson, Kast, Rosenzweig, Campbell, dan Awad
yang dikutip oleh Tatang M. Amrin mendefinisikan pengertian sistem, yaitu:
a) Menurut Johnson, Kast, dan Rosenzweig Suatu sistem adalah suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-
hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks atau utuh.
b) Menurut Campbell Sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang
saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
3
Tata Sutabri,, Analisa Sistem Informasi, (Yogyakarta:2004),hlm.. 10
c) Menurut Prajudi mendefinisikan sistem sebagai sebuah jaringan dengan berbagai
prosedur yang saling berkaitan, untuk mencapai tujuan, yakni menggerakkan
fungsi utama dari suatu usaha.
d) Menurut Poerwadarminta Sistem adalah sejumlah bagian yang saling bekerja
sama untuk bisa melakukan suatu maksud atau tujuan. Jika salah satu bagian
tersebut rusak, proses pengerjaan tugas akan terhambat, dan akibatnya tujuan
semakin sulit dicapai.
e) Menurut Awad Sistem adalah sehimpunan komponen atau sub sistem yang
terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.4
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari koponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudah aliran
informasi, materi atau energi untuk pencapaian satu tujuan. Bentuk konkrit yang
dimaksud adalah pelaku sistem dalam pemberian gaji yaitu manusia. Sehingga
pencapaiannya saling berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya secara
berkesinambungan demi pencapaian yang telah dirancang oleh kedua belah pihak antara
pelaku sistem dan pihak organisasi sendiri.
B. TEORI SISTEM
Teori Sistem Teori sistem dikembangkan oleh Lodwig von Bertalanffy (1968),
juga disebut sebagai "Bapak Teori Sistem". Teori sistem adalah seperangkat prinsip yang
terorganisasikan secara longgar dan bersifat abstrak yang berfungsi mengarahkan jalan
pikiran, namun dapat ditafsirkan secara berbeda-beda.
Dalam terori sistem dijelaskan bahwa prinsip sebuah sistem adalah suatu totalitas
atau keseluruhan dari sesuatu. Mekanisme kerja sistem adalah keseluruhan dari sesuatu
yang bersifat utuh dan terdiri dari unsur-unsur/subsistem-subsistem yang saling
bergantung satu dengan lainnya. Setiap subsistem memiliki fungsi tertentu, yang
mungkin berbeda satu dengan lainnya, namun antar subsistem tersebut saling berkaitan
dan saling melengkapi.
4
Tatang M. Amirin, , Pokok-Pokok Teori Sistem,(Jakarta: 1996),hlm.. 10
C. KARAKTERISTIK SISTEM5
5
Kusrini dan Andri Koniyo, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL Server,(Jakarta:2007)
2. Batasan Sistem (Boundary) .Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang
membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
8. Sasaran Sistem (Objective).Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti
dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.6
D. KRITERIA SISTEM7
Sistem Deterministik: Sistem yang beroperasi melalui cara yang dapat diramalkan
secara tepat. Misalnya program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai
dengan rangkaian instruksinya.
Sistem Probabilistik: Sistem yang dapat diuraikan dalam perilaku yang mungkin,
tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem
Sistem Tertutup: Sistem yang mandiri (self contained),sistem ini tidak bertukar
materai, informasi atau energy dengan lingkungannya.
a) Sistem Abstrak, Sistem Abstrak sistem yang berisi gagasan ataukonsep. Misalnya
sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
b) Sistem Fisik: Sistem yang secara fisik dapat dilihat.Misalnya sistem komputer,
sistem sekolah, sistem akuntansi, sistem transportasi.
c) Sitem Deterministik: Suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.
Misalnya sistem komputer.
d) Sistem Probabilistik: Sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena
mengandung unsur probabilistas. Misalnya sistem arisan dan sistem sediaan
e) Sistem Tertutup. Sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi
lingkungan. Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Terdapat pula
sistem yang relatif tertutup dengan ciri-ciri adalah sistem hanya mempunyai
masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan gejolak dari luar
sistem/lingkungan tidak memengaruhinya. Misalnya, SPMB di lingkungan
universitas negeri
h) Sistem Buatan Manusia Sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya sistem
komputer dan sistem mobil