KOSEP DASAR
SISTEM DAN INFORMASI
1.2. SISTEM
Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama
untuk memproses masukan ( input ) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah
masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran ( output ) yang diinginkan.
Suatu sistem pada dasarnya sekelompok unsur - unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lain yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirinci
lebih lanjut pengertian sistem secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Suatu sistem terdiri dari berbagai unsur. Seperti sistem pernafasan kita terdiri dari
sekelompok unsur yaitu hidung, saluran pernafasan, paru-paru dan darah. Unsur-
unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang terdiri pula dari
kelompok-kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem yang
bersangkutan.Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu sama lain dimana sifat
serta kerjasama antar unsur dalam sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
3. Unsur-unsur didalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Seperti sistem pernafasan yang bertujuan untuk menyediakan oksigen dan
membuang karbon dioksida dari tubuh untuk kelangsungan hidup.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Seperti sistem
pernafasan merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.
Agar lebih memahami definisi sistem secara fisik diberikan contoh dibawah ini:
NAMA SISTEM DESKRIPSI
Sistem Peredaran Hati & pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh tubuh.
darah
Sistem Personil, mesin dan organisasi yang mengangkut barang.
Transportasi
Sistem Senjata Peralatan, tata cara dan personil yang dapat menggunakan senjata
tersebut.
Sistem Sekolah Bangunan, guru, pegawai administrasi, buku pegangan dan
lain sebagainya, yang berfungsi sama-sama memberikan pelajaran
kepada murid
Sistem Komputer Keyboard, Monitor, CPU, dan lain-lain yang secara bersama
melaksanakan proses komputasi.
Sistem Akuntansi Transaksi, catatan, peraturan, tata cara dan peralatan serta personil
yang dapat mencatat data, mengolah transaksi sampai dengan
menyiapkan laporan.
Tabel 1.1 Contoh sistem secara fisik
Dari uraian diatas maka timbul suatu pertanyaan “Untuk apa suatu sistem
diciptakan?”. Suatu sistem dibuat untuk menangani suatu sistem yang berulang kali atau yang
secara rutin terjadi.
Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama
menekankan pentingnya perhatian terhadat setiap bagian yang membentuk sebuah sistem.
Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus
mendapatkan perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif. Teori sistem
melahirkan konsep-konsep “Futuristik” antara lain yang terkenal adalah “konsep sibernetika
(cybernetics)” yang menjelaskan tentang konsep atau bidang kajian ilmiah yang terutama
berkaitan dengan upaya-upaya untuk menerapkan berbagai disiplin ilmu seperti ilmu prilaku,
fisika, biologi dan teknik. Kemudian melahirkan juga konsep “Sinergi” konsep ini menandakan
bahwa di dalam suatu sistem, output dari suatu organisasi diharapkan lebih besar daripada
output individual atau output masing-masing bagian.
Dosen
BATASAN
KONTROL
UMPAN BALIK
Dari gambar diatas, bisa dijelaskan sebagai berikut: Tujuan, batasan, dan kontrol
sistem akan berpengaruh pada input , proses dan output. Input yang masuk dalam sistem akan
diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan
menjadi umpan balik bagi sipenerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam
pertimbangan untuk input selenjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang
dengan permasalahan yang ada.
Model umum sebuah sistem terdiri dari input , proses dan output. Hal ini merupakan
konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai
beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu , yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan
sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar
yang disebut dengan Supra Sistem.
Contoh Sistem Administrasi Akademik akan terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi seperti komponen Nilai, Kartu Hasil Studi, Kartu Rencana Studi,
Indeks Kinerja Akademik Dosen, dan lain – lain. Dan setiap susbsistem atau
komponen seperti kartu Hasil Studi akan mempunyai karakterisitik tersendiri, dan
bisa saja berbeda dengan karakteristik dari subsistem atau komponen Kartu
Rencana Studi, dan Indeks Kinerja Akademik Dosen.
2. Batasan Sistem (Boundry)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar
yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat
merugikan merupakan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk susbsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintanance Input adalah energi yang
dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer,
panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa
pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah system (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-
bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya.
Interface
Sub Sub
Siste Siste
m m
Boundry
Sub Sub
Siste Siste
m m Boundry
Boundry
Input Proses Output
Sistem pengendalian
Persedian berdasarkan
komputer File induk
persedian
Unit<=reord
er
? Unit akhir
dibandingkan dengan
reorder point dalam
proses komputer untuk
menentukan barang
yang akan dipesan
Order
Pembelian
Keterangan:
Dalam sistem yang relative tertutup, proses komputer secara otomatis yang akan
menyeleksi barang manakah yang harus dipesan kembali tanpa turut campur tangan
manusia.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh
lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem
pengendalian yang baik.
Contoh: dapat dilihat pada gambar yang ada dibawah ini.
Sistem Pengendalian
Persedian Berdasarkan
Komputer File induk
persedian
Laporan Unit
Akhir Barang
Order
Pembelian
Keterangan:
Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia.
Dari hasil laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang
sudah lebih kecil atau sama dengan reorder point untuk dilakukan ordetr pembelian.
Sistem yang akan kita pelajari adalah sistem yang torotomasi, yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi atau dikontrol oleh satu atau lebih
komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu perangkat keras
anatara lain CPU, disk, terminal, printer dan tape; perangkat lunak, antara lain sistem
operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, dan program aplikasi;
personil, anatara lain yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung system,
data, antara lain yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu, dan
prosedur, antara lain instruksi dan kebijaksanaan untuk mengoperasikan sistem.
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori yaitu, sebagai berikut:
On-line system, merupakan sistem yang menerima langsung input pada area dimana
input tersebut direkam, dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi
pada area, dimana mereka dibutuhkan. Sistem ini biasanya digunakan pada
reservasi angkutan udara, kereta api, perbankan dan lain sebagainnya.
Real-time system, merupakan suatu mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalm
waktu yang relative sama.
Perbedaan Real-time system dengan on-line system yaitu:
Real-time system:
Waktu yang digunakan biasanya seperseratus atau seperseribu detik
Berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan
On-line system:
Waktu yang digunakan masih dalam skala detik atau menit
Berinteraksi hanya dengan pemakai
Decision Support Sistem dan Strategic Planning System, merupakan sistem yang
memproses transaksi organisasi secara harian, dan membantu para manajer
mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Sistem ini
biasanya digunakan untuk sistem penggajian, system pemesanan , sistem akuntasi
dan sistem produksi
Knowladge-based system, merupakan program komputer yang dibuat mendekati
kemempuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi atas beberapa yaitu
sebagai berikut:
Sistem terspesialisasi, merupakan sistem yang sulit diterapakan pada lingkungan
yang berbeda, seperti sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat.
Sistem besar, merupakan sistem yang sebagaian besar sumber dayanya berfungsi
melakukan perawatan harian. Seperti dinosourus sebagai system biologi
menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan.
Sistem sebagai bagian sistem yang lain, merupakan sistem yang selalu merupakan
bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih
kecil.
Sistem berkembang , merupakan sistem yang tidak berlaku bagi semua sistem tetapi
hampir semua sistem selalu berkembang.
1.2.4. Kriteria Sistem
Kriteria sistem yang baik adalah sebagai berikut:
Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya untuk proses
pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi di dalam organisasi.
Ekonomis
Semua bagian dari sistem termasuk laporan-laporan, pengawasan-pengawasan,
dan lain-lain harus menyumbangkan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya
sebesar biayanya.
Keandalan
Keluaran ( output ) sistem harus mepunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan
sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.
Kapasitias
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-
periode operasi puncak seperti pada saat operasi normal.
Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan
mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.
Fleksibilitas
Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan.
1.2.5. Daur Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah Proses evolusioner yang diikuti dalam
penerapan system atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri
dari serangkaian tugas – tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakuakn secara top-
down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach)
bagi pembangunan atau pengembangan system.
Ada beberapa fase / tahapan dari daur hidup system yaitu sebagai berikut:
1. Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus
dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil
perkembangan organisasi. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan
jelas, karena tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, maka pembangunan
system akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
2. Pembangunan sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
3. Pemasangan sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan.
Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem,
dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah
pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan
sistem.
4. Sistem menjadi usang.
Kadang-kandang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba saat di
mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk
dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun
untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi terhadap aneka perubahan lingkungannya
yang dinamis hingga kemudian sampai pada kondisi dimana sistem tidak dapat lagi
beradaptasi. Sistem baru kemudian akan dibangun untuk menggantikannya. Tentang daur
hidup sistem dapat dilihat pada gambar 1.5. dibawah ini.
Mengenali adanya kebutuhan
1.3. INFORMASI
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event)
dan kesatuan nyata (fact dan entity) yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. (
Robert N. Anthony, John Dearden, 1980:125-126).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal datum atau item-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian atau kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
yang tertentu. Sedangkan kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu objek nyata
seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Informasi diperoleh setelah
data – data mentah diproses atau diolah. Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan
suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada di daalm suatu
sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperlukan dan kemana hasil pengolahan
data dan informasi tersebut diperlukan. Gordon. B. Davis ( 1985 ) mendefinisikan informasi
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya
untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai ciri
benar atau salah, baru, tambahan dan korektif. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah
informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkan informasi tersebut.
1.3.1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan
bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Operasi yang dilakukan dalam
pengolahan data antara lain sebagai berikut:
1. Input Data meliputi:
Mencatat transaksi data kesebuah pengolahan data medium, seperti
memasukkan angka-angka kedalam kalkulator.
Melakukan pengkodeaan transaksi data kedalam bentuk lain, seperti
melakukan konversi atribut kelamin female ke huruf F.
Menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan.
2. Transformasi Data meliputi
Calculating, adalah aritmatika terhadap data field yang dimasukkan.
Sorting data ke dalam bentuk yang berurutan, seperti pengurutan Nip secara
ascending.
Merging atau menggabungkan dua atau lebih kumpulan data berdasarkan
kriteria tertentu, seperti dalam menggabungkan data penjualan bulan
januari, februari dan maret ke dalam grup triwulan.
Matching data berdasarkan keinginan pengguna terhadap grup data, seperti
memilih karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun.
3. Output Data
Displaying result, yaitu menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai
melalui monitor atau cetakan.
Reproducing, yaitu penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain
yang membutuhkan.
Telecommunicating, yaitu penyimpanan data secara elektronik melalui
saluran komunikasi.
1.3.2. Informasi dan Tingkat Manajemen
Informasi berdasarkan tingkatan manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan
penggunaannya yaitu sebagai berikut:
1. Informasi Stategis
Adalah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang,
mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.
2. Informasi Taktis
Adalah informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah,
seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyususn
rencana penjualan.
3. Informasi Teknis
Adalah Inforamasi yang dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari,
seperti informasi persediaan stok retur penjualan dan laporan kas harian.
1.3.3. Test Kebutuhan Informasi
Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam
informasi, yaitu sebagai berikut:
a. Kepada siapa ( pembuat keputusan ) informasi ditujukan.
b. Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujukan.
c. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan
masalah.
d. Sejauh mana ( kapan ) tingkat pembuatan keputusan.
1.3.4. Siklus Informasi
Untuk memperolh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk
dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Proses
(Model)
Data Penerimaan
(Ditangkap)
Hasil Keputusan
Tindakan Tindakan
Nilai dari informasi ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih
berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Keuntungan dari sebagian besar
informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang, tatapi dapat dapat ditaksir nilai
efektivitasnya. Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiviness atau
cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut:
1. Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi.
Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam.
2. Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai
volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan
yaitu kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permitaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak
berguna.
5. Ketepatan Waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus
untuk mendapatkan informasi.
6. Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbebas
dari istilah-istilah yang tidak jelas.
7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk
membuat lebih dari satu keputusan. Tetapi juga apakah dapat digunakan untuk
lebih dari seorang pengambil keputusan.
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa
pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi
tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi formal.
Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan dapat mengambil
keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang rata-tara akan menjadi
optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mendatangkan kerugian.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu informasi
harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance).
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi
mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut.
Adapun komponen akurat meliputi:
Completeness; Are necessary message items present ?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian
tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara
Pemakaian informasi merupakan suatu komponen yang tak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi karena disinilah sesungguhnya produk informasi didayagunakan
sesuai dengan kebutuhannya. Produk informasi dinyatakan bermanfaat bila informasi itu
memenuhi kebutuhan pemakainya. Sebaliknya jika produk informasi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pemakainya , maka penyediaan informasi tersebut dapat dikatakan sia-sia belaka.
Dengan kata lain pengelolaan informasi tidak menghasilkan perangkat informasi yang berdaya
guna dan berhasil guna.
Pemakaian informasi merupakan suatu proses pendayagunaan informasi oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhanya sesuai dengan jabatan atau
pekerjaannya. Proses pendayagunaan itu dimulai sejak menerima informasi kemudian diolah
atau diproses dalam dirinya, dan pada akhirnya melakukan tindakan atau terjadinya perubahan
prilaku yang dapat mempengaruhi orang atau kelompok lainya.Bidang-bidang pekerjaan yang
membutuhkan produk informasi ternyata sangat laus, meliputi semua sektor kehidupan seperti
kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, agama, kondisi psikologis dalam keluarga,
lingkungan, pariwisata, transfortasi, telekomunikasi dan sebagainya.
1.4. SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut ini:
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan stratergi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Sistem informasi menurut ( Robert A. Leitch, K. Roscoe Davis:
1983: 6) merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta
perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan hardware dan software tersebut.
Pemakai Pemakai